SISTEM REPRODUKSI JANTAN ( ORGANA GENETALIA MASCULINA )
ORGANA GENETALIA MASCULINA Alat kelamin primer : Testis Alat kelamin sekunder ♣ Saluran : Epidedimis - Vasa Defferensia / Ductus Ejaculatorius - Urethra ♣ Kelenjar - Vesicula seminalis (Vesiculosa) - Prostata - Cowper’s (Bulbo Urethralis) - Littre
Alat kelamin luar (Organa Genetalia Externa) : - Penis : alat kopulasi - Scrotum : kantong testis - Preputium : penutup glanspenis
Preputium adalah kulit penutup ujung penis, yang suatu saat dipotong pada peristiwa sunat (sirkumsisi) Pada balita sering melekat, sehingga kesulitan saat kencing disebut phymosis. Menanggulangi dengan cara sirkumsisi.
TESTIS Terletak dalam kantong scrotum Jumlah sepasang / tunggal Mengalami Desensus Testiculorum Fungsi : 1. Gametogenesis / spermatogenesis Dikendalikan oleh FSH / SSH 2. Steroidogenesis : sintesis hormon steroid / kelamin → Androgen Dikendalikan oleh LH / ICSH
FSH dan LH : merupakan hormon Gonadotrofin FSH dan LH : merupakan hormon Gonadotrofin dari Hipophisis Pars Anterior Mikrogonadisma : testis kecil → genetis / bawaan mis : penderita klinefelter syndrome (XXY)
DESENSUS TESTIKULORUM Peristiwa turunnya testis dari Cavum Abdominal ke Scrotum, melalui : Canalis Inguinalis Dikendalikan oleh : Testosteron Fetus Terjadi : menjelang kelahiran / beberapa hari setelah kelahiran Kegagalan → Kryptorchidi Akibat : infertil / steril (mandul) Penyebab : - Testis terlambat menurun - Canalis Inguinalis cepat menutup
PROSES TERJADINYA DESENSUS Testis ditarik oleh otot Gubernaculum yang berkontraksi akibat dirangsang oleh androgen fetus Testis tertarik turun melewati saluran Canalis Inguinalis masuk ke kantong scrotum Pada Canalis Inguinalis terdapat spinkter (yang merupakan pintu dari canalis yang akan segera menutup, sehingga testis tidak bisa kembali ke cavum abdomen) Testis sudah turun, canalis blm menutup, akan terjadi hernia scrotalis (usus masuk scrotum).
SCROTUM Merupakan kantongan didaerah Inguinal (selangkangan) Fungsi : 1. Membungkus dan melindungi testis 2. Mengatur temperatur yang ideal bagi testis untuk spermatogenesis Sifat : - Elastis - Peka terhadap temperatur lingkungan
Terdapat : - Tunica Dartos - Banyak kelenjar keringat Permukaan tidak rata / berkerut – kerut Testis berada di kantong scrotum, untuk memperoleh tempratur yang lebih rendah dari tempratur tubuh (- 5ºC) untuk optimalisasi spermatogenesis
PENIS Merupakan organa genetalia externa pada jantan Fungsi : sebagai alat kopulasi yaitu menempatkan sperma pada tractus Genetalia Feminina saat perkawinan → untuk pembuahan Sifat : - Mempunyai kemampuan ereksi - Terdiri dari jaringan spon dan pembuluh darah - Peka terhadap rangsangan
IRISAN MELINTANG PENIS EP. A DERMIS B H C D G1 E G2 F H IRISAN MELINTANG PENIS KETERANGAN : ARTERI DORSAL F. KORPUS SPONGIOSUM KORPUS KAVERNOSUM G1.G2 . TUNIKA ALBUGINEA SEPTUM MEDIAL H. TUNIKA DARTOS RONGGA KORPUS KAV. URETHRA
