D.A. Suriamihardja. Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu, Masihkah tunduk tersipu-sipu ? Jangan takut melanggar pantang, Jangan pantang menghalang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
Advertisements

KETERAMPILAN KOMUNIKASI
Penalaran, Asumsi, Konteks dan Peta Berpikir
KOMUNIKASI Kepelatihan
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Peta Kompetensi: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Standar Kompetensi Lulusan:
Collaborative Learning (Pembelajaran Kolaboratif).
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
KONSEP IPS TERPADU.
ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
The Nature of Organizational Communication
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
BELAJAR, MENELITI & MENGABDI Bidang Akademik. Visi: Pusat Pengembangan Budaya Bahari.
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN MELALUI LESSON STUDY Sulthon taqdir Alfirdaus, S.Pd.
Dosen: Unang Wahidin, M.Pd.I
PEMAKAIAN STANDARD LITERASI INFORMASI
Pertemuan 12 : “ MANDIRI, KREATIF, DAN INOVATIF “
Komitmen Organisasi.
IMPLEMANTASI : INTERVENSI GLOBAL
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
LANDASAN KURIKULUM DEDE ROSYADA.
Pengertian dan Teknik Kreatif dan Inovatif
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
FILSAFAT ILMU SEBAGAI PENGEMBANGAN METODE ILMIAH
Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Kontekstual
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Masalah-masalah BELAJAR
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
Pendekatan Ketrampilan Proses
KEPEMIMPINAN Pertemuan ke XI - XII.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
WORK – EDUCATION – TRAINING:AN INTERDISCIPLINARY RESEARCH APPROACH Oleh: Atikah Mauluddiyah Dila Fipta W.S Oktarica Pratiwi S
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
Oleh :. Wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya dilandasi Pancasila.
TELAAH KURIKULUM ARSHIELLA ALFA ALFIN R PEND.ADPER 15 A.
MODEL PEMBELAJARAN “Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan.
Merumuskan Solusi Masalah
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Sesuai dengan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Model problem based learning
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
PEMBERDAYAAN.
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN LESSON STUDY
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UGM
PENGANTAR ISBD (Ilmu Sosial dan Budaya Dasar) Oleh: Dra. Mardiani, MM
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UGM
FILOSOFI PEMBELAJARAN
KONSEP PEMBELAJARAN BERMAKNA
GEOSTRATEGI INDONESIA Nurlaila fitriasani Rima safitri Tutia rahmi Yusrawati1604 M. aji syahputra1604.
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
BAB 1 PENGANTAR ISBD IIS DEWI LESTARI, M.Pd.
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
WAWASAN NUSANTARA Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan.
NAMA ANGGOTA : 1.ARSI PURNAMA DEWI ( ) 2.FRISCA TAMARA IKA PRATIWI ( ) 3B PENDIDIKA N BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA.
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Transcript presentasi:

D.A. Suriamihardja

Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu, Masihkah tunduk tersipu-sipu ? Jangan takut melanggar pantang, Jangan pantang menghalang kemajuan, Jangan segan menentang larangan, Jika yakin kepada kebenaran Jangan malu mengucap keyakinan, Jika percaya kepada keadilan, Jadilah bangsa yang bijaksana, Memegang tali memegang timba, Memiliki ekonomi mencipta budaya Menjadi tuan di negara merdeka.

Tuwoe nakapang, tallenaq benru sagala Hidup adalah dugaan, wujudkan dengan kreatif terarah Tuwoe napetuwa, tallenaq nawa-nawa Hidup adalah khayalan, wujudkan dengan akal pikiran Tuwoe narapang-rapang, tallenaq gauq mannessaq Hidup adalah tamsilan, wujudkan dengan kerja nyata

Menghadapi semua realitas (dunia) sebagaimana manusia mengalaminya  untuk melukiskan, memahami, dan menerima semua yang ada; Menyediakan wawasan yang dapat diandalkan untuk menghadapi dan merajut realitas (dunia); Memfasilitasi hubungan saling mempengaruhi yang menerus antara abstraksi teoritis dan pengalaman.

Kelengkapan: Kompeten; Profesional; Keberlanjutan : Kepercayaan, Kekuatan, Kerja keras, Keuletan; Optimistik : Adaptabilitas Kreativitas. Jejaring kerjasama: harmoni, cinta sesama, kedamaian

 Pembelajar akan membangun realitasnya sendiri atau paling tidak menafsirkannya berdasarkan persepsi dari pengalamannya;  Sehingga pengetahuan seseorang merupakan fungsi dari pengalaman sebelumnya, struktur kejiwaan, dan keyakinan yang digunakan untuk menafsirkan suatu objek atau kejadian.

 Belajar adalah menafsirkan secara pribadi tentang dunia,  Belajar adalah proses aktif yang dikembangkan dari pengalaman,  Belajar harus berlangsung pada lingkungan nyata, pengujian harus diintegrasikan dengan tugas, bukan aktivitas terpisah,  Pertumbuhan konsep adalah hasil rembugkan makna, pertukaran dari berbagai perspektif, dan perubahan representasi internal melalui pembelajaran kolaboratif,  Pengetahuan dibangun dari pengalaman.  (Merril, 1991 & Smorgansbord, 1997)

mengenal diri dan dunia; mengenal diri dan dunia; besilaturahmi dengan dunia; besilaturahmi dengan dunia; mempersiapkan diri agar mempersiapkan diri agar bermanfaat bagi dunia; bermanfaat bagi dunia; turut menata ketertiban dunia; turut menata ketertiban dunia; menitipkan diri pada dunia. menitipkan diri pada dunia.

