PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Shahih al-Bukhari Karya Imam al-Bukhari Penulis
Advertisements

PENGANTAR ILMU HADIS Oleh: Muhammad Rofiq
‘ULÛMUL-HADÎTS عُلُوم الحديث
Pembagian Hadis Oleh: Nur Kholis, M.Ag. H. Thonthowi, S.Ag.
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
METODE MEMAHAMI ISLAM AGAMA ISLAM DIYAKINI MEMILIKI SEGALA KESEMPURNAAN DAN AJARAN YANG LENGKAP, TETAPI TERKESAN KAKU DAN MENJADI BEBAN KARENA DISAMPAIKAN.
SEBAB –SEBAB PERBEDAAN MAZHAB
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HADITS SUMBER KEDUA AJARAN ISLAM
ISNÂD & DOKUMENTASI HADIS
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS GUNADARMA
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
BAB IV SUMBER HUKUM ISLAM.
الحَدِيْثُ الصَّحِيحُ
Wahyu tuhan, teks dan ijtihad akal manusia; aspek ushul dan Furu’ dalam Islam Muhlisin.
BAB VI ETIKA PROFESI HUKUM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
BAB IV PERAN ETIKA DAN KEWAJIBAN PROFESI
Pembagian Hadis Dari segi kehujjahannya (diterima-tidaknya sbg dalil syar‘i), hadis dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Hadis Maqbûl / مَقْبُوْلٌ : Diterima sbg.
PEMBAGIAN ILMU HADITS DAN CABANG-CABANGNYA
SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS NABI SAW
تَعَارُضُ اْلأدِلَّةِ (Pertentangan antar Dalil)
Dilema pendekatan thd perancangan kota
VEIT & GOULD, 2004:8, Benefit of Doing Research Mempelajari suatu keahlian dasar (learning an essential skill). Secara pribadi/langsung mendapatkan.
Materi Pertemuan V Al Hadis/ As Sunnah.
PERKAWINAN BEDA AGAMA Oleh: Syakir Jamaluddin Ayat yg dijadikan sbg dalil larangan perkawinan beda agama : وَلاَ تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ
MUSTOLAH HADIS Presented by: Fikri Farikhin,M.Pd.I.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KONTRAK PERKULIAHAN : Meneladani ulama dalam menuntut ilmu
Syariah Islam ? Fiqih Islam ?
Tugas agama SMA NEGERI 1 MUARADUA X.1. tugas agama SMA NEGERI 1 MUARADUA X.1.
Ruang Lingkup Dan Perkembangan Studi al-Qur’an
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
SEJARAH PEMBUKUAN HADITH & IDEOLOGI ORIENTALIS MENGENAI HADITH
SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS
Ulum hadis (Science of Hadith)
KOMPONEN HADITS DAN KLASIFIKASI HADITS
ASSALAMUALAIKUM.
BAHASAN HARI INI PENGERTIAN & FUNGSI AL-SUNNAH & AL-HADITS
6. BAGAIMANA MEMAHAMI HADITS NABI SAW
Makna ilmu hadits Prof. Dr. Hasbi al-Siddiqi, sebagaimana dikutib Syuhudi Ismail dan Nur Sulaiman, mengartikan ilmu Hadits sebagai segala pengetahuan.
Madzhab Fiqh Oleh: M. Anas Danussana Kamal
TEORI SANAD HADIS Pengertian sanad Urgernsi sanad
Pemb. Hadits dari sisi Kuantitas Sanad
ANASIR HADIS SIAP UNTUK KULIAH??? SANAD / RAWI MATAN
Pendahuluan -Ushul fiqh adalah metodologi mujtahid untuk menggali hukum syara’ dari sumbernya. -sumbernya inilah yang dimaksud dengan dalil syar’I, yaitu.
MELAKUKAN PENELITIAN VEIT & GOULD, 2004:8,
MASA PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBUKUAN (ABAD VII-X M)
SUDAHKAH ANDA SIAP??? BERKONSENTRASILAH!!!!!.
KAEDAH KESHAHIHAN SANAD DAN MATAN HADIS
TARJIH al ADILLAH Oleh : Asep Suryanto.
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
AL-QURAN SEBAGAI DASAR AJARAN ISLAM.
KAIDAH MINOR SANAD BERSAMBUNG
Assalamu’alaikum wr.wb
Makna ilmu hadits Prof. Dr. Hasbi al-Siddiqi, sebagaimana dikutib Syuhudi Ismail dan Nur Sulaiman, mengartikan ilmu Hadits sebagai segala pengetahuan.
KAIDAH MINOR SANAD BERSAMBUNG
As-Sunnah oleh: BAEHAQI, MA
HADITS SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM
Materi Pertemuan IV Al Hadis/ As Sunnah.
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
6. BAGAIMANA MEMAHAMI HADITS NABI SAW
INSTITUT PENGAJIAN TINGGI AL-ZUHRI
 Kedudukan sunnah (hadis) dalam Islam sebagai sumber hukum. Para ulama juga telah berkonsensus bahwa dasar hukum Islam adalah Al- Quran dan sunnah (hadis).
HADITS DHOIF DAN KEHUJAHANNYA Disusun oleh: 1. Nisvy Sya’bana ( ) 2. Satrio Pandji ( ) 3. Zaenal Musthofa ( )
PEMIKIRAN AHLU HADIS (EKSTRIM)
IJTIHAD Pengertian Ijtihad
Paham Agama dalam Muhammadiyah Oleh Prof. Dr.H. Yunahar Ilas, Lc., M.Ag.
Transcript presentasi:

PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A. Kegiatan penelitian hadis dlm istilah ‘ulûm al-hadîts disebut تَخْرِيجُ الْحَدِيثِ => mengungkap hadis pd kitab hadis primer (induk) serta menjelaskan kualitas & kehujjahannya. FAKTOR2 PENTINGNYA PENELITIAN HDS: 1.  Hadis sbg sumber hukum ke-2 dlm ajaran Islam 2.  Tidak semua hadis ditulis pada masa Nabi saw 3.  Umumnya periwayatan berlangsung secara makna 4.  Telah timbul pemalsuan hadis 5. Proses penghimpunan hadis yang cukup lama 6. Jumlah kitab hadis yg banyak dg metode & standar kesahihan & keda‘ifan yg beragam.

OBYEK PENELITIAN HADIS Jika melihat unsur hadis & kriteria hds sahih, hasan & da‘if, maka dpt diketahui bhw obyek penelitian hadis ada 2, yakni: 1) SANAD => Rangkaian prwyt hds yg mjd sandaran/ tumpuan matan hds. 2) MATAN=> Isi / inti hadis. Penelitian sanad sbg gerbang utama dlm penelitian hadis. Obyek penelitian sanad ada 2, yaitu: a. Persambungan sanadnya. Teliti: biografinya (identitas: nama, usia/thn lhr-wft), guru & muridnya, lafal/metode periwayatannya (حدّثنا\عن), & kritik ulama ttg kebersambungan sanadnya. b. Kualitas periwayatnya, baik integritas akhlaqnya (‘âdil) maupun kemampuan hapalannya (dlâbith). Teliti: kritik ulama hadis thd dirinya (al-jarh wa al-ta‘dîl)* dan kemungkinan adanya ‘illat (cacat yg tersembunyi) pd sanadnya. * Lihat kaidah al-jarh dan syarat al-jârih.

Sdgkan yg harus diperhatikan dlm penelitian matan, yaitu: a.  Penelitian matan dilakukan setelah penelitian sanad. b. Mengacu pd kaidah kesahihan matan, yi: tidak syâdz & tidak ber-‘illah/bercacat. Yang dimaksud dg tidak syâdz (tidak menyimpang, yaitu: 1) Tidak bertentangan dg petunjuk Al-Qur’an. 2) Tidak bertentangan dg hadis yg diriwytkan oleh prwyt yg lebih tsiqah (kuat/terpercaya). Utk ini perlu membandingkannya dg semua hadis yg setema, termsk meneliti adakah tambahan (ziyâdah) & sisipan (idrâj) dlm lafalnya yg menganggu. 3) Tidak bertentangan dg akal sehat, ilmu pengetahuan yg aksiomik & sejarah yg kebenarannya sdh pasti. (Lihat penyelesaian: التعارض بين الأدلة & اختلاف الحديث)

