DEMAM BERDARAH DENGUE
Definisi Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus
menyerang segala usia Rasio Pria & Wanita 313/ penduduk/tahun Epidemiologi Dari tahun kelompok umur terbesar DBD adalah 15 tahun. Angka kematian DBD diindonesia masih sangat tinggi. Morbilitas dan mortalitas diberbagai negara masih sangat tinggi, hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor seperti status umur penduduk, kepadatan vektor, tingkat penyebaran virus dengue, prevalensi serotipe virus dan kondisi meteorologis.
Etiologi Virus dengue merupakan genue flavivirus yang mempunyai 4 serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.
Patofisiologi 1. Peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah Demam berdarah dengue 2. Penurunan volume plasma 1. hipotensi 2. trombositopenia 3. Diatesis hemoragik 3. Kerusakan endotel pembuluh darah Hematokrit meningkat Kebocoran plasma ke ekstravaskuler Udem (peritoneum, perikardium dan pleura dan peningkatan berat badan
Patofisiologi Trombositopenia 2. Destruksi tulang 1. Meningkatnya megakariosit muda 3. Pendeknya masa hidup trombosit
Patofisiologi Sistem koagulasi dan fibrinolisis Masa perdarahan memanjang Faktor pembekuan menurun, faktor II,V,VII,VIII,X dan fibrinogen Perdarahan DBD
Patofisiologi Penurunan kadar C3,C4,C5 Aktivasi sistem komplement Pelepasan histamin oleh sel mast yang merupakan mediator kuat Peningkatan permeabilitas kapiler, pengurangan volume plasma, syok hipovolemik Kebocoran plasmaPerdarahanSyok
Patofisiologi Aktivasi limfosit T CD4 dan CD8 Limfosit mengeluarkan interferon (IFN-a dan ɣ ) Merangsang sel yang terinfeksi virus dengue Menyebabkan lisis dan pengeluaran mediator inflamasi oleh monosit Kebocoran plasmaPerdarahan
Manifestasi Klinis Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus, bifasik Manifestasi perdarahan baik spontan seperti petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena Uji tourniquet positif
Manifestasi Klinis Nyeri kepala, myalgia, atralgia, nyeri retro orbital Leukopenia < 4.000/mm3
Manifestasi Klinis Terdapat kebocoran plasma dengan salah satu tanda : peningkatan nilai hematokrit >20% dari pemeriksaan awal ditemukan adanya efusi pleura, asites hipoalbuminemia dan hipoproteinemia trombositopenia < /mm3
Bila ditemukan gejala demam disertai dengan 2 atau lebih manifestasi klinis, ditambah bukti perembesan plasma dan trombositopenia cukup untuk menegakkan diagnosa DBD. Manifestasi Klinis
Warning sign Klinis Demam turun tetapi keadaan anak memburuk Oligouria Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen Muntah yang menetap Letargi, gelisah Perdarahan mukosa Pembesaran hati Akumulasi cairan
Warning sign laboratorium Peningkatan kadar hematokrit bersamaan dengan penurunan cepat jumlah trombosit Hematokrit awal tinggi
Warning sign Takikardia Takipnea Tekanan darah(perbedaan sistolik dan diastolik <20 mmHg) Capillary refill time < 2 detik Kulit dingin Produksi urine menurun < 1ml/kgBB/jam Anak gelisah Tanda dan gejala syok terkompensasi
Warning sign Takikardia Hipotensi Nadi cepat dan halus Pernafasan kussmaul atau hiperpneu Sianosis Kulit lembab dan dingin Profound shock : nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat terukur syok dekompensasi
Warning sign Memenuhi kriteria DD atau DBD baik disertai syok maupun tidak, dengan manifestasi klinis tidak biasa : kelebihan cairan gangguan elektrolit ensefalitis perdarahan hebat gagal ginjal akut Expanded dengue syndrome
Warning sign gangguan jantung :gangguan konduksi, miokarditis, perikarditis, haemolytic uremic syndrome infeksi ganda Expanded dengue syndrome
1.Triase 2.Tatalaksana rawat jalan demam dengue 3.Tatalaksana pasien rawat inap DBD 4.Tatalaksana sindrom syok dengue - terkompensasi - dekompensasi Tatalaksana infeksi virus dengue
TRIASE Menolak makan dan minum, muntah persisten, nyeri perut hebat,hepatomegali disertai nyeri tekan, gelisah, akumulasi cairan, hematokrit awal tinggi, demam turun tetapi keadaan memburuk Syok terkompensasi dan syok dekompensasi, ensefalitis-ensefalopati, melena,hematemesis,hematuria,gangguan jantung, gagal ginjal akut,hemolytic urenic syndrome Warming sign Disertai keterlibatan organ ya Ya Rawat jalan Apakah terdapat tanda warming sign tidak Rawat inap
Nasihat di rumah : Anak harus istirahat Cukup minum selain air putih dapat diberikan susu, jus buah, cairan elektrolit, air tajin. Cukup minum ditandai dengan frekuensi buang air kecil setiap 4-6 jam Parasetamol 10 mg/kgBB/kali diberikan apabila suhu >38 ⁰ C dengan interval 4-6 jam. Berikan kompres hangat Tatalaksana rawat jalan DBD
