أَهَمَّيَّةُ التَّرْبِيَّةِ

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Q.S. At-Tahrim Ayat 8.
Advertisements

Keteladanan Rasulullah Saw. DALAM MEMBINA UMAT PADA PERIODE MAKKAH
Iman Kepada Rasul Allah SWT
MU’JIZAT AL-QURAN.
Misi Rosulullah Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan.
MASA NABI SAW DAN KHULAFAURRASYIDIN
Bagaimana Tinjauan keterlibatan Muslimah dalam Politik ?
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
NABI MUHAMMAD SAW. DAN PERUBAHAN MASYARAKAT ARAB
Dakwah Rasulullah Periode Mekah
AL-MUQAWQIS, GUBERNUR ROMAWI DI MESIR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SUMBER AGAMA DAN AJARAN ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
SEMINAR PRA-NIKAH Bersama : Nur Indah Harahap, Skomp, SSi, SThI
Hukum Islam dan kontribusi Umat islam Indonesia
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
SUMBER AGAMA DAN AJARAN ISLAM
Keteladanan Rasulullah Saw. DALAM MEMBINA UMAT PADA PERIODE MAKKAH
Perkembangan Pemikiran Agama Islam
BAB 6: PAKAIAN DAN PERGAULAN DALAM ISLAM
Ar-Risalah Pengertian Risalah Rasul dan Nabi Auliya dan Ulama.
BAB V HUKUM, HAM DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM Nurhasan, M.Ag
sejarah masuknya islam di nusantara
hijrah nabi muhammad Saw ke madinah dan piagam madinah
HUBUNGAN DENGAN MEKKAH DAN NEGARA- NEGARA LAIN
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
TA’RIF (DEFINISI) TARBIYAH ISLAMIYAH Tarbiyah Islamiyah adalah: “Cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (berupa.
BAHASAN HARI INI PENGERTIAN & FUNGSI AL-SUNNAH & AL-HADITS
أَهَمِّيَّةُ الشَّهَادَتَيْنِ
Perjuangan Nabi Muhammad saw.
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
Sejarah Hukum Islam I : masa kenabian dan khulafaurrasyidin
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
MATA KULIAH TAUHID AKIDAH AKHLAK
Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekkah
KETELADANAN RASULULLAH PERIODE MAKKAH
ISLAM dan PERKEMBANGAN ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KODE D.11.2 TAFSIR SURAT ASY-SYU’ARA 214 OBJEK PENDIDIKAN
Perkuliahan Tatap Muka ke-3 Al-Islam I, FIP-UMJ, 05 Oktober 2011
CERDAS CERMAT
Kesempurnaan Ajaran Islam
MENINGKATKAN KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Disampaikan di Dauroh Marhalah I KAMMI Daerah Bandung
Dakwah Rasulullah Periode Mekah
Tahun Gajah Dan Kelahiran Nabi Muhammad SAW o
Strategi Dakwah & Manifestasi Tabligh Dalam Kehidupan Masyarakat
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
Kisah Teladan Nabi Ulul Azmi
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
Masyarakat tidak menerima kebenaran
Berbakti Kepada Orangtua
Masyarakat tidak menerima kebenaran
1 Juz 7 Zaenal Abidin. 2 Surat Al Maidah Al Anam Sikap org nasrani yg beriman kpd Al-Quran Larangan mengharamkan makanan yg halal Sumpah.
MODUL SIRAH NABAWIYAH.
Masyarakat tidak menerima kebenaran
BAB 26: KEJAYAAN RASULULLAH SAW MELETAKKAN ASAS AKIDAH YANG KUKUH.
KBM 4 AQIDAH ISLAMIAH BAB 1 : FIRAQ DALAM ISLAM
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
KEMUNCULAN TAMADUN ISLAM DAN PERKEMBANGANNYA DI MAKKAH
BAB 1 : UMAT ISLAM DAN DUNIA ISLAM
Materi 2 Imaniyyah Herry Syafrial, S.Pd., M.A..
A] Mengapakah zaman jahiliah dianggap sebagai zaman kegelapan
Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw di Mekah
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA SK/ KD Materi.
Transcript presentasi:

