Mekanisme Shutter Speed pada Video

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
3 D 3 DIMENSIONAL DISPLAY AKRAM SUYUTI / D
Advertisements

FOTOGRAFI.
Workshop Teknik Dasar Fotografi
Kamera Foto dan Editing Mode Dial
Kamera Foto dan Editing Fotografi Kreatif
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
DASAR PEMOTRETAN Ardiansyah R Akbar S.Sn –
Chapter 4 Video Video adalah kumpulan gambar yang yang ditampilkan satu-satu (kontinyu) berdasarkan satuan waktu atau sering disebut sebagai moving picture.
Representasi audio dan video
Shooting Editing Sadino, S.Kom..
MENJELASKAN PRINSIP KERJA DAN PENGATURAN KAMERA
Pertemuan 2: Photography Achmad Basuki Departemen Multimedia Kreatif Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Variasi Animasi dalam Flash
Kelompok 2: Minianingsih Nurfajri
CHROMAKEY.
SINTESA MEKANISME 4/6/2017 Teknik Mesin.
Sifat Sifat Bangun Datar
BAB i BILANGAN BULAT Oleh : Bapak Hartono, SPd.
Kamera dan Lensa.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
Animasi.
PERTEMUAN 2 NOMOR KODE/SKS : VCD0029 / 3 SKS / Semester III - Agustus 2010 / 13 Week DOSEN PEMBINA : Andre Oentoro : Rudi Margono TUTOR : Agus Susanto.
Oleh : Septi Fajarwati, S. Pd S1-Teknik Informatika .
Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
AC-AC Converter Elektronika Daya.
Teknik Kamera Elektronik Arie Nugraha, M.Si
SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Teknik Kamera Elektronik Arie Nugraha, M.Si
Sifat-Sifat Bangun Datar
MARI BELAJAR MATEMATIKA
Assalamualaikum wr.wb.
Dibuat oleh: Muhamad Ali Urfih/
SISTEM MULTIMEDIA Tri Daryanto,S.Kom,MT. Tri Daryanto.
SISTEM MULTIMEDIA Diat Nurhidayat, M.TI Tri Daryanto.
DASAR-DASAR KULIAH FOTOGRAFI Alim Sumarno, M.Pd.
Sensing.
Photography By : MG. Robert F. Damaling.
Animasi Komputer.
Representasi dan Kompresi Data Multimedia (lanjutan)
Animasi Banner dengan Flash
Video Pertemuan 5.
Kamera Foto dan Editing Foto Pengenalan Fotografi
A-DEP Manual M Aperture priority Av Tv Shutter Priority P Program.
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Pengembangan Media Foto
PASCA PRODUKSI TOPIK 2 SISTEM TELEVISI DAN FORMAT VIDEO
MELAKUKAN PENGUJIAN SINYAL VIDEO
Pertemuan 4 Judul Pemotretan malam hari
Representasi Data Digital Video
Pengolahan Citra Digital
Teknik Produksi Kamera.
Frame by frame Buat objek lingkaran dengan menggunakan oval tool (warna garis hitam dan warna dalam merah)
PENGOLAHAN CITRA DAN POLA CITRA DIGITAL
SISTEM MULTIMEDIA Tri Daryanto,S.Kom,MT. Tri Daryanto.
SISTEM MULTIMEDIA Tri Daryanto.
TUGAS REVIEW JURNAL GRAFIKA KOMPUTER
FOTOGRAFI Tanpa Gambar, Aksara tak Bermakna
TUGAS ANDA HANYA MENYEBUTKAN WARNANYA SAJA.
Motret dengan Sony Alpha, Berasa Bukan Pemula PT Sony Indonesia serius dalam persaingan produk kamera digital jenis DSLR. Hal ini makin ditunjukkan dengan.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Ukuran Sudut Disamping itu, ada ukuran-ukuran sudut yang lebih kecil dari satu derajat, yaitu menit dan detik.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Ukuran Sudut Disamping itu, ada ukuran-ukuran sudut yang lebih kecil dari satu derajat, yaitu menit dan detik.
PERSIAPAN CREW DAN ALAT
Pertemuan 3 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn, M.Sn
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR GERAK. KAMERA VIDEO Setelah mengikuti seluruh tahapan pada kegiatan pembelajaran ini siswa dapat:  Mengidentifikasi bagian-bagian.
Teknik dasar fotografi dan desain grafis
pertemuan 2 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn.,M.Sn
DASAR DASAR FOTOGRAFI Oleh : Noto Widodo, MPd Dosen Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY.
Algoritma & Pemrograman 1 (Scratch)
近十三年来的中国会计理论研究基本取向态势 ——基于2000~2012年间国家三大基金资助 会计类项目的统计分析与思考
Transcript presentasi:

