dr. Ave Olivia Rahman, M.Sc.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
R E S E P Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt..
Advertisements

Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
Gerakan Keluarga Sadar Obat PP IAI
CARA PEMBERIAN OBAT.
CARA PAKAI OBAT WAKTU PEMBERIAN OBAT FARMAKOLOGI FK UNAND
PENGGOLONGAN OBAT DRA. HELNI, APT, M.KES.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
Tindakan Awal Mengatasi Demam Tinggi
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
AUTAKOID DAN ANTAGONISNYA
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
OLEH: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.
Materi Pertemuan 4 Obat & SSO.
Penggolongan Obat & Sistem Tubuh
Tujuan Insruksional 1.Menjelaskan sistem tubuh 2.Menjelaskan fungsi obat dalam tubuh 3.Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja obat dalam tubuh.
Session 4 Obat dan Sistem Saraf Tujuan Instruksional :
SEDIAAN PADAT.
Dr. Rasmi Zakiah Oktarlina Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran – UNILA dr. Rasmi Zakiah Oktarlina Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran – UNILA 1.
KIMIA MEDISINAL II JULAEHA., M.P.H., Apt
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
DA GU SI BU PP IAI
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT KARDIOVASKULAR
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
MAHMUDDIN & MARIO LAURENZA MD
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN FORM LB-2
Gerakan Keluarga Sadar Obat PP IAI
PENGGOLONGAN OBAT MENURUT UNDANG-UNDANG
Klorofil, Si Hijau Pencegah Penyakit
OLEH REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt
Konsep Farmakologi dan Patofisiologi
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
PENGGOLONGAN OBAT.
PENGANTAR ILMU RESEPTIR & FARMASI
Fransiska Ayuningtyas.W Akfar Theresiana Semarang
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
FARMAKOLOGI.
Introducing to Medicine
PERTEMUAN 2 3 Maret 2017.
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
Pre test Sebutkan batasan tekanan darah yang normal!
Pembuatan Sediaan Obat Semi Padat
Calcium Channel Blocker
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Pembuatan Sediaan Obat Cair
SEHATKAN DAN SEGARKAN HARIMU
Dra Ratih Dyah Pertiwi, M.Farm, Apt
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
Oleh: Siti Hajar Nur Safita
PENGGOLONGAN,CARA PEMAKAIAN OBAT DAN CARA PENYIMPANAN OBAT
Penggolongan Obat & Sistem Tubuh
PENGETAHUAN OBAT HEWAN
SEHATKAN DAN SEGARKAN HARIMU
PENGGOLONGAN OBAT.
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
PENGGOLONGAN OBAT BERDASAR KELAS TERAPI
PENGERTIAN OBAT Obat adalah zat atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit, mencegah timbulnya gejala penyakit, memperbaiki kesehatan mental (rohani),
Mesi Leorita, S.Si, M.Sc., Apt.. Interaksi Obat dan reseptor Secara tradisional dimodelkan sebagai “ Kunci dan Anak Kunci ” - Kunci : Permukaan Reseptor.
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN JAMU
PREFORMULASI SEDIAAN LIQUID & SEMISOLID
Sediaan Obat Tradisional
PENGGOLONGAN,CARA PEMAKAIAN OBAT DAN CARA PENYIMPANAN OBAT.
R E S E P HERYANTI P,S.Si., Apt.. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan, kepada apoteker untuk memberikan obat kepada.
KONSEP FARMAKOLOGI SITI SHOLIKHA, S.Keb., Bd., M.Kes.
Transcript presentasi:

dr. Ave Olivia Rahman, M.Sc. Penggolongan Obat dr. Ave Olivia Rahman, M.Sc.

Pengantar Penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan, ketepatan penggunaan dan pengamanan distribusi. Penggolongan obat dilakukan berdasarkan kriteria tertentu  struktur kimiawi obat, mekanisme aksi, penamaan obat, jenis obat, dll. Penggolongan obat terkadang bersifat tumpang tindih.

Penggolongan Obat berdasarkan Struktur Kimiawi Struktur kimia suatu obat berhubungan erat dengan afinitas dan aktifitas intrinsiknya serta proses ADME yg dialami obat. Obat dengan struktur kimiawi yang mirip  kemungkinan mempunyai efek/nasib ADME yang mirip.