أَهَمَّيَّةُ التَّرْبِيَّةِ Pentingnya Tarbiyah أ

Arab Sebelum Rasul SAW: Lama Tak Ada Murabbi (36:6) لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ Murabbi Pertama : Nabi Ismail as Murabbi Kedua : Rasulullah SAW Ribuan Tahun فَهُمْ غَافِلُونَ

Kondisi Mekah Saat Itu Politik Ekonomi Moral Di bawah bayang-bayang dua raksasa: Romawi dan Persia Banyak daerah subur yang dikuasai oleh kedua raksasa itu Ekonomi Harta yang banyak dimiliki oleh segelintir orang, sementara sebagian besar masyarakat hidup miskin Mengakarnya riba Moral Cara-cara pernikahan: Al-Istibdha’, Al-Mukhadanah, Asy-Syighar, Perkawinan Warisan, Perkawinan Mut’ah dan Menggabungkan dua istri kakak-beradik kandung Minuman keras dan judi sudah menjadi kebiasaan Al-Istibdha’. Praktik perkawinan semacam ini bertujuan mencari bibit unggul sebagai keturunan. Caranya, suami memerintahkan istrinya untuk tidur seranjang dengan laki-laki yang gagah perkasa, kaya dan pandai. Harapannya agar anak yang dilahirkannya nanti dari hasil hubungan seks menjadi sama dan setidaknya meniru jejak dan karakter sang ayah. Meskipun, ayahnya itu bukanlah suaminya yang sah. Al-Mukhadanah. Perkawinan ini tak ubahnya dengan poliandri. Yakni seorang istri dengan banyak suami. Pada umumnya banyak terjadi di negeri Yaman. Di negeri itu terkenal sebutan Ar-Ranth. Selain Yaman, juga terjadi di Turkistan, Siberia, India Selatan, Srilangka, Vietnam dan di bagian benua Afrika. Asy-Syighar. Bentuk dan praktik perkawinan ini ialah, kedua orangtua dari kedua mempelai, menukarkan kedua anak laki-laki dan perempuannya, masing-masing memberikan mas kawin kepada anaknya sendiri. Namun, perkawinan semacam ini dilarang Nabi. “Islam tidak mengenal kawin Syighar,” sabdanya. Perkawinan Warisan. Perkawinan ini terjadi karena ada anggapan bahwa seorang istri itu tidak lebih dari barang warisan yang dapat diberikan kepada siapa saja yang mengendaki. Jadi, saudara suami dapat mewarisi jika suaminya telah meninggal. Istri yang ditinggalkan mati suaminya itu tidak berhak menolak atau kembali pada keluarganya sebelum sang saudara suami itu datang dan memperbolehkan kembali pada keluarganya. Begitu pula bila sang ayah meninggal dunia, anak sulungnya berhak mengawini istri ayahnya yang bukan ibu kandungnya. Perkawinan model ini banyak dilakukan di Persia. Perkawinan Mut’ah. Bentuknya semacam kawin kontrak. Dalam perkawinan ini ditentukan waktunya dan syaratnya. Perkawinan ini akan berakhir apabila waktunya habis berdasarkan syarat yang ditentukan sebelumnya. Menurut berbagai kalangan, perkawinan semacam ini haram hukumnya. Menggabungkan dua istri kakak-beradik kandung. Perkawinan semacam ini ada pada masyarakat jahiliyah, kemudian Islam melarang melalui surat An-Nisa’ (4) ayat 23

Kondisinya…JAHILIYAH Arab saat itu benar-benar menjadi UMAT JAHILIYAH (الأمة الجاهلية) Raja Najasyi dari Habasyah mengirim 70 pendetanya ke Mekkah untuk bertemu Nabi SAW (28:52-55) Nabi SAW membacakan Surat Yasin hingga selesai Mereka menangis dan masuk Islam Ketika pemuka Quraisy menegur mereka karena mereka cepat sekali percaya, maka mereka mengatakan لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ Mereka menyebut pemuka Quraisy sebagai JAHILIN