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN: 1. Penelusuran sumber asal hadis dlm kitab primer. Kitab yang dibutuhkan adalah Kamus Hadis, al.: al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfâdz al-Hadits; Miftah Kunûz al-Sunnah, atau CD. Mawsu‘at al-Hadits; CD. al-Maktabat al-Alfiah li-Sunnah; CD. Al-Maktabat al-Syamilah versi 2,11 2. Mengungkap (/menggambarkan skema) jalur periwayatan (al-i‘tibâr). Jika jalur prwytnya banyak, mk cukup dijlskan awal pertemuan sanadnya dg sanad yg lain di mana seluruh prwyt melalui prwyt tsb. 3. Meneliti kebersambungan sanad & kualitas periwayatnya dg mengacu pd kaidah kesahihan sanad hadis, lalu menyimpulkan kualitas sanadnya. Jika jalur prwytnya banyak, mk cukup memfokuskan penelitiannya pd prwyt yang “bermasalah” atau kontroversial saja. 4. Meneliti matannya dg mengacu pd kaidah kesahihan matan 5.  Menyimpulkan hasil penelitian (maqbul atau mardud).

علمُ الْجَرْحِ والتَّعْدِيْلِ Ilmu Jarh & Ta‘dîl => Ilmu yg membahas hal-ihwal periwayat dari segi diterima atau ditolaknya riwayat mereka. Tokoh2nya, al: ‘Amir al-Sya‘bi (w 103 H), Syu‘bah (w 160 H), Mâlik (179 H), Sufyân bin ‘Uyaynah (198 H), Ibn Ma‘în (233 H), ‘Ali bin al-Madîni (234 H), Ahmad (241 H), al-Bukhâri (256 H), Abu Zur‘ah(264 H), Abu Hâtim (277 H), al-Dzahabi (748 H), Ibn Hajar al-‘Asqalani (852 H), dll. Syarat2 Kritikus/ شُرُوْطُ الْجارِحِ وَالْمُعَدِّلِ : 1. Muslim yg memiliki integritas kepribadian yg baik (‘âdil)*, spt: jujur, adil, warâ’, ahli ibadah, dsm. *Termasuk ‘âdil di sini adalah obyektif dlm menilai, tidak boleh fanatik buta thd golongan/mazhabnya yg menimbulkan sikap permusuhan & membuatnya tdk adil thd prwyt yg dinilainya. 2. ‘Âlim/berilmu: Menguasai sebab2 al-jarh wa al-ta‘dîl, cara mengkritik, & menguasai kaidah2 Jarh & Ta‘dîl.

Metode al-Jarh wa al-Ta‘dîl: 1. Jujur/transparan, cermat & beretika. 2. Dlm menta‘dîl boleh scr global, tp dlm menjarh hrs scr rinci & disertai dg bukti. Kaidahnya: لاَ يُقْبَلُ الْجَرْحُ إلاَّ مُفَسَّرًا / - لا يُقْبَلُ قَوْلُ جَارِحِهِ إِلاَّ بِبُرْهَانٍ Brgkat dari kaidah di atas, jika trjdi pertntgn ant J & T, maka kaidahnya: الْجَرْحُ الْمُفَسَّر مُقَدَّمٌ عَلَى التَّعْدِيْلِ Namun jika tdk ditemukan rincian/bukti jarh maka kaidahnya: التَّعْدِيْلُ مُقَدَّمٌ عَلَى الْجَرْح   Kitab Jarh & Ta‘dil, a.l: الجرح والتعديل, لابن أبى حاتم- -مِيْزَانُ الإعْتِدَال في نَقْدِ الرِّجَال, للذَّهَبِي  -تهذيب التهذيب, لابن حجر العسقلانِي