Pengantar EyD Bahasa Indonesia しくしょう!! Pengantar EyD Bahasa Indonesia Oleh Shafwan Nugraha
Pemakaian Huruf
Pemakaian Huruf Pendahuluan Dalam bahasa Indonesia tulisan, huruf latin digunakan sebagai abjad. Ada 26 huruf latin yang digunakan. Akan tetapi, berhubung setiap huruf tersebut berpasangan kapital-kecil maka total ada 52 huruf. Jika dibagi berdasarkan jenis fon yang dilambangkannya, ada dua kelompok huruf, yaitu vokal dan konsonan.
Huruf Vokal Bahasa Indonesia memiliki enam vokoid. Akan tetapi, hanya ada lima huruf vokal dalam bahasa Indonesia. Tiap huruf melambangkan satu fon, kecuali huruf e yang melambangkan fon [e] dan [ə]. Huruf vokal bahasa Indonesia adalah a, e, i, o, dan u.
IPA Vocoid Chart
Huruf Konsonan Dalam linguistik, konsonan adalah bunyi bahasa yang ketika diproduksi, udara dari paru-paru mengalami hambatan artikulatif. Dalam bahasa Indonesia, ada 21 huruf konsonan. Tiap-tiap huruf itu melambangkan satu bunyi kontoid. Huruf-huruf itu adalah b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Pedoman EyD halaman 11: huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.
Tabel Konsonan Internasional
Semivokal Dalam linguistik, ada kategori fon semivokoid. Fon ini adalah fon kontoid yang dalam produksinya tidak sepenuhnya mendapat hambatan artikulatif. Akan tetapi, bunyinya tidak pula utuh seperti vokoid. Fon tersebut adalah [w] yang dilambangkan huruf w dan [y] yang dilambangkan huruf y. Akan tetapi, dalam sistem huruf bahasa Indonesia, kedua huruf tersebut dimasukkan dalam kategori konsonan (melambangkan kontoid).
Contoh Penggunaan dalam Kata Diftong Diftong adalah dua Di dalam bahasa Indonesia, hanya ada tiga diftong dan semuanya termasuk diftong naik. Diftong tersebut adalah ai, au, dan oi. Huruf Diftong Contoh Penggunaan dalam Kata Awal Tengah Akhir ai aib ... gemulai au aura saudara harimau oi boikot tomboi
Gabungan Konsonan dan Kluster Gabungan konsonan adalah gabungan lebih dari satu konsonan yang melambangkan satu fon. Di dalam bahasa Indonesia, ada empat gabungan konsonan, yaitu kh, ng, ny dan sy. Kluster adalah pertemuan dua konsonan dalam satu deret fon. Perbedaannya dengan gabungan konsonan: kluster tetap melambangkan fon-fon yang diwakilinya sedangkan gabungan konsonan adalah lambang untuk satu fon sendiri/tertentu. Kata yang berkluster misalnya pramugari, patri, skandal, pulp, dan sebagainya.
Sekilas Pemenggalan Kata Pemenggalan kata pada kata dasar
Pemenggalan Kata Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Misalnya: au-la bukan a-u-la sau-da-ra bukan sa-u-da-ra am-boi bukan am-bo-i
Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya: ba-pak ba-rang su-lit la-wan de-ngan ke-nang mu-ta-khir
Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan-huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya: man-di som-bong swas-ta cap-lok Ap-ril bang-sa makh-luk ba-nyak
Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya: in-stru-men ul-tra in-fra bang-krut ben-trok ikhlas
Prefiks dan sufiks -- termasuk awalan yang mengamali perubahan bentuk – serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya dapat dipenggal pada pergantian baris. Catatan: Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya jangan dipenggal. Sufiks –i tidak dipenggal. Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan secara silabis. Misalnya: te-lun-juk si-nam-bung ge-li-gi
Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsurlain, pemenggalan dapat dilakukan (1) di antara unsur-unsur itu, atau (2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a, 1b, 1c, dan 1d di atas. Contoh: bio-grafi, bi-o-gra-fi foto-grafi, fo-to-gra-fi intro-speksi, in-tro-spek-si kilo-gram, ki-lo-gram kilo-meter, ki-lo-me-ter pasca-sarjana, pas-ca-sar-ja-na
Catatan khususnya: Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbangan khusus.
