TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELAS XI SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG
Advertisements

AIR SADAH Kesadahan Istilah kesadahan digunakan untuk menunjukkan kandungan garam kalsium dan magnesium yang terlarut, dinyatakan sebagai ekuivalen (setara)
TRAUMA TAJAM PADA MATA DAN KORPUS ALIENUM
DERAJAT KEASAMAN (pH) 1.
LARUTAN PENYANGGA 1. Hitunglah pH larutan campuran dari 100 mL larutan C2H5COOH 0,04 M dan 150 mL larutan 0,02 M KOH jika Ka = 1,2 x 10-5.
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP 2012
BAB 7 Larutan Penyangga dan Hidrolisis Next.
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
ASAM BASA DAN GARAM.
Assalamualaikum Wr. Wb.. XI IPA II ADAM ANUGRAH A.(01) M. FAIZ FARIZQI(20) OKTO IMAM KHAMBALI(27) RAHMAT WICAKSONO S.(30) VINA RACHMAYA(33)
Keseimbangan Asam Basa
Hidrolisis didefinisikan sebagai reaksi dengan air
** Tugas bahan ajar Kimia**
PM GOES TO KALTIM BEM Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2011/2012 SMPN 2 MALINAU.
dr. Nicko Perdana Hardiansyah
Keseimbangan Elektrolit
Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Katarak
GARAM TERHIDROLISIS DAN LARUTAN BUFFER
PERAWATAN LUKA OPERASI
Radang Burhannudin Ichsan.
SEDIAAN STERIL TETES MATA DAN COLLYRIUM
KELAS XI Oleh: Ari Rochiastuti
KESEHATAN TENTANG DIARE.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
TRAUMA TUMPUL MATA Dr.SRI HANDAYANI MP,SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
HIDROLISIS GARAM Rudi Purwanto.
Konsep asam basa Indriana Lestari.
TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM
HIDROLISIS.
LUKA BAKAR.
JENIS-JENIS GARAM: garam tidak terhidrolisis (Garam netral) : berasal dari asam kuat dengan basa kuat , pH=7 Garam hidrolisis sebagian a. Hidrolisis.
ASAM DAN BASA.
Titrasi Reduksi Oksidasi (Redoks)
KEGAWATDARURATAN MATA
LARUTAN PENYANGGA.
Penyakit Mata Kerja.
ASAM DAN BASA.
SEDIAAN TETES MATA STERIL atropine
RETINOBLASTOMA.
ASKEB IV ABORTUS Nindy kharisma zomi
Anatomi telinga DEFINISI Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu. Pada sepertiga.
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
Asam & basa By. Tajuddin Abdullah.
Luka dan Perawatan luka
Vulnus Laceratum & Vulnus Exoriasi
Parameter kualitas air
Vaginosis Bakterialis
Ulkus kornea pada mata kanan
Anggi Kusuma Wardani Pertanian/THP
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
PENCEGAHAN LUKA DIABETES DAN PERAWATAN LUKA DIABETES.
Asam Pengertian Asam merupakan senyawa elektrolit yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion (H+).
LUKA BAKAR Luka bakar adalah : semua cidera yang terjadi
CEDERA JARINGAN LUNAK Yang termasuk dalam kelompok jaringan lunak antara lain kulit, jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar,
Kedaruratan Mata Oleh Zaenal Arifin.
KONSEP LUKA Esti Widiani.
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Larutan Penyangga (BUFFER/DAPPAR) MAN 2 KOTA PROBOLINGGO Dra, MUQMIROH NURANI M. M.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FK UNAND/RS.DR.M.DJAMIL PADANG

DEFINISI Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata. merupakan kasus gawat darurat mata. Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang mengenai bola mata akibat terpapar bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut.

JENIS JENIS TRAUMA KIMIA TRAUMA ASAM TRAUMA BASA

TRAUMA ASAM Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia mata yang disebabkan zat kimia bersifat asam dengan pH < 7.

Kurang berbahaya Kerusakan jaringan terlokalisir pH<2,5  proteksi kornea  kerusakan kecil Kecuali : - Asam hidroflorida - Asam berisi metal berat

Etiologi Bahan kimia asam asam sulfur asam hidroklorida (HCl) asam nitrat asam asetat (CH3COOH) asam kromat (Cr2O3) asam hidroflorida. Etiologi Bahan kimia asam

Baterai mobil . Mengandung asam sulfat H2SO4 Asam Hidroflorida dapat ditemukan dirumah pada cairan penghilang karat, pengkilap aluminum, dan cairan pembersih yang kuat . Pada Industri (pembersih dinding, glass etching (pengukiran pada kaca dengan cairan kimia), electro polishing, dan penyamakan kulit., fermentasi pada pengolahan bir).

Patofisiologi Bahan kimia asam Asam cenderung berikatan dengan protein Menyebabkan koagulasi protein plasma. Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi dan kerusakan lebih lanjut. Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja. Pengecualian terjadi pada asam hidroflorida. Bahan ini merupakan suatu asam lemah yang dengan cepat menembus membran sel .

Penatalaksanaan Periksa PH dengan kertas lakmus . Irigasi jaringan yang terkena secepat-cepatnya, selama mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang mengakibatkan trauma.Irigasi dapat dilakukan dengan garam fisiologi atau air bersih lainnya paling sedikit 15-30 menit. Bersihkan sisa zat kimia di fornik konjungtiva dengan kapas lidi. Anestesi topikal (blefarospasme berat) Antibiotik  bila perlu Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali,sehingga tajam penglihatan tidak banyak terganggu.

