MATEMATIKA BISNIS Pertemuan Ke-9 dan Ke-10 Hani Hatimatunnisani, S.Si

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
03/04/2017 BARISAN DAN DERET KONSEP BARISAN DAN DERET 1.
Advertisements

Barisan dan Deret Geometri
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI
Soal-Soal Latihan Mandiri
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
Barisan & deret Segaf, SE.MSc. Mathematical Economics
MATHEMATICS FOR BUSINESS
DERET HITUNG & DERET UKUR
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
 Mahasiswa dapat menyelesaikan ketiga deret tersebut.
Pola Bilangan Misal terdapat bilangan
Oleh : Een Suhaenah,S.Pd SMA Negeri 1 Cibitung
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Barisan dan Deret Geometri
BARISAN & DERET GEOMETRI
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Soal Latihan.
7. INDUKSI MATEMATIKA.
Pola Bilangan Barisan & Deret GO Oleh: Hananto Wibowo, S. Pd. Si.
Barisan Aritmatika.
Materi Matematika Bisnis
DERET ARIMATIKA DAN GEOMETRI
Barisan dan Deret Geometri
27 September 2011 deret Geometri tak hingga Martha Wuri Sitoresmi.
Barisan, Deret, Notasi Sigma dan Induksi Matematika
DERET GEOMETRI TAK HINGGA
NOTASI SIGMA BARISAN DAN DERET 0leh: Drs. Markaban, M.Si Widyaiswara PPPPTK Matematika disampaikan pada Diklat Guru Matematika SMK se propinsi DIY DI.
BARISAN DAN DERET Yeni Puspita, SE., ME.
DERET BILANGAN.
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
BARISAN GEOMETRI.
BARISAN & DERET Achmad Arwan, S.Kom.
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN serta bunga
MATEMATIKA EKONOMI BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
ARITMATIKA By Atmini Dhoruri,MS.
BARISAN & DERET.
PERSIAPAN UJIAN NASIONAL
BARISAN & DERET.
BARISAN & DERET.
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Barisan dan Deret Aritmetika KSM
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
OLEH : Hesti Dwi Agusdiyanti, S. Si SMA TITIAN TERAS JAMBI
BARISAN BILANGAN a = U1 = suku ke-1 Un = suku ke-n +2 b = beda
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
BARISAN DAN DERET Oleh : Haryono Fajar.
BARISAN DAN DERET Oleh : Drs. Agus supawa.
Barisan dan Deret Oleh: Rendi Destasari Edi ( )
DERET by. Elia Ardyan, MBA.
Baris dan deret Matematika ekonomi.
02 SESI 2 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
BARISAN DAN DERET OLEH: SUPANDI T. ANGIO.
RANGKUMAN BARISAN DAN DERET
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Peta Konsep. Peta Konsep B. Deret Geometri Tak Hingga.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Barisan dan Deret Geometri.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Deret Geometri Tak Hingga.
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
BARISAN & DERET Matematika Diskrit.
C. Barisan dan Deret Geometri
B. Barisan dan Deret Geometri Tak Hingga
Umi Qulsum, S.Pd BARISAN DAN DERET. Perhatikan gambar di bawah ini.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT Mata Pelajaran: MATEMATIKA MENU SUB MENU SK / KD MATERI SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMATIKA POLA BILANGAN BARISAN.
DERET HITUNG DAN DERET UKUR By: Megawati Syahril, MBA, SE.
Transcript presentasi:

MATEMATIKA BISNIS Pertemuan Ke-9 dan Ke-10 Hani Hatimatunnisani, S.Si BARISAN DAN DERET MATEMATIKA BISNIS Pertemuan Ke-9 dan Ke-10 Hani Hatimatunnisani, S.Si

A. Barisan Dan Deret Aritmatika (Deret Hitung) Andaikan suku pertama,suku kedua, suku ketiga, suku keempat berturut-turut sampai dengan suku ke-n suatu barisan ditulis sebagai berikut : S1, S2, S3, S4,…, Sn. Barisan di atas merupakan barisan hitung apabila selisih antara dua suku yang berurutan (misalnya b) adalah sama. Jadi : S2 – S1 = S3 – S2 = S4 – S3= … = Sn – Sn-1 = b Jika suku pertama dari barisan tersebut dimisalkan adalah a dan selisih antara dua suku yang berurutan adalah b, maka nilai masing-masing suku dari barisan hitung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Sn = a + (n-1)b S1 = a S2 = S1 + b = a + b S3 = S2 + b = (a + b) + b = a + 2b S4 = S3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b ..... Sn = Sn-1 + b = a + (n – 2)b + b = a + (n-1)b Maka rumus untuk menghitung nilai suku ke-n suatu barisan hitung dapat tulis sebagai berikut : Sn = a + (n-1)b Dimana : Sn = nilai suku ke-n a = nilai suku pertama n = banyaknya suku b = selisih atau beda (b bisa positif, bisa negatif tetapi b ≠0)

