AGRESI DAN KEJAHATAN KEKERASAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR PSIKOLOGI SOSIAL
Advertisements

BLOK 3 Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
Manusia & Motivasi Organisasi
PSIKOLOGI dalam PERADILAN DIBUAT DAN DIPRESENTASIKAN DALAM PENDIDIKAN & PELATIHAN CALON HAKIM, TA 2005, Kampus Pengayoman Gandul.
Perkembangan Psikososial Masa Kanak-kanak Awal (3-6 tahun)
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI
CIRI-CIRI PERSONAL PELANGGAR HUKUM
DETERMINAN BIOLOGIS TERHADAP PERILAKU ANTI-SOSIAL
Agresi pertemuan Matakuliah : pengantar psikologi sosial
KEPATUHAN SEBAGAI PRESDISPOSISI PERILAKU ANTISOSIAL
KONSELING KARIR Mengapa Penting bagi Semua Konselor
B K B K BIMBINGAN DAN KKONSELING BIMBINGAN DAN KKONSELING.
KARAKTERISTIK MANUSIA KOMUNIKASI
psychological consulting
AGRESI.
Social behavior: tindak kekerasan terhadap perempuan
Agresi dan Altruisme.
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
Social Learning Theory
Winsr-rev2008 PERILAKU BERMASALAH Winanti S. Respati.
Sebab-sebab kejahatan dari aspek Psikologis
Akhmad Fauzie SIKAP Akhmad Fauzie
PENYIMPANGAN SEKSUAL DAN KEJAHATAN SEKSUAL
Mass Media Effects SAP 2 Recap by “The Invation of Mars” 30 Oktober 1938; kepanikan 1 juta warga AS karena siaran radio yang menggambarkan serangan.
PERSPEKTIF HISTORIS tentang PERILAKU ABNORMAL
AGRESI Psikologi Umum II.
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Prososial pertemuan 12 Matakuliah : pengantar psikologi sosial
Perkembangan psikososial masa kanak-kanak madya
Sebab-sebab Kenakalan Remaja
STRESS.
Perkembangan Moral, Nilai dan Agama PSIKOLOGI REMAJA
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Psi Kepribadian II: Albert Bandura
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
HANDOUT 5 Frieda A. Tonglo, S. Psi, M.Ed
Pertemuan-3 Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku :
PERILAKU MENCARI BANTUAN
Peran Faktor Biologis: Dari Insting hingga Perspektif Psikologi Evolusioner
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
WINNY PUSPASARI THAMRIN
Penjelasan Psikologis atas Kejahatan Pertemuan Ke X
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
Definisi : Agresi adalah perilaku/tindakan yg bertujuan menyakiti atau melukai orang lain baik dgn action, verbal, dan non verbal.
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
PSIKOLOGI DAN DAN BAGIANNYA
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
AGRESI, FRUSTRASI & KONFLIK PERTEMUAN 12 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
MANUSIA KOMUNIKAN.
Perkembangan Anak Usia Sekolah (Bag 2) Perkembangan Psikososial
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
Muhammad Riyadi Nasution
Manajemen Konflik dan Negoisasi
Arti dan Konsep Sehat  WHO (1947) Sehat : suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau.
PERILAKU MENCARI BANTUAN
PENDAMPINGAN KORBAN KEKERASAN
MATERI I PERILAKU ORGANISASI PENDAHULUAN & PERSEPSI.
Transcript presentasi:

AGRESI DAN KEJAHATAN KEKERASAN

Latar belakang “…public fears of violence are disproportionate to the actual risks.” “Violent crime constitutes only a small part of the phenomenon of human aggression…”

Definisi Violence/kekerasan: timbulnya luka fisik secara paksa Kejahatan kekerasan : penggunaan upaya paksa secara tidak sah, meliputi pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perkosaan dan serangan seksual lainnya Pembunuhan : upaya melenyapkan nyawa orang lain, baik yang intensional maupun tidak Penganiayaan : tindakan yang menyebabkan luka tubuh Perampokan : pencurian dengan mempergunakan upaya paksa

Agresi Upaya menimbulkan derita yang intensional dan tidak dapat dipertanggungjawabkan (unjustified) Ada definisi yang memfokuskan pada efek akibat derita, yang lain pada bentuk perilakunya. Ada yang mengabaikan soal niat dan makna sosial, yang lain melakukan klasifikasi menurut tujuannya. Angry/annoyance-motivated aggression Instrumental/incentive-motivated aggression

aggression vs. hostility aggression vs. coercive power

Kekerasan kriminil - homicide Memiliki angka penyelesaian tertinggi Umumnya terjadi di kota besar dan berkorelasi dengan kekerasan di masyarakat pada umumnya “Kebablasan” – penganiayaan yang kelewatan Pisau sebagai alat bunuh terpopuler Umumnya mengandung komponen interaksi antar pelaku dan korban Variasi: mass murder, serial murder