TRAUMA BASA (ALKALI) Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat gawat pada mata. Alkali akan menembus dengan cepat kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina.

Trauma kimia alkali Lebih destruktif Merusak kornea & lensa  SAPONIFIKASI ( reaksi penyabunan ) Berat kerusakan tergantung : - volume - konsentrasi

Etiologi Semen Soda kuat Amonia NaOH CaOH Cairan pembersih dalam rumah tangga

Patofisiologi trauma basa Bahan kimia alkali  pecah atau rusaknya sel jaringan dan rx persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel  penetrasi lebih lanjut  Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea  Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati  Edema  terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma,cenderung disertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi)  Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea Terjadi gangguan penyembuhan epitel  Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam

Klasifikasi Hughes Derajat I Prognosis baik. Terdapat erosi epitel kornea Tidak ada iskemia dan nekrosis kornea. ataupun konjungtiva

Derajat II Prognosa baik Pada kornea terdapat kekeruhan yang ringan. Iskemia < 1/3 limbus

Derajat III Prognosis baik Kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris & pupil secara jelas Terdapat iskemia 1/3 sampai ½ limbus & nekrosis ringan kornea dan konjungtiva

Derajat IV Prognosis buruk Kekeruhan kornea pupil tidak dapat dilihat Konjungtiva dan sclera pucat. Iskemia > ½ limbus

Penatalaksanaan 1. Pemeriksaan kertas lakmus . 2.Irigasi dengan garam fisiologik selama mungkin (2000 ml selama ±30menit) 3.Bila penyebab CaOH diberi EDTA (bereaksi dengan basa pada jaringan) 4.Antibiotik mencegah infeksi. 5.Siklopegi mengistirahatkan iris, mengatasi iritis. 6.Anti glaukoma mencegah glaukoma sekunder

7.Steroid (7 hari pertama) anti inflmasi. 8.Kolagenase inhibitor (sistein, 1 minggu)menghilangi efek kolagenase. 9.Vitamin C membentuk jaringan kolagen. 10.Bebat (perban) pada mata, lensa kontak lembek dan tetes air mata buatan. 11.Operasi keratoplasti bila kekeruhan kornea sangat mengganggu penglihatan.

Komplikasi 1.Simblefaron, perlengketan antara konjungtiva palpebra dankornea. 2.Kornea keruh, edema, neovaskuler  3.Katarak traumatik,.Trauma basa pada permukaan mata sering menyebabkan katarak, selain menyebabkan kerusakan kornea,konjungtiva, dan iris 4.Phtisis bulbi, bola mata mengecil.

PENATALAKSANAAN UMUM TRAUMA KIMIA PADA MATA 4 tujuan utama dalam mengatasi trauma pada mata : 1.Memperbaiki penglihatan. 2.Mencegah terjadinya infeksi. 3.Mempertahankan arsitektur mata. 4.Mencegah sekuele jangka panjang.

PROGNOSIS Derajat iskemia konjungtiva dan pembuluh darah daerah limbus adalah indikator tingkat keparahan cedera dan prognosis penyembuhannya. Makin besar iskemia dari konjungtiva dan pembuluh darah limbus, luka yang terjadi akan makin parah. Trauma basa prognosisnya biasanya lebih buruk dari trauma asam.

PENATALAKSANAAN UMUM TRAUMAKIMIA PADA MATA 1.Irigasi (30 menit) & periksa PH dengan kertas lakmus. 2.Diberi pembilas : idealnya dengan larutan steril dengan osmolaritas tinggi seperti larutan amphoter (Diphoterine) ataularutan buffer (BSS atau Ringer Laktat) . Larutan garam isotonis 3.Irigasi sampai 30 menit atau PH normal. Bila bahanmengandung CaOH berikan EDTA.

4.Pemeriksaan oftalmologi menyeluruh. 5.Cederanya ringan, pasien dapat dipulangkan dengan diberikanantibiotik tetes mata, analgesic oral, dan perban mata 6. diberi siklopegi. 7.Steroid topikal untuk mencegah infiltrasi sel radang. 8.Vitamin C oral

Patofisiologi Bahan kimia alkali  Pecah atau rusaknya sel jaringan dan Persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel  penetrasi lebih lanjut Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati  Edema  terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma,cenderung disertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi)  Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea)  terjadi gangguan penyembuhan epitel  berlanjut menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam

The most common alkalis causing injury are: • ammonia (NH3; sering ditemui pada alat pembersih rumahtangga dan dapat menimbulkan kerusakan yang serius . • lye (NaOH; a common ingredient in drain cleaners and causing the most serious injury); • potassium hydroxide (KOH); • magnesium hydroxide (Mg[OH]2); and • lime (Ca[OH]2; the most common cause, which fortunately does not inflict as much damage as rapidly penetrating alkalies do).

The most common acids causing injury are: • sulfuric (H2SO4; the most common cause: an ingredient in automobile batteries2); • sulfurous (H2SO3); • hydrofluoric (HF; rapidly penetrating and causing the most serious injuries2); • acetic (CH3COOH); • chromic (Cr2O3); and • hydrochloric (HCl).