Tanggal 25-1 September 2010 di Hotel Monalisa Malang

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bismillahirrohmaanirrohiem
Advertisements

Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan
Perkembangan Psikologi Bayi - Remaja
T E N T A N G ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA.
T E N T A N G ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA By GS.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Bimtek KTSP 2009 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
 Dedi saputra: wi fajar S:  Inna fathul F:  Tri wahyu N:  Utari tri U:
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Anak di daerah
BALITBANGKEMENDIKNAS
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 tentang.
PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Mohon Bapak Ibu untuk Membantu Mengawasi Anak agar dapat mengikuti rangkaian Kegiatan US/UN 2014 agar kita dapat sukses Proses dan Sukses Hasil Mohon.
Analisis Jiwa Kewirausaahan Pada Diri Sendiri
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
MATERI 9 Definisi masyarakat
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
PERILAKU KEKERASAN.
Dongengdan Pendidikan Karakter Hartono PBSI FBS UNY.
KONSEP DAN PEMAHAMAN GENDER DALAM PENDIDIKAN
Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Pembelajaran PAUD Oleh : Izzul Fitriyah.
Karakteristik Entrepereneur
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 PENGANTAR PENDIDIKAN KARAKTER.
Etika Bisnis dan Profesi
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
CHARASSEIN Menggores (monoreh / memahat) KARAKTER 1 1.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Berbisnis Sejak Di Bangku Kuliah
PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
PPK (PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER)
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA (PAR)
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.
Kurikulum PKN dan Agama
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
Karakter= budi pekerti + x = ?
Bab 9 Usaha-usaha Pengembangan Guru Sebagai Tenaga Pendidik
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
ASSALAMU’ALAIKUm WR WB
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
STANDAR KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
SOSIALISASI dalam Proses Pembentukan Kepribadian
DASAR – DASAR ANAK USIA DINI
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
PENGANTAR PENDIDIKAN KARAKTER
GEOSTRATEGI INDONESIA Nurlaila fitriasani Rima safitri Tutia rahmi Yusrawati1604 M. aji syahputra1604.
Delapan fungsi keluarga Oleh: Dra. T. Yuli Kristiyanti  Picture diambil dari google 1.
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
Transcript presentasi:

Tanggal 25-1 September 2010 di Hotel Monalisa Malang Peran Kepala Raudhatul Atfal (RA) dalam Membangun Budaya dan Karakter Bangsa Oleh : Dr. Siti Fatimah Soenaryo Dosen PGSD FKIP-UMM Pendidikan dan pelatihan kepala Raudatul Atfal (RA) Angkatan I – Inpres no 1 tahun 2010 Tanggal 25-1 September 2010 di Hotel Monalisa Malang

Developmentally Appropriate Practice (DAP) oleh Carol Copple dan Sue Bredekamp, 2006 mengamanahkan Bagaimana memandang anak usia dini (AUD): Age Appropriate Individually Appropriate Culture Appropriate

Anak : Berbeda – beragam Memiliki potensi Tumbuh kembang dengan bertahap dan pesat Usia dinamis Usia meniru Golden age – masa peka Usia bermain – bermain sebagai pekerjaannya Belajar melalui bermain

AUD Budaya Peran Kepala Sekolahh RA Karakter Garin Nugroho 2004 dikutip Sultan Hamengku Buwono ke X dalam Merajut Kembali Ke Indonesiaan Kita 2007, hal 102 Strategi kebudayaan : Strategi pengelolaan cara bangsa itu berkreasi, berppikir, berprilaku, bertindak, dan bekerja dalam menumbuhkan proses bekerja Meliputi nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, keprosionalisme, etika, respek, rasa malu, kerja keras, toleransi dan cinta tanah air

Thomas Lickona dikutip oleh Ratna Megawangi, 2004 Sepuluh (10) tanda-tanda jaman yang harus diwaspadai, jika ada bangsa menuju jurang kehancuran: Meningkatnya kekerasan didalam remaja Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan Meningkatnya perilaku merusak diri seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan sexs bebas Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk Menurunnya etos kerja Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru Rendahnya rasa tanggung jawab dan individu dan warga negara Membudayanya ketidak jujuran Adanya rasa saling curiga dan kebencian diantara sesama

Ibu bapak marilah kita diskusikan: DAP Ciri anak usia dini Strategi kebudayaan Sepuluh (10) tanda-tanda kehancuran sebuah negara

Apa tugas utama kita dimuka bumi ini? Khalifah Mewariskan Melestarikan Generasi Selanjutnya

Pendidikan Nasional : Informal – Non Formal - Formal Orang Tua Strategi Putra-Putri Melestarikan Dilestarikan Tokoh Masyarakat Masyarakat Pendidik Peserta Didik

Kamus sosiologi halaman 199 tentang kebudayaan, secara umum : kumpulan pengetahuan yang secra sosial diwariskan dari Satu generasi ke generasi berikutnya Control bila : kebudayaan hanya merujuk pada bagian tertentu / warisan sosial : tradisi sopan santun dan kesenian Kebudayaan : keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, tradisi dan berbagai kapabilitas dan kebiasaan yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat

