PARAMETER FARMAKOKINETIK dr. Yulia Margareth Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin RSUD Ulin Banjarmasin 2022
Pendahuluan Parameter farmakokinetik adalah besaran yang diturunkan secara matematis berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi obat atau metabolitnya dalam cairan fisiologis seperti plasma dan urin Konsep farmakokinetik klinis merupakan salah satu pendekatan yang harus dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya efek toksik, meminimalkan efek samping obat, serta mengoptimalkan terapi.
Parameter farmakokinetik Variabel Fisiologi dan karakteristik obat seperti : -Blood flow -Protein binding -Kidney function -Enzim function -Gastric empeting time -pKa (konstanta ionisasi obat) Parameter Primer : Volume distribusi (Vd), Clearance(Cl), dan Konstanta laju absorbsi (Ka) Parameter Sekunder : Konstanta laju eleminisasi (K) dan Waktu paruh (T 1/2 ) Parameter Turunan : Area Under Curve (AUC), Waktu maksimum (Tmaks), dan kadar maksimum (Cpmaks)
Konstanta laju absorpsi (Ka) adalah nilai yang digunakan dalam farmakokinetik untuk menggambarkan laju masuknya obat ke dalam system. Rumus : Keterangan : Ka = Tetapan laju absorbs (menit-1 atau jam-1) t1/2a = Waktu paruh penyerapan (menit atau jam) Kecepatan Laju Absobrsi (Ka)
Merupakan tetapan kecepatan absorbsi yang ditentukan oleh variable fungsi fisiologis, antara lain: Surface area Absorbsi di usus halus selalu lebih cepat dibandingan dengan lambung Semakin besar surface area, makin cepat absorbsi obat Perfusi darah Semakin cepat aliran darah, Ka semakin besar Kecepatan pengosongan lambung Peningkatan kecepatan pengosongan lambung akan meningkatkan KA Akan tetapi, perubahan dalam pengosongan lambung atau motilitas saluran cerna biasanya tidak memengaruhi jumlah obat yang diabsorbsi atau yang mencapai sirkulasi sistemik Kecepatan Laju Absobrsi (Ka)
Memperkirakan berapa lama selang waktu obat yang diperlukan Memilih obat mana yang diberikan terlebih dahulu
Volume Distribusi (Vd) merupakan perbandingan antara jumlah obat di dalam tubuh dengan konsentrasi di dalam plasma atau darah merupakan volume plasma atau darah yang dibutuhkan untuk memberi gambaran distribusi obat di dalam tubuh setelah kesetimbangan dicapai berhubungan dengan ikatan protein. Obat yang bersifat polar cenderung memiliki volume distribusi yang kecil. Sebaliknya, obat yang bersifat nonpolar cenderung mempunyai volume distribusi yang besar. Semakin besar volume distribusi obat, semakin sedikit jumlah obat yang berada di dalam plasma. Rumus : Keterangan: Vd = Volume distribusi (L) Dosis = Jumlah obat dalam tubuh (mg) C0 = Konsentrasi obat dalam plasma (mg/L)
Clearance (CL) didefinisikan sebagai parameter yang menujukkan nilai volume cairan yang mengandung obat per satuan waktu (misalnya mL/menit), yang dikeluarkan oleh tubuh. Rumus : Keterangan : CL = Klirens (mL/menit-1 atau L/jam-1 ) k = konstanta laju eliminasi (menit - 1 atau jam-1) t1/2 = waktu paruh eliminasi (menit atau jam) Vd = Volume distribusi (mL atau L) AUC = Area under curve (mg/jam L-1) Clearance (CL)
Konstanta laju eliminasi (K) : fraksi obat yang dieliminasi per satuan waktu. salah satu parameter metabolisme dan eliminasi obat. Rumus : atau Keterangan : K = konstanta laju eliminasi (menit - 1 atau jam-1) t1/2 = waktu paruh eliminasi (menit atau jam) CL = Klirens (mL.menit-1 atau L.jam-1 ) Vd = Volume distribusi (mL atau L) Konstanta laju eliminasi (K) K = T1/2 K = CL Vd
Waktu paruh (t1/2) adalah waktu yang dibutuhkan sehingga konsentrasi obat tinggal setengah dari konsentrasi sebelumnya. Rumus : atau Keterangan : t1/2 = Waktu paruh (menit atau jam) k = Konstanta laju (menit-1 atau jam-1) Vd = Volume distribusi (mL atau L) CL = Klirens (L.jam-1 Waktu paruh (t1/2)
Area Under Curve (AUC) adalah permukaan dibawah kurva (grafik) yang menggambarkan naik turunnya kadar plasma sebagai fungsi waktu. Rumus : Area Under Curve (AUC)
Beberapa perubahan farmakokinetika terjadi selama periode perkembangan dari masa anak-anak sampai masa dewasa yang menjadi pertimbangan dalam penetapan dosis untuk pediatri PENETAPAN DOSIS PEDIATRI
Absorpsi Bayi dan anak sekresi asam lambung belum sebanyak dewasa pH lambung menjadi lebih alkalis menurunkan absorbsi obat-obat yang bersifat asam lemah. Contoh : fenobarbital dan fenitoin akan meningkatkan absorbsi obat–obat yang bersifat basa lemah contoh : penisilin dan eritromisin
Distribusi Distribusi obat pada bayi dan anak berbeda dengan orang dewasa, karena adanya perbedaan volume cairan ekstraseluler, total air tubuh, komposisi jaringan lemak, dan ikatan protein Volume cairan ekstraseluler bayi/anak relatif lebih tinggi dibandingkan dewasa, volume ini akan terus menurun seiring bertambahnya usia.
Distribusi Besarnya volume cairan ekstra sel dan total air tubuh akan menyebabkan volume distribusi dari obat-obat yang larut dalam air akan meningkat dosis mg/kg BB harus diturunkan. Contoh : fenobarbital, penisillin dan aminoglikosida, Namun, jaringan lemak pada bayi lebih sedikit dibandingkan pada orang dewasa volume distribusi obat yang larut lemak pada bayi dan anak lebih kecil dibandingkan dengan orang dewasa. Ikatan protein plasma seperti fenobarbital, salisilat dan fenitoin pada neonatus lebih kecil daripada dewasa dosis yang lebih kecil atau interval yang lebih panjang.
Distribusi contoh, dosis gentamisin pada - neonatus usia 0-7 hari 5 mg/kg BB setiap 48 jam, - bayi usia minggu tiap 36 jam, - >1 bulan setiap 24 jam - anak usia 7-8 bulan 4 mg/kgBB setiap 24 jam.
Metabolisme Sistem enzim di hati pada neonatus dan bayi belum sempurna, terutama pada proses oksidasi dan glukoronidase, sebaliknya pada jalur konjugasi dengan asam sulfat berlangsung sempurna. Dosis beberapa jenis antiepilepsi dan teofilin untuk bayi lebih besar daripada dosis dewasa agar tercapai konsentrasi plasma terapeutik
Eliminasi -Filtrasi glomerulus, sekresi tubulus, reabsorbsi tubulus menurun dan bersihan (clearance) obat tidak dapat di prediksi, tergantung cara eliminasi obat tersebut di ginjal. - Pada umumnya obat dan metabolitnya dieliminasi melalui ginjal. Kecepatan filtrasi glomerulus pada neonatus adalah 0,6–0,8 mL/menit per 1,73 m2 dan pada bayi adalah 2-4 mL/menit per 1,73 m2
Terima kasih