حَقِيْقَةُ الْعِبَادَةِ

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Iman Kepada Rasul Allah SWT
Advertisements

HADITS KEDUAPULUH TUJUH
MU’JIZAT AL-QURAN.
Jurusan Tarbiyah PAI 08.T Yanti Mulyanti.
TATA CARA DUDUK DUA SUJUD
Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
نَتَائِجُ الْعِبَادَةِ
BAB 4 TAUBAT DAN RAJA’.
Bab IV Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan Hamba Alloh SWT
HADITS KEtigapuluh sembilan
Shalat Subuh dan Keutamaannya
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
memetakan hidup dari titik akhirnya
HADITS KEDUAPULUH LIMA
TAKWA.
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
Etimologi  Kata takwa ( التَّقْوَى ) berasal dari kata kerja ( وَقَى ) artinya menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung.
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
HADITS KEDUAPULUH SATU
Perkara yang akan dipelajari:
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
TUJUH AMALAN HARIAN.
Sakit Sudut Islam By Setiadi.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
لَّقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِّلسَّائِلِينَ
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
Ya Allah, kepunyaan Allahlah segala yang ada di langit dan di bumi.
PENTINGNYA AGAMA DAN USAHA AGAMA
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
DOA HARIAN RAMADHAN.
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
أَفَبِهَذَا الْحَدِيثِ أَنْتُمْ مُدْهِنُونَ
Pentingnya Syahadatain
SEPUTAR MAULID NABI  MUHAMMAD IDRUS RAMLI.
Kewajiban Menuntut Ilmu
BERBISNIS SECARA SYAR’I…
BOROBUDUR (3) FAHMI BASYA
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
HADITS IJTIMA’I.
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Surat al-Muzammil Para ulama mengatakan: Surat al-Muzammil termasuk dalam surat Makkiyyah (surat yang diturunkan sebelum Hijrahnya Nabi Muhammad saw) Jabir.
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Menemani Rasulullah di Surga
sujud dalam islam Oleh: Aidan dan Rhenal NOTE:
Kewajiban Terhadap Allah SWT
Menghormati ulama dan majelis ilmu
Cinta yang membawa ke surga
Fifi Fitriani Laura Rachma Munyati Sulam Salwa Salsabila
LATIHAN SOAL BAB 4 1. Perhatikan pernyataan berikut: (1) menyesal thd dosa yg telah dilakukan (2) meninggalkan dosa itu (3) mengerjakan shalat, tobat,
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Kepedulian Umat Islam terhadap Jenazah
MENYALATKAN JENAZAH KELOMPOK 7.
Pendidikan Agama Islam Semester 1, 2 SKS
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
KEMULIAAN AL-QURAN.
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Cinta yang membawa ke surga
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Surah Al-Alaq Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Cinta yang membawa ke surga
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
TUNTUNAN SHALAT TAHAJUD Mari Berilmu Sebelum Beramal dan Bersemangat untuk Beramal di atas Ilmu.
Transcript presentasi:

حَقِيْقَةُ الْعِبَادَةِ HAKIKAT MANUSIA

Motivasi Ibadah Manusia berbuat sesuatu pasti ada dorongan (motivasi)nya, begitu pula dalam beribadah Sumber yang mendorong pelaksanaan ibadah: Merasakan banyaknya ni’mat Allah Merasakan keagungan Allah SWT Makin besar dorongan itu, makin rajin ibadahnya. Begitu pula sebaliknya

أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا Karena Syukur Ketika Aisyah ra bertanya kepada Rasulullah SAW, kenapa beliau terlalu memayahkan diri sedang segala dosanya yang lalu maupun yang akan datang sudah diampuni oleh Allah? Jawab Rasul: أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا Tidakkah patut baginya menjadi hamba yang bersyukur? (HR Bukhari)

Qarun? Fir’aun? Qarun (28:78) tidak merasakan ni’mat Allah yang sangat banyak itu (28:76) Fir’aun (79:14) merasa dirinyalah yang paling agung Quraisy (39:49) sama dengan Qarun (39:40) Sehingga mereka semua tidak mau beribadah kepada Allah

31 X Karena itu berkali-kali (31x) Allah mengingatkan manusia dan jin akan ni’matNya di surat Ar-Rahman: فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ Rasulullah SAW membaca surat ar-Rahman kemudian bersabda, “Aku mendengar jawaban jin kepada Tuhannya lebih baik dari kalian.” Para sahabat bertanya, “Apa itu, wahai Rasulullah?” Setiap mendengar فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ maka dijawab, لا بِشَيْءٍ مِنْ نِعْمَةِ رَبِّنا نُكَذّبُ (tidak ada sesuatu pun dari ni’mat Tuhan kami yang kami dustakan)

