JIWA MANUSIA PERETEMUAN KE-10
Bagaimana Jiwa Terbentuk? Awalnya ruh dan jasad/jism. Ketika keduanya bertemu, terbentuklah jiwa. Ruh: Substansi yang berasal dari Allah yang memiliki sifat suci nan abadi. Jasad: Substansi yang sekalipun suci tetapi sangat rentan terhadap pengaruh eksternal. Jiwa (nafs): Substansi yang terbentuk karena ‘perkawinan’ antara ruh dan jasad, yang dapat dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
Jiwa Terbentuk Setelah Ruh dan Jasad Bertemu . Ruh Jasad Jiwa Qalbu Akal Nafsu
Abdul razak kasyani: Disebabkan keduanya merupakan substansi yang berbeda dan saling bertolak belakang, maka ruh dan jasad tidak dapat saling berkomunikasi. Ruh bersifat ruhani, murni, tidak terbagi-bagi. Tubuh bersifat wadag dan terbagi-bagi (murakkab). Untuk berkomunikasi dibutuhkan perantara, yang namanya jiwa. Bila sesuatu yang ada dalam jiwa itu bertemu dengan dunia eksternal positif, maka jiwa akan tumbuh kembang menjadi jiwa yang positif, sehat, dan kuat. Sebaliknya, bila kondisi jiwa yang positif tidak memperoleh dukungan positif lingkungan eksternal, maka jiwa tidak tumbuh kembang optimal. Hawa nafsu atau syahwat menguat, berkembanglah perilaku negatif-destruktif.
Masih tentang Jiwa Dalam menggerakkan tingkah laku dan segala prosesnya, jiwa (nafs) tidak bekerja secara langsung, karena jiwa (nafs) bukanlah alat. Jiwa bekerja melalui jaringan sistem. Dalam sistem jiwa (nafs) terdapat subsistem yang bekerja sebagai alat yang memungkinkan manusia mengetahui, berpikir, merasakan, menggerakkan, yaitu qalbu, akal, nafsu.
Komponen Jiwa RUH JASAD abdul razak kasyani: Komponen dalam diri manusia meliputi ruh, jiwa, hati, dan akal. RUH JASAD Jiwa Hati
Imam Abu Hamid Al-Ghazali RuhlAkallQalbulNafsu-syahwatlNafsu Ghadhab A Mujib & Jusuf Mudzakir AkallQalbulNafsu Achmad Mubarok RuhlAkallQalbulBashirah
Pandangan Psikologi Islami Mempertemukan pandangan Imam Al- Ghazali, A Mujib & Jusuf Mudzakir, Achmad Mubarok Jiwa: IAkallQalbulNafsuI Catatan: (1) Nafsu terdiri atas Nafsu Ghadhab dan Syahwat. (2) Bashirah termasuk bagian dari qalbu (hati).
APA FUNGSI JIWA? Qalbu (hati) memiliki kemampuan: 1. Mengetahui sesuatu melalui cita rasa. Pusat kesadaran moral (baik dan buruk) Menerima pengetahuan dari Allah (ide, pengetahuan masa depan & masa lalu, petunjuk, peringatan) Memahami perasaan orang lain. Memiliki kemampuan berhubungan dengan makhluk halus. Memiliki kemampuan untuk lapang dada. 2. Memiliki kekuatan yang berasal dari Allah untuk mempengaruhi benda/peristiwa
Akal memiliki kemampuan: 1. Menerima pengetahuan baru melalui indra. 2 Akal memiliki kemampuan: 1. Menerima pengetahuan baru melalui indra. 2. Memiliki kemampuan menyimpan pengetahuan. 3. Mengolah pengetahuan menjadi tertata/sistematis. 4. Mengolah berbagai pengetahuan menjadi pengetahuan yang baru. Nafsu memiliki kemampuan: 1. Syahwat: mendorong manusia untuk mencapai hal-hal yang menyenangkan diri. 2. Ghadhab: mengindari segala sesuatu yang mengancam kepentingan manusia.
Relasi-relasi Manusia Allah SWT Manusia (Diri Sendiri) Manusia Lain Alam Fisik (Binatang, Tumbuhan, benda mati) Makhluk Ghaib
TUGAS MANUSIA Vertikal Mempunyai pengetahuan cara menjalin hubungan dengan Allah SWT. Memiliki kemampuan untuk melakukan ibadah mahdhah kepada Allah Memiliki kemampuan untuk melakukan ibadah ghairu mahdhah. Memiliki pengalaman puncak saat/sesudah berhubungan dengan Allah SWT.
Tugas Manusia Horisontal 5. Memiliki kesadaran tentang tanggung jawab terhadap semua makhluk Objek relasi: Sesama manusia, alam fisik 6. Memiliki wawasan atau pengetahuan yang memadai tentang makhluk hidup Objek relasi : Sesama manusia, alam fisik 7. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam bidang tertentu 8. Memiliki kemampuan memahami diri sendiri. 9. Memelihara dan mengembangkan kekuatan dan kesehatan fisik Objek relasi tugas 7-9 : Diri sendiri
Tugas Manusia Horisontal 10. Memiliki kemampuan mengontrol dan mengembangkan diri sendiri Objek relasi: diri sendiri 11. Memiliki kemampuan menjalin relasi dengan sesama manusia. Objek relasi: Manusia Lain 12. Memiliki kemampuan menjalin relasi dengan makhluk fisik lain Objek relasi: Alam Fisik 13. Membebaskan diri dari pengaruh makhluk ghaib. Objek relasi: Alam Ghaib