dr. Ave Olivia Rahman, M.Sc. Penggolongan Obat dr. Ave Olivia Rahman, M.Sc.
Pengantar Penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan, ketepatan penggunaan dan pengamanan distribusi. Penggolongan obat dilakukan berdasarkan kriteria tertentu struktur kimiawi obat, mekanisme aksi, penamaan obat, jenis obat, dll. Penggolongan obat terkadang bersifat tumpang tindih.
Penggolongan Obat berdasarkan Struktur Kimiawi Struktur kimia suatu obat berhubungan erat dengan afinitas dan aktifitas intrinsiknya serta proses ADME yg dialami obat. Obat dengan struktur kimiawi yang mirip kemungkinan mempunyai efek/nasib ADME yang mirip.
Contoh struktur kimia Antibiotik gol. b lactam mempunyai struktur cincin b lactam
Penggolongan obat Berdasarkan Mekanisme Kerja Obat digolongkan berdasarkan mekanisme kerjanya/tempat obat berikatan. Dengan diketahuinya mekanisme kerja/tempat obat berikatan kita dapat mengetahui efek obat terhadap tubuh (baik efek yg diharapkan ataupun efek yg tidak diharapkan) Secara garis besar dibedakan 2 : chemotherapeutic agents (untuk penyakit infeksi dan kanker) dan Pharmacodynamic agents (untuk non infeksi, kolinergik, adrenergik, halusinogenik, sedativ dll )
Contoh berdasarkan mekanisme kerja Golongan Antihistamin H1/H1 reseptor bloker kelompok obat yg berkerja dengan memblokade reseptor Histamin H1 Generasi pertama : Diphenhydramine, Dimenhydrinate, Chlorpheniramine, Brompheniramine, dll obat berikatan pada reseptor H1 disemua jaringan termasuk di otak efek samping : mengantuk Generasi kedua : Loratadine, Cetirizine, Desloratadine. Dll relatif tidak dapat menembus otak Antihistamine H2 ranitidin, cimetidine, famotidine Proton pump inhibitor (PPI) kelompok obat yg bekerja dengan menghambat pompa proton di sel gaster omeprazole
Lanjutan .. Golongan Ca Channel Blocker : kelompok obat yg bekerja menghambat kanal kalsium / Ca Channel Dihydropyridine : nifedipine Non dihydropyridine/catamphiphilic : diltiazem, verapamil Golongan β bloker kelompok obat yang bekerja dengan memblokade reseptor β adrenergik propanolol, atenolol, pindolol, isoproterenol Golongan β agonis kelompok obat yg bekerja dengan menstimulus reseptor β adrenergik. fenoterol, salbutamol, salmeterol, terbutaline
Penggolongan obat Berdasarkan indikasi terapi Antihipertensi obat yg digunakan dalam terapi hipertensi. Diuretika Ca Channel Blocker Vasodilators B Blocker Angiotensin Reseptor Blocker Antiasma obat yang digunakan dalam terapi asma Bronkodilator Antiinflamsi Antihiperlipidemia obat yg digunakan dalam menurunkan hiperlipidemia Antihiperglikemia obat yang digunakan dalam menurunkan kadar gula darah
Lanjutan... Antibiotik : terapi infeksi bakteri Antifungi/antijamur : terapi infeksi jamur Antivirus : terapi infeksi virus Anti protozoa : terapi infeksi protozoa Antiinflamsi : terapi untuk mengurangi proses inflamasi Dekongestan : terapi untuk melegakan saluran nafas Analgetik obat yang digunakan dalam menurunkan nyeri Antipiretik obat yang digunakan dalam menurunkan demam dll
Penggolongan obat Berdasarkan Jenisnya Obat bebas Obat yg bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam Obat yg dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran biru bergaris tepi hitam Obat Bebas Terbatas Obat yang berkhasiat keras, untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter, ditandai dengan lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya. Obat Keras Psikotropika adalah zat/obat yg dapat menurunkan atau merangsang aktivitas SSP dan menimbulkan perubahan perilaku. Narkotika adalah zat atau obat yg berasala dari tanaman atau bukan tanaman, sintesis ataupun semisintetis yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi pengkonsumsinya. Psikotropika & Narkotika
Berdasarkan Penamaan Obat Nama kimia : nama asli senyawa kimia Nama generik : nama yang lebih mudah yg disepakati sebagai nama obat dari suatu nama kimia. Nama resmi yg telah ditetapkan dalam farmakope Indonesia dan INN (international Non-propietary Names) dari WHO untuk zat berkhasiat yg dikandungnya Nama dagang/merk : nama yg diberikan oleh masing-masing produsen obat. Obat bermerek kadang disebut juga obat paten.
Lanjutan...Obat generik Obat generik berlogo : obat yg diprogram oleh pemerintah dengan nama generik yang dibuat secara CPOB (Cara Pembuatan Obat yg Baik). Harga obat disubsidi oleh pemerintah Obat generik esensial : obat generik terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Berdasarkan efek yang ditimbulkan Sistemik obat terdistribusi melalui sirkulasi sistemik ke sebagian besar jaringan Lokal Obat terdistribusi pada tempat- tempat tertentu yg diinginkan. Efek obat terbatas pada lokasi sekitar tempat pemberian. Sebagai contoh : salep kulit, tetes mata, tetes hidung.
Berdasarkan Bentuk Sediaan Obat Konsistensi Padat : serbuk, tablet, kapsul, suppositoria, Konsistensi setengah padat : salep, krim, pasta, jeli Konsistensi cair : solutiones/larutan, sirup, elixer, guttae/obat tetes, injeksi, enema, gargarisma, douche, suspensi, emulsi, infusa, aerosolum
Lanjutan ... Tablet Jenis obat tablet bermacam- macam sesuai tujuan penggunaan : Sugar coated tablet, film- coated tablet, enteric coated tablet, delayed action tablet, repeat action tablet, extended release tablet, effervescent, tablet suppositoria, tablet bukal, tablet sublingual, dll Coated tablet : zat aktif berada ditengah, diselubungi oleh “cangkang” yg bertujuan utk perisai pelindung obat dari dekompose, menutupi rasa atau bau yg kurang enak, mempermudah dalam menelan, koding pewarnaan.
Terima Kasih