Keagungan Allah Tentang keagungan Allah dapat kita lihat dari berbagai ciptaanNya yang luar biasa Penciptaan langit dan bumi yang sampai sekarang belum dapat dipecahkan rahasianya (41:9-12, 79:27-33) 67:3-5 pandanglah langit, lalu pandanglah langit apakah ada cacatnya? Kita adalah makhluk Allah yang kecil dibanding alam semesta

Apa Tidak Ada Hajat? Ketika ada seorang sahabat shalat tanpa wirid dan doa terus pergi, Rasul SAW bersabda, أَمَا بِكَ حَاجَةً إِلَى اللهِ؟ (apakah engkau tidak mempunyai hajat kepada Allah?) Di sini Rasul mengingatkan pentingnya doa, dan doa adalah otaknya ibadah (مُخُّ الْعِبَادَةِ) Seorang berdoa dengan khusyu’ karena tahu bahwa Allah adalah Pemberi ni’mat dan Pencipta alam ini

Hakikat Ibadah Apa hakikat ibadah itu? Puncak penghinaan diri (غَايَةُ التَّذَلُّلِ) Puncak kecintaan (غَايَةُ الْمَحَبَّةِ) Puncak ketundukan (غَايَةُ الْخُضُوْعِ) Ketiga keadaan ini mesti ada saat kita beribadah kepada Allah SWT, kalau tidak, maka ibadah kita tidak sempurna (cacat) di hadapan ALLAH

Puncak Penghinaan Diri (غَايَةُ التَّذَلُّلِ) Sujud adalah tanda penghinaan diri yang paling nyata  dilarang untuk ruku’ dan sujud kepada selain Allah karena manusia adalah makhluk yang mulia (17:70) Batu, kuburan, pohon angker, bintang, matahari, malaikat, dll bukan makhluk yang mukarram Kepada sesama manusia pun tidak boleh

Doa Ruku’ dan Sujud Doa ruku’ dan sujud juga menunjukkan bahwa kita ini sangat hina dan kecil di hadapan Allah Ada yang membaca dalam sujud: عُبَيْدُكَ بِفَنَائِكَ, مِسْكِيْنُكَ بِفَنَائِكَ, فَقِيْرُكَ بِفَنَائِكَ, سَائِلُكَ بِفَنَائِكَ HambaMu yang kecil ini ada di halamanMu, yang miskin kepadaMu ini ada di halamanMu, yang faqir (perlu) kepadaMu ini ada di halamanMu, dan yang minta kepadaMu kepadaMu ini ada di halamanMu (حديث مقطوع) حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ التَّيْمِيُّ ، قَالَ : حَدَّثَنِي شَيْخٌ مَوْلًى لِعَبْدِ الْقَيْسِ ، عَنْ طَاوُسٍ ، قَالَ : إِنِّي لَفِي الْحِجْرِ ذَاتَ لَيْلَةٍ إِذْ دَخَلَ عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ ، فَقُلْتُ : رَجُلٌ صَالِحٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِ الْخَيْرِ ، لأَسْتَمِعَنَّ إِلَى دُعَائِهِ اللَّيْلَةَ ، فَصَلِّي ثُمَّ سَجَدَ ، فَأَصْغَيْتُ بِسَمْعِي إِلَيْهِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ فِي سُجُودِهِ : " عُبَيْدُكَ بِفِنَائِكَ ، مِسْكِينُكَ بِفِنَائِكَ ، فَقِيرُكَ بِفِنَائِكَ ، سَائِلُكَ بِفِنَائِكَ " . قَالَ طَاوُسٌ : فَحَفِظْتُهُنَّ فَمَا دَعَوْتُ بِهِنَّ فِي كَرْبٍ إِلا فُرِّجَ عَنِّي

Puncak Kecintaan (غَايَةُ الْمَحَبَّةِ) 2:165 orang beriman itu sangat amat cintanya kepada Allah Ibadah dengan penuh cinta akan terasa indah dan ni’mat Ibadah menjadi suatu yang dirindukan, bukan beban قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ Berdirilah wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat (HR Abu Dawud)

Burung Merpati Seorang berada di lapangan, sementara matahari sangat teriknya. Terlihat ia asyik sekali, tanpa merasakan teriknya matahari. Ia berlama-lama dengan satu burung merpati yang ada di tangannya, dan satunya lagi terbang dan kadang menukik menuju orang itu. Betapa gembiranya saat melihat merpati yang terbang tinggi lalu menukik tajam. Ia lakukan demikian di tangah sengatan matahari karena begitu cintanya kepada burung merpati. Begitu sepatutnya kita dalam beribadah kepada Allah

