PENYAKIT JANTUNG REMAIK (RHEUMATOID HEART DISEASE) PUTU AYU KRISNA DAMAYANTI NIKE SALINDRI NI PUTU DIAN SAPITRI ALIVIO ANDI PERMADI PEMBIMBING : DR. SANY.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
dr. Sardikin Giriputro, SpP(K)
Advertisements

VIROLOGY. Virus structure : All virus particles contain a virus genome (either DNA or RNA). The genome is surrounded by a large number of proteins (coat.
Seekor anjing jenis campuran Dashund dengan lokal, usia 10 tahun, memiliki gejala : batuk-batuk terutama pada malam hari menjelang pagi. Setiap akhir batuk.
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
.. SUSPEK TYPOID ...
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
PNEUMONIA.
POLIOMIELITIS.
Perikarditis B. Rudy Utantio.
Herpes Zoster.
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
TUGAS ILMU PENYAKIT UMUM Kelompok :  Hilda Baitiyah  Lindayanti  Mona Oktavia  Winda Pusva Lina.
Askep gangguan system kardiovaskuler Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
Patologi Umum.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Kata malaria berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk. Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara.
Campak / measles / morbillie
VARISELA (chickenpox)
Deteksi Penyakit dari Tanda pada Kulit dan Kuku
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
ARDIYA REGITA PRAMESTI BIMA NAFI NURCAHYO KARMELIA SUWANTI
DIFTERIa.
RETINOBLASTOMA.
Askeb 1 Oleh : atikah mayang sari Nim :
Sindrom Guillain–Barré
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
Artritis Reumatoid Juvenil
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
“Penyakit Menular Seksual”
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
Tanda dan Gejala Anafilaksis
18 DIABETES DAN ALERGI KULIT SEMBUH OLEH BIOSPRAY
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
GIZI BURUK.
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
B. RUDY UTANTIO UNIVERSITAS WIJAYA SURABAYA 2012
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER Ns.Sunardi,M.Kep.,Sp.KMB 1/25/20191DHF_Sunardi.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
UNIVERSITAS MALAHAYATI  KASUS  Laki – laki usia 45 tahun keluhan perut kiri membesar, sering merasa letih, lemah, BB berkurang, keluhan mulai.
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Tonsilofaringitis Akut Rustam Siregar Divisi Infeksi dan Penyakit tropis Departemen Ilmu kesehatan anak FK UNS/RS.Dr Moewardi.
TUBERCULOSIS. . APA ITU TBC ? 1.TBC adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil/kuman TBC 2.TBC dapat menyerang siapa saja dari golongan.
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

PENYAKIT JANTUNG REMAIK (RHEUMATOID HEART DISEASE) PUTU AYU KRISNA DAMAYANTI NIKE SALINDRI NI PUTU DIAN SAPITRI ALIVIO ANDI PERMADI PEMBIMBING : DR. SANY R SISWARDANA SP.JP

DEFINISI

Penyakit Jantung Rematik

EPIDEMIOLOGI

Secara global, diperkirakan dari 33,4 juta penderita penyakit jantung rematik. Berdasarkan data WHO, negara dengan prevalensi tertinggi pada tahun 2015 antara lain India (13,17 juta kasus), China (7,07 juta kasus), Pakistan (2,25 juta kasus), dan di Indonesia sendiri mencapai 1,18 juta kasus. Etiologi

PATOFISIOLOGI Terjadi radang tenggorokan karena infeksi kuman Streptococcus beta Hemolitikus grup A Peran antigen histokompability mayor, antigen jaringan spesifik potensial dan antibodi Proses imunologi terjadi reaksi silang antara antigen dan antibodi sehingga menimbulkan reaksi radang nonsupuratif difus dengan periode laten 1-4 minggu

FAKTOR RESIKO 1.Usia 2.Faktor genetik 3.Kondisi sosial ekonomi

KRITERIA DIAGNOSA

Gejala Tidak Spesifik Demam Tidak enak badan Sakit kepala Penurunan berat badan Epistaksis Kelelahan Malaise Diaforesis dan pucat Terkadang juga mengeluh nyeri dada, ortopnea atau sakit perut dan muntah. Sebanyak 70% remaja dan dewasa muda  sakit tenggorok 1-5 minggu sebelum muncul rheumatic fever dan sekitar 20% anak-anak  sakit tenggorokan ANAMNESIS Keluhan Spesifik nyeri sendi nodul di bawah kulit peningkatan iritabilitas gangguan atensi perubahan kepribadian seperti gangguan neuropsikiatri autoimun  infeksi Streptococcus, difungsi motorik riwayat rheumatic fever sebelumnya Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

MANIFESTASI KLINIS Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

KARDITIS Karditis  komplikasi yang paling serius dan paling sering terjadi setelah poliartritis. Pankarditis  endokarditis, miokarditis dan perikarditis. Pada stadium lanjut  dipsnea ringan- sedang, rasa tak nyaman di dada atau nyeri pada dada pleuritik, edema, batuk dan ortopnea. Pada pemeriksaan fisik  murmur dan takikardia Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Gambaran Klinis Yang Dapat Ditemukan Dari Gangguan Katup Jantung  Gagal jantung kongestif  sekunder akibat insufisieni katup yang parah atau miokarditis  Gx : takipnea, ortopnea, distensi vena jugularis, ronki, hepatomegali, irama gallop, dan edema perifer.  Friction rub pericardial  perikarditis  Perkusi jantung yang redup, suara jantung melemah, dan pulsus paradoksus  tanda khas efusi perikardium dan tamponade perikardium yang mengancam Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

