Lucia Tri Suwanti Mufasirin Nunuk Dyah Retno Lastuti ILMU PENYAKIT PROTOZOA DARAH MAMALIA DARAH UNGAS SALURAN PENCERNAKAN JARINGAN/ORGAN Lucia Tri Suwanti Mufasirin Nunuk Dyah Retno Lastuti
ILMU PENYAKIT PARASITER PENGENDALIAN PENYAKIT TERAPI PENYAKIT PARASIT PADA HEWAN DIAGNOSIS DAN DIAGNOSA BANDING CARA PENULARAN PATOGENESIS GEJALA KLINIS PERUBAHAN PATOLOGI ANATOMI
ILMU PENYAKIT PARASITER TRYPANOSOMIASIS (SURRA) BABESIASIS THEILERIASIS ANAPLASMOSIS MALARIA LEUCOCYTOZOONOSIS HAEMOPROTEOSIS COCCIDIOSIS AMOEBIASIS BALANTIDIASIS TOXOPLASMOSIS TRICHOMONIASIS
PENTINGNYA PENYAKIT PARASIT Umumnya bukan penyebab utama yang menimbulkan kematian Kerugian besar, karena bersifat sub klinis/kronik Bersifat patogen apabila kondisi lingkungan mendukung (sistem kekebalan) Berpengaruh terhadap sistem kebal, sehingga memudahkan terjadi penyakit lain Sebagai vektor bebrapa penyakit baik parasiter, virus atau bakteri
TRYPANOSOMIASIS SURRA PENULARAN: Mekanik (haematophagous flies) CAUSA : T. evansi
HOST : horses, buffalo, cattle, camel, sheep and goats, pigs, dogs, cats PATOGENESIS DAN GEJALA KLINIS - SPESIES INDUK SEMANG (Kuda: anemia, Udema papan, deman intermiten, kematian) - JUMLAH PARASIT - DAERAH GEOGRAFI - LAMA KONTAK PARASIT - KEPADATAN VEKTOR (puncak pd musim hujan) - MANAJEMEN
PATOGENESIS GANGGUAN METABOLISME PROTEIN HIPOPROTEINEMIA KONSENTRASI DARAH ENCER & PERMEABILITAS PEMBULUH DARAH MENINGKAT PEREMBESAN CAIRAN OEDEMA PAPAN LISIS ERITROSIT ANEMIA
PARASITEMIA DEMAM AB PARASIT DEMAM VARIASI ANTIGENIK PARASITEMIA DEMAM INTERMITTEN CSF GANGGUAN SYARAF INKOORDINASI GERAK
GEJALA KLINIS & PATOLOGI ANATOMI KURUS OEDEMA PAPAN DEMAM INTERMITTEN PTECHIAE (PERDARAHAN) MEMBRANA MUKOSA Inkordinasi gerak P.A. : Karkas kurus dan pucat Pembengkakan limfa, hepar Atrofi Otot Nekrosis bbg organ Depopulasi limfosit di jar limfatik ANEMIS DARAH ENCER
DIAGNOSIS GEJALA KLINIS LABORATORIS PARASITOLOGI (Natif, ulas, HCT, biologis) SEROLOGI (CF, IHA, IFAT, ELISA) DNA amplification (PCR, LAMP) PATOFISIOLOGIK (Haematologi, Biokimiawi)
PENGOBATAN SURAMIN - Larutan 10 % : 7 – 10 mg/kg bb : 1 minggu (2 – 3 x) Aplikasi : iv
QUINAPYRAMINE (Trypacide, Antrycide) - Larutan 10 % : 3 mg/kg bb (kuda) 5 mg/kg bb (sapi) Aplikasi : sub kutan/intra musculer - Side effect : Salivasi, tremor CYMELARSAN: O,75 mg/Kg DIMINAZENE ACETURATE - T.vivax & T.congolense : 3 – 5 mg/kg - T.Brucei : 7 mg/kg.im HOMIDIUM - Larutan 2,5 % : 1 mg/kg im ISOMETAMIDIUM CHLORIDE - Larutan 2 % : 0,5 – 1 mg/kg iv.
BABESIOSIS (Redwater Disease, Texas Fever) CAUSA : BABESIA SP B. divergens (bovine babesiosis) (Zoonosis) MORPHOLOGI Ukuran Merozoit, Posisi dlm eritrosit, Morpologi scrl detail tergantung species.
