PENANGANAN HASIL PERIKANAN &KELAUTAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Advertisements

KONSEP PENERAPAN KUALITAS AIR MINUM
Hazard Analysis Critical Control Point Pengendalian Mutu Mandiri
Pelatihan Dalam Mengaplikasikan Metode HACCP*
Teknik Pengawetan Makanan Berkualitas Tinggi
KOMPETENSI MATA KULIAH
KONDISI USAHA PERIKANAN
PENERAPAN PMMT/ HACCP SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN MUTU
HACCP SEJARAH dan DEFINISI.
Good Manufactory Practices
Kebijakan dan Peraturan Perikanan
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
Kualitas Ikan Segar Jurusan Teknologi Industri Pertanian

MANAJEMEN KUALITAS PANGAN

Penerapan PMMT Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup Dasar Hukum
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point)
BAHAYA-BAHAYA KIMIA DAN FISIK PADA MAKANAN
(BIOLOGIS, KIMIA DAN FISIK) SERTA CARA MENGATASINYA
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
Matakuliah : V0152 / Hygiene, Keamanan & Keselamatan
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Sistem Jaminan Mutu Hasil Pertanian
AGROINDUSTRI DI INDONESIA TERKAIT ISU-ISU GLOBAL SEBAGAI BERIKUT :
Good Manufactory Practices
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.

Mengembangkan Tabel HACCP PLAN
CAC dan ISO Rini Hustiany.
PENYUSUNAN RENCANA HACCP
(BIOLOGIS, KIMIA DAN FISIK) SERTA CARA MENGATASINYA
Mengidentifikasi dan menilai mutu pangan
PENGENDALIAN MUTU HASIL TERNAK
SUB SEKTOR PERIKANAN.

PERMASALAHAN SAAT BENCANA DAN PENANGANANNYA
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
KEAMANAN PANGAN.
APLIKASI SANITASI PADA PEMBUATAN SARI BUAH APEL
Kebijakan pembinaan dan pengawasan mutu hasil perikanan
Fermentasi Produk Olahan Hasil Perikanan
Selamat Jumpa 2004.
Teknologi Pengawetan Daging
PENERAPAN HACCP.
Modul 13 HYGIENE & SANITASI PMB
HACCP HAZARD ANALYSIS CRITICAL CRONTROL POINT
Fiskha Ayuningrum SMK PGRI 1 SENTOLO
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU HACCP TELUR DADAR ISI DAGING INSTAN “DARGING” KELOMPOK 6 ARYO UTOMO FADHLI ADIPUTRA ABD
HrACCP ABON IKAN TUNA Oleh : Aprilla Dian P
Martha Santi Siburian, MM.
Penerapan PMMT Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup Dasar Hukum
Pengendalian Mutu Pada Industri Susu Pasteurisasi di PT
PERUNDANG-UNDANGAN SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
HACCP SEJARAH dan DEFINISI.
PENYUSUNAN MANUAL HACCP.
KEAMANAN PANGAN.
Program Penyehatan Makanan
The Hazard Analysis and Critical Control Point System
JAMINAN MUTU PRODUK PERTANIAN Pandi Pardian Rizen Primiere Hotel 19 Agustus 2018.
MODUL 3KB1. Pengendalian Mutu dan Penerapan HACCP 1. TATI EFRIANTI 2. YULIANA 3. ABDUL HARIS 4. RASTI HAFIZANTI 5. MEGAWATI 6. AGUS DWIYANTO 7. M. MURSIDI.
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
Modul 13 HYGIENE & SANITASI PMB
CARA PEMBENIHAN IKAN YANG BAIK
SANITASI MAKANAN & MINUMAN A.M.FADHIL HAYAT. PENGERTIAN Makanan (WHO): semua substansi yg diperlukan oleh tubuh, kecuali air dan obat2an dan substansi.
Processing Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pembuatan produk berbasis bahan baku singkong, maka perlu memperhatikan beberapa langkah proses pembuatannya.
PENGAWASAN KUALITAS MAKANAN. Tujuan umum :  Mampu melakukan pengendalian keamanan mak min Tujuan Khusus :  Mampu menjelaskan pengaruh lingk fisik mak.
Kegiatan Belajar 1. Pengendalian Mutu dan Penerapan HACCP
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
Transcript presentasi:

PENANGANAN HASIL PERIKANAN &KELAUTAN Oleh : Ir. Yahya, MP. MALANG 2012

  PENDAHULUAN Hasil Perikanan = bahan pangan yang sebagian besar hidup di Perairan (Laut, payau dan tawar). 1.Ikan : a.Tulang Sejati (Kerapu, Tongkol, Peperek dll b.Tulang rawan (Hiu dan Pari) sbg pencegah kanker dan sumber minyak ikan. 2.Non Ikan = a. Molusca (Kerang, siput, lorjuk, cumi-2, gurita); b. crustacea (Udang, Rajungan, Kepiting); C. Echinodermata (Teripang); D. Coelenterata (Ubur-2 utk kosmetik dan Farmasi) e. Amphibia (Kodok) dan f. Ganggang (Algae) = Rumput laut: (Eucheuma spinosum, E.Cottonii; Gracilaria; Gelidium, Sargasum,Turbinaria, Laminaria dll).

