KAJIAN BIOLOGI MOLEKULER
KELOMPOK 3 MUSTIKA ROHMA WARDHANI 0911010055 OKKY MEIDINA PRAMESWARI 0911010061 SALZABILA QISTI 0911010071 SITI AISYAH NURFILIYAH 0911010075 SYARIFA RAMADHANI NURBAYA 0911010081 VIOLETTA PRISCA EFFENDY 0911010085
BIOTEKNOLOGI Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dapat juga dikatakan bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
BIOLOGI MOLEKULER Biologi molekular atau biologi molekul merupakan salah satu cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada skala molekul.
KAJIAN BIOLOGI MOLEKULER penyelidikan tentang interaksi molekul dalam benda hidup, terutama tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur.
Keterkaitan dengan ilmu hayati "skala-molekul" lainnya Biokimia – telaah zat-zat kimia dan proses-proses vital yang berlangsung pada mahluk hidup. Genetika – telaah atas efek perbedaan genetik pada makhluk hidup (misalnya telaah mengenai mutan). Biologi molekular – telaah dalam skala molekul atas proses replikasi, transkripsi, dan translasi bahan genetik.
TEKNIK BIOLOGI MOLEKULER Kloning Ekspresi Polimerasi Chain Reaction Elektroforesis Gel
KLONING EKSPRESI Kloning adalah langkah penggandaan (pembuatan tiruan yang sama persis) dari suatu makhluk hidup dengan menggunakan kode DNA makhluk tersebut.
PCR Reaksi berantai polimerase atau lebih umum dikenal sebagai PCR (kependekan dari istilah bahasa Inggris polymerase chain reaction) merupakan suatu teknik atau metode perbanyakan (replikasi) DNA secara enzimatik tanpa menggunakan organisme.
ELEKTROFORESIS GEL Pemisahan DNA, RNA, atau protein dengan menggunakan medan listrik. Biasanya digunakan untuk tujuan analisis, namun dapat pula digunakan sebagai teknik preparatif untuk memurnikan molekul sebelum digunakan dalam metode-metode lain seperti spektofotometri massa, PCR, kloning, sekuensing DNA, atau immuno-blotting yang merupakan metode-metode karakterisasi lebih lanjut
Pemanfaatan biologi molekuler: Round up ready soybean Jagung Bt Golden Rice (Beras Emas) Pisang Penghasil Protein
Round Up Ready Soybean Merupakan kedelai yang toleran terhadap senyawa aktif glifosfat yang terdapat pada herbisida. Round up (herbisida) Bahan aktif utama: garam isopropylamine dari glifosfat Unsur penting : surfaktan POEA ( lemak polyethoxylated amina) Modifikasi genetik pada kedelai Roundup melibatkan penggabungan enzim, (dari spesies Agrobacterium, strain CP4) ke dalam tanaman kedelai, kedelai memberikan perlindungan dari Roundup. Dengan cara ini, kedelai dan setiap gulma dapat disemprot dengan Roundup, membunuh rumput liar dan meninggalkan kedelai.
Round Up Ready Soy Bean
Jagung Bt Jagung yang dirancang mengandung protein insektisida yang berasal dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt). Jagung ini mengandung gen Cry1Ab dari bakteri Bacillus thuringiensis sehingga dapat menghasilkan protein yang dapat membunuh hama (ulat) penggerek batang dan tongkol.
Golden Rice (Beras Emas) Beras Emas mengandung 35 mikrogram beta karoten dalam setiap gramnya. Untuk mendapatkan beta-karoten pada beras, digunakan empat enzim, yaitu: -synthase phytoene -desaturase phytoene -desaturase beta-karoten -adenilat lycopene
Skema Pembuatan Golden Rice * gen CrtI mengkode enzim desaturase phytoene yang bertanggung jawab untuk mengubah phytoene menjadi lycopene.
Beras Emas
Pisang Penghasil Protein Pisang penghasil protein berperan sebagai vaksin yang dapat dimakan Dalam dekade terakhir, tanaman hijau juga digunakan sebagai organisme produksi "pengganti" untuk memproduksi antigen dari patogen manusia Strategi alternatif memproduksi vaksin tanaman berbasis menginfeksi tanaman dengan virus rekombinan yang membawa antigen yang diinginkan fusi protein mantel virus. Tanaman yang terinfeksi telah diketahui untuk menghasilkan protein fusi yang dikehendaki dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
Skema Pembuatan Pisang Penghasil Protein
Pisang penghasil protein
Dampak Negatif Biologi Molekuler Ketergantungan pada teknologi Munculnya pathogen super Timbul kontroversi Adanya gangguan kesehatan Keseimbangan alam terganggu
KESIMPULAN Penggunaan biologi molekuler dalam teknologi pangan memiliki dampak positif maupun negatif. Namun dampak positif dari penggunaan tersebut lebih kita rasakan dari pada dampak negatifnya. Kita sebagai pengguna sekaligus konsumen, dituntut untuk secara bijaksana mengaplikasikan teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.