Kekerasan dalam keluarga Secara tradisional, dianggap normal Problem terdapat dalam definisi ‘abuse” (p. 215) Data umumnya berbentuk self-report 3 aspek yang harus diperhatikan dalam hal intra-familial aggression (p. 216)

Terdapat berbagai asumsi mengenai penyebab agresi: komponen terpelajari atau yang tak terpelajari, internal atau eksternal determinan, meliputi proses afek atau kognitif

Perspektif biologi thd agresi Tergantung pada “..inborn structural properties of brain and musculature.” Universal instinct of aggression (Lorenz) Sebagai “social behavior” yang mengalami adaptasi kultural dan proses belajar Instrumental aggression Hubungan antara agresi dan kemarahan (anger) Kaitan dengan gender (p. 219)

Perspektif psikodinamika Freud: agresi sebagai reaksi terhadap frustrasi dan rasa sakit - instinct mati Instict agresi muncul di berbagai bentuk perilaku Energi agresi dapat dipindahkan (displaced) Perkembangan superego memungkinkan internalisasi energi agresi melalui pembentukan rasa bersalah Fromm: benin agrewssion vs. malignant aggression

Perspektif kognisi sosial dan belajar sosial Agresi sebagai diperoleh dan ditata dalam kehidupan individu melalui prinsip belajar sosial – mengulangi dan mencontoh yang menyenangkan Instrumental aggression akan diperkuat dengan hadirnya reward. Angry aggression akan diperlemah dengan berkurangnya kemarahan atau aversive treatment Frustration-aggression hypothesis Cognitive-neoassociationist formulation (Berkowitz) Bandura: reinforcing contingencies acquired through observational learning Kondisi yang menyebabkan rasa marah, dan hubungannya dengan agresi, tetap tidak jelas.

Perspektif psikologi sosial Agresi hanya dapat dimengerti dengan melihat konteks sosial dan arti dari tindakan yang agresif itu sendiri. Kekerasan bukan abnormal Social exchange theory: kekerasan sebagai cara terakhir saat taktik lain dalam social influence tidak berhasil Subculture of violence: norma kekerasan Fenomenological account: ritualisasi dan retorika atas kekerasan yang ekstrim

Anteseden situasional Victim-precipitated homicide Violent encounters as situated transactions Fungsi “pembalasan” (retaliasi)

Pengaruh media Kekerasan di media memiliki pengaruh yang kecil tetapi signifikan terhadap kekerasan olehpemirsa. Peran dari atribut personal pemirsa Kemungkinan ada efek jangka panjang dalam hal agresi antisosial Kemungkinan proses modelling

Alcohol dan drugs Mitos: alkohol dan drugs adalah penyebab kekerasan. Goldstein: psychopharmacological violence, economically compulsive violence and systemic violence 4 kategori tentang peran alkohol menurut Graham (p. 229). Beberapa jenis drugs tidak memfasilitasi agresi, bahkan menghambat. Walaupun ada, tergantung pada faktor situasional dan predisposisi lainnya.

Perubahan fisik dan lingkungan sosial Perubahan lingkungan dapat menimbulkan frustrasi dan rasa mengganggu yang dapat memicu agresi Faktor-faktornya: bunyi, iklim, daya gravitasi bumi, tempeatur, polusi dll. Personal space: bila terganggu, dapat timbul anger Hubungan antara anonimites, deinviduasi, self-awareness, perhatian pada konsekuensi engatif dan agresi

Kepribadian dan agresi Temporal stability of aggression as a trait Mungkin dipengaruhi oleh faktor genetik; sbg contoh twin study (p. 233) Penyimpangan perilaku orang tua, konflik perkawinan, ketidakacuhan orang tua serta orang-orang dewasa yang kasar Berkorelasi dengn pertemanan dengan delinkuen Indikasi keluarga dengan ikatan yang lemah, ketidakhadiran ayah Cumulative continuity vs. interactional continuity (p. 234)

Perbedaan individual Asumsi umum: violent individuals lack internalised controls. Aspek afektif pada pandangan tradisional; aspek kognisi pada pandangan sekarang Asosiasi agresi dan psikopati, marah dan self-esteem Intellectual deficit (p. 237) Riset dalam proses kognisi sosial mengarah pada dua hal (p. 237)

Tipe kepribadian dan kekerasan 2 orientasi interpersonal umum yang berkaitan dengan penggunaan ‘power’ (p. 238) Overcontrolled vs. undercontrolled assaultive offender Psychopathy vs. social withdrawal

Lingkaran kekerasan Perhatian beralih dari aspek fisik abuse dan violence, serta karakteristik pelaku, menjadi konsekuensi psikologis pada korban Child abuse Wife abuse