Experiential Learning Johnson, David W & Frank P. Johnson. 2009. Joining Together: Group Theory and Group Skills. Pearson Education, Inc: New Jersey Sarilani.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kepemimpinan (Leadership)
Advertisements

BEKERJASAMA DENGAN TIM o l e h: ALWY RAHMAN & RAHMAT MUHAMMAD PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA DARI ALOKASI DANA BOPTN TAHUN 2013 UNTUK.
Assalamu'alaikum....
Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Diri
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
Model Pembelajaran Experiential Learning
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PERILAKU.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
POKOK BAHASAN Pertemuan 6
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Komunikasi Antar Pribadi Dimensi Pribadi dan Relasional
SIKLUS BELAJAR fase-fase eksplorasi (exploration)
Pembina Motivator Menyusui
MODEL-MODEL PTK.
MOTIVASI, PRESTASI DAN KEPUASAN
Adriyanto, J. G. Adriy.weebly.com. Konsep Belajar a. Kognitif (kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran) : pengetahuan, pemahaman,
Mengingat, Belajar dan Berpikir Psikologi Umum dan Sejarah Rika Riany Yoanna Febrianita Ruslim.
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
Keberhasilan belajar dan mengajar
Pengertian Microteaching
METODE DAN DESAIN PELATIHAN
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI ( bahan ke-5 )
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
KONSELING KELOMPOK.
SIKLUS BELAJAR fase-fase eksplorasi (exploration)
MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Teori Belajar Humanistik
Konsep CBSA.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
RENCANA PEMBELAJARAN SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
TEORI BELAJAR & APLIKASINYA
Penerapan model pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN MIKRO
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 JAMBANGAN.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Elvira Amanda Riantika
APA DAN BAGAIMANA BELAJAR ?
Pertemuan 9 Konsep Berubah
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Model problem based learning
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan
Pertemuan 9 Konsep Berubah
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI Perubahan yang direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan (Planned Change) usaha sistematik untuk.
FILOSOFI PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
STRATEGI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

Experiential Learning Johnson, David W & Frank P. Johnson Joining Together: Group Theory and Group Skills. Pearson Education, Inc: New Jersey Sarilani Wirawan/Semester 2- Intervensi Sosial – Fak. Psikologi UI/2011

Dari slideshow singkat sebelumnya, apa saja yang tampak/terlihat? Partisipasi Kelompok Membaca Berdiskusi Bekerja dalam kelompok Gembira Membuat boneka Curah ide/brainstorming Pemuda-pemudi Gitar Instruktur/fasilitator

Experiential Learning: Pengertian Experiential learning exists when a personally responsible participant cognitively, affectively, and behaviorally processes knowledge, skills, and/or attitudes in a learning situation characterized by a high level of active involvement. (Hoover and Whitehead 1975, p. 25 dalam Gentry, 1990)

Experiential Learning • Refleksi pengalaman untuk memperoleh dan secara terus menerus memperbarui teori tindakan (action theory) yang mengarahkan efektifitas tindakan seseorang • Tanggung jawab terletak pada pembelajar, bukan pada instruktur/guru • Terstruktur • Belajar dari kombinasi pengalaman dan konseptualisasi terhadap pengalaman tersebut • Bereksperimen dengan perilaku baru dalam situasi yang aman  perilaku tacit

Experiential Learning & Kurt Lewin • Lewin: mengungkap konsep dan prinsip penting dengan mengamati pengalaman diri sendiri dan orang lain • Penelitian Lewin: belajar yang paling produktif dilakukan di dalam kelompok yang saling berinteraksi dan saling refleksi  masing-masing anggota mendapat pencerahan

Procedural Learning • Sebuah bentuk dari experiential learning • Secara konseptual mempelajari ketrampilan tertentu dan kapan digunakannya, serta melatih ketrampilan tersebut untuk menghilangkan kesalahan hingga dapat menguasainya secara otomatis

Action Theory • Sebuah teori mengenai tindakan apa yang diperlukan untuk mendapatkan konsekuensi yang diharapkan dalam situasi tertentu • Format: “Jika … maka …” • Bersifat normatif • Perilaku yang menjadi kebiasaan dan otomatis dilakukan  teori tindakan menjadi tacit • Perilaku yang tidak efektif  sadar terhadap teori tindakan dan perlu melakukan modifikasi