Jumlah dari seluruh bilangan yang membentuk suatu barisan hitung disebut dengan deret hitung. Atau Dn = S1 + S2 + S3 + S4 +… + Sn Dengan memasukkan nilai-nilai setiap suku barisan hitung sebagaimana diuraikan sebelumnya, diperoleh: Dn = a + (a+b) + (a + 2b) + (a + 3b) + … + (a + (n-1)b) Apabila suku terakhir, yaitu a + (n-1)b tetap dituliskan dengan Sn, maka : Dn = a + (a+b) + (a + 2b) + (a + 3b) + … + Sn Jika deret hitung Dn ditulis dua kali dengan urutan yang berlawanan dan kemudian dijumlahkan, diperoleh :

Dn = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + … +Sn Dn = Sn + ( Sn – b) + ( Sn – 2b) + ( Sn – 3b) + … + a 2Dn = (a + Sn) + (a + Sn) + (a + Sn) +(a + Sn) + … + (a + Sn) 2Dn = n(a + Sn) +

Maka rumus jumlah deret hitung untuk barisan hitung dari suku ke-n adalah sebagai berikut :

LATIHAN 1 1. Hitung suku ke-16 dan jumlah deret hitung sampai suku ke-16 dari barisan hitung berikut : a. 10, 12, 14, 16, 18, … b. 80, 75, 70, 65, 60, … 2. Nilai suku pertama dari suatu barisan hitung adalah 20 dan nilai suku ke-10 adalah 38. Hitung : a. Beda antara dua suku yang berurutan, b. Nilai dari suku ke-21 c. Suku ke berapa yang bernilai 100, d. Jumlah deret hitung sampai suku ke-41.

3. Suku ke-5 suatu barisan hitung adalah 2000 dan suku ke-14 adalah 4250. Hitung : a. Beda antara dua suku yang berurutan b. Suku pertama dan suku ke-17 c. Jumlah deret hitung sampai suku ke-17

B. Barisan Dan Deret Geometri (Deret Ukur) Andaikan suatu barisan ditulis sebagai berikut : S1, S2, S3, S4,…, Sn Barisan di atas adalah barisan ukur apabila rasio antara dua suku yang berurutan (misalkan r) adalah sama. Jadi : Jika suku pertama dari barisan ukur adalah a dan rasio antara dua suku yang berurutan adalah r, maka nilai masing-masing suku dari barisan ukur tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Sn = a rn-1 S1 = a S2 = S1 r = a r S3 = S2 r = a r r = a r2 .... Sn = Sn-1 r = a rn-2 r = a rn-1 Maka rumus untuk menghitung nilai suku ke-n suatu deret ukur dapat tulis sebagai berikut : Sn = a rn-1 Dimana : Sn = nilai suku ke-n a = nilai suku pertama n = banyaknya suku r = rasio atau pembanding (r bisa positif, bisa negatif tetapi r ≠ 0 dan r ≠ 1)

Bila bilangan-bilangan S1, S2, S3, S4, …, Sn dapat ditentukan dan membentuk suatu barisan ukur lalu dijumlahkan, maka hasilnya disebut dengan deret ukur. Misalkan jumlah deret ukur sampai suku ke-n adalah Dn, maka : Atau Dn = S1 + S2 + S3 + S4 +… + Sn Dengan mensubtitusikan nilai masing-masing suku deret ukur, diperoleh : Dn = a + ar + ar2 + … + arn-1 rDn = ar + ar2 +… + arn-1 + arn Dn – rDn = a – a rn (1 – r)Dn = a(1 – rn) -

Maka rumus jumlah deret ukur dari suku ke-n adalah sebagai berikut : ; jika r < 1 atau ; jika r > 1

LATIHAN 2 1. Hitunglah suku ke-10 dan jumlah deret ukur sampai suku ke-10 dari barisan ukur berikut : a. 2, 6, 18, 54, 162, … b. 10, - 20, 40, - 80, 160, … c. 1, (1.05), (1.05)2, (1.05)3, (1.05)4, … 2. Nilai suku ke-4 dari suatu barisan ukur adalah 1600 dan nilai suku ke-6 adalah 25600. Hitung : a. Rasio antara dua suku yang berurutan b. Suku pertama dan suku ke-9 c. Jumlah deret ukur sampai suku ke-9

3. Seseorang menulis suatu surat berantai dan mengirimkannya kepada lima orang temannya (tahap pertama). Oleh kelima orang ini, surat tersebut digandakan dan kemudian mengirimkannya lagi ke masing-masing lima temannya (tahap kedua). Jika pada tahap-tahap berikutnya, setiap orang yang menerima surat menggandakan dan mengirimkannya lagi ke masing-masing lima temannya, hitung jumlah orang yang sudah mendapatkan surat berantai sampai tahap ke-10