Memulai Karir Menuju Sukses

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

MANAJEMEN PEMASARAN JASA
Masalah-masalah BELAJAR
TM – 8 MSDM PERENCANAAN KARIER Oleh Drs.Ec. Mudji Kuswinarno, MSi
4 Sifat PRIBADI YANG BERHASIL
PROSES SELEKSI.
Dosen Pengampu: Ika Atsari Dewi, S.TP, M.P
TES REKRUTMEN KARYAWAN Dosen Penganmpu: Ika Atsari Dewi, S.TP, M.P
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Merencanakan Karir Sejak Dibangku Kuliah
Universitas Muhammadiyah Malang
Menampilkan Pesona Diri Dalam Meniti Karir
STRATEGI MENGHADAPI WAWANCARA KERJA
Perubahan dan Perkembangan
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Sowanya Ardi Prahara, MA. Faklutas Psikologi UMBY 2014
AKTIFITAS PELATIHAN.
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA
PENGENALAN INTERPERSONAL SKILL BAGI REMAJA&MAHASISWA
Wawancara Kerja dan Trik
Pertemuan 11 Wawancara Kerja.
MENGHADAPI WAWANCARA.
Ertemuan 11 Wawancara Kerja.
Pencarian Peluang & Merencanakan Hidup & Karier
KEPEMIMPINAN 1. M. Ghantar
PEMIMPIN SEBAGAI GURU (PEOPLE DEVELOPER)
Pengembangan Karyawan
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Menyampaikan Berita Duka
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN PELANGGAN
NAMA. : Deny Ismanto, S. E. MATA KULIAH. : Metodologi Penelitian,
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Kompetensi Desi Susianti, S.Psi., M.Si.
Minggu 1 & 2 Lia Aulia Fachrial, S. Psi., M. Si
Masalah-masalah BELAJAR
Seprian Fairnanto, S.Kom
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi & Profesional
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
DEFINISI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
MATERI PENGELOLAAN BISNIS
PENILAIAN KINERJA KARYAWAN Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si FE UIN Maliki Malang.
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Kompetensi Annisa Julianti.
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Model problem based learning
Kepuasan Kerja dan Konflik
PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN PRIBADI
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Manajemen Sumber Daya Manusia
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
WAWANCARA KERJA Oleh. Amida Yusriana 11/9/2018.
PERENCANAAN KARIER Achmad Rozi EL Eroy.
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Manajemen Sumber Daya Manusia
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA
Universitas Muhammadiyah Malang
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
BUKU HUMAN RESOURCES IN HEALTH CARE, MANAGING FOR SUCCESS by FRIED JOHNSON.
BAB 2 PENAWARAN TENAGA KERJA
Transcript presentasi:

Memulai Karir Menuju Sukses Perubahan Mental Guru SMK Memulai Karir Menuju Sukses Yudi Suharsono, M.Si, Psikolog 0818530822 Yudi_konsultasi@yahoo.com YUDI SUHARSONO yudi_konsultasi@yahoo.com Disampaikan: Workshop Pembinaan Karir Wisudawan/i Universitas Muhammadiyah Malang 2012/2013

Apakah yang terjadi? Seorang pekerja dengan kemampuan pikir tinggi, berbakat & potensi tinggi, berulang kali pindah-pindah tempat kerja. Di semua tempat kerja sebelumnya, dia selalu bertemu dengan orang yang tidak cocok. Di sini tidak cocok dengan pimpinan, di tempat lain bentrok dengan rekan sejawat, di tempat lain malah diprotes karyawan lain.

Istilah Umum 1. Personality (kepribadian) 2. Character (karakter) penggambaran tingkah laku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative). 2. Character (karakter) penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.

Alexander A. Schneiders (1964), “Kepribadian - Suatu proses respon individu, baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, tegangan emosional, frustasi dan konflik; dan memelihara keharmonisan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan”

Karakteristik Kepribadian Salah satu kata kunci dan definisi KEPRIBADIAN adalah “penyesuaian (ADJUSTMENT)”.