Ada 2 tipe : 1. Fibroelastin : kaku & kenyal Mis : Sapi , Anjing, Domba 2. Vasculer : lunak Mis : Kuda, Gajah, Primata Penis kecil : mikropenis / mikropallus Penyebab : - Bawaan / genetis - Terpapar Estrogen
KELENJAR – KELENJAR ASSESORI Fungsi : menghasilkan medium sperma (cairan / plasma sperma) Terdiri dari : 1. Gl. Vesicula seminalis / vesiculosa Vol. Secresi : 80% mengandung - Prostaglandin → ritmik otot polos - Fruktosa → sumber nutrisi spermatozoa - PH basa
2. Gl. Prostata : Vol. Secresi : 15% - Sedikit prostaglandin - Enzim seminin → mengencerkan sperma - PH asam 3. Gl. Bulbo Urethralis / Cowper’s vol secresi : 5% 4. Gl. Littre Cairan pembilas urethra (emisi)
SUSUNAN SISTEM REPRODUKSI JANTAN
CATATAN : 1. Pemotongan Preputium disebut Sirkumsisi (sunat) 2. Pada anak – anak / balita sering terjadi perlekatan ujung Preputium disebut Phimosis → sulit kencing (harus disunat)
ANATOMI / HISTOLOGI TESTIS
IRISAN MELINTANG TUBULUS SEMINIFERUS SEL LEYDIG SPERMATOGONIUM SEL SERTOLI SPERMATOSIT SPERMATID
TUBULUS SEMINIFERUS
TUBULUS SEMINIFERUS
SPERMATOGENESIS Proses terbentuknya spermatozoa dari spermatogonia didalam tubulus seminiferus Terdiri dari 2 tahap : 1. Spermatositogenesis Rangkaian perubahan seluler dari spermatogonia → spermatid. Meliputi : - Mitosis / proliferasi - Meiosis 2. Spermiogenesis Transformasi bentuk dari : spermatid bulat) menjadi spermatozoa (oval – berekor)
CATATAN : Bahan tak pernah habis A A dst B Spermatogonia A B : masuk jalur spermatogenesis membelah 4x → 16B
PERBEDAAN ANTARA SPERMATOZOA X Y Ukuran Besar Kecil Gerakan Lambat Cepat Umur Panjang Pendek Sifat Lebih tahan asam Lebih tahan basa Flurosensi - + (H-Y Antigen)
Perjalanan spermatozoa keluar dari testis sampai diluar tubuh : Tubulus Seminiferus – Rete Testis → Vasa Eferensia – Epidedimis → Vasa Defferensia – Ampulla → Ductus Ejaculatorius → Urethra
BAGAN SPREMATOGENESIS 2n O Proliferase (mitosis) Sel bakal (germinal epithelium) 2n O O Spermatogonia B Pertumbuhan (growth) O Spermatosis primer ( I ) Pemasakan (maturasi) Meiosis I dan II O n O Spermatosis sekunder ( II ) O n O O n O Spermatid Transformasi n n n Spermatozoa Spermatozoa Spermatozoa Spermatozoa
Hasil akhir : - Spermatogonium B membelah 4x shingga di hasilkan 64 sel anakan - Tiap sel anakan memasuki jalur pembelahan meiosis I dan meiosis II sehingga secara keseluruhan akan dihasilkan 64 spermatozoa Seorang laki – laki dianggap fertil apabila di dalam ejakulatnya (sperma) mengandung 20 juta spermatozoa / ml (ketentuan WHO)
PERISTIWA PENTING PADA SPERMIOGENESIS Transformasi bentuk dari bulat ke oval berekor Kejadian – kejadian penting : 1. Pembentukan akromosom dari Badan Golgi 2. Pembentukan flagela dari Sentriol (mikrotubulus) 3. Inti berubah menjadi pipih dan memanjang, menuju ke tepi 4. Mitokondria migrasi ke flagela 5. Pengeluaran sebagian sitoplasma (sitoplasmic dropplet) sebab: spermatozoa lebih kecil daripada spermatid
Waktu : 74 ± 5 hari (pada manusia) Spermatozoa yang matang melepaskan diri dari sel sertoli → Spermiasi Kecepatan spermatogenesis tidak dapat dipacu / dipengaruhi
SPERMATOZOA Bentuk bervariasi pada berbagai spesies hewan Mis : Manusia – oval berekor Amphibia – memanjang berekor Bagian – bagian spermatozoa : - kepala → inti : n, pada ujungnya mengandung akrosom - leher : terdapat mitokondria - flagella : berfungsi untuk lokomotorik
STRUKTUR SPERMATOZOA
Manusia tdd : 22 ps kromosom somatis 1 ps kromosom sex ♂ : XY ♀ : XX Enzim akromosom - Hialuronidase Fertilisasi - Akrosin - Protease → menembus mukus
FAKTOR – FAKTOR YANG MENGHAMBAT / MENGGAGALKAN SPERMATOGENESIS 1. Kelainan testis → bersifat kongenetal - Hipogonadisma (testis kecil) Mis. Pada : Kleinefecter Syndrome (47 XXY) - Histologi : Sertoli cell only syndrome → Didalam tubulus seminiferus hanya ada sel sertoli saja → Kegagalan migrasi sel germinal (embriogenesis)
2. Kriptorchidi → kegagalan desensus 3. Defisiensi hormonal : gonadotrofin, androgen 4. Demam tinggi → malaria, tipoid, dll. (bersifat temporer) 5. Orchitis → infeksi pada testis - Virus : gondongan (Parotitis Epidemica) - Kuman : VD / penyakit kelamin 6. Varicoccele : varises pada Plexus Pampiniformis → Termal Hipothesis
7. Lingkungan yang panas di sekitar testis Mis : - pekerjaan - cara berpakaian 8. Rudapaksa / kecelakaan yang merusak testis 9. Terpapar bahan toksik (beracun) Mis : Asam metoxyethanol (2 ME), sebagai bahan pelentur plastik
KEDUDUKAN SEL LEYDIG Dalam ruang diantara tubulus seminiferus (interstitial) Kepadatan : sekitar 20% dari masa testis Melaksanakan steroidogenesis – menghasilkan androgen
SEL SERTOLI / SEL SUSTENTAKULAR Letak : didalam Tubulus Seminiferus berbaur dengan sel Spermatosit Fungsi : 1. Nutritive : mengandung glikogen 2. Resorbsi : sel spermatosit yang gagal (mati) 3. Menghasilkan : a. Inhibin b. Estrogen c. Androgen Binding Protein (ABP) 4. Membentuk : Blood Testis Barrier 5. Mengubah : 5α Reduktase Testosteron Dihydro Testosteron (DHT)
STEROIDOGENESIS - ANDROGEN Proses terbentuknya hormon steroid / hormon kelamin Terjadi pada : 1. Sel Leydig : LH ↓ kholesterol asetat pregnenolone progesterone androstendione testosteron (androgen) Sel Sertoli ← darah
STEROIDOGENESIS - ANDROGEN 2. Sel Sertoli a. Androstendione oestrone dan estrogen (oestradiol 17β) b. - Testoteron estrogen 5α Reduktase - Testosteron dihydrotestosteron di dalam cairan tubulus testis
HORMON ANDROGEN Merupakan hormon kelamin (sex) pada individu jantan (laki-laki) Tergolong hormon steroid, dengan bahan dasar kolesterol / lemak Disintesis oleh sel Leydig (sel interstitial) didalam testis, melalui proses steroidogenesis, atas kontrol LH
HORMON ANDROGEN Sumber lain penghasil androgen, ant lain: - kel. korteks adrenal, ovarium (♀) - dibuat secara sintetik Macam – macam androgen - testosteron (paling potensial) - androsteron - androstendion
HORMON ANDROGEN Sifat – sifatnya : - hidropob - paruh hidup : 15 – 30 menit - degradasi pada hati, dibuang melalui empedu & urine
SASARAN ANDROGEN Sasaran androgen : - hipotalamus (perilaku) - kel. Assesori - epidedimis - genetalia externa - sex characteristic - testis (Tubulus seminiferus) - metabolisme calsium (retensi pada ginjal)
