PENDAHULUAN Awal Baja Merupakan besi cetak ( cast Iron ) dan besi tempa di temukan di Cina abad ke IV Sebelum Masehi Baja pertama di Amerika dibuat thn.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Advertisements

STRUKTUR BAJA Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Perencanaan Struktur Baja
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NAROTAMA
SNI seperti menurut standar yang lama, di mana Wilayah Gempa 1 adalah bebas gempa sama sekali. A Secara umum Spektrum Respons adalah suatu.
SNI ketika terjadi gempa, struktur bawah tersebut tidak akan mengalami gaya inersia apapun. Tetapi berhubung interaksi tanah-struktur selalu.
SNI A Dapat dimengerti, bahwa komponen vertikal gerakan tanah akibat gempa akan relatif semakin besar, semakin dekat letak pusat gempa.
SNI Apabila penjepitan tidak sempurna dari struktur atas gedung pada struktur bawah diperhitungkan, maka struktur atas gedung tersebut harus.
SNI PENJELASAN A.1 Ruang Lingkup A.1.1
SNI struktur gedung. A Pasal ini dimaksudkan untuk mencegah benturan antara 2 gedung yang berdekatan. Dari pengalaman dengan berbagai peristiwa.
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
Nur Achmad Husin Evaluasi Mutu Beton.
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
TEORI MEKANIKA KEKUATAN KOMPOSIT
ASSESMENT COURSE STEEL STRUCUTRE
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
ARSITEKTUR & KEKOKOHAN
DESAIN BETON BERTULANG
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
PENDAHULUAN Struktur Beton SI-3112.
Profil Gabungan Pertemuan 16
<<POKOK BAHASAN>> Pertemuan 5
PENDAHULUAN SEJARAH STRUKTUR BAJA
RAHADIAN DWI N ( ) LUTFI DYAH ULHAQ (1350
Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
ARSITEKTUR & KEKOKOHAN
Matakuliah : S0362/Konstruksi Bangunan dan CAD II Tahun : 2006 Versi :
Pertemuan 1 Pendahuluan dan Bestek
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Konstruksi Dinding. Materi tentang konstruksi dinding merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Pada materi ini akan dibahas tentang ikatan batu.
Aspek rekayasa gempa sangat perlu diterapkan pada rekayasa struktur, agar bangunan mempunyai ketahanan yang baik terhadap pengaruh gempa Penggunaan standar.
Sistem Standardisasi Nasional dan PP No
Berkelas.
Pondasi Pertemuan – 12,13,14 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Beton
NIRWANA PUSPASARI, ST. MT.
Struktur Kayu 02 Klasifikasi dan Tegangan Ijin Kayu (memahami konsep desain balok Lentur) FTPD Teknik Sipil PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL.
Fisika Dasar IA (FI-1101) Bab 7 ELASTISITAS
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
Atap Baja Ringan Pilihan
MODUL 7 PERILAKU MEKANIKA MATERIAL 7.1 Prosedur pengujian mekanik
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan
Konstruksi Rangka Atap
Tegangan GABRIEL SIANTURI MT.
Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
STRUKTUR KOLOM Kolom adalah Komponen struktur bangunan yg bertugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal. Kolom sebagai bagian dari suatu.
Berkelas.
Teori Ilmu Konstruksi Bangunan Pertemuan 1
PEMBEBANAN dan PRINSIP MEKANIKA
STRUKTUR KAYU PENDAHULUAN.
Matakuliah : R0132 – Teknologi Bahan Tahun : 2006
STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT
PERENCANAAN KEKUATAN BATAS Pertemuan 04
REKAYASA PONDASI I PERTEMUAN 2 KONSEP TEGANGAN TANAH LATERAL Oleh :
ANALISIS GEMPA DENGAN SAP
BAJA BY ILHAM GANTENG ^_^ & :P.
Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
STANDAR KESELAMATAN KERJA
PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS Study Kasus : Proyek Hotel Brawa Residences.
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
YRYR Perencanaan Bangunan Gedung Yulin Dwiastuti Rini Septiani.
PROPOSAL TESIS TEMA : PERMODELAN SAMBUNGAN BAUT PADA JEMBATAN BALOK GIRDER GUSTI MUHAMMAD RASYID H2A REKAYASA STRUKTURAL PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK.
PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
STRUKTUR BAJA Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
Dapat Menghitung Penulangan Geser Pada Balok IKHSAN PANGALITAN SIREGAR, ST. MT.
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

PENDAHULUAN Awal Baja Merupakan besi cetak ( cast Iron ) dan besi tempa di temukan di Cina abad ke IV Sebelum Masehi Baja pertama di Amerika dibuat thn 1856 yaitu untuk konstruksi utama jembatan “ Eads di St. Louis, Missouri Baja konstruksi adalah Alloy Steels yang mengandung lebih dari 98% besi dan kurang dari 1% karbon Buku Pedoman untuk Industri Baja yaitu American Institut Of Steel Construction

BENTUK BENTUK STRUKTUR BAJA

SIFAT UTAMA BAJA Sifat Mekanis yang penting dari baja diperoleh dari uji tarik Perumusan Teg. Tarik baja = fr = P / A Regangan = € = ∆ Lo / Lo Modulus Elastisitas = E = Tegangan / Regangan = fr/€

PRODUK BAJA DI PASARAN

TINJAUAN DESIGN Definisi : Perbandingan antara beban yang menyebabkan kegagalan terhadap beban maksimum yang di ijinkan pada struktur Faktor Keamanan = Tegangan leleh / tegangan maksimum = 1,5

PERENCANAAN STRUKTUR BAJA TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG SNI 03 - 1729 - 2002 STANDAR NASIONAL INDONESIA

MAKSUD DAN TUJUAN 1.1 Maksud Maksud Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung ini adalah sebagai acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam melakukan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan struktur baja. 1.2 Tujuan Tujuan tata cara ini adalah untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman, dan ekonomis.