Karakter? Respons/tanggapan langsung seseorang terhadap suatu situasi secara SADAR. > TIDAK dipengaruhi oleh stimulan dari luar (external) tetapi MUNCUL dari dalam diri (internal) INTERNAL, adanya kesadaran dalam diri atas suatu tindakan/perilaku yang ditampilkan (hasil olah pikir, rasa, teraktualisasi tindakan)

KELUHAN DARI PERUSAHAAN/ORGANISASI Tidak tangguh Cepat bosan Tidak bisa bekerja sama Kurang jujur Kutu loncat Tidak memiliki integritas Tidak memiliki rasa humor Mun-Ta-Ber (mundur tanpa berita) PRODUK GAGAL

Posisi Tawar PEKERJA Butuh kerja YA Butuh uang YA Butuh keuntungan YA PERUSAHAAN Tenaga kerja YA Butuh uang YA Keuntungan YA

Fakta Melamar Pekerjaan Gampang – susah Sekali–berkali-kali kirim lamaran Dipanggil psikotes sekali/berkali-kali (berhasil – gagal) Dipanggil Wawancara sekali/berkali-kali (berhasil – gagal) Kemampuan akademik tinggi bukan jaminan memperoleh kerja – bertahan kerja (MEMILIH PEKERJAAN)

Persiapan Pribadi Pahami benar tentang kemampuan yang anda miliki yang berguna bagi orang lain/perusahaan. Selalu mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Buat rencana (tipe pekerjaan, lokasi, lama bekerja) Bersikap pantang menyerah Mengembangkan cara berfikir positif

Proses Seleksi Calon Karyawan Proses di Jalankan Seleksi Admin Seleksi Kemp. Akademik dan Ketrampilan Seleksi Sikap Kerja Verifikasi data - Wawancara HARD SKILL

TRUST FORMULA

Element Trust CREDIBILITY (KREDIBILITAS) usaha yang dilakukan seseorang agar orang lain melihat bahwa dirinya dapat dipercaya ----- SELF IMPRESSION INTIMACY (INTIMASI) membangun komunikasi yang baik dengan orang lain ---- HAL INI DAPAT DIBENTUK RELIABILITY (RELIABILITAS) bukti yang menunjukkan PENGUATAN agar orang semakin percaya SELF ORIENTATION (ORIENTASI DIRI) sikap lebih mementingkan diri sendiri BERBANDING TERBALIK dengan Trust. Semakin tinggi SO maka semakin rendah trust

Sebelum menulis lamaran Pribadi (sebelum menulis) Seorang harus melakukan self- analysis Mengenali dirinya sendiri Menggambarkan diri dengan lebih akurat Membuat surat lamaran. Mengirim surat lamaran pada sasaran yang tepat. (kelebihan dan kekurangan/pengalaman hidup pribadi atau psikotes)

PERUSAHAAN Nama perusahaan, Jenis pekerjaan, Nama pekerjaan, Tingkatan dan tugas Perkiraan gaji, Skalanya, Status kepemilikan, Reputasi, Prospek, Jenis usaha.

HAL PENTING KOMPETENSI. Thinking Ability (Intelektual, pengetahuan, skill) Personal Effectiveness (Sikap positif- kerja) Managing Task (pengelolaan diri-tugas) Managing People (pengelolaan diri-orang lain)

Wawancara kerja “Jalan mengantarkan anda memasuki institusi” Wawancara kerja merupakan metode penting dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Saat wawancara kerja, maka anda telah memiliki kesempatan untuk lebih mengenal institusi dan sebaliknya perusahaan dapat mengenal potensi/kompetensi anda dengan lebih detail

TUJUAN WAWANCARA KERJA Bagi perusahaan : Cara menemukan dan menentukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan. Untuk mengetahui kepribadian pelamar Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan Membantu perusahaan mengidentifikasi pelamar yang layak untuk diberikan penawaran kerja.