Proses Experiential Learning Menerapkan revisi teori tindakan dengan memodifikasi tindakan Menguji konsekuensi dan mendapatkan umpan balik Refleksi terhadap efektifitas tindakan dan menyempurnakan/memperbaiki teori tindakan Melakukan aksi berdasarkan teori tindakan saat ini Siklus Empat Tahap (Lewin, 1935; Lewin & Grabbe, 1945)

Prinsip-prinsip Experiential Learning 1.Experiential learning yang efektif mempengaruhi struktur kognitif, sikap, nilai, persepsi dan pola perilaku 2.Orang lebih percaya terhadap pengetahuan yang diperoleh oleh diri sendiri daripada disampaikan oleh orang lain 3.Belajar lebih efektif jika dilakukan dalam proses yang aktif 4.Teori tindakan, sikap dan pola perilaku yang baru hanya terjadi jika keseluruhan sistem kognifit-afektif seseorang telah berubah 5.Dibutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan untuk mengubah teori tindakan, sikap, dan pola perilaku 6.Dibutuhkan lebih dari sekedar pengalaman untuk menghasilkan pengetahuan yang valid.

7. Perubahan perilaku bersifat temporer kecuali jika teori tindakan dan sikap yang mendasarinya telah berubah 8. Persepsi terhadap diri sendiri dan lingkungan sosial harus berubah sebelum terjadi perubahan dalam tindakan aksi, sikap, dan perilaku 9.Semakin besar besar dukungan, penerimaan, dan perhatian dari lingkungan sosial, semakin bebas seseorang mencoba perilaku, sikap, dan teori tindakan baru 10.Agar terjadi perubahan permanen dalam pola perilaku, sikap, dan teori tindakan maka orang dan lingkungan sosial perlu berubah 11.Lebih mudah mengubah teori tindakan, sikap, dan perilaku seseorang di dalam konteks kelompok daripada konteks individual 12.Seseorang menerima sistem baru dari teori tindakan, sikap, dan pola perilaku jika ia mengakui keanggotaan di dalam kelompok Prinsip-prinsip Experiential Learning

Experiential Learning & Motivasi • Motivasi: berbeda dari satu orang ke orang lain • Kesuksesan psikologis dalam situasi belajar  Memiliki tanggung jawab untuk perilaku sendiri  Diperkuat dengan faktor ekstrinsik (persetujuan & dukungan dari pembelajar lain)

Belajar ketrampilan baru di dalam kelompok Langkah-langkah mendapatkan ketrampilan baru: 1.Memahami nilai penting dari ketrampilan 2.Memahami komponen perilaku yang perlu dikuasai dan waktu yang tepat untuk perilaku 3.Mencoba ketrampilan bersama pelatih 4.Menguji seberapa baik ketrampilan telah dilakukan 5.Terus berlatih hingga menjadi perilaku yang otomatis 6.Menetapkan tujuan untuk kesuksesan 7.Mendapat dukungan teman untuk menggunakan ketrampilan 8.Membantu orang lain mempelajari ketrampilan yang sama

Bermain Peran • Simulasi situasi kehidupan nyata • Memberi kesempatan untuk melatih perilaku baru dalam situasi aman • Peran pemandu:  Membantu peserta berada di dalam situasi dan perannya sehingga terlibat secara emosional  Mendiskusikan peran ketika bermain peran selesai (refleksi)  “De-role” : mengeluarkan peserta dari peran yang dimainkannya

Belajar menjadi Participant-Observer • Definisi: Seseorang yang cukup terlatih untuk berpartisipasi di dalam kelompok juga mengamati proses kelompok pada saat bersamaan • Langkah untuk mengembangkan kompetensi: 1.Mengobservasi 2.Memberi & Menerima umpan balik 3.Analisa dan refleksi & menetapkan tujuan untuk perbaikan 4.Memodifikasi perilaku pada pertemuan kelompok berikutnya 5.Mengulang siklus

Pelatihan Ketrampilan

Etika dalam Experiential Learning • Isu terpenting: menetapkan nilai dan kebutuhan perubahan kognitif dan perilaku dari peserta  tidak boleh bertentangan dengan minat dan kebutuhan peserta • Meliputi: -Kontrak: Informed consent & Persetujuan bersama -Kegiatan - Pengetahuan, Ketrampilan, dan Kebutuhan Koordinator

Terima Kasih