Emulsi. Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk, warna emulsi adalah putih Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMAK DAN MINYAK.
Advertisements

sifat - sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Kondensasi: yaitu melarutkan molekul/ion dalam larutannya sehingga menjadi partilek-partikel koloid. Reaksi oksidasi reduksi : 2 H2S +
EMULSIFIER OLEH: NADIA RACHMAWATY ( ) NURWACHIDA ( )
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
A. Dispersi Koloid Jika suatu zat dilarutkan ke dalam suatu pelarut tertentu maka zat terlarut tersebut akan terdispersi ke dalam pelarutnya (medium pendispersi).
SALEP MATA dan GEL (Kuliah FTS CSP ).
PENGUJIAN SIFAT FISIK EMULSI
MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS/SEMESTER : XII /GANJIL
AKADEMI FARMASI JEMBER
By Vera Amalia, S.Si, Apt. EMULSI. SOAL No. 31 Bahan berikut dapat digunakan sebagai pengawet dalam pembuatan emulsi..... a. Asam sitrat b. Asam gallat.
EMULSI FARMASETIK DASAR.
Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
SUSPENSI FARMASEUTIK DASAR.
KD II SISTEM KOLOID.
FARMASETIK DASAR SALEP.
TEGANGAN ANTAR MUKA lanjutan...
Fitri Rahma Yenti, S.Farm.,Apt POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PROGRAM STUDI DIII FARMASI 5/30/20171.
DEMULSIFIKASI, CREAMING DAN INVERSI
KOLOID.
MUDUL6 KOLOID DAN LARUTAN
Larutan.
SOAL TUGAS SISTEM KOLOID
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
K ARANG AKTIF.
Larutan.
TEKNOLOGI MINYAK, EMULSI DAN OLEOKIMIA Minggu 10
FARMASETIKA - sUsPeNsi -
SIFAT PERMUKAAN TEGANGAN ANTAR MUKA EMULSI.
SIFAT PERMUKAAN Deterjen Buih.
KOLOID.
SALEP MATA dan GEL (Kuliah FTS CSP ).
EMULSIFIER TEKNOLOGI EMULSI Oleh : Ani Suryani
KESTABILAN KOLOID.
SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN.
SUSPENSI CMC Anggota Kelompok : Kartika Dewi I. ( )
LIPIDA Senyawa organik yang terdapat di alam yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar (n-heksana, eter, dsb)
GUTTAE, UNGUENTA & OCULENTA
SIFAT PERMUKAAN Wettability dan Solubility
HASIL SEDIAAN DAN EVALUASI SNEDD IBUPROFEN
DISPERSI KOLOID Apa koloid itu ?
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
SUSPENSI By Vera Amalia, S.Si, Apt..
TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM PEMBUATAN MASKER GEL PEEL OFF LYCOPEN
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )
Praktikum FTS- Cair Semi Padat Krim Vitamin C Kelompok 5 Grassella (I ) Rizki Wahyudi (I ) Armi Rusmariani (I ) Erlinda (I )
Sodium Lauryl Sulfat An Ionik Surfaktan
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
SISTEM KOLOID UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH
Pembuatan Sediaan Obat Semi Padat
Air Aris Fitridiana IX F 04.
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Nama kelompok Relin yesika
MINYAK IKAN Minyak ikan ada dua macam yaitu: minyak badan ikan dan minyak hati ikan Minyak badan ikan adalah: hasil sampingan dari pembuatan tepung ikan,
KRIM.
Koloid Ali.
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
Ahmad Farih Azmi, S.Kep., Ns, M.Si. Pengantar Kimia Farmasi.
Sistem koloid Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi,
LEMAK DAN MINYAK.
BAB 6 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Air laut mengandung berbagai jenis ion, seperti Air laut merupakan contoh.
FENOMENA ANTAR PERMUKAAN
Sediaan Larutan Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid.
FORMULASI SEDIAAN SUSPENSI
Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid
KOLOID.
OLEH: MIFTAHUL JANNAH NURDIYATI. Pendahuluan Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, dimana terjadi perpindahan massa (mass.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
Transcript presentasi:

Emulsi

Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk, warna emulsi adalah putih Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent) EMULSI

