Bu Diro yang “Lebih Populer”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA FILIPINA
Advertisements

Dahulu kala di negeri Cina,
KELOMPOK III Nama anggota : Dika fauziah Lusi nurmalasari Rio imam w.
$1,000,000 $500,000 $100,000 $50,000 $10,000 $5000 $1000 $500 $200 $100 Is this your Final Answer? YesNo Question 1? BPUPKI dibentuk oleh pemerintah.
KEDATANGAN JEPANG KE INDONESIA
Ke Tanah Merah Tiga atau empat hari kemudian kami diberangkatkan dengan menumpang kapal yang lebih kecil lagi. Kapal ini milik Pemerintah yang disebut.
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
KELAS XI IPA SEMESTER 2 Disusun oleh : DRA. ATIN SUPRIATIN
Arti Revolusi Pada tanggal 27 November 1956 diadakan upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta oleh Universitas Gadjah Mada, bertempat.
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI
17 Agustus R. ARYO IMAN B X – B 28.
Anggyati puspitasari 9D/03
Perpustakaan Ada satu hal lagi yang perlu saya kemukakan. Entah bagaimana saya berani mengusulkan sepintas lalu kepada Bung Hatta, agar perpustakaan pribadi.
Membawa Orang Lapangan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, sering kali saya bertemu dengan Bung Hatta dalam rangka tugas pekerjaan saya di Kementrian.
BAB 7 USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
Bapak Bangsa Sejati Mohammad Hatta
ETIKET & ETIKA DALAM BERGAUL.
Tawaran dari Bapak Koperasi
Menjadi Guru Kenkoku Gakuin
Tari Pakarena Vivi Permata Sari Silvia Liemantoro Novi Lusiana Simon
KEPROTOKOLAN.
Tak Setuju dengan Dwifungsi ABRI
Cum Laude Menurut rencana, pada tanggal 18 Februari 1968, Bung Hatta, Pak Njoto Amidjojo, Pak Hutabarat serta dua calon promo-vendus, Drs. Zainul Jasni.
Sri Juwita Hanum Cukup lama kami menikah, namun belum dikaruniai anak. Dalam soal anak, orang Minangkabau tidak kalah usil mulut seperti orang Jawa. Mereka.
Tertib Itu Indah Memang benar apa yang dikatakan kawan saya itu sebab jadwal kerja Ayah luar biasa rapinya. Bayangkan saja, setiap hari, persisi pada jam.
Pendapat Tentang Sarjana
Sebagai Wartawan Sebagaimana dengan Bung Karno, Bung Hatta meyakini pentingnya peranan pers. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa ampuhnya senjata.
Ke-PENEGAK-an Yana Mulyana, S.Pd.I., MT.
Dialog dalam “Seikere”
Sederhana Tapi Tegas Pada waktu dilangsungkan pertunjukan Koenig Quarter di Goethe Institut di Jakarta (1972), hadir Bung Hatta dengan disertai oleh Ibu.
ESTER DAN MORDEKHAI Lesson 6 for August 8, 2015.
Harga Sebuah Merah-Putih
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Dialog Seputar KMB Segala sesuatu yang diungkapkan di atas bukan berarti bahwa Bung Hatta tidak pernah marah terhadap saya, ataupun dalam hubungan antara.
SOPAN Hormat akan atau kepada ketertiban menurut adab yang baik, merupakan bagian dari perilaku diri yang terekspresi dari kualitas moral, nurani dan juga.
Menjadi Promotor Disertasi
Keprotokolan & Tata Cara P A
Menjadi Tamu Undangan Murase
Bersabar Tanpa Terbebani
Peristiwa-peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
PKN PRESIDEN By : Nurlina.
Penyelundupan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pada waktu itu selalu memberikan wejangan bagi warga negara Indonesia, dengan tujuan.
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945
Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.
Pelayanan Tamu Hal yang harus diketahui oleh sekretaris tentang tamu :
Kesekretarisan tamu By: Tiara Putri Tasya
Cinta, Kesedihan, Kecantikan, Kekayaan, Kegembiraan
BAGAIMANA MENGENAL DIRI ANDA DENGAN LEBIH BAIK
SEJARAH KEHIDUPAN BUDDHA GOTAMA
Kamar No. 5, Paviliun Cendrawasih
Prolog Sang Sekretaris
INDONESIA KELOMPOK 1 KETUA : KEISHA SHOFINA SALSABILA ANGGOTA : NANDA REHANA CINDY NABILA SEPTIAN AGUNG BAGAS.
Presented By: Lailatul Hikmah
Kejujuran dalam Ilmu Uda Hatta mempunyai perhatian sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Dari dulu buku adalah nomor satu. Beliau adalah seorang pemimpin.
Analisa buku katak hendak menjadi lembu
KEPROTOKOLAN (Berdasarkan UU No. 9 Tahun 2010)
Sejarah Ekspedisi Bangsa Inggris
ASAL MULA PEMBENTUKAN NKRI.
Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Oleh : Johannes Sidabalok, S.Pd.
Nama : Nurfadania NIM : Kelas : PTIK/06 Zaman Kemerdekaan.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pernikahan Putri Sulung
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
Menjadi PELUANG? TERBUANG? Tahun 2020 usia muda akan mencapai persen. Artinya, akan menjadi ‘bonus demografi’ jika penduduk usia muda tersebut.