Mekanisme Shutter Speed pada Video Bagaimana Sensor Merekam Video? Bagaimana Sensor merekam 1 Detik Video Dengan 10fps Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4 Frame 5 Frame 6 Frame 7 Frame 8 Frame 9 Frame 10 0s 1s 0.5s Mekanisme Shutter Speed pada Video Shutter Speed Maksimal untuk merekam video adalah 1/frame-rate disebut juga full shutter angle atau 360° Contoh: 1 Detik Video dengan 10 Frame per detik, maka maksimal shutter speed adalah 1/10s, Jika lebih lambat dari itu maka jika dijumlahkan akan lebih dari 1 detik, pahami kata “FRAME PER DETIK” 1/10s 1/10 + + + + + + + + + = 1s 0s 1s 0.5s

Dengan Demikian… 1/ Frame Rate = Full Shutter = 360° Akan didapatkan gambaran: 1 Buah lingkaran sesuai dengan derajat shutter, lingkaran tersebut adalah waktu shutter terbuka atau waktu sensor untuk merekam 1 Frame 1 Frame

Bagaimana jika derajat shutter kurang dari 360°? Sekali lagi, Shutter Angle adalah Shuter yang terbuka, jika kurang dari 360° maka sisanya shutter tertutup atau sensor tidak melakukan perekaman sama sekali, contoh jika 180° 180° Full Shutter Mekanisme Sensor Shutter Terbuka Shutter Tertutup 1 Frame

Timeline Shutter pada Sensor Angle (Warna Hijau adalah Bagaimana Shutter Angle Bekerja dengan/pada Sensor Dan seterusnya Timeline pada Sensor Shutter Angle (Warna Hijau adalah Shutter yang terbuka) Final Output 180° Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4 Frame …dst

Timeline Shutter pada Sensor Angle (Warna Hijau adalah Contoh lain… Timeline pada Sensor Shutter Angle (Warna Hijau adalah Shutter yang terbuka) Final Output 45° Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4 Frame …dst

Shutter Angle… Final frame output Jadi Shutter Angle adalah mekanisme untuk menentukan buka dan tutupnya shutter pada sensor kamera… Kenapa menggunakan Shutter angle dari pada Shutter speed? Karena ada keterbatasan dalam menggunakan shutter speed dalam videografi, contohnya untuk mendapatkan motion blur yang sinematik pada kecepatan 24fps dibutuhkan shutter speed 1/48 yang tidak ada pada pilihan kamera yang menggunakan sistem shutter speed. Contoh lain yang lebih nyata:1 Detik Dengan 10 Frame Full Shuter 0s 1s 0.5s Final frame output Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4 Frame 5 Frame 6 Frame 7 Frame 8 Frame 7 Frame 8 Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4 Frame 5 Frame 6 Frame 7 Frame 8 Frame 9 Frame 10

Konversi Shutter Angle dan Shutter Speed Shutter Angle ke Shutter Speed Shutter speed = 𝑠ℎ𝑢𝑡𝑡𝑒 𝑎𝑛𝑔𝑙𝑒 360° 𝑥 1 𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑒 Contoh= 90° 360° 𝑥 1 30𝑓𝑝𝑠 = 1 4 x 1 30 = 1/120s Shutter Speed ke Shutter Angle Shutter Angle =𝐹𝑟𝑎𝑚𝑒𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑥 𝑆ℎ𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝑥 360° Contoh=24𝑓𝑝𝑠 𝑥 1 48𝑠 𝑥 360°= 24 48 x 360°= 180°

Global Shutter VS Rolling Shutter Global Shutter adalah cara kerja sensor dimana sensor merekam sebuah frame secara menyeluruh pada waktu yang sama. Sedangkan Rolling Shutter merekam gambar dengan cara semacam scan dari tepi atas ke tepi bawah frame, sehingga menyebabkan Jell-O’ Effect karena frame tidak direkam secara bersamaan.

Rolling Shutter vs Global Shutter Timeline pada Sensor Shutter Angle (Warna Hijau adalah Shutter yang terbuka) Final output pada Rolling Shutter Final output pada Global Shutter 45° Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4 Frame …dst Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4 Frame …dst