DUA ASUMSI Apa yang difikirkan, apa yang diinginkan, apa yang diimpikan seseorang akan mengarahkan perilaku seseorang tersebut. Oleh karenanya, perilaku seseorang di masa yang akan datang dapat diprediksi dari apa yang difikirkannya, yang diinginkannya, yang diimpikannya  pendekatan TRADISIONAL Perilaku seseorang cenderung konsisten, sesuai kepribadiannya, sehingga perilaku seseorang di masa yang akan datang dapat diprediksi dari apa yang selama ini telah dilakukannya  pendekatan berbasis KOMPETENSI  BEI

Bagi Pelamar : Merupakan kesempatan menjelaskan secara langsung tentang pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, strategi kerja, cara mengatasi masalah situasi kerja,

Harus Dilakukan Datang tepat waktu Bawa alat tulis Bawa berkas lamaran Perhatikan Penampilan (sesuaikan dengan tipe institusi tujuan) Menjaga makanan dan waktu tidur

Competency-based Interview (CBI) Merupakan jenis interview yang terstruktur. Struktur pertanyaan difokuskan pada pengungkapan contoh-contoh perilaku yang ditampilkan pada masa lalu. Proses interview ditujukan untuk mengungkapkan secara detil dan spesifik contoh perilaku masa lalu. Didesain berdasar pada premis : past behavior predicts future behavior (Candidates are most likely to repeat these behaviors in similar situations in the future).

S What was the SITUATION in which you were involved? Pendekatan dalam Competency-based Interviw S What was the SITUATION in which you were involved? T What was the TASK you needed to accomplish? A What ACTION(s) did you take? R What RESULTS did you achieve?

Situation Pendekatan dalam CBI Apakah Anda bisa menjelaskan situasinya? Dimana dan kapan situasi itu terjadi? Siapa saja yang terlibat didalamnya (rekan kerja, atasan, pelanggan) Hal apa yang melatarbelakangi situasi tersebut?

Tasks/Actions Tugas apa yang harus Anda lakukan saat itu? Pendekatan dalam CBI Tasks/Actions Tugas apa yang harus Anda lakukan saat itu? Apa yang benar-benar Anda lakukan saat itu? Bagaimana Anda melakukannya? Langkah-langkah spesifik apa yang Anda lakukan? Melibatkan siapa saja tindakan yang Anda lakukan?

Pendekatan dalam CBI Results Bisakah Anda menceritakan hasil dari tindakan Anda tersebut? Akibat spesifik apa yang dihasilkan dari tindakan Anda? Apa yang terjadi setelah Anda melakukan tindakan tersebut?

Contoh Pertanyaan CBI Kompetensi Sampel Pertanyaan Persisten Dalam proses melakukan tugas, kadang-kadang kita tidak (Keuletan) berhasil dalam memperoleh transaksi baru. Dapatkah Anda menceritakan satu atau dua situasi dimana Anda berkali-kali gagal ? Bagaimana situasinya? Langkah spesifik apa yang Anda lakukan? Bagaimana hasilnya? Influencing Others Dapatkah Anda menceritakan satu atau dua kasus tentang usaha Anda untuk memperoleh pelanggan baru? Apa yang Anda lakukan? Hasil apa yang Anda peroleh?

Contoh Pertanyaan CBI Kompetensi Sampel Pertanyaan Interpersonal Dapatkah Anda menceritakan satu Understanding situasi dimana Anda menghadapi pelanggan yang kecewa dengan produk Anda? Bagaimana situasinya? Langkah spesifik apa yang Anda lakukan? Bagaimana hasilnya? Planning & Dalam bekerja kita sering dihadapkan Organizing pada sejumlah prioritas yang harus dikerjakan bersamaan. Dapatkah Anda menceritakan satu atau dua kasus nyata ketika Anda menghadapi hal serupa? Apa yang Anda lakukan untuk menghadapinya? Apa akibatnya?