Puncak Ketundukan (غَايَةُ الْخُضُوْعِ) Proses menuju ketundukan (22:54) ILMU  IMAN  TUNDUK Makin tinggi ilmunya, maka kuat imannya, dan makin tunduk (bagai padi dan pisang) Bukan, makin tinggi ilmunya, makin membangkang Tunduk kepada perintah Allah dengan melaksanakannya, dan tunduk kepada laranganNya dengan menjauhinya

Cinta dan Tunduk Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ibadah itu cinta dan tunduk (العبادة: المحبة والخضوع) Cinta tanpa tunduk: perintah tertentu dilakukan dengan penuh cinta, giat, khusyu’, tapi TIDAK SEMUA perintahNya dilaksanakan (ini disebut juz’iyyah, parsial) Tunduk tanpa cinta: semua kewajiban dilakukan tapi beberapa atau semuanya dilakukan dengan terpaksa (ini sifat munafik tulen)

Raja’ dan Khauf Ibadah yang dilakukan mesti disertai rasa harap (اَلرَّجَاءُ) dan cemas (اَلْخَوْفُ) Imam Nawawi: “Sebaiknya seorang dalam masa sehat seimbang antara rasa cemas terhadap siksa Allah dan mengharap rahmat Allah. Tetapi pada masa sakit, hendaknya hanya mengharap rahmat Allah, sebagaimana tuntunan al-Qur’an dan Hadits.”

وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ Cara Berdoa وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ 7:56 khaufan = perasaan minta belas kasihan, thama’a = raja’ (mengharap) وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ 21:90 raghaba = raja’, rahaba = khauf

3 Ikatan Tauhid ثَلاَثَةُ أَشْيَاءٍ مِنَ عُقَدِ التَّوْحِيْدِ : اَلْخَوْفُ وَالرَّجَاءُ وَالْمَحَبَّةُ ، فَزِيَادَةُ الْخَوْفِ مِنْ كَثْرَةِ الذُّنُوْبِ لِرُؤْيَةِ الْوَعِيْدِ ، وَزِيَادَةُ الرَّجَاءِ مِنْ اكْتِسَابِ الْخَيْرِ لِرُؤْيَةِ الْوَعْدِ ، وَزِيَادَةُ الْمَحَبَّةِ مِنْ كَثْرَةِ الذِّكْرِ لِرُؤْيَةِ الْمَنَةِ ، فَالْخَائِفُ لاَ يَسْتَرِيْحُ مِنَ الْهَرْبِ ، وَالرَّاجِي لاَ يَسْتَرِيْحُ مِنَ الطَّلَبِ ، وَالْمُحِبُّ لاَ يَسْتَرِيْحُ مِنْ ذِكْرِ الْمَحْبُوْبِ فَالْخَوْفُ نَارٌ مُنَوَّرَةٌ ، وَالرَّجَاءُ نُوْرٌ مُنَوَّرٌ ، وَالْمَحَبَّةُ نُوْرُ الأَنْوَارِ

Tiga hal termasuk ikatan tauhid: khauf, raja’, dan mahabbah Tiga hal termasuk ikatan tauhid: khauf, raja’, dan mahabbah. Bertambahnya cemas dari banyaknya dosa agar dapat melihat ancaman (siksa), bertambahnya harap dengan melakukan kebaikan agar dapat melihat janji (pahala), dan bertambahnya cinta dengan banyak dzikir agar dapat melihat syukur. Orang yang cemas tidak berhenti berlari, orang yang berharap tidak berhenti menuntut, dan pecinta tidak berhenti mengingat kekasih. Maka khauf adalah api yang mencerahkan, raja’ adalah cahaya yang menerangi, dan mahabbah adalah cahayanya cahaya (HR Al-Baihaqi)

Umar bin Khattab Umar bin Khattab mengeluh lalu masuklah Nabi SAW dan bersabda, “Bagaimana perasaanmu, wahai Umar?” Umar menjawab, “Aku berharap dan cemas.” Bersabda Nabi, “Tidak berkumpul harap dan cemas, melainkan Allah akan memberi apa yang diharap dan memberi keamanan apa yang dicemaskan.” (HR Baihaqi)

Uqbah bin Nafi’ Saat Uqbah bin Nafi’ mau menaklukkan Afrika, beliau berdoa dengan penuh pengharapan dan kekhawatiran Doa beliau cukup singkat: رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا Beliau berhasil menaklukkan Afrika

(E 6) حَقِيْقَةُ الْعِبَادَةِ مَعْرِفَةُ اللهِ اَلْعِبَادَةُ بِكَثْرَةِ النِعَمِ بِعَظَمَةِ اللهِ غَايَةُ التَّذَلُّلِ غَايَةُ الْمَحَبَّةِ غَايَةُ الْخُضُوْعِ اَلْخَوْفُ اَلرَّجَاءُ اَلشُّعُوْرُ

والله أعلم بالصواب