tropis dan subtropis Diperlukan > 103 KEKEBALAN - Umur muda lebih tahan - Umur bertambah makin peka KEJADIAN DI INDONESIA - 1896 : kerbau di Tegal - 1906 : sapi di Sumatera - 1918 : B.divergens dari Australia
CARA PENULARAN tick-transmitted intraerythrocytic protozoan parasites ONE HOST TICK TRANSOVARIAL TWO/THREE HOST TOCK TRANSOVARIAL /TRANSTADIAL . ALAT KEDOKTERAN Mekanik
SIKLUS HIDUP
GEJALA KLINIK Tgt Umur, jumlah parasit dan strain parasit MASA INKUBASI 8 – 15 HARI PANAS MUKOSA PUCAT ANEMIA Hb URIA IKTERUS Depresi Peristaltik Diare Konstipasi respirasi dan detak jantung anorexia splenomegaly kematian (Krn gagal jantung, ginjal dan hepar)
PATHOGENESIS LISIS ERITROSIT ANEMIA HAEMOGLOBIN DARAH GINJAL Hb URIA URINE MERAH Hb HAEM + GLOBIN BILIRUBIN DALAM DARAH ICHTERUS KUNING MUKOSA
KELAINAN PASCA MATI OEDEMA IKTERUS JARINGAN LIMPA LEMBEK & GELAP HATI MEMBESAR KUNING KECOKLATAN ABOMASUM & USUS HALUS PERDARAHAN & OEDEMA URINE MERAH
DIAGNOSA GK LABORATORIUM 1. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK (Giemsa- or acridine orange) 2. PEMERIKSAAN BIOLOGIK 3. PEMERIKSAAN SEROLOGIK (IFAT, ELISA 4. PCR DIAGNOSA BANDING 1. ANAPLASMOSIS 2. THEILERIOSIS 3. LEPTOSPIROSIS
Pengendalian > Pencegahan (acaricid, X habitat caplak) > Terapi Imidocarb dipropionate (drug of choice). Anjing: 5 mg/kgBB, im 1x2 minggu, 2x iv > toxic quinuronium sulfate amicarbalide isethionate diminazene aceturate Clindamycin >Vaksinasi: live, dead , crude extracts, vaksin hidup: terbaik < 1 th
THEILERIOSIS CAUSA : Theleria sp. T.parva (East Coast fever) T. annulata (Theileriosis tropis) T. mutans MORPHOLOGI - BENTUK merozoit: BUNDAR, OVOID, TONGKAT, KOMA - UKURAN : 1,5 – 2 x 0,5 – 1 mikron PREDILEKSI : Limfosit, Eritrosit, Histiosit
Cara Penularan Siklus Hidup
PATOGENESIS MORTALITAS : 90 – 100 % BOS INDICUS : RESISTEN Skizogoni Pembekakan Kelj. Limfe, organ limfoid PERUBAHAN P.A : LIMPA, HATI, LGL, GINJAL, PARU, DLL. Sel terinfeksi sumbat kapiler CNS ischaemic necrosis Gang. Syaraf TURNING SICKNESS
GEJALA KLINIS MASA INKUBASI 10 – 25 HARI DEMAM 40 – 41,7 C + NAFSU MAKAN MENURUN PEMBENGKAAN LGL SUPERFISIAL DISCHARGE NASAL LACRIMASI KELOPAK MATA & TELINGA BENGKAK DIARHAE + DARAH & MUKUS
POST MORTEM LIMPA, LIVER > COKLAT – KUNING LGL > HIPERAEMIC GINJAL HAEMORAHAGIE – PUTIH KEHIJAUAN PARU OEDEMA CAIRAN DLM THORAX ULCERA ABOMASUM & USUS BESAR CAIRAN CEREBRO SPINAL PERDARAHAN DI CORTEX NECROSE DI OTAK SCHIZONT
DIAGNOSIS PENCEGAHAN GEJALA KLINIS Ulas Darah, Cairan Limfe Biopsi Limfonodus, hati TES SEROLOGIS (IFAT, IHA) PCR PENCEGAHAN PEMBERANTASAN CAPLAK SANITASI KANDANG LALU LINTAS HEWAN
TERAPI OXYTETRACYCLINE CHLOR TETRACYCLINE MENOCTONE C2 HYDROXY 3 – 8 CYCLO HEXYLLOCTYL 4 – NAOH THOQUINON TRYPAN BLUE 1 – 2 % 100 CC PIREVAN 5 % 1 CC/50 kg bb SC PHENAMIDINE 12 mg/kg bb sc 40 % BERENIL 2 – 3,5 mg/kg bb im
ANAPLASMOSIS Causa : A.marginale A.centrale A.ovis MORPHOLOGI BENTUK : BULAT (initial bodies: 4-8) O : 0,2 – 0,5 um PREDILEKSI : ERITROSIT HOST : Sapi, kerbau, Kambing, Domba, Rusa
Siklus hidup PENULARAN 20 species Transstadial/ intrastadial + transplacental 15.6%
PATOGENESIS & GEJALA KLINIS Akut: 70% RBC terinfeksi periode prepaten: 7- 60 hr (28), jml infeksi Eritrosit difagosit Anemia Demam, BB , abortus, lesu, ikterus, kematian (> 2 th), survive carrier
Pengendalian Pencegahan: control artropoda & sterilisasi instrumen Pengobatan: Tetrasiklin Vaksinasi: hidup, dilemahkan, dimatikan, protein antigenik (adesin, MSP), Rekombinan.