Ciri 1: BODOH (الجَهْلُ) Sebagian besar mereka memang bodoh: tidak bisa baca dan tulis  disebut UMMIY (62:2) dan berada dalam kegelapan (zhulumat, 24:40, 2:257) Mereka juga tidak pernah menerima Kitab dari Allah, sehingga tidak pernah membacanya juga  inilah penyebab kebodohan yang paling mendasar: TIDAK MENGENAL ALLAH SECARA BENAR Membuat berbagai berhala, katanya untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya dengan Allah (39:3) Menganggap baik saat mereka selesai berhaji mesti masuk rumah lewat pintu belakang (2:189) Satu tanaman dan ternak ada yang untuk Allah dan untuk berhala. Kalau yang untuk berhala gagal panen, maka dibagi dua (untuk berhala juga). Tapi kalau yang untuk Allah gagal, tidak dibagi dua (6:136), dll

Ciri 2: HINA (الذِّلَّةُ) Seperti sudah disebutkan: moralitas mereka sangat rendah Prostitusi meraja lela dan legal Minuman keras sudah menjadi kebiasaan Seorang budak wanita yang melahirkan anak karena digauli majikannya, maka anak itu akan lahir dengan kehinaan karena lahir sebagai budak Al-Qur’an menyebutnya “asfala saafiliin” (95:5) Ketundukkan pada berhala juga berarti menghinakan diri di hadapan makhluk

Ciri 3: LEMAH (الضَّعْفُ) Selama bertahun-tahun hidup di bawah bayang-bayang dua kerajaan besar: Romawi dan Persia Mereka saling memperbudak dan menindas, sehingga saling melemahkan Meski sistem pemerintahan berjalan tapi sangat lemah: Tidak mampu menahan serangan Abrahah

Ciri 4: PERPECAHAN (الفُرْقَةُ) Mereka terpecah-pecah kedalam berbagai kerajaan-kerajaan dan kabilah-kabilah (pemerintahan kecil yang berasas fanatisme) Semboyan mereka اُنْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُوْمًا “Tolonglah saudaramu yang zhalim dan yang dizhalimi” Semboyan ini kemudian diluruskan (jadi hadits) dengan maksud: mencegah si zhalim dari berbuat zhalim dan menolong yang dizhalimi, bukan benar-salah mesti ditolong karena dia saudara kita

Ciri Umum SESAT YANG NYATA (ضَلَالٌ مُبِينٌ) 3:164, 62:2 Keempat ciri tersebut tentu bukan hanya ada saat zaman jahiliyah dulu Kalau suatu umat jauh dari Islam, maka nasibnya akan sama: bodoh, hina, lemah, dan pecah SESAT YANG NYATA (ضَلَالٌ مُبِينٌ) 3:164, 62:2

BINGUNG Bagaimana untuk mengentaskan kondisi sesat yang nyata itu? Sebelum diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW pun bingung (93:7) Beliau SAW juga belum mengetahui apa itu iman dan apa itu kitab (42:52) Beliau SAW akhirnya sering pergi ke gua Hira

DIUTUSNYA RASUL SAW Allah SWT mengentaskan kondisi sesat yang nyata itu dengan cara mengutus Rasulullah SAW Lalu apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW? Jawabanya seperti pada 62:2 (yang merupakan jawaban doa dari Nabi Ibrahim AS 2:129)

62:2 هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ اَلْتَّرْبِيَّةُ

Komponen Tarbiyah Membacakan atau menyampaikan (التلاوة) Membersihkan (التزكية) Mengajarkan pedoman (تَعْلِيْمُ الْمِنْهَاجِ)

