KEMBALI FITRAH KEMBALI KE SYARIAH
TERMINOLOGI FITRAH Secara bahasa, fitrah berasal dari kata fathara– yafthuru–fathr[an] wa futhr[an] wa fithrat[an] yang berarti: pecah, belah, berbuka, mencipta. Jika dikatakan, Fathar Allâh, artinya Allah menciptakan. menurut orang-orang Arab asli, fathara artinya memulai, mencipta, atau mengkreasi; dan fithrah artinya ciptaan
Menurut Ibn Katsir, fitrah itu tidak lain adalah karakteristik penciptaan manusia dan potensi kemanusiaan yang siap untuk menerima agama. Imam Zamakhsyari mengatakan, fitrah itu menjadikan manusia siap sedia setiap saat menerima kebenaran dengan penuh sukarela, tanpa paksaan, alami, wajar, dan tanpa beban. Seandainya setan jin dan setan manusia ditiadakan, niscaya manusia hanya akan memilih kebenaran itu (Al-Fâ'iq , III/128).
“Kullu mawlûd[in] yûladu ‘alâ al-fithrah (setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah).
Hadist Rasul: “ Tidak ada seorang anak kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau majusia” (HR. Bukhori)
Kalimat Syahadah Orang Yang bertahuhid: Ilaahal-ma’bud (yang diibadahi) Ibadah thaa’atullah wa khuduu’un lahu wa iltizaamu maasyara’ahu minad diin ( taat kepada Allah, tunduk kepadaNya serta berpegang teguh kepada diin (islam) yang telah disyari’atkannya. Orang Yang bertahuhid: Senantiasa merasa diawasi oleh Allah (Muroqobah) Mencintai dan ridla kepada Allah melebihi dari apapun (mahabah) Yakin kepada janji Allah (tsiqah bi wa’dillah)
Syariat Islam Secara bahasa Syariat (al-syarî'ah) berarti sumber air minum (mawrid al-mâ' li al istisqâ) atau jalan lurus (at-tharîq al-mustaqîm). Secara istilah Syariah bermakna perundang-undangan yang diturunkan Allah Swt melalui Rasulullah Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia baik menyangkut masalah ibadah, akhlak, makanan, minuman pakaian maupun muamalah (interaksi sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan) guna meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
TEGAKNYA SISTEM KEHIDUPAN ISLAM Tatanan berdasarkan syariah sekolah TEGAKNYA SISTEM KEHIDUPAN ISLAM Tatanan berdasarkan syariah Ekonomi Politik Pendidikan Tata Sosial Budaya masyarakat keluarga حزب التحرير اندونيسيا
KRISIS KEHIDUPAN MULTIDIMENSIONAL SISTEM KEHIDUPAN SEKULERISTIK (kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, kemerosotan moral, ketidakadilan, dll.) Fakta SISTEM KEHIDUPAN SEKULERISTIK Ekonomi Kapitalistik Politik Oportunistik Pendidikan Materialistik Tata Sosial Individualistik Budaya Hedonistik Akar Masalah sekolah TEGAKNYA SISTEM KEHIDUPAN ISLAM Tatanan berdasarkan syariah Ekonomi Politik Pendidikan Tata Sosial Budaya masyarakat keluarga Solusi Fundamental حزب التحرير اندونيسيا
jadi, KEMBALI PADA FITRAH… Kembali pada fitrah dengan menjalankan perintah Allah tersebut dengan menetapi fitrah, yakni menetapi karakteristik penciptaan manusia dan potensi insaniah untuk siap menerima kebenaran. Jadi, kembali pada fitrah tidak lain adalah dengan terus mengembangkan potensi manusia untuk selalu siap setiap saat menerima kebenaran
Penyimpangan Terhadap Fitrah Pertama: Fitrah itu secara keseluruhan atau sebagiannya diabaikan, ditinggalkan; juga ketika batas-batas fitrah, yakni batas-batas potensi manusia, dilampaui. Kedua: ada pengaturan fitrah dengan agama, ideologi, dan sistem aturan yang tidak sesuai dengan fitrah manusia.
Akibat Penyimpangan Terhadap Fitrah 1.Kerusakan alam Krisis merupakan fasad (kerusakan) karena tindakan manusia sendiri, Setiap bentuk kemaksiyatan pasti menimbulkan dosa dan setiap dosa pasti menimbulkan kerusakan (fasad).
2. Hancurnya kehidupan.
(Kapitalisme, sosialisme,demokrasi dll) KEMBALI FITRAH MENGAMBIL ISLAM TOLAK SELAIN ISLAM (Kapitalisme, sosialisme,demokrasi dll)
KEMBALI FITRAH KEMBALI KEPADA SYARI’AH WASSALAM