SASARAN ANDROGEN Catatan Didalam Tubulus seminiferus testis tempat terjadinya spermatogenesis (gametogenesis) Testis juga merupakan kel. Buntu (endokrin) karena mensekresi hormon androgen oleh sel Leydig (steroidogenesis)
SEX CHARACTERISTIC ♂ Pertumbuhan & perkembangan alat kelamin sekunder Jengger & jalu pada burung Jakun membesar Suara membesar Rambut – rambut : kumis, jenggot, pubis Rambut leher singa Bulu – bulu yang indah pada burung ♂
FUNGSI TESTOSTERON / ANDROGEN 1. Embrio : merangsang perkembangan Ductus Wolf 2. Fetus : merangsang desensus testikulorum 3. Merangsang / mengendalikan spermatogenesis 4. Merangsang pendewasaan spermatozoa di epidedimis 5. Merangsang / mengendalikan libido
FUNGSI TESTOSTERON / ANDROGEN 6. Merangsang pertumbuhan & perkembangan sex characteristic 7. Menimbulkan kerontokan rambut (alopesia) pada hewan 8. Pada kulit : - kekerasan sub – cutan - pengendapan melanin 9. Pertumbuhan otot & tulang
KONTROL HORMONAL SISTIM REPRODUKSI ♂ HIPOTALAMO – HIPOFISEAL – GONADAL AXIS Hypotalamus - (Gn RH) ↓ Hypnisa pars anterior ↓ ↓ ICSH SSH - (LH) (FSH) - Testis (gonad) Sel Leydig - Sel Germinal ↓ - Sel Sertoli Testosteron - Estrogen - Inhibin
ANDROPAUSE Merupakan peristiwa menurunnya / terhentinya siklus reproduksi pada laki – laki Tidak spesifik & tidak pasti akan datang pada setiap orang Penyebab testosteron menurun sehingga hormon gonadotrofin (FSH dan LH) menjadi sangat tinggi Gejala – gejalanya : hot flashes, rasa tercekik, pusing (hipertensi) dan psikis seperti menopause
SEKRESI TESTOSTERON Sekresi puncak pada umur 20 th dan menurun secara perlahan pada umur 40 th Setelah berumur 40 th terus menurun secara perlahan ttp hormon tsb tidak menghilang Berbeda dengan menopause pada wanita dimana hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium menghilang karena steroidogenesisnya sudah terhenti
KASTRASI Pada hewan jantan dewasa (orchiectomie) : 1. hipertrofi hipophisis 2. sifat – sifat kel. Sekunder menurun 3. vasa deffensia mengecil 4. aktivitas spontan menurun → obesitas 5. pertumbuhan tulang panjang → menjadi lebih panjang 6. warna bulu – bulu kusam → burung
Betina dewasa + testosteron 1. siklus birahi terhenti 2. pertumbuhan ovarium terhambat 3. tampak sifat – sifat masculin 4. FSH dan LH menurun (- FB) 5. uterus + kel. Ambing sedikit membesar 6. hipertrofi clitoris
PENGGUNAAN TESTOSTERON DI LAPANGAN Tujuan : pengobatan (substitusi) 1. mencegah cryptorchidi 2. memperbaiki spermatogesis 3. meningkatkan kualitas ejakulat (sperma) 4. meningkatkan libido
ANTI ANDROGEN Macam : 1. Siprosteron 2. Siprosteron acetat - lebih baik - hasil sintesis hidroxy progesteron Fungsi : menghalangi ikatan reseptor testosteron pada sel target sehingga hormon androgen tidak bekerja
ANTI ANDROGEN Pemberian anti androgen akan berakibat : - libido menurun - kel. Ass. mengecil - spermatogenesis menurun - menyerupai hewan - kastrasi