Membacakan (التلاوة) Ayat-ayat yang pertama dan kedua turun memang berkaitan dengan membaca dan menulis Wahyu yang pertama turun: 96:1-5 Yang kedua turun: Surat Al-Qalam (pena) – lihat mukaddimah terjemahan Al-Qur’an dari Depag RI Istilah lainnya adalah mententir (التَّلَقِّي)

Membersihkan (التزكية) Upaya membersihkan diri dari akhlak yang kotor dan perbuatan jahiliyah Mengeluarkan mereka dari kegelapan jahiliyah kepada cahaya Islam (2:257) Islam adalah agama bersih Bersih secara fisik: badan, pakaian dan tempat (74:4) Bersih secara batin: dari kemusyrikan dan berbagai penyakit hati (74:5) Dalam kitab Fiqh, bab Thaharah selalu yang pertama dibahas (bersih fisik) Dalam kitab hadits, bab niat juga yang pertama (bersih batin)

Mengajarkan Pedoman (تَعْلِيْمُ الْمِنْهَاجِ) Pengajaran setelah tazkiyah agar diterima oleh hati yang bersih Pedoman (minhaj) yang diajarkan adalah pedoman yang asasi: Al-Qur’an, As-Sunnah, serta Sirah Pada awal mulanya, hadits dilarang ditulis karena takut tercampur dengan Al-Qur’an Setelah Rasul wafat, maka mulai penulisan hadits Sirah (Rasul dan salafush-shalih) menjadi contoh aplikatif yang lain selain hadits

NI’MAT YANG BESAR (النِّعْمَةُ الْكُبْرَى) Hasil tarbiyah adalah kenikmatan yang besar Bangsa yang bodoh menjadi berilmu (العلم) Yang hina menjadi mulia, bermartabat, dan disegani (العزة) Yang lemah menjadi kuat (القوة) Yang berpecah-belah menjadi satu kesatuan yang kokoh (الوِحْدَةُ)

Bangsa yang Bodoh Menjadi Berilmu (العلم) Dalam al-Qur’an kata ILMU sering berarti Islam atau Al-Qur’an atau hujjah yang kuat Dalam perkembangannya, umat Islam kemudian menjadi kiblat ilmu pengetahuan di dunia hingga berabad-abad

Mulia, Bermartabat, dan Disegani (العزة) Karena kemuliaan itu hanya milik Allah, RasulNya dan orang-orang beriman (63:8) Nyawa manusia menjadi berharga di dalam Islam Membunuh satu orang sama dengan membunuh semua manusia (5:32) Membunuh tidak sengaja mesti bayar diyat 100 ekor unta (4:92) Disepakati bahwa jika ada satu orang muslim/muslimah dianiaya di satu negara, maka Khalifah wajib mengerahkan seluruh umat Islam untuk membebaskannya (bagaimana dengan Palestina?)

Yang Lemah menjadi Kuat (القوة) Dengan tarbiyah muncul generasi yang kuat, lahir dan batin Kekuatan memang sebagian dari syi’ar Islam, sehingga Allah memerintahkan untuk mempersiapkannya (8:60, 65-66) Idealnya 1:10 Dalam kondisi lemah 1:2 Rasul SAW pun bersabda bahwa mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mu’min yang lemah, meski keduanya baik juga

Pertumbuhan Sahabat PERANG TABUK FATHU MAKKAH PERJANJIAN HUDHAIBIYAH DAKWAH SIRRIYYAH HIJRAH

Penyebaran Islam

Satu Kesatuan yang Kokoh (الوِحْدَةُ) Mereka bagaikan bangunan yang tersusun rapi yang tidak bisa dirobohkan (61:4) Mereka bagaikan satu tubuh, jika ada satu bagian tubuh sakit maka anggota tubuh yang lain ikut merasakannya

Umat Terbaik (خَيْرُ أُمَّةٍ) Dengan tarbiyah, mucul generasi yang terbaik (3:110): Generasi yang dimunculkan untuk memberikan manfaat bagi manusia (أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ) Generasi yang beramar ma’ruf nahi munkar (تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ) Generasi yang beriman kepada Allah (تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ)