PENGOBATAN HORMONAL PADA KASUS KEMAJIRAN Mas’ud Hariadi Departemen Reproduksi Veteriner Fakutas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Hormon Reproduksi Hormon protein (peptida) GnRH (hipotalamus) Hormon PIH dan PRH (hipotalamus) Reproduksi FSH, LH dan LTH/prolactin (hipofisa anterior) Oksitosin dan melatonin (hipofisa posterior) Hormon steroid Estrogen (folikel ovarium) Progesteron (corpus luteum) Testosteron (sel leydig testis) Prostaglandin (Hormon asam lemak)
Fungsi Hormon Reproduksi (Hipotalamus) GnRH : Merangsang produksi dan sekresi FSH dan LH dari hipofisis anterior PRH : Merangsang produksi dan sekresi hormon prolaktin/LTH PIH : Menghambat produksi dan sekresi hormon prolaktin
Fungsi Hormon Reproduksi (Hipofisis anterior) FSH : Merangsang pertumbuhan dan pematangan folikel pada ovarium LH : Bersama FSH merangsang pematangan folikel, dan membanjirnya LH (LH surge) menyebabkan terjadinya ovulasi, merangsang pembentukan dan pemeliharaan korpus luteum Polaktin/LTH : Merangsang produksi air susu dan memelihara korpus luteum (tikus)
Hormon Reproduksi (Hipofisis posterior) Oksitosin : Merangsang kontraksi otot polos kelenjar mamae uterus dan serviks pada proses partus dan pancaran air susu (milk letdown)
Hormon Reproduksi (Ovarium & Testis) Estrogen : Umpan balik (feedback) positif terhadap LH dan negatif terhadap FSH, menimbulkan tanda – tanda birahi, efek luteolisis ringan Progesteron : Umpan balik (feedback) negatif terhadap LH, menekan tanda - tanda birahi dan ovulasi Relaksin : Relaksasi simfisis pelvis/pubis
Hormon Reproduksi (Uterus) Prostaglandin F2α(PGF2α) : Melisis (regresi) korpus luteum dan merangsang kontraksi uterus
Gangguan Hormonal Penyebab infertilitas Anestrus Suatu keadaan dimana hewan tidak menunjukkan gejala birahi Anestrus normal: Bunting, Hewan muda vs terlalu tua, Diluar musim kawin Produksi susu tinggi/Menyusui Anestrus patologis: Aplasia, hipoplasia ovarii Hipofungsi ovarium Kista luteal Korpus luteum persisten Endometritis Pyometra Maserasi fetus Mumifikasi fetus
Gangguan Hormonal Penyebab Infertilitas Nimfomania Suatu keadaan dimana hewan selalu menunjukkan gejala birahi terus menerus diluar saat timbulnya birahi yang normal, terdapat pada kelainan (penyakit) : “sistik folikel” (kista folikel) tumor ovarium Repeat breeder (Kawin berulang) Suatu keadaan dimana seekor sapi dewasa (pernah beranak) yang bersiklus normal, berumur kurang dari 10 tahun dikawinkan (alam atau IB, dengan semen subur) tiga kali atau lebih tidak menjadi bunting
Pengobatan/terapi Hormonal Hipofungsi ovarium Ovarium permukaannya licin karena tidak terjadinya pertumbuhan folikel dan pembetukan korpus luteum Causa : kadar FSH dan LH didalam darah rendah Diagnosis : anestrus, palpasi rektal meraba ovarium besarnya normal tetapi terasa halus permukaannya Pengobatan : Perbaikan kuantitas dan kualitas pakan dan pemberian preparat FSH dan LH (PMSG dan HCG)
Pengobatan/terapi Hormonal Atropi Ovarium Hipofungsi ovarium bila berlangsung lama tidak mendapatkan perbaikan kuantitas dan kualitas pakan dapat berlanjut lebih parah dan berubah menjadi atropi ovarium Causa : Kurang pakan baik kualitas maupun kuantitas dalam waktu lama, disertai rendahnya kadar FSH dan LH didalam darah Diagnosis : anestrus, pada perabaan per – rektal ovarium terasa lebih kecil dari normal dengan permukaan halus/licin Pengobatan : Perbaikan kuantitas dan kualitas pakan dan pemberian preparat FSH dan LH (PMSG dan HCG)
Pengobatan/terapi Hormonal KISTA OVARIUM : Kista folikel Kista luteal Kista korpus luteum 1. Kista folikel Folikel dipermukaan ovarium yang tidak tumbuh sampai matang dan membentuk kista Causa : Kadar LH didalam darah rendah sementera itu kadar FSH didalam darah cukup untuk merangsang terbentuknya folikel, tetapi folikel – folikel tersebut tidak mengalami ovulasi Dagnosis : nimfomania, pada perabaan per – rektal pada permukaan ovarium terasa ada satu atau lebih benjolan besar dan bulat (Ø 2,5 – 5 cm) dengan permukaan halus/licin berisi cairan dan berdinding tipis sehingga mudah pecah bila ditekan Pengobatan : memecah kista secara manual atau pemberian LH atau hCG
Pengobatan/terapi Hormonal 2. Kista luteal Bila pada kista folikel kadar LH dalam darah rendah disertai pula kadar LTH yang tinggi maka akan terjadi proses luteinisasi pada kista folikel dan dindingnya menebal Causa : merupakan kelanjutan sistik folikel dengan kadar LH didalam darah rendah dan LTH tinggi misalnya pada sapi perah dengan produksi susu tinggi atau menyusui Diagnosis : anestrus, palpasi rektal merapa kista dan dikombinasi dengan pemeriksaan laboratoris kadar hormon progesteron yang cukup tinggi didalam darah Pengobatan : Prostaglandin F2α im
Pengobatan/terapi Hormonal 3. Kista korpus luteum Korpus luteum yang di bagian dalamnya mempunyai rongga berisi cairan Causa : gangguan hormonal (gonadotropin) pasca kelahiran Diagnosis : pada palpasi rektal sulit dibedakan dengan korpus luteum normal Pengobatan : Prostaglandin F2α atau PRID, CIDR
Pengobatan/terapi Hormonal KORPUS LUTEUM PERSISTEN Korpus luteum yang ukuran besarnya dan fungsinya terutama dalam menghasilkan hormon progesteron menetap dalam waktu yang jauh lebih lama daripada normal Causa : patologi uterus, kematian embrio atau fetus endometritis, pyometra, maserasi fetus, mumifikasi fetus Diagnosis : palpasi rektal Pengobatan : mengobati penyebabnya (causa primanya) dan pemberian PGF2αim atau iu
http://www.ca.uky.edu/agripedia/Classes/ASC106/media/FEMALE.GIF
Ovarium
http://www. ansi. okstate http://www.ansi.okstate.edu/course/3443/study/AnatomyFemale/bovine/sld015.htm
Siklus Estrus/Birahi http://www.cahe.nmsu.edu/pubs/_b/b-212.pdf
Cow’s Reproductive Cycle Follicles and New Corpus Luteum Reproductive Tract Mature Corpus Luteum
Corpus Luteum
TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN SAUDARA THE END TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN SAUDARA