POLIARTRITIS MIGRANS Manifestasi paling sering dari rheumatic fever Gejala  30 hari setelah infeksi Streptococcus (antibodi mencapai puncak). Radang sendi aktif  nyeri hebat, bengkak, eritema pada beberapa sendi-sendi besar. Nyeri saat istirahat yang semakin hebat pada gerakan aktif dan pasif (tanda khas) Gejala  asimetris dan berpindah-pindah (poliartritis migrans) Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

CHOREA SYDENHAM/VT. VITUS’ DANCE Gejala  fase laten beberapa bulan setelah infeksi Streptococcus (6 bulan). Manifestasi ini  keterlibatan proses radang pada susunan saraf pusat, ganglia basal, dan nukleus kaudatus otak. Gejala awal  emosi yang lebih labil dan iritabilitas  gerakan yang tidak disengaja, tidak bertujuan, dan inkoordinasi muskular. Semua bagian otot dapat terkena (sering otot ekstremitas dan wajah) Gejala memberat  stress dan kelelahan, namun menghilang saat beristirahat Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

ERITEMA MARGINATUM Ruam khas  rheumatic fever yang terjadi < 10% kasus. Ruam berbentuk anular berwarna kemerahan, ditengahnya memudar pucat, dan tepinya berwarna merah berkelok-kelok seperti ular. Umumnya  di tubuh (dada atau punggung) dan ekstremitas Sumber : Chakraborty PP, Chakraborty M, Erythema marginatum rheumaticum, IDCR (2016) Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

NODULUS SUBKUTAN Nodulus subkutan  jarang dijumpai < 5% kasus. Nodul  benjolan berwarna terang keras, tidak nyeri, tidak gatal, mobile, dengan diameter 0,2-2 cm. Nodul ini selalu menyertai karditis rematik yang berat. Nodulus  permukaan ekstensor sendi (siku, ruas jari, lutut, dan persendian kaki) Kadang  di kulit kepala bagian oksipital dan di atas kolumna vertebralis. Nodul subkutan  beberapa minggu setelah rheumatic fever muncul dan menghilang dalam waktu sebulan. Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

PENUNJANG Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk mendukung diagnosis dari rheumatic fever dan rheumatic heart disease adalah : Pemeriksaan Laboratorium Reaktan Fase Akut Rapid Test Antigen Streptococcus Pemeriksaan Antibodi Antistreptokokus Kultur tenggorok 1.Radiologi dan Pemeriksaan Elektrokardiografi Radiologi : kardiomegali dan kongesti pulmonal  gagal jantung kronik pada karditis. EKG : pemanjangan interval PR (tidak spesifik) Nilai normal batas atas interval PR :  usia 3-12 tahun = 0,16 detik  usia tahun= 0,18detik  Usia > 17 tahun = 0,20 detik 1.Ekokardiografi Dilatasi annulus Elongasi chordae mitral, dan semburan regurgitasi mitral ke postero-lateral Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

DASAR DIAGNOSIS Kriteria WHO dalam Mendiagnosis Rheumatic Fever dan RHD Premana, Pande, MI., 2018, Penyakit Jantung Rematik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Julius, William, D., 2016, Penyakit Jantung Reumatik, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

PENATALAKSANAAN

TATA LAKSANA Tirah Baring dengan perawatan di RS minggu dengan kriteria Suhu normal tanpa obat LED Normal Denyut Nadi istirahat < 100x/menit Eradikasi insfeksi tenggorokan Penisillin Prokain 1x u IM / Hari( selama 10 hari) Benzatin benzilpenisillin u IM/ bulan

Pengobatan keradangan non supuratif Aspirin 6-8gram/ hari (4-5x/H) NAPROKSEN KORTIKOSTEROID (apabila ada carditis) Prednison mg/hri 4hari nb: LED Normal dan diteruskan Maintenance beberapa minggu Pembedahan

PENCEGAHAN

PENCEGAHAN PRIMER Benzatin benzylpenicillin Cara pemberian IM, pemberian pada anak anak seharusnya diobservasi selama 30menit Phenoxymethly pebicillin (Penillcilin v) PO, 2-4 kali sehari selama 10 hari Amoksicillin Po, 2-3 kali sehari selama 10 hari Sefalosporin generasi 1 PO, 2-3 Kali Sehari selama 10 Hari Erytromicin bila alergi penicillin PO, 2-4 Kali Sehari Selama 10 hari 40mg/kgBB/Hari

PENCEGAHAN SEKUNDER Benzatin Benzylpenicillin IM, setiap 3-4minggu Phenoxymethyl Penicillin (Penicillin v) PO 250 mg 2kali sehari Eritromycin bila alergi penicillin PO 250mg 2kali sehari Lama pencegahan sekunder Demam Rheuma dengan karditis, cara pemberian paling sedikit 10 tahun sejak episode Demam Rheuma terakhir dan sedikitnya sampai umur 40 th mungkin diperlukan lama pemberian seumur hidup bila ada indikasi

Demam Rheuma dengan karditis tetapi tanpa disertai penyakit jantung katup, cara pemberian 10 tahun atau sampai penderita usia dewasa diperpanjang Demam Rheuma tanpa karditis 5 tahun atau sampai umur 21 tahun bila perlu diperpanjang

PROGNOSIS

Prognosis baik jika pengobatan dilakukan secara baik, prognosis memburuk bila gejala karditisnya lebi penyakit jantung rhematoid data penyembuhan akan bertambah jika pengobatan pencegahan sekunder dilakukan secara baik

TERIMAKASIH