Non Protein Nitrogen = Urea,TMAO,Histamin, NH3  Hasil perikanana banyak mengandung : A. Kadar air = 66 – 84 % B. Kadar Protein = 15 – 24 % C. Kadar Lemak = 0,1 – 22 % D. Mineral = 0,8 – 2,0 % E. Vitamin = 0,1 – 1 % Non Protein Nitrogen = Urea,TMAO,Histamin, NH3 NB. : Protein tersusun Asam Amino Essensiil (AAE) dan Non Essensiil (AANE). Pada hasil perikanan AAE lengkap ada 10 macam untuk membantu pertumbuhan manusia dan mengganti bagian yang rusak serta Albumin untuk membantu Luka pasca Operasi (Air Tawar) Lemak tersusun asam lemak tak Jenuh dan Omega-3 untuk mencegah penyakit jantung dan makanan otak manusia. Mineral lengkap (Na, P, S, I dll) khususnya I (yodium) mencegah penyakit gondok dan Kretinasi (kekerdilan tubuh) serta Gangguan mental. Vitamin = (A.D,E,K) serta B Kompleks untuk metabolisme tubuh.

SUMBER DAYA IKAN Pra Panen Pasca Panen ISSUE GLOBAL a.Penangkapan (Potas, Bom) a. Penanganan Awal: Pendinginan b.Budidaya (Antibiotik, Kimiawi) b. Pengolahan (Tradisional & Modern) (Kimiawi) c. Pengepakan d. Distribusi Pasar (Dalam/Luar) ISSUE GLOBAL Food Safety (keamanan pangan) Lingkungan HACCP/PMMT Mutu Penipuan Ekonomi

PRODUK PERIKANAN & KELAUATAN Semi Industri : Pengiriman Kerapu hidup Pengiriman Lobster hidup Pembenihan kerapu, kakap, bandeng & udang (windu, Vanemei) Industri : - Pengalengan - Pembekuan - Pengolahan Rumput Laut : Agar-2, Karagenen, Alginat - Pertambakan Intensif - Penangkapan ikan skala besar Tradisional: - Pengeringan - Terasi - Pemindangan - Dendeng ikan - Pengasapan - Kerupuk ikan - Abon ikan - Petis Ikan - Presto - Otak-otak

PROGRAM MANAJEMEN MUTU TERPADU Langkah konkrit dilakukan oleh Pemerintah (Dinas Perikanan) : a. Mengembangkan dan Penarapan PMMT yang memacu konsepsi HACCP melalui pelatihan: - Petugas pemerintah pusat/daerah. - Petugas unit pengolahan b.Pembinaan penerapan PMMT : Unit Pengolahan Ekspor  

Seafood Regulated with AS HACCP FAO/WHO/CAC NEGARA PENYELENGGARA (a. Eropa, b. AS, C. Kanada) FOOD SAFETY Seafood Regulated with AS HACCP FAO/WHO/CAC PERLINDUNGAN Jaminan Keamanan pangan Mutu (Wholesomeness Penipuan Ekonomi

HACCP (Hazard Analysis critical Control Point) : Hal yang membahayakan konsumen dan kesehatan produk. Diidentifikasi mulai bahan baku selama tahap proses pengolahan, pengepakan, penyimpanan sampai distribusi. BAHAN YANG MEMBAHAYAKAN KEAMANAN DAN KESEHATAN PRODUK Bahan kimia beracun : logam berat, nitrit, insektisida, sianida, formalin, H2O2, Antibiotik (chloramphenicol, OTC dll). Mikroorganisme penyebab penyakit : Salmonella typhosa, Vibrio cholerae, Escherichia coli, Listria monocytogenes, Clostridium botulinum, Staphylococcus aureus.

Mikroorganisme penyebab toksin : Jamur [Aspergillus flavus (Aflatoksin), Penicillium, Fusarium]; Bakteri [C.botulium, C.perfringen]; biotoksin pada kerang, ubur-2, ikan buntal dll. Kemunduran mutu : Perubahan warna, konsistensi, pencoklatan, ketengikan, karamelisasi, over cooking dalam sterilisasi. Penggunaan bahan tambahan overdosis : MSG, sakarin, Pewarna, Pengental, Pemutih dll.