Komponen Emulsi Komponen Dasar Komponen Tambahan

KOMPONEN DASAR Fase dispersi/fase internal /fase diskontinue zat cair yang terbagi- bagi menjadi butiran kecil ke dalam zat cair lain. Fase kontinue/fase external/fase luar zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut. Emulgator bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi

Komponen tambahan Corigens Saporis, odoris, colouris Pengawet metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetat, dll Antioksidan Larut air: asam askorbat, asam sitrat, asam gallat, propil gallat dan. Larut minyak L.tocoperol,,

Tipe Emulsi Emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external. Emulsi tipe O/W ( oil in water) atau M/A ( minyak dalam air). emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam minyak)

Tipe emulsi tergantung pada 1.Kelarutan emulgator  Emulgator larut air  emulsi tipe m/a  Emulgator larut minyak  emulsi tipe a/m 2.Perbandingan jumlah fase minyak dan air  jumlah air < 40 % dari volumenya.  emulsi tipe a/m  Jumlah air > 40 %  emulsi mtipe m/a Fase Air: Dapat terdiri dari air atau campuran sejumlah substansi hidrofil seperti : alkohol, glikol, gula, garam mineral, garam organik, dll. Fase minyak : Fase organik padat/cair, dapat terdiri dari substansi lipofil seperti : asam lemak, alkohol asam lemak, lilin, zat-zat aktif liposolubel, dll

Pemakaian Emulsi Sebagai Obat Dalam Emulsi tipe O/W (lebih disuka) Karena bau dan rasa dpt tertutupi, minyak dlm butir2 halus lbh mudah dicerna Sebagai Obat Luar Bisa tipe O/W atau W/O Contoh: emulsi benzil benzoat

STABILITAS EMULSI jika partikel yang terdispersi berada dalam keadaan terbagi halus dalam waktu yang lama, bila fase terdispersi makin mendekati keadaan koloidal maka emulsi tersebut makin stabil Ukuran fase terdispersi / fase internal Makin besar viskositas emulsi, maka makin kurang gerakan/tumbukan butir-butir fase dalam,  menghindari terjadinya creaming. Viskositas fase eksternal Jika konsentrasi fase internal >, shg butir-butir yg berada pada dasar sampai permukaan bersentuhan maka gerakan dari butir-butir tidak memungkinkan lagi  terjadi creaming Konsentrasi fase internal

KETIDAKSTaBILAN EMULSI Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti dibawah ini: 1. Creaming  terpisahnya emulsi menjadi dua lapisan, dimana yang satu mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain.  Creaming bersifat reversible artinya bila digojok perlahan-lahan akan terdispersi kembali. 2. Koalesen dan cracking (breaking)  Pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak akan koalesen(menyatu).  Sifatnya irreversible (tidak bisa diperbaiki).  Hal ini dapat terjadi karena : a.Peristiwa kimia, seperti penambahan alkohol, perubahan pH, penambahan CaO/CaCl 2 exicatus. b.Peristiwa fisika, seperti pemanasan, penyaringan, pendinginan, pengadukan.

KETIDAKSTaBILAN EMULSI 3. Inversi  Peristiwa berubahnya dengan tiba-tiba tipe emulsi w/o menjadi o/w atau sebaliknya.  Sifatnya irreversible. Penyebabnya 1.Penambahan fase internal berlebih 2.Elektrolit (NaCl) pada emulsi tipe w/o  o/w 3.Pemanasan

PENENTUAN TIPE EMULSI Dengan Pengenceran dapat diencerkan dengan air  emulsi tipe o/w dapat diencerkan dengan minyak.  emulsi tipe w/o Dengan Pemberian warna Zat warna akan tersebar rata dalam emulsi apabila zat tersebut larut dalam fase external dari emulsi tersebut Dengan Kertas saring Bila emulsi diteteskan pada kertas saring: kertas saring menjadi basah  emulsi tipe o/w, timbul noda minyak pada kertas  emulsi tipe w/o. Dengan Konduktivitas listrik Bila emulsi dapat menghantarkan listrik  lampu menyala  fase lexternal emulsi adalah air  emulsi tipe o/w Bila emulsi tidak dapat menghantarkan aliran listrik  lampu tidak menyala  fase luar emulsi adalah minyak  emulsi tipe w/o. Perlu diperhatikan emulsi dengan emulgator ionik dapat memberi reaksi positif. Tergantung dari fase eksternal

