CIRI-CIRI PERSONAL PELANGGAR HUKUM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR PSIKOLOGI SOSIAL
Advertisements

Ni Wayan Primanovenda, S.Psi
Dr. Muhammad Tamar, M.Psi Umniyah Saleh,M.Psi.,Psikolog
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN S U R A K A R T A 2011 Oleh : LUGTYASTYONO BN Tugas.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KIP / K
Perilaku Menyimpang (SOS 311)
Teori Labeling Para penganut Teori Labeling memandang para kriminal bukan sebagai orang yang bersifat jahat yang terlibat dalam perbuatan-perbuatan yang.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
Perkembangan Psikososial Masa Kanak-kanak Awal (3-6 tahun)
PSIKOLOGI PENDIDIKAN TERJEMAH Hal : 49 s.d. 71 Oleh : Masriah Kelas : 23.2 Jurusan : Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas.
Pengertian komunikasi Interpersonal
DETERMINAN BIOLOGIS TERHADAP PERILAKU ANTI-SOSIAL
SERAFIN WISNI SEPTIARTI DOSEN FIP UNY DOSEN PEND.SOSIOLOGI FIS UNY
TEORI-TEORI KEJAHATAN BERORIENTASI INDIVIDUAL
(JUVENILE DELIQUENCY)
Winsr-rev2008 Underachievement Winanti S. Respati.
DELINQUENT (KENAKALAN)
MIKRO OBJEKTIF.
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI TERHADAP PERILAKU JAHAT
KECAKAPAN INTERPERSONAL
Tingkah Laku Prososial Menolong Orang Lain
Social Control.
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL Oleh : Ir. Muslim, SE
Dasar-Dasar Perilaku Individual
PAUD dan LINKUNGAN (Perspektif Ekologis)
CULTURAL DEVIANCE THEORIES (TEORI-TEORI PENYIMPANGAN BUDAYA)
Prososial pertemuan 12 Matakuliah : pengantar psikologi sosial
Sebab-sebab Kenakalan Remaja
Anti Sosial Diskusi Kelompok 5.
Metode Penelitian Perkembangan Manusia
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Intelligence Quotient & Prestasi Belajar
Dasar-Dasar Perilaku Individual
Memahami Perilaku Manusia
Psikologi Remaja Prestasi, Karir dan Pekerjaan
THEORY OF REASONED ACTION
KEPRIBADIAN PERILAKU KONSUMEN
THEORY OF REASONED ACTION
SOSIOEMOSI ANAK Psikologi Perkembangan
Persepsi Interpersonal dan Atribusi
THEORY OF REASONED ACTION
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
Persepsi Persepsi memiliki makna penting dalam perilaku manusia. Perilaku seseorang didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang dihadapi dalam kehidupanya,
Minggu 1 & 2 Lia Aulia Fachrial, S. Psi., M. Si
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
SOCIAL CONTROL Heru Susetyo.
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
MATERI PRAKTIKA PERILAKU KONSUMEN
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
PENDEKATAN SOSIAL-KOGNITIF PENENTU PERILAKU
KOMUNIKASI INSANI :: komkes.wordpress.com.
Konformitas Dan Penyimpangan Sosial
MODUL-9 Teori Peniruan dan Media Euis Heryati
MANUSIA KOMUNIKAN.
DEFINISI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PROSES PEMBENTUKAN KESAN
Metode Penelitian, Aplikasi & Perspektif dalam Psikologi PERTEMUAN 2
MATA KULIAH TINDAK PIDANA KHUSUS
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Komunikasi Interpersonal 1 (Persepsi Interpersonal & Konsep Diri)
Muhammad Riyadi Nasution
Komunikasi Interpersonal 2
komunikasi Interpersonal
Transcript presentasi:

CIRI-CIRI PERSONAL PELANGGAR HUKUM

Tujuan tulisan ini”…melihat karakteristik individu yang berfungsi sebagai disposisi atau yang menyiapkan individu untuk melakukannya.” Karakteristik tersebut meliputi trait sosial, trait temperamental, kompetensi, nilai, belief, dan tujuan-tujuan hidup

Telah banyak penelitian dilakukan, namun sedikit sekali yang direplikasi demikian pula berbagai keterbatasan metodologi dan konseptual Pertama, kebanyakan studi adalah method-driven, penggunaan instrumen pengukuran lebih didasarkan atas ketersediaan Pemilihan subyek dan pendefinisian ttg siapa itu “kriminil”. Konsentrasi pada ‘incarcerated offenders’ Kuatnya asumsi bahwa offenders itu kelompok homogen.