Pemakaian Huruf Kapital
Pasal 1 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Contoh: Dia mengantuk Apa maksudnya? Kita harus bekerja keras. Pekerjaan itu belum selesai
Pasal 2 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung Contoh: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” Bapak menasehatkan, “Berhati-hatilah, Nak!” “Kemarin pun kau terlambat,” balasnya lagi. “Besok pagi,” sahutnya singkat.
Pasal 3 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Allah Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih Alkitab Quran, Alquran Weda Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya. Seringkali, hanya ketika dalam keadaan terjepit atau terdesak, manusia baru ingat kepada Tuhannya.
Pasal 4 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Pangeran Diponegoro Sultan Hasanuddin Nabi Muhammad saw Haji Agus Salim Imam Syafii
Pasal 5 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik Perdana Menteri Nehru Kanselir Angela Merkel Gubernur Jawa Barat Huruf kapital tidak dipakai jika setelah nama jabatan dan pangkat tersebut tidak diikuti nama orang atau nama tempat.
Pasal 6 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Contoh: Marya Sklodovska Curie Hilman Mulya Nugraha Suzumiya Haruhi A.W.L. Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer Sutan Takdir Alisyahbana Ch. A. van Ophujsen
Pasal 7 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh: bangsa Indonesia suku Sunda bahasa Inggris
Pasal 8 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: bulan Agustus hari Natal bulan Maulid Perang Candu hari Galungan tahun Hijriah hari Jumat tarikh Masehi hari Lebaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pasal 9 Huruf kapital dipakai sebagai nama pertama nama geografi. Misalnya: Asia Tenggara Kali Brantas Kota Bandung Bukit Barisan Lembah Baliem Gunung Leuser Dataran Tinggi Dieng Pulau Seram
Catatan tentang untuk Pasal 9 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. Misalnya: Kami berlayar ke teluk. Mereka bertiga pergi mandi di kali. Sun Go Kong melanjutkan perjalanannya ke arah barat. Sayangnya, penetrasi perlatihan tersebut hanya sampai di tingkat kabupaten, belum mampu masuk hingga tingkat kecamatan dan desa.
Pasal 10 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Misalnya: Republik Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat Departemen Komunikasi dan Informasi Badan Perencanaan Pengembangan Daerah Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972 Undang-Undang Dasar 1945
Catatan tentang Pasal 10 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. Misalnya: Pada tahun 1919, Jerman yang awalnya merupakan kekaisaran berubah menjadi republik.
Pasal 11 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa Yayasan Bina Taruna Bangsa Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Rancangan Undang-Undang Kepegawaian Surat Keterangan Catatan Kepolisian
Pasal 12 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Tugas minggu depan adalah resensi cerpen Dilarang Mencintai Bunga-Bunga karya Kuntowijoyo. Artikel itu ada di Femina bulan lalu. Kios itu adalah agen surat kabar Fajar. Skripsi saya berjudul “Penghilangan Fon dalam Tuturan Bahasa Indonesia Ragam Nonformal: Satu Kajian Fonetik”.
Pasal 13 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama, gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya: Dr. doktor M.A. master of arts S.H. sarjana hukum S.S. sarjana sastra Prof. profesor Tn. tuan Ny. nyonya Sdr. saudara
Pasal 14 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya: “Kapan Bapak berangkat?” tanya Vina. Adik bertanya, “Itu apa, Bu?” Surat Saudara telah saya terima dan akan dibalas sesegera mungkin.
Pasal 15 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti orang kedua, Anda.
Huruf Miring
Penggunaan Huruf Miring Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: majalah Animonster edisi Agustus 2010 buku Analisis Wacana karangan Eriyanto surat kabar Galamedia
Penggunaan Huruf Miring Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: Huruf pertama kata abjad adalah a Niatnya akan menipu, akhirnya malah ditipu. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan lambang mata uang dengan nilai uang.
Penggunaan Huruf Miring Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah kurma adalah Phoenix dactylifera. Politik divide et impera pada zaman kolonial rupanya masih membekas sampai ke zaman posmodern bangsa ini. Ware liefde is als een ring, zonder einde zonder begint adalah sebuah pepatah belanda yang lebih kurang bermakna ‘cinta sejati ibarat cincin, tiada berakhir tiada bermula’.
Penggunaan Huruf Miring Catatan khusus: Dalam tulisan tangan atau tikan mesin tik, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.
-- akhir rentetan slide -- Berlanjut ke PENULISAN KATA