Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien Ketergantungan Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien Zat seringkali dikonsumsi dlm jml lebih besar. Keinginan kuat utk mengontrol zat tapi tdk berhasil. Menggunakan banyak waktu dlm berurusan dgn obat Gejala intoksikasi /putus zat sering muncul -saat klien seharusnya memenuhi kewajiban dlm perannya. Aktivitas sosial dsb berkurang. Terus menngunakan zat meskipun bermasalah terus. Toleransi terhadap zat nyata Semakin meningkatkan jml zat utk mencapai efek yg diinginkan.
Sifat kerja obat Obat menghasilkan efek yg bermanfaat Obat tdk menciptakan fungsi baru ttp hanya mengubah fungsi fisiologis. 1 Obat melindungi sel dr pengaruh agen kimia lain. 2 Meningkatkan fungsi sel 3 Mempercepat/memperlambat proses kerja sel 4 Obat dpt menggantikan zat tubuh yg hilang contoh insulin, hormon estrogen
Farmakokinetik Adalah ilmuttg cara obat masuk kedalam tubuh,mencapai tempat kerjanya, dimetabolisme dan diekskresi dr tubuh.
Absorpsi Adalah cara molekul obat masuk kedlm darah . Faktor-faktor yg mempengaruhi absorpsi obat : Rute pemberian obat, daya larut obat dan kondisi di tempat absorpsi Rute pemberian obat memiliki pengaruh yg berbeda pd absorpsi obat tergantung pd struktur fisik jaringan. Kulit relatif tdk bisa ditembus zat kimia absorpsi lambat Membran mukosa dan sal nafas absorpsi cepat krn vaskularitas yg tinggi pd mukosa dan permukaan kapiler-alveolar
Obat per oral hrs melewati pencernaan utk diabsorpsi absorpsi lambat. Injeksi IV plg cepat absorpsinya Injeksi IM absopsi lebih cepat, krn vaskularitas pd otot lebih banyak dari pada subkutan.
Daya larut obat per oral tergantung pd bentuk obat. Larutan dan suspensi lebih mudah diabsorpsi dp tablet/kapsul Obat yg asammelewati lambung dgn cepat Obat yg basa bisa diabsorpsi bila sdh sampai diusus halus.
Kondisi di tempat absorpsi mempengaruhi kemudahan obat masuk ke sirkulasi sistemik. Kulit yg tergores hati 2 Edema membran mukosa berdifusi lebih lama ke vaskuler. Pemberian injeksi, kaji faktor lokal: edema,memar, jaringan parut
Faktor2 tsb bisa menurunkan absorpsi obat. Otot memiliki suplai darah yg lebih banyak dp jar subkutan im lebih cepat dp sc. Bila perfusi jar klien buruk, misal pd syok sirkulasi pemberian sec iv. Pemberian obat oral terbaik diantara 2 waktu makan.
Distribusi Setelah absorbsi distribusi ke jar dan organ tubuh dan ke tempat kerja obattsb. Kec dan luas distribusi tergantung pd sifat fisik dan kimia obat dan struktur fisiologis individu tsb.
Berat dan Komposisi Badan Obat diberikan berdasarkan BB dan komposisi tubuh org dewasa. Perub komposisi tubuh mempengaruhi distribusi obat. Contoh: Pd klien lansia proses penuaan jml cairan tubuh berkurang,obat yg larut dlm air tdk didistribusi dgn baik konsentrasi meningkat di dlm darah. Peningkatan lemak tubuh distribusi obat lebih lambat. Semakin kecil bb semakin besar konsentrasi obat dlm jaringan efek yg dihasilkan makin kuat. Lansia mengalami penurunan massa jar tubuh dosis lebih kecil dp orang dewasa.
Dinamika Sirkulasi Konsentrasi obat pd tempat tertentu tergantung pd jml pembuluh darah dlm jar, tingkat vasodilatasi atau vasokonstriksi lokaldan kec aliran darah ke sebuah jar. Jika klien dilakukan kompres hangat pd tempat suntikan im meningkatkan distribusi obat . Membran biologis merupakan barier thd perjalanan obat. Barier darah otak hanya dpt ditembus oleh obat larut lemak yg masuk kedlm otak dan cairan serebrospinal Membran plasenta merupakan barier yg tdk selektif thd obat, agen larut dlm lemak atau tdk bisa menembus plasenta dan menyebabkan deformitas pd janin, depresi pernapasan.
Ikatan Protein Derajat kekuatan ikatan obat dgn protein serum mempengaruhi distribusi obat. Obat yg tdk terikat dgn protein “bebas”, merupakan btk aktif obat. Pd lansia penurunan kadar albumin dlm darah resiko peningkatan aktifitas obat, toksisitas obat.
Metabolisme Setelah mencapai tempat kerjanya , obat dimetabolisme mjd btk tdk aktif ,shg obat lebih mudah diekskresi. Biotransformasi enzim yg mendetoksikasi, mengurai dan melepas zat kimia aktif sec biologis. terutama berlgs didlm hati. Penurunan fs hati (pada penuaan atau penyakit pd hati) mempengaruhi kec eliminasi obat menumpuk di dlm tubuh toksisitas obat.
Ekskresi Setelah dimetabolisme obat keluar dr tubuh mll ginjal, hati usus, parudan kelenjar eksokrin. Struktur kimia obat menentukan organ yg mengekskresi. Contoh gas dan senyawa yg mudah menguap misal eter, alkohul keluar mll paru. Nafas dlm dan batuk efektif membantu klien post op mengeliminasi gas anestesi sec lebih cepat. Kelenjar eksokrin mengekskresi obat larut lemak keringat. Sal cerna sal ekskresi. Obat msk ke sirkulasi hatidipecahdiekskresi keempedu msk ke usus dan diabsorpsi oleh usus. Faktor2 yg meningkatkan peristaltik- meningkatkan kec ekskresi obat mll feses dan sebaliknya..
Ginjal merupakan organ utama ekskresi obat. Penurunan fungsi ginjal Peningkatan resiko toksisitas obat.