Pasien rawat jalan harus kembali berobat setiap hari dan dinilai oleh petugas kesehatan sampai melewati fase kritis, mengenai : pola demam, jumlah cairan yang masuk dan keluar (misalnya muntah, buang air kecil), tanda-tanda perembesan plasma dan perdarahan, serta pemeriksaan darah perifer lengkap Tatalaksana rawat jalan DBD
Pasien harus segera dibawa ke rumah sakit jika ditemukan satu atau lebih keadaan berikut : pada saat suhu turun keadaan anak memburuk, nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, tangan dan kaki dingin dan lembab, letargi atau gelisah/rewel, anak tampak lemas, perdarahan (misalnya BAB berwarna hitam atau muntah hitam), sesak napas. Tidak BAK lebih dari 4-6 jam, atau kejang Tatalaksana rawat jalan DBD
Penggantian Cairan : – Jenis Cairan : Cairan kristaloid merupakan cairan pilihan untuk DBD jenis cairan yang direkomendasikan WHO ringer lactat, dekstosa 5%, NACL 0,9% Cairan koloid hiperonkotik (osmolaritas > 300 mOsm/L) seperti Dextran 40 atau HES dan plasma darah walaupun lebih lama bertahan dalam ruang intravascular namun memiliki efek samping seperti alergi, mengganggu fungsi koagulasi dan berpotensi mengganggu fungsi ginjal Tatalaksana rawat inap DBD
Cairan koloid hiperonkotik hanya diberikan pada kondisi : 1. Perembesan plasma masif yang ditunjukkan dengan nilai Ht yang makin meningkat atau tetap tinggi sekalipun telah diberikan cairan kristaloid yg adekuat 2. Pada keadaan syok yg tidak berhasil dgn pemberian bolus cairan kristaloid yang kedua Tatalaksana rawat inap DBD
Tata Laksana Pasien Rawat Inap DBD – Jumlah Cairan : Volume cairan yang diberikan disesuaikan dengan berat badan, kondisi klinis dan temuan laboratorium Pasien dengan obesitas, penghitungan cairan sebaiknya dengan berdasarkan berat badan ideal Pada DBD terjadi hemokonsentrasi akibat kebocoran plasma > 20 % jumlah cairan yg diberikan sebesar kebutuhan rumatan + perkiraan deficit cairan 5 % Tatalaksana rawat inap DBD
Kebutuhan cairan berdasarkan berat badan ideal : Tatalaksana rawat inap DBD BB idealRumatan (ml)Rumatan + defisit 5% (ml)
Tatalaksana rawat inap DBD Jumlah cairanKecepatan(ml/kgBB/jam) ½ rumatan1,5 Rumatan3 Rumatan + deficit 5%5 Rumatan + defisit 7%7 Rumatan + defisit 10%10 Kecepatan pemberian cairan :
apabila hematokrit meningkat, jumlah cairan harus dinaikkan dan apabila menurun, jumlah cairan harus dikurangi Pemberian cairan dihentikan apabila keadaan umum stabil dan telah melewati fase kritis, pada umumnya pemberian cairan dihentikan setelah jam keadaan umum stabil. Tatalaksana rawat inap DBD
Sindrom Syok Dengue Terkompensasi Anak gelisah, takikardia, takipnea, kulit dingin, tekanan nadi < 20 mmHg Waktu pengisian kapiler > 2 detik, jumlah diuresis turun Beri oksigen 2 – 4 L/menit Periksa hematokrit, kristaloid RL/RS mL/kgBB dalam 60 menit Beri oksigen 2 – 4 L/menit Periksa hematokrit, kristaloid RL/RS mL/kgBB dalam 60 menit ya tidak Syok teratasi IVFD 10ml/kgBB 1-2 jam Tanda vital stabil Turunkan IVFD bertahap 7,5, 3, dan 1,5 ml/kgBB/jam Stop IVFD maksimal 48 jam setelah syok teratasi Periksa gas darah, Ht, glukosa darah, kalsium, perdarahan Segera koreksi bila ditemukan asidosis, hipoglikemia dan hipokalsemia Periksa gas darah, Ht, glukosa darah, kalsium, perdarahan Segera koreksi bila ditemukan asidosis, hipoglikemia dan hipokalsemia Ht meningkat Ht menurun Bolus kedua kristaloid/koloid ml/kgBB dalam waktu menit perdarahan Tidak jelas jelas Transfusi darah Bila tidak teratasi Koloid ml/kgBB dalam menit, bila syok menetap anjurkan transfusi darah Bila tidak teratasi Koloid ml/kgBB dalam menit, bila syok menetap anjurkan transfusi darah
Sindrom Syok Dengue dekompensasi Kulit dingin dan lembab, takikardia, syok hipotensif (hipotensi, nadi cepat kecil), syok dalam (nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur). Pernapasan Kusmaull atau Hipernoe, Sianosis Beri oksigen 2 – 4 L/menit bolus kristaloid/koloid ml/kgBB dalam menit Periksa hematokrit, AGD, GD dan kalsium Beri oksigen 2 – 4 L/menit bolus kristaloid/koloid ml/kgBB dalam menit Periksa hematokrit, AGD, GD dan kalsium ya tidak Syok teratasi IVFD 10ml/kgBB 1-2 jam Tanda vital stabil Turunkan IVFD bertahap 7,5, 3, dan 1,5 ml/kgBB/jam Stop IVFD maksimal 48 jam setelah syok teratasi Koreksi segera asidosis, hipoglikemia dan hipokalsemia, perhatikan nilai hematokrit Ht meningkat Ht menurun Bolus kedua kristaloid/koloid ml/kgBB/jam dalam waktu menit perdarahan Tidak jelas jelas Transfusi darah Bila tidak teratasi Koloid ml/kgBB/jam dalam menit, bila syok menetap anjurkan transfusi darah Bila tidak teratasi Koloid ml/kgBB/jam dalam menit, bila syok menetap anjurkan transfusi darah
Terima Kasih