HUBUNGAN ANTARA STATUS Reseptor Progesteron dengan METASTASis Kelenjar Getah Bening pada Carcinoma Mammae Yusa Amin Nurhuda 0910710138 DOSEN PENGUJI: dr. Bambang Soemantri, M.Kes dr. Imam Sarwono, Sp.PA dr. Dian Hasanah, M.Biomed
LATAR BELAKANG Carcinoma mammae merupakan keganasan yang paling sering pada wanita (ASCO, 2011). Pada tahun 2005, kanker mammae menempati peringkat satu pasien rawat inap dan rawat jalan karena kanker (Depkes, 2007). Metastasis pada kelenjar getah bening aksila dari kanker mammae merupakan faktor penting dalam menentukan prognosis. Penentuan metastasis kelenjar getah bening aksila secara tradisional dilakukan dengan cara Axillary Lymph Node Dissection (ALND) (Alvarez et al., 2006).
LATAR BELAKANG Status reseptor progesteron menunjukkan hubungan terbalik dengan tingkat histologis tumor (Pathak et al., 2011). Status reseptor progesteron dan metastasis kelenjar getah bening merupakan faktor penting dalam menentukan prognosis Carcinoma mammae. Berdasarkan hal tersebut maka dipandang perlu untuk mengetahui hubungan antara status reseptor progesteron dengan metastasis kelenjar getah bening pada Carcinoma mammae.
RUMUSAN MASALAH Apakah terdapat hubungan antara status reseptor progesteron dengan metastasis kelenjar getah bening pada Carcinoma mammae?
TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara status reseptor progesteron dengan metastasis kelenjar getah bening pada Carcinoma mammae.
MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Akademik Memberikan sumbangan pengetahuan tentang hubungan antara status reseptor progesteron dengan metastasis kelenjar getah bening pada Carcinoma mammae. 2. Manfaat Praktis Membantu menentukan faktor prognosis (ada atau tidak ada metastasis) kelenjar getah bening dengan melihat status (positif atau negatif) reseptor progesteron melalui pemeriksaan imunohistokimia pada Carcinoma mammae.
KERANGKA KONSEP
METODE PENELITIAN Desain penelitian ini bersifat observasional kasus-kontrol. Penelitian ini dilakukan dengan mencatat semua pasien Carcinoma mammae yang dilakukan operasi dan pemeriksaan metastasis kelenjar getah bening dihubungankan dengan reseptor progesteron mulai periode Januari 2010 sampai Desember 2011.
Populasi dan sampel Populasi penelitian ini adalah data pemeriksaan pasien operasi tumor mammae di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang periode Januari 2010-Desember 2011. Sampel penelitian ini adalah data pemeriksaan pasien Carcinoma mammae yang dilakukan pemeriksaan reseptor progesteron dan metastasis kelenjar getah bening periode Januari 2010-Desember 2011.
Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
Metode Pengumpulan Data Data sekunder dari semua pemeriksaan Carcinoma mammae yang diperoleh, diolah melalui tahap klasifikasi terlebih dahulu kemudian ditabulasikan ke dalam suatu tabel secara manual dengan menggunakan metode statistik deskriptif yang selanjutnya dilakukan analisis data uji odds ratio untuk mengetahui hubungan antara Reseptor Progesteron dengan metastasis kelenjar getah bening pada Carcinoma mammae.
Hasil Penelitian DAN PEMBAHASAN Sebanyak 56 penderita yang memenuhi kriteria inklusi yang dapat digunakan sebagai sampel.
Penelitian Asrul (2003) mengenai tipe histopatologi kanker mammae dengan adanya metastasis kelenjar getah bening di Medan menunjukkan hasil yang sama yaitu penderita paling banyak adalah kelompok umur 45 tahun ke atas. Penelitian yang dilakukan Ika Kartika EP et al. (2009) yang meneliti tentang status reseptor progesteron pada berbagai derajat keganasan karsinoma mammae juga menunjukkan hasil yang sama yaitu penderita kelompok umur di atas 35 tahun merupakan kelompok umur penderita terbanyak.
Hasil penelitian di atas sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Azizun Nisa et al. (2008) yang melaporkan bahwa keterlibatan mammae kiri lebih sering terjadi daripada mammae kanan.
Hasil ini tidak berbeda jauh dengan penelitian Pathak TB et al Hasil ini tidak berbeda jauh dengan penelitian Pathak TB et al. (2011) yang melaporkan bahwa derajat keganasan (grade) terbanyak adalah derajat keganasan menengah (grade II) dengan angka 58,8%, diikuti derajat keganasan tinggi (grade III) sebesar 21,3% dan derajat keganasan rendah (grade I) sebesar 19,9%.
Penelitian Pathak TB et al Penelitian Pathak TB et al. (2011) memperoleh data bahwa Ductal Carcinoma Invasif merupakan tipe histopatologi Carcinoma mammae terbanyak dengan angka 96%. Penelitian Asrul (2003), Ali Pourzand et al. (2011), Azizun Nisa et al. (2008), juga melaporkan hasil yang sama bahwa tipe histopatologi kanker mammae terbanyak adalah Ductal Carcinoma Invasif dengan masing-masing sebesar 100%, 87,6%, 85,3%.
ANALISIS DATA Pada uji odds ratio bernilai 1 artinya penderita yang memiliki reseptor progesteron positif dan penderita yang memiliki reseptor progesteron negatif memiliki nilai risiko yang sama untuk terjadinya metastasis kelenjar getah bening. Berdasarkan uji signifikansi odds ratio menunjukkan p = 1 (p > 0,05) artinya odds ratio dinyatakan tidak signifikan atau tidak bermakna yang menyatakan tidak ada hubungan antara Reseptor Progesteron dengan status kelenjar getah bening pada carcinoma mammae.
Hasil penelitian di atas sesuai dengan penelitian Ali Pourzand et al Hasil penelitian di atas sesuai dengan penelitian Ali Pourzand et al. (2011) yang melaporkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara status reseptor progesteron dengan metastasis kelenjar getah bening. Penelitian Kartika EP et al. (2009) mengenai hubungan antara derajat keganasan dengan status reseptor progesteron juga menunjukkan hasil yang tidak bermakna. Begitu juga dengan penelitian Asrul (2003) mengenai hubungan antara besar kanker mammae dan tipe histopatologi dengan metastasis kelenjar getah bening juga menunjukkan hasil yang tidak bermakna.
Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status reseptor progesteron dengan metastasis kelenjar getah bening pada Carcinoma mammae.
SARAN Diharapkan tim patologi anatomi mengisi dengan lengkap data rekam medis pasien karena sangat penting untuk menentukan prognosis pasien berdasarkan data faktor prognostik yang terdapat dalam rekam medis. Selain itu, data rekam medis yang lengkap akan memudahkan penelitian terhadap faktor prognostik dari suatu penyakit. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut yang melibatkan lebih banyak sampel mengenai hubungan antara status reseptor progesteron dengan metastasis kelenjar getah bening pada Carcinoma mammae.
TERIMA KASIH