Bias dalam Proses Wawancara Contrast Effect – Impresi terhadap pegawai sebelumnya mempengaruhi penilaian terhadap pegawai berikutnya Halo Effect – Satu atau dua kesan baik/buruk dari seorang pegawai dijadikan dasar untuk menyimpulkan keseluruhan kualitas pegawai tersebut (WASPADAI)

Bias dalam Proses Wawancara First Impression Error – Mendasarkan keseluruhan penilaian hanya pada kesan pertama terhadap penampilan kandidat – (MANFAATKAN)  “Similar-To-Me-Error” – Menilai kandidat secara positif karena ia memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan yang memberikan penilaian (AMBIL POSITIF)

Wawancara Kerja “Jalan mengantarkan anda memasuki institusi” Bilamana anda telah memasuki tahap wawancara kerja, maka anda telah memiliki kesempatan untuk lebih mengenal institusi dan sebaliknya perusahaan dapat mengenal potensi anda dengan lebih detail

Faktor Penyebab Kegagalan Wawancara Kerja Pelamar tidak siap Gugup Patah Semangat Pesimis Menganggap diri diposisi rendah

Wawancara Kerja Bagi perusahaan: Bagi Pelamar Salah satu cara untuk menemukan dan menentukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan. Bagi Pelamar Merupakan kesempatan menjelaskan secara langsung pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, strategi kerja untuk memegang suatu jabatan.

Kesuksesan Kesempatan Peluang Sikap mental

Internal (usaha pribadi) Peluang Internal (usaha pribadi) kemampuan pribadi untuk memperhatikan, memikirkan hal-hal kecil yang tidak dipikirkan orang lain Ekternal (situasi) keadaan yang memaksa seseorang untuk melibatkan pihak/orang lain dalam memenuhi kebutuhannya

KOMPETENSI Aspek Teknis (Technical Skill) Aspek non Teknis berhubungan dengan latar belakang keilmuan yang dipelajari atau keahlian yang diperlukan di dunia kerja Aspek Teknis (Technical Skill) mencakup motivasi, adaptasi, komunikasi, kerjasama tim, pemecahan masalah, manajemen stress, kepemimpinan dll. Aspek non Teknis (Soft Skill)

Kesiapan (Hard Skills) Pengetahuan kemampuan dasar keilmuan yang memungkinkan individu melakukan suatu aktivitas secara terarah Ketrampilan kemampuan praktis individu yang dapat digunakan untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil terbaik

Sikap Mental – Soft Skills Kesediaan untuk melakukan perubahan Kesediaan untuk memperhatikan 3. Kesediaan untuk memahami semua penting dan memiliki kepentingan 5. Kesediaan untuk bekerjasama 6. Kesediaan untuk negosiasi 7. Kesediaan untuk tidak mudah menyerah 8. Kesediaan untuk mengevaluasi/kritik 9. Kesediaan untuk mewujudkan mimpi (visi) 10.Kesediaan untuk menerima keberhasilan

Ranking rahasia sukses Passion/Keinginan yang kuat Intelligence Great Communication Skill High Energy Level Egos in Check (humble)/ rendah hati Inner Peace Capitalizing of formative early life experiences Strong family live Positive Attitude Focus on “doing the right things right

Chrales de Gaulle Tidak ada karya besar yang dapat dicapai tanpa orang besar, dan orang menjadi besar hanyalah jika ia berketetapan untuk menjadi besar

Karya Besar? Menurut anda seberapa pentingkah kehadiran anda sebagai karyawan di Perusahaan/institusi? Menurut anda apakah ada pekerjaan besar di Perusahaan/institusi ? Menurut anda apakah pekerjaan di Perusahaan/institusimerupakan masalah besar yang harus anda dipecahkan?

Orang Besar Mengapa anda bersedia menghadapi masalah besar yang ada di Perusahaan/institusi ? Seberapa pentingkah keberadaan anda di Perusahaan/institusi untuk mengatasi masalah?