Lanjutan F. Penipuan Ekonomi : Tidak sesuai label (berat, komposisi bahan). G. Kesalahan penimbangan dapat terjadi dari awal : mulai pengumpulan bahan baku, transportasi, pengolahan, penggudangan dan distribusi sbg akibat dari tidakditerapkan teknik sanitasi dan teknik pengolahan yang baik sejak pra panen selama penanganan/pengolahan dan selama penyimpanan/transportasi. H. Pengelolaan yang tidak baik sejak budidaya, selama penanganan, penyimpanan (pemakaian wadah yang tidak sesuai, suhu yang tidak sesuai semestinya, kebersihan tidak terjamin dan penanganan kasar).

· a.Air atau es yang tercemar · b.Wadah yang tidak bersih Kerusakan atau kontaminasi yang pada prinsipnya tidak dipenuhinya persyaratan cara berproduksi yang baik dan benar atau Good Manufacturing Practices , disebabkan oleh : ·        a.Air atau es yang tercemar ·        b.Wadah yang tidak bersih ·        c.Pekerja yang kurang sehat (penyakit menular atau infeksi) ·        d.Suhu penyimpanan atau pengolahan yang tidak sesuai ·        e.Kecerobohan pekerja ·        f.Mesin yang tidak sesuai standart ·     

Kerusakan atau kontaminasi yang pada prinsipnya tidak dipenuhinya persyaratan ·        g.Kebersihan lingkungan kerja yang tidak diperhatikan atau petugas yang tidak efisien ·     h.Adanya binatang pengerat, serangga atau binatang lain masuk ke ruang pengolahan atau gudang ·        I. Suhu gudang yang tidak sesuai ·        j.Bahan pengepak yang kurang baik dan kurang bersih ·        k.Waktu pengolahan terlalu lama

Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) pada prinsipnya merupakan sistem manajemen mutu dalam seluruh rangkaian proses produksi hasil perikanan mulai prapanen dan pasca panen, hingga siap didistribusikan sehingga dalam penerapannya melibatkan seluruh masyarakat perikanan baik langsung maupun tidak langsung.   Hazard Analysis and Critical Control point (HACCP) adalah suatu sistem manajemen mutu khusus makanan termasuk hasil perikanan yang didasarkan pada pendekatan sistematika untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bahaya (hazard) selama proses produksi serta menentukan titik kritis yang harus dilakukan pengawasan secara ketat.

PRINSIP-PRINSIP HACCP   Pada hakekatnya falsafah dari konsepsi HACCP adalah upaya pencegahan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya bahaya pada titik-2 pengendalian kritis yang tlah diidentifikasi selama proses produksi. Adapun konsepsi HACCP terdiri dari 7 prinsip yaitu: Prinsip 1.Analisa Potensi Bahaya (hazard) : proses identifikasi atas kemungkinan terjadinya bahaya di dalam suatu proses atau pengolahan produk yang meliputi tiga aspek yaitu bahaya yang akan mengakibatkan gangguan terhadap a.) Keamanan (safety) b.) Mutu produk/keutuhan pengolahan (wholesomeness) dan c.) Ekonomi (Economic Fraud).

Prinsip 2. Identifikasi CCP : 1 Prinsip 2. Identifikasi CCP : 1.) CCP adalah tempat/tahap atau waktu dimana bila gagal melakukan tindakan pengawasan/pengendalian akan menyebabkan resiko penolakan atau kerugian oleh dan atau terhadap konsumen. 2.) Inti dari HACCP adalah pengawasan dan pemantaun secara sistematis dan terorganisasi terhadap setiap CCP, 3.) Prosedur identifikasi CCP (diagram pengambilan keputusan) pada tahapan proses (kontrol proses) biasanya menggunakan metode “Deccision Tree/diagram pengambilan keputusan”.  Prinsip 3. Menentukan batas-batas kritis (critical limits) : a.) Batas kritis adalah persyaratan dan toleransi yang harus dipenuhi oleh CCP, b.) Untup setiap CCP harus ditentukan batas-batas kritisnya, c.) Batas-batas kritis meliputi :- Persyaratan teknis/administratif, - Definisi (batasan) penolakan, - Tolenransi penolakan.

Prinsip 4. Menetapkan prosedur pemantauan (Monitoring) : Untuk setiap CCP harus ditetapkan prosedur pemantauan untuk melihat apakah CCP memenuhi persyaratan dan tidak melampaui batas toleransi penolakan yang ditetapkan. Didalam prosedur pemantauan ditetapkan : - Cara pemantauan (How), waktu dan frekwensinya (when), Apa saja yang perlu dipantau (What), Siapa yang melakukan pemantauan (Who) dan dimana dipantaunya (Where).   Prinsip 5. Menetapkan tindakan koreksi (Corretive action) : Selama pemantauan (prinsip 4) bila suatu CCP melampaui batas toleransi penolakan maka harus dilakukan tindakan koreksi (perbaikan). Tindakan koreksi yang dilakukan tergantung yang timbul. Untuk setiap CCP harus dibuat secara tertulis berbagai petunjuk tindakan koreksi yang perlu dilakukan bila timbul masalah (CCP melampaui batas toleransi penolakan).

Wassalamu'alakum wr. wb.