EMULGATOR Emulgator Alam Tumbuh-tumbuhan: Gom arab,tragacant, agar-agar,chondrus Hewani: gelatin, kuning telur, kasein, dan adeps lanae Tanah dan mineral: Veegum / Magnesium Aluminium Silikat Emulgator Buatan * Sabun * Tween (20,40,60,80) * Span ( 20,40,80)

Metode Gom Kering zat pengemulsi (biasanya gom arab) dicampur dengan minyak terlebih dahulu, kemudian ditambahkan air untuk pembentukan corpus emulsi, baru diencerkan dengan sisa air yang tersedia. - Perbandingan corpus emulsi: menurut ANSEL minyak : air : gom arab = 4 : 2 : 1 - menurut Van Duin minyak : air : gom arab = 2 : 1,5 : 1 Metode Gom Basah Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air (zat pengemulsi umumnya larut) agar membentuk suatu mucilago, kemudian perlahan-lahan minyak dicampurkan untuk mem-bentuk emulsi, setelah itu baru diencerkan dengan sisa air. Metode Botol untuk minyak menguap dan zat –zat yang bersifat minyak dan mempunyai viskositas rendah. Serbuk gom dimasukkan ke dalam botol kering, kemudian ditambahkan 2 bagian air, tutup botol kemudian campuran tersebut dikocok dengan kuat. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil dikocok. Perbandingan corpus emulsi minyak : air : gom arab = 2 : 2 : 1 CARA PEMBUATAN EMULSI

TEORI TERJADINYA EMUSIFIKASI 1.TEORI TEGANGAN PERMUKAAN Penambahan emulgator akan menurunkan menghilangkan tegangan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair yang tdk dapat bercampur akan mudah bercampur

2.TEORI ORIENTASI BENTUK BAJI Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni :  Kelompok hidrofilik,  emulgator yang suka pada air.  Kelompok lipofilik  emulgator suka pada minyak.  Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama. Harga keseimbangan itu dikenal dengan istilah H.L.B. (Hydrophyl Lipophyl Balance) yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok lipofil dengan kelompok hidrofil.  Semakin besar harga HLB berarti semakin banyak kelompok yang suka pada air  lebih mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya

TEORI TERJADINYA EMUSIFIKASI 3.TEORI INTERPARSIAL FILM Emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispersi.

TEORI TERJADINYA EMUSIFIKASI 4. Teori electric double layer ( lapisan listrik rangkap) Jika minyak terdispersi ke dalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan didepannya. Dengan demikian seolah-olah tiap partikel minyak dilindungi oleh 2 benteng lapisan listrik yang saling berlawanan. Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak yang akan mengadakan penggabungan menjadi satu molekul yang besar, karena susunan listrik yang menyelubungi setiap partikel minyak mempunyai susunan yang sama. Dengan demikian antara sesama partikel akan tolak-menolak, dan stabilitas emulsi akan bertambah

3.HLB Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni :  Kelompok hidrofilik,  emulgator yang suka pada air.  Kelompok lipofilik  emulgator suka pada minyak.  Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama. Harga keseimbangan itu dikenal dengan istilah H.L.B. (Hydrophyl Lipophyl Balance) yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok lipofil dengan kelompok hidrofil.  Semakin besar harga HLB berarti semakin banyak kelompok yang suka pada air  lebih mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya

HLB  HLB 1,8 – 8,6 → lipofil → tipe A/M  HLB 9,6 – 16,7 → hidrofil → tipe M/A Nilai HLBTipe Sistem 3-6A/M emulgator 7-9Zat pembasah 8-18M/A emulgator 13-15Zat pembersih 15-18Zat penambah pelarutan

NILAI HLB BEBERAPA SURFAKTAN

MENGHITUNG HLB CAMPURAN Contoh : R/ Tween %HLB: 15 Span %HLB: 4,3 Perhitungan: Tween 80: 70% x 15 = 10,5 Span 80 : 30% x 4,3 = 1,3 HLB campuran : 11,8