Ratna megawangi mendeskripsikan karakter menjadi 9 pilar karakter: Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya Kemandirian dan tanggung jawab Kejujuran / amanah, deplomatis Hormat dan santun Dermawan, suka menolong, gotong royong, kerja sama Percaya diri, kreatif, pekerja keras Kepemimpinan dan keadilan Baik dan rendah hati Toleransi, kedamaian dan kesatuan Karakter – charassen(Yunani): mengukir sehingga terbentuk pola. Terbentuknya karakter : 1) Nature (faktor alami atau fitrah); 2) Nurture (sosialisasi dan pendidikan)

“mengajarkan sesuatu pada AUD ibarat menulis diatas batu yang akan terus berbekas sampai tua. Mengajar orang dewasa ibarat menulis diatas air karena akan cepat hilang tak berbekas” (Megawangi pendidikan karakter). “Jika ingin memiliki rumah yang kokoh – kuat mulailai membangin pondasinya dengan ukuran yang benar jika ingin memiliki generasi yang tangguh, mulailah dari Anak Usia Dini” (fatimah)

Keluarga Siapa / Pihak-pihak yang bertanggung jawab Lembaga Pendidikan Masyarakat sekitar / luas Lembaga Pendidikan

Masyarakat sekitar / luas Darimana memulai Keluarga Masyarakat sekitar / luas Lembaga Pendidikan

Keluaraga sebagai pendidik pertama dan utma dengan tokoh utamanya adalah “Ibu dan Bapak”  Kebutuhan atas kelekatan psikologis  Kebutuhan rasa aman dan nyaman  Kebutuhan akan stimulasi fisik dan mental Megawangi,2004 menemukenali beberapa kesalahan orang tua : Kurang menunjukkan ekspresi kasih sayang, baik secara verbal maupun visik Kuarang meluangkan waktu yang cukup untuk anak-anaknya Bersifat kasar secara verbal; contoh: menyindir – menghina – berkata kasar / kotor

Bersikap kasar secara fisik, misal : memukul – mencubit dan hukuman ( dikurung dikamar mandi – tidak boleh makan – dijemur dihalaman) Terlalu memaksa anak untuk menguasai kemampuan kognitif secara dini Tidak menanamkan “good character” kepada anak sejak dini

Thomas lickona dalam membentuk karakter dalam keluarga : Moralitas penghormatan Perkembangan moralitas penghormatan berjalan secara bertahap Mengajarkan saling menghormati Mengajarkan dengan contoh Mengajarkan dengan kata-kata Mendorong anak merefleksikan tindakannya Mengajarkan anak untuk mengmban tanggung jawab Keseimbangan antara kebebasan dari kontrol Cintai anak Mengajar moral dan menciptakan keluarga bahagia secara bersamaan

Lembaga pendidikan Pasal 1 ayat 1, UURI no 20 tahun 2003 : …untuk memiliki jkekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia……. Pasal 1 ayat 16 : pendidikan berbasis masyarakat….sosial, budaya, aspirasi ….. Indonesia memasukkan pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam mata pelajaran Agama – Pkn – Sosiologi, life skill, pengembangan kepribadian Secara strategis, lembaga pendidikan melalui wibawa dan otonomi guru / Kepala Sekolahh dapat dijadikan semai pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Lingkungan masyarakat Tokoh masyarakat (politik / agama) harus menjadi modal / teladan bagi warganya Organisasi yang sudah mengarah dalam masyarakat seperti : kelompok-kelompok pengajian, PKK, Karang taruna

Bagaimana melakukan ? Kunci utama : “adanya kerjasama / kolaborasi / networking antara pihak-pihak terkait (Keluarga – lembaga pendidikan – masyarakat / pemerintah)” Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa harus menjadi political will

Lembaga pendidikan sebagai tempat bersemai pendidikan budaya dan karakter bangsa Kata kunci : Pendidik – Kepala Sekolahh – Staf memiliki komitmen yang kuat untuk menyelenggarakan program tersebut melalui VISI dan MISI sekolah Yang telah di ujicobakan : Menggunakan acuan nilai tertuang kedalam sembilan (9) pilar karakter Mengguanakan kurikulum karakter (kurikulum eksplesit) diterapkan dengan refleksi pilar setiap ahri selama 20 menit dan di ujicobakan selama 2 tahun Menggunakan strategi “Pembelajaran Terpadu Berbasis Karakter”pada setiap kegiatan / aspek-aspek pengembangan Teori utamanya adalah DAP (Power point no 2) Menerapkan : CO -Parenting

Bagaimana menjadi pendidik dan Kepala Sekolah yang berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa Megawangi memberi solusi : Pendidik / Kepala Sekolahh sebagai pengembang cintra diri positif anak Pendidik / Kepala Sekolahh sebagai model tokoh idola Pendidik / Kepala Sekolahh mendidik dengan mencelupkan diri Pendidik / Kepala Sekolahh yang penuh inspirasi Pendidik / Kepala Sekolahh yang penuh menebar benih kebajikan tanpa pamrih

Masa Depan Bangsa Sangat bergantung Pada Penyiapan Generasi Mudanya

Selamat berjuang dengan tanpa pamrih, Semoga usaha kita saat ini dapat di petik pada puluhan tahun mendatang