Tatap muka di kelas sebagai panggung bersama dosen dan mahasiswa Pencarian ‘kebenaran’ dilakukan melalui kolaborasi dosen & mahasiswa Penemuan ‘langkah maju’ dari individu dikomunikasikan di antara anggota Pengembangan ‘berkah ilmu’ bagi pihak eksternal diupayakan secara bermitra

Pendidikan adalah pertemuan pikiran yang telah berkembang dengan pikiran yang sedang mekar. Pembelajaran adalah pemupukan pikiran yang sedang mekar oleh pikiran yang telah berkembang. [John Hannah dalam Liek Wilarjo, 1998]

Melalui kegiatan belajar, kita memperoleh:  Penciptaan ulang diri kita (re-create ourselves),  Kemampuan melakukan sesuatu yang sebelumnya kita tidak pernah melakukannya (become able to do something we were never able to do),  Pandangan baru tentang dunia dan hubungan dengannya (re- perceive the world and our relationship to it), dan  Perluasan kapasitas mencipta, sebagai bagian dari proses kehidupan yang generatif (extend our capacity to create, to be part of the generative process of live).

pembangkit masalah, langkah awal membangun konsepsi, langkah menguji kebenaran kesimpulan, pembangkit motivasi belajar, pembentukan sikap, pembentukan keterampilan proses, pemecahan masalah secara bersistem. Mengantar pembelajar: Membangun sendiri konsepsi dan definisi yang benar, Mengembangkan proses dan sikap. Mendesain peragaan sebagai:

 Pre-figurative learning (Pre-FL): pembelajaran tentang konteks yang belum teralami.  Post-figurative learning (Post-FL): pembelajaran berdasarkan pengalaman.  Co-figurative learning (Co-FL): pembelajaran bersama sejawat untuk mengumpul data dan merancang masa depan melalui ekstrapolasi dari keadaan masa kini.

Melalui Pre-FL: mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan, Melalui Post-FL: membentangkan keterkaitan antara kemungkinan di masa depan dengan kondisi di masa lalu, Melalui Co-FL: mengkaji peluang kejadian dari sejumlah kemungkinan yang prospective.

 Mengidentifikasi faktor penentu,  Menemukan elemen kunci,  Mendefinisikan dan mendeskripsikan evolusi kemungkinan,  Mempersiapkan tindakan strategis,  Menyusun skenario yang mungkin,  Memperkirakan perubahan yang akan terjadi sesuai skenario yang ditempuh.

Penerapan pengetahuan teoritis ke praktis Mahir dalam pengetahuan teoritis Kemampuan menyelesaikan masalah Kompetensi 17

Berpartisipasi dalam membangun semesta, Mendasari cara berkehendak, Menopang pertumbuhan kearifan, Menunjang pengembangan kapasitas belajar, Menggeser sains mekanistik ke arah humanistik. KREATIFITAS KEADILAN TINDAKAN KEARIFAN KEHENDAK KEPUTUSAN KEUTUHAN KEBERMANFATAN KEBERBAGIAN

Menumbuhkan emphaty kebersamaan, Mendasari cara mengambil keputusan, Memperkaya identitas pribadi, Mengembangkan kreativitas berpikir, Membangun interkoneksitas lokal-global. KREATIFITAS KEADILAN TINDAKAN KEARIFAN KEHENDAK KEPUTUSAN KEUTUHAN KEBERMANFATAN KEBERBAGIAN

Mengasah intuisi integratif, Mendasari cara bertindak, Menopang tindakan yang adil, Mengapresiasi ketertiban (order) dan kegalauan (chaos), KREATIFITAS KEADILAN TINDAKAN KEARIFAN KEHENDAK KEPUTUSAN KEUTUHAN KEBERMANFATAN KEBERBAGIAN

Pepatah Confucius berpesan:  Choose a job you love, and you will never have to work a day in your life. Kalau pekerjaan itu memang sangat dicintai, maka tidak perlu menghabiskan waktu bekerja sepanjang hari (yang menyengsarakan);  The more man meditates upon good thoughts; the better will be his world and the world at large. Semakin sering merenungi buah pikiran yang baik, maka semakin baiklah dunia dan dunia secara keseluruhan; Pepatah Bugis berpesan: Paddioloiwi niak madeceng ritemmaduppana iyamanenna gauk-e. Dahuluilah dengan niat yang baik sebelum terlaksananya segala perbuatan.

Menuntut ilmu sangat disuruh, Jangan memilih dekat dan jauh, Hendaklah diuji bersungguh-sungguh, Mudahan menjadi pelita suluh. [Muda Omar Ali Saifuddien, Brunei] Maintaining differences in unity, Compliance and obedient to the rule and law, Mutually benefiting wherever and whenever, Seeking fairness, socially and culturally. [Kajangese Saying]

HAKIKAT adalah rumah yang terhias indah, HAWA NAFSU adalah debu yang berterbangan, Tidakkah kamu melihat tatkala debu berterbangan, Penglihatan seseorang tak mampu melihat meski tak buta. [Murtadha Muthahhari, 1989]