Contoh struktur kimia Antibiotik gol. b lactam  mempunyai struktur cincin b lactam

Penggolongan obat Berdasarkan Mekanisme Kerja Obat digolongkan berdasarkan mekanisme kerjanya/tempat obat berikatan. Dengan diketahuinya mekanisme kerja/tempat obat berikatan  kita dapat mengetahui efek obat terhadap tubuh (baik efek yg diharapkan ataupun efek yg tidak diharapkan) Secara garis besar dibedakan 2 : chemotherapeutic agents (untuk penyakit infeksi dan kanker) dan Pharmacodynamic agents (untuk non infeksi, kolinergik, adrenergik, halusinogenik, sedativ dll )

Contoh berdasarkan mekanisme kerja Golongan Antihistamin H1/H1 reseptor bloker  kelompok obat yg berkerja dengan memblokade reseptor Histamin H1  Generasi pertama : Diphenhydramine, Dimenhydrinate, Chlorpheniramine, Brompheniramine, dll  obat berikatan pada reseptor H1 disemua jaringan termasuk di otak  efek samping : mengantuk Generasi kedua : Loratadine, Cetirizine, Desloratadine. Dll  relatif tidak dapat menembus otak Antihistamine H2  ranitidin, cimetidine, famotidine Proton pump inhibitor (PPI)  kelompok obat yg bekerja dengan menghambat pompa proton di sel gaster  omeprazole

Lanjutan .. Golongan Ca Channel Blocker : kelompok obat yg bekerja menghambat kanal kalsium / Ca Channel  Dihydropyridine : nifedipine Non dihydropyridine/catamphiphilic : diltiazem, verapamil Golongan β bloker  kelompok obat yang bekerja dengan memblokade reseptor β adrenergik  propanolol, atenolol, pindolol, isoproterenol Golongan β agonis  kelompok obat yg bekerja dengan menstimulus reseptor β adrenergik.  fenoterol, salbutamol, salmeterol, terbutaline

Penggolongan obat Berdasarkan indikasi terapi Antihipertensi  obat yg digunakan dalam terapi hipertensi. Diuretika Ca Channel Blocker Vasodilators B Blocker Angiotensin Reseptor Blocker Antiasma  obat yang digunakan dalam terapi asma Bronkodilator Antiinflamsi Antihiperlipidemia  obat yg digunakan dalam menurunkan hiperlipidemia Antihiperglikemia  obat yang digunakan dalam menurunkan kadar gula darah

Lanjutan... Antibiotik : terapi infeksi bakteri Antifungi/antijamur : terapi infeksi jamur Antivirus : terapi infeksi virus Anti protozoa : terapi infeksi protozoa Antiinflamsi : terapi untuk mengurangi proses inflamasi Dekongestan : terapi untuk melegakan saluran nafas Analgetik  obat yang digunakan dalam menurunkan nyeri Antipiretik  obat yang digunakan dalam menurunkan demam dll

Penggolongan obat Berdasarkan Jenisnya Obat bebas Obat yg bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam Obat yg dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran biru bergaris tepi hitam Obat Bebas Terbatas Obat yang berkhasiat keras, untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter, ditandai dengan lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya. Obat Keras Psikotropika adalah zat/obat yg dapat menurunkan atau merangsang aktivitas SSP dan menimbulkan perubahan perilaku. Narkotika adalah zat atau obat yg berasala dari tanaman atau bukan tanaman, sintesis ataupun semisintetis yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi pengkonsumsinya. Psikotropika & Narkotika

Berdasarkan Penamaan Obat Nama kimia : nama asli senyawa kimia Nama generik : nama yang lebih mudah yg disepakati sebagai nama obat dari suatu nama kimia. Nama resmi yg telah ditetapkan dalam farmakope Indonesia dan INN (international Non-propietary Names) dari WHO untuk zat berkhasiat yg dikandungnya Nama dagang/merk : nama yg diberikan oleh masing-masing produsen obat. Obat bermerek kadang disebut juga obat paten.

Lanjutan...Obat generik Obat generik berlogo : obat yg diprogram oleh pemerintah dengan nama generik yang dibuat secara CPOB (Cara Pembuatan Obat yg Baik). Harga obat disubsidi oleh pemerintah Obat generik esensial : obat generik terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Berdasarkan efek yang ditimbulkan Sistemik  obat terdistribusi melalui sirkulasi sistemik ke sebagian besar jaringan Lokal  Obat terdistribusi pada tempat- tempat tertentu yg diinginkan. Efek obat terbatas pada lokasi sekitar tempat pemberian. Sebagai contoh : salep kulit, tetes mata, tetes hidung.

Berdasarkan Bentuk Sediaan Obat Konsistensi Padat : serbuk, tablet, kapsul, suppositoria, Konsistensi setengah padat : salep, krim, pasta, jeli Konsistensi cair : solutiones/larutan, sirup, elixer, guttae/obat tetes, injeksi, enema, gargarisma, douche, suspensi, emulsi, infusa, aerosolum

Lanjutan ... Tablet Jenis obat tablet bermacam- macam sesuai tujuan penggunaan : Sugar coated tablet, film- coated tablet, enteric coated tablet, delayed action tablet, repeat action tablet, extended release tablet, effervescent, tablet suppositoria, tablet bukal, tablet sublingual, dll Coated tablet : zat aktif berada ditengah, diselubungi oleh “cangkang” yg bertujuan utk perisai pelindung obat dari dekompose, menutupi rasa atau bau yg kurang enak, mempermudah dalam menelan, koding pewarnaan.

Terima Kasih