Boleh Mandi di Sini Walaupun tugas rutin saya sejak Bapak menjabat sebagai wakil presiden adalah mengurus administrasi di Sekretariat dan mengurus perpustakaan,
E TIKA P ERGAULAN D ENGAN TEMAN SEBAYA. Kata etika pergaulan adalah pedoman/aturan-aturan tentang sopan santun/tatakrama, yang sesuai dengan situasi dan.
(30”). NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MERDEKA..!!! - INDONESIA,………..SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA -JUMLAH PULAU : BUAH -
(30”). NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MERDEKA..!!! - INDONESIA,………..SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA -JUMLAH PULAU : BUAH -ETHNIS.
Transcript presentasi:

Bu Diro yang “Lebih Populer” Tentang kesederhanaan Bung Hatta, yang juga sering merupakan kontras dengan tokoh-tokoh tertentu pada zamannya, tidak sedikit contoh-contoh yang dapat kita utarakan. Tetapi untuk kali ini saya hanya akan menyebut satu contoh saja, yaitu tatkala saya (waktu itu sebagai gubernur Provinsi Sulawesi), bersama istri mengantarkan Wakil Presiden Moh. Hatta keliling ke daerah Sangihe-Talaud di Sulawesi Utara, pada awal tahun 1952. Dengan naik kapal perang yang dikemudikan oleh perwira-perwira muda ALRI kita, setelah kami mengunjungi pulau-pulau Sangihe Besar, Talaud, Karakelang, dan Siau, kami menuju ke arah utara sampai dekat perbatasan dengan Republik Filipina. Setelah kami singgah sebentar di Pulau Marore, kami kemudian berlabuh di muka Pulau Miangas, yang dulu bernama Las Palmas. Dalam sejarah Perang Dunia II pulau ini terkenal, karena kalau waktu itu kebetulan sebuah kapal Amerika lewat di dekatnya, penduduknya segera mengibarkan Stars and Stripes (bendera Amerika Serikat). Sebaliknya apabila yang lewat itu kapal Jepang, maka segera pula Hinomaru (bendera Jepang) dikibarkan. Setelah rombongan wakil presiden naik daratan, kami harus melewati sebuah gapura yang ada tulisannya dengan huruf-huruf besar: “Selamat datang Wakil Mahkota Indonesia!” Wakil Mahkota! Yang seharusnya: Wakil Presiden. Dan kemudian “tua-tua kampung” tampil ke depan dan menyambut rombongan dengan pidato singkat dalam bahasa Inggris dengan slang (dialek) Filipina! Memang pengaruh Filipina di pulau ini waktu itu tampak dan terasa sekali, baik dari pakaian gadis-gadisnya maupun dari tari-tarian yang disuguhkan pada kami. Kami suami-istri, selaku pengantar Bung Hatta sebagai tamu agung, tentu saja selalu berusaha agar beliau yang menerima penghormatan-penghormatan dari penduduk, bukan orang lain. Terutama Bu Diro selalu memberi isyarat-isyarat, agar rakyat setempat dalam segala hal mendahulukan Bung Hatta. Tetapi, mungkin disebabkan karena pengaruh Filipina yang begitu kuat, atau mungkin karena Bu Diro waktu itu merupakan satu-satunya wanita dalam rombongan kami itu, timbul gejala bahwa penduduk setempat sering tidak menyadari perbedaan antara seorang Kepala Negara No. 2 dan istri Kepala Daerah ini! Dan bagaimana reaksi Bung Hatta? Beliau hanya tersenyum saja dan sering kali membiarkan penduduk mengelu-elukan Bu Diro lebih dari beliau sendiri! Hanya seorang tokoh yang memang memiliki watak yang sederhana yang dapat bertindak seperti Bung Hatta itu! Tanpa merasa “terinjak jari kakinya” sama sekali. Sebagai orang yang sering mengikuti pidato-pidato Bung Hatta, ada lagi pembawaan beliau yang terasa oleh orang banyak, yaitu wataknya yang tidak mengenal putus-asa. Tidak suka menyerah kalah walaupun setelah mengalami pukulan-pukulan dari pihak lawan secara bertubi-tubi. Satu hal yang sungguh pantas ditiru oleh kita! Kemudian saya ingin menyoroti satu lagi dari Bung Hatta sebagai manusia, yaitu kesetiaannya pada kawan-kawan. Lihat saja sekretaris pribadinya, Sdr. I. Wangsa Widjaja dan Sdr. W.I. Hutabarat, yang bisa kita sebut “sekretaris abadi”. Padahal mereka berdua itu bukan keluarga hanya teman seperjuangan saja! Bahwa Sdr. I Wangsa Widjaja telah tahan sampai hampir setengah abad menjadi “werangka” Bung Hatta, ya bahkan akhirnya seolah-olah menjadi tweede ik Bung Hatta (”Aku kedua” bagi Bung Hatta), pasti disebabkan karena Bung Hatta yang sembilan tahun lebih tua dari sekretarisnya itu selalu bersikap sabar, bukan pendendam, lekas dan suka memberi maaf dan memiliki jiwa kebapaan. Pak Diro, Pribadi Manusia Hatta, Seri 7, Yayasan Hatta, Juli 2002