Ketetapan Hati Apakah masalah yang besar di Perusahaan/institusi akan selesai dengan keberadaan anda? Apakah yang anda miliki untuk dapat menyelesaikan masalah di Perusahaan/institusi?

dapat mencapai tujuan sama? Karyawan Perusahaan/institusi Pribadi berbeda Motivasi berbeda Kemampuan (fisik-mental) berbeda Potensi berbeda Banyak hal berbeda Mungkinkah anda dapat mencapai tujuan sama?

Ki Hajar Dewantara : Agar manusia dapat hidup (tidak sekedar) perlu mempunyai kecakapan dasar, pengetahuan (knowledge ), ketrampilan (skill) yang dapat dipelajari dengan otak, sikap (attitude ) yang arif, rendah hati dan manusiawi

Semoga Sukses Terima Kasih

PERUBAHAN Melibatkan pilihan atau keputusan penting menyangkut setiap peristiwa sehari-hari, baik atau buruk, menyenangkan atau bahkan mendukakan. MENEMUKAN KARAKTER PRIBADI

Perubahan Dan Kesiapan Berubah

Kerangka kerja Perubahan Dimana posisi saat ini berada? Posisi seperti apa yang diinginkan? Dengan cara apa mencapai posisi tersebut?

Bila Ada dua orang (A dan B) yang terlihat sedang sibuk menggali tanah Bila Ada dua orang (A dan B) yang terlihat sedang sibuk menggali tanah. Kepadanya ditanyakan “Apa yang sedang anda kerjakan?” Si A menjawab “O….. Saya sedang menggali tanah, nih lihat cangkul dan tanah hasil galian saya”. Si B “Ah….. Saya sedang membuat fondasi untuk membangun menara”.

BERVISI - PENETAPAN TUJUAN BESAR Apa bedanya Jika Saya A Cara berfikir sangat dangkal (what & How) Wawasan mikro (menunjukkan nilai aktual) Apa adanya (sekedar menjalankan tugas) Memaknai pekerjaan hanya pada pemerolehan imbalan. Jika Saya B Cara berfikir saya sangat dalam (why & What if) Wawasan makro (bagaimana seharusnya) Memiliki tujuan dan harapan Mampu Memaknai pekerjaan bukan sekedar mencari imbalan BERVISI - PENETAPAN TUJUAN BESAR

Manfaat Memiliki Sasaran (Goals) Membuat diri pribadi mampu memfokuskan energi dan pekerjaannya Mendorong dan memotivasi diri pribadi Berperan sebagai basis untuk mengalokasikan sumber daya (pengetahuan, ketrampilan, sikap, dll) Untuk mengukur tingkat keberhasilan pribadi

Mengapa Goals Penting? Riset menujukkan bahwa membuat dan menuliskan sasaran kinerja akan membantu seseorang untuk mencapai tujuan Individu yang berprestasi cenderung menetapkan sasaran kinerja yang menantang

Fase Menyusun Sasaran (Goals) Goals Setting: Membangun Sasaran yang Menantang Afirmasi : Merumuskan sasaran dengan redaksional yang positif Visualisasi: Membayangkan sasaran yang sukses diraih

CERDAS Cakap Empatik Ramah Disiplin Antusias Simpatik

Ubahlah Pikiran Anda (Change Your Thinking) Bila anda mengubah pikiran anda Anda mengubah keyakinan diri anda Bila anda mengubah keyakinan diri anda Anda mengubah harapan-harapan anda Bila anda mengubah harapan-harapan anda Anda mengubah sikap anda Bila anda mengubah sikap anda Anda akan mengubah tingkah laku anda Bila anda mengubah tingkah laku anda Anda mengubah kinerja anda Bila anda mengubah kinerja anda Anda telah mengubah nasib anda Bila anda mengubah nasib anda Anda telah mengubah hidup anda.