Apakah Nilai itu?
Nilai merupakan wujud daripada afektif (affective domian) dan berada dalam diri seseorang. Secara utuh, nilai merupakan suatu sistem (value system) dimana terdapat berbagai jenis nilai (nilai keagamaan, sosial budaya, ekonomi, hukum, etik, dsb)
Sistem Nilai sangat dominan dalam menentukan perilaku dan kepribadian seseorang.
A value is an idea-a concept-about what someone thinks is importent in life (Nilai adalah idea atau konsep tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh seseorang). (Fraenkel, 1977:6)
Nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihan diantara cara-cara tindakan alternatif. (Kupperman, dalam Mulyana, 2004:9)
Nilai adalah suatu kepercayaan/keyakinan yang bersumber pada sistem nilai seseorang, mengenai apa yang patut dilakukan seseorang atau mengenai apa yang berharga dari apa yang tidak berharga.(Milton Rokeah (Djahiri;1985:20)
K epribadian adalah keseluruhan prilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio- psiko-fisikal yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental-psikologisnya jika mendapat rangsangan dari luar, dengan kata lain kepribadian merupakan totalitas nilai-nilai yang terbentuk dari proses perkembangannya.
Nilai dalam bahasa Inggris value, bahasa Latin valere (berguna, mampu, berdaya, berlaku, kuat). Nilai ditinjau dari segi harkat adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, atau dapat menjadi objek kepentingan. Nilai ditinjau dari segi keistimewaan adalah apa yang dihargai, dinilai tinggi atau dihargai sebagai sesuatu kebaikan. Lawan dari suatu nilai positif adalah “tidak bernilai” atau “nilai negatif”. Baik akan menjadi suatu nilai dan lawannya (jelek, buruk) akan menjadi suatu “nilai negative” atau “tidak bernilai”. Nilai ditinjau dari seudut Ilmu Ekonomi yang bergelut dengan kegunaan dan nilai tukar benda-benda material, pertama kali menggunakan secara umum kata ‘nilai’.(Loren Bagus, 2002)
Nilai merupakan keyakinan/belief yang sudah merupakan milik diri dan menjadi barometer dalam tindakan dan keinginan (action and will). Norma merupakan keharusan yang lebih bersifat operasional karena adanya sanksi. Moral lebih bersifat tuntutan dari luar (masyarakat) karena kiprah umum atau praktika yang nyata. (Djahiri, 1995).
Perlukah nilai itu diajarkan ?
Aliran Relativisme : nilai tidak bisa diajarkan karena hakekat nilai bersifat relatif, subjektif, temporer, dan situasional. Aliran Relativisme : nilai tidak bisa diajarkan karena hakekat nilai bersifat relatif, subjektif, temporer, dan situasional. Aliran kebebasan (value free): Nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri. Aliran kebebasan (value free): Nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.
Aliran Absolutisme (Dogmatisme) : Nilai tidak perlu diajarkan karena segala nilai dan norma yang sudah ada dianggap baik dan wajib dilaksanakan tanpa peduli setuju atau tidak setuju, mau atau tidak. Aliran Absolutisme (Dogmatisme) : Nilai tidak perlu diajarkan karena segala nilai dan norma yang sudah ada dianggap baik dan wajib dilaksanakan tanpa peduli setuju atau tidak setuju, mau atau tidak. Aliran keyakinan yang rasional: Perlunya diajarkan nilai untuk penerimaan yang sadar, mantap, dan penuh daya nalar. Aliran keyakinan yang rasional: Perlunya diajarkan nilai untuk penerimaan yang sadar, mantap, dan penuh daya nalar.
Tugas guru dalam konteks nilai & Norma: Menjajagi tingkat kesadaran nilai- nilai yang ada dalam diri siswa; Menjajagi tingkat kesadaran nilai- nilai yang ada dalam diri siswa; Meluruskan nilai yang kurang baik dan menangkal masuknya nilai yang tidak baik; Meluruskan nilai yang kurang baik dan menangkal masuknya nilai yang tidak baik; Membina, dan mengembangkan nilai-nilai yang ada pada diri siswa; Membina, dan mengembangkan nilai-nilai yang ada pada diri siswa; Menanamkan nilai-nilai baru. Menanamkan nilai-nilai baru.