2. RUANG LINGKUP DAN UMUM Standar ini meliputi persyaratan-persyaratan umum serta ketentuanketentuan teknis perencanaan dan pelaksanaan struktur baja untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur gedung. Tata cara ini mencakup: 1) ketentuan-ketentuan minimum untuk merencanakan, fabrikasi, mendirikan bangunan, dan modifikasi atau renovasi pekerjaan struktur baja, sesuai dengan metode perencanaan keadaan batas; 2) perencanaan struktur bangunan gedung atau struktur lainnya, termasuk keran yang terbuat dari baja; 3) struktur dan material bangunan berikut: a) komponen struktur baja, dengan tebal lebih dari 3 mm; b) tegangan leleh ( f y ) komponen struktur kurang dari 450 MPa; Komponen struktur canai dingin harus direncanakan sesuai dengan ketentuan lain yang berlaku. Bangunan-bangunan yang tidak dicakup dalam 1, 2, dan 3 di atas direncanakan dengan ketentuan lain yang berlaku.

Persyaratan-persyaratan 3.2.1 Struktur Dalam perencanaan struktur baja harus dipenuhi syarat-syarat berikut: 1) analisis struktur harus dilakukan dengan cara-cara mekanika teknik yang baku; 2) analisis dengan komputer, harus memberitahukan prinsip cara kerja program dan harus ditunjukan dengan jelas data masukan serta penjelasan data keluaran;

3) percobaan model diperbolehkan bila diperlukan untuk menunjang analisis teoritis; 4) analisis struktur harus dilakukan dengan model-model matematis yang mensimulasikan keadaan struktur yang sesungguhnya dilihat dari segi sifat bahan dan kekakuan unsur-unsurnya; 5) bila cara perhitungan menyimpang dari tata cara ini, maka harus mengikuti persyaratan sebagai berikut: (1) struktur yang dihasilkan dapat dibuktikan dengan perhitungan dan atau percobaan yang cukup aman; (2) tanggung jawab atas penyimpangan, dipikul oleh perencana dan pelaksana yang bersangkutan; (3) perhitungan dan atau percobaan tersebut diajukan kepada panitia yang ditunjuk oleh pengawas bangunan, yang terdiri dari ahli-ahli yang diberi wewenang menentukan segala keterangan dan cara-cara tersebut. Bila perlu, panitia dapat meminta diadakan percobaan ulang, lanjutan atau tambahan. Laporan panitia yang berisi syarat-syarat dan ketentuanketentuan penggunaan cara tersebut mempunyai kekuatan yang sama dengan tata cara ini.

PERSYARATAN UMUM PERENCANAAN 6.1 Ketentuan umum Tujuan perencanaan struktur adalah untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup kuat, mampu-layan, awet, dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring, atau tergeser, selama umur bangunan yang direncanakan. Suatu struktur disebut cukup kuat dan mampu-layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan-struktur dan kehilangan kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan adalah kecil dan dalam batas yang dapat diterima. Suatu struktur disebut awet bila struktur tersebut dapat menerima keausan dan kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur bangunan yang direncanakan tanpa pemeliharaan yang berlebihan.

Beban-beban dan aksi lainnya Perencanaan suatu struktur untuk keadaan-keadaan stabil batas, kekuatan batas, dan kemampuan-layan batas harus memperhitungkan pengaruh-pengaruh dari aksi sebagai akibat dari beban-beban berikut ini: 1) beban hidup dan mati seperti disyaratkan pada SNI 03-1727-1989 atau penggantinya; 2) untuk perencanaan keran (alat pengangkat), semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 03-1727-1989, atau penggantinya; 3) untuk perencanaan pelataran tetap, lorong pejalan kaki, tangga, semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 03-1727- 1989, atau penggantinya; 4) untuk perencanaan lift, semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 03-1727-1989, atau penggantinya; 5) pembebanan gempa sesuai dengan SNI 03-1726-1989, atau 6) beban-beban khusus lainnya, sesuai dengan kebutuhan.

Kombinasi pembebanan Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini: 1,4D (6.2-1) 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) (6.2-2) 1,2D + 1,6 (La atau H) + (γ L L atau 0,8W) (6.2-3) 1,2D + 1,3 W + γ L L + 0,5 (La atau H) (6.2-4) 1,2D ± 1,0E + γ L L (6.2-5) 0,9D ± (1,3W atau 1,0E) (6.2-6) Keterangan: D adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap L adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak H adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air W adalah beban angin E adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726– 1989, atau penggantinya dengan, γ L = 0,5 bila L< 5 kPa, dan γ L = 1 bila L≥ 5 kPa. Kekecualian: Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan pada persamaan 6.2-3, 6.2-4, dan 6.2-5 harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah di mana beban hidup lebih besar daripada 5 kPa.