Fungsi intelektual Telah menjadi perhatian kriminologi psikologi sejak Goddard (1914). Survey awal: kriminil itu feebleminded,kecerdasan rendah berkontribusi langsung pada perilaku antisosial. Umumnya overrepresented minority di kalangan napi. Batas IQ 70 adalah arbitrer dan sulit menjelaskan seberapa besar kontribusi intelektual pada kejahatan. Namun umumnya IQ rendah berkorelasi negatif dengan delinkuensi (p.170) Ada dugaan awal, delinkuen yang ‘bodoh’ tidak mampu melakukan penyamaran dan mudah ketahuan. Tidak jelas, domain intelektual mana yang sesungguhnya menyumbang pada kejahatan: verbal ability, school performance, atau interaksi antara tingkat kecerdasan dan kecenderungan psikopatik atau kecerdasan tinggi.

Ketidakmampuan belajar dan capaian dalam pendidikan Adalah diskrepansi antara apa yang diharapkan dari anak didik berkaitan dengan kemampuan yang ada, dan capaian faktual dalam pendidikan. Penyebabnya mulai dari problem kognitif dan persepsi, dyslexia, aphasia dan ketidakmampuan memperhatikan Pandangan umum: capaian rendah dalam pendidikan berkorelasi dengan perilaku antisosial di usia sekolah awal maupun delinkuensi setelahnya (p. 189). Control theory: kegagalan pendidikan karena justru mengembangkan sikap negatif terhadap sekolah. Kemungkinan, juga ada pengaruh dengan kelas sosial, keluarga atau karakteristik temperamental

Self-control dan impulsivity Impulse control, self control, delay of gratification, tolerance for frustration – kemampuan menunda/menghentikan suatu respons. Kriminil diasumsikan berkemampuan rendah mengontrol impulse (p. 191). Juga orang dengan kepribadian psikopatik, penganut gaya hidup antisosial, kanak-kanak agresif Persoalan: mengendalikan “apa”, dalam “konteks” apa? Impulse control sebagai ‘vaguely defined term, highly dependent on theoretical presuppositions’ (p. 191) Saat mengukur disposisi impulsivitas pada kriminil, konsep ini juga multifaset

Penundaan kenikmatan (delay of gratification) Paradigma lain dari study tentang pengendalian diri: self-imposed delay of reward Kemampuan menunda dikaitkan dengan kemampuan mempertahankan perhatian, intelektual tinggi dan perkembangan kognisi, umumnya ciri kelas menengah dan ciri kelompok pengejar capaian Penggemar immediate reward umumnya delinkuen dan psikopat, demikian pula residivis

Time gratification Mengasumsikan konsekuensi di masa depan. Individu impulsif memiliki perspektif masa depan yang terbatas Dua masalah (p. 196): Pertama, heterogenits kelompok kriminil. Kedua, impulsivity bukan terdiri dari suatu domain perilaku

Konsep diri (p. 197) A deviant self concept may also mediate antisocial behavior Individu cenderung mencari konsistensi antara belief mereka dan informasi yang diterima. Juga berlaku bagi para penyimpang. Self-esteem rendah pada remaja berasosiasi dengan ketidakmampuan untuk konformis 3 pendekatan terkait dengan konsep diri dan perilaku menyimpang: developing inner containment, outcome of labelling and esteem enhancement

Nilai dan beliefs Moral values dan moral knowledge (p. 200) Cochrane (1971): perbedaan dalam prioritas nilai dari napi dewasa Agama dan kenakalan: lebih mungkin terjadi dengan bantuan tipe keluarga dan kelompok bermain Nilai berkaitan dengan kebutuhan atau tujuan

Netralisasi dan proses atribusi Mengapa nilai-nilai konvensional mencegah perilaku menyimpang karena dinetralisasi oleh temporary excuse atau rasionalisasi. 5 teknik netralisasi Sykes dan Matza Hubungan teknik netralisasi dan teori atribusi dan locus of contro

Role-taking, empati dan guilt Role taking sebagai konsep kritikal dalam teori perkembangan kognisi. Keterlambatan perkembangan role taking mengakibatkan masalah interpersonal Empati sebagai kemampuan mempergunakan perspektif orang lain. Ketidaksepakatan perihal hubungannya dengan role taking dan sympathy (p. 205) Guilt: “empathic distress aroused by the causal attribution of responsibility for another’s plight to the self”

Social skills Dengan asumsi delinkuen adalah orang yang memiliki kekurangan terhadap perilaku yang adaptif dan diterima secara sosial, social skills training diperlukan Masalah: apa itu social skill/s ? Dapatkah didefinisikan diluar konteks dari niat perilaku si individu dan arti yang dikandung dari suatu perilaku?