INTEGRASI ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN Oleh: Asep Solikin Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 2015

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Semester Genap
Advertisements

Pendidikan AGAMA ISLAM untuk SMA kelas X
MU’JIZAT AL-QURAN.
BERIMAN KEPADA RASUL.
TADABBUR.
Program Pelatihan Dzikir Nafas
Filsafat Ilmu: administrasi
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
PARADIGMA PSIKOLOGI ISLAMI
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ISLAM
Agama Islam Pertemuan ke-3.
Pendidikan Agama Islam
Fungsi Al-qur'an bagi kehidupan kita sehari hari
REDAKSI AYAT الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات والأرض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار .191 واذكروا الله.
Materi II KEBENARAN TAUHID Orientasi Nilai-Nilai Dasar Islam (ONDI)
Keterpaduan Islam dan Iptek
Kerangka Dasar Ajaran Islam
KELOMPOK 2 ANISA KHAFIDA MADINATUL MUNAWAROH NURUL HASANAH
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih berganti siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat.
SEJARAH DAKWAH RASUALLAH SAW PERIODE MEKKAH
Mengembangkan Pengetahuan
PENGETAHUAN Knowledge
Tugasnya sebagai khalifah di bumi
a. Kedudukan Akal dan Wahyu dalam Islam
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
I. Arti dan Ruang lingkup agama Islam
BAB II IMAN DAN TAQWA.
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Menuju Surga berbekal Cinta
Sains & Teknologi.
ETIKA PROFESI ISLAM DALAM PANDANGAN FILSAFAT
SUB TOPIK: KONSEP AKIDAH
TADABBUR.
KONSEP HUKUM ALAM Manusia, Ekosistem, harmonisasi dengan alam dan lingkungan kehidupan Oleh: Hafizh Budiman Irfan Aktori Abdillah.
At Tafkir (Proses Berpikir)
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
IPTEK DARI SUDUT PANDANG UMAT ISLAM
IMAN PADA ALLAH SWT SMKN 22 JAKARTA Oleh : Miswan, S.Ag.S.Kom.
Kewajiban Menuntut Ilmu
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Sayid Sabiq Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
Berpikir Kritis dalam QS. Ali Imran/3: 191 Kelas XII
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
KONSEP TUHAN MANUSIA & ALAM
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
Konsep ketuhanan dalam Islam
IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT
KLASIFIKASI AYAT AL-QUR’AN (MAKKIYAH MADANIYAH)
Al Baqorah: 30 Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM
DIDIK ANAK AGAR JANGAN SOMBONG!
PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
Eksplorasi ayat-ayat al-qur’an dengan ilmu
PENGERTIAN AL-QUR’AN Defenisi al-Qur’an adalah:
BATASAN-BATASAN TENTANG PENJELAJAHAN ILMU, AGAMA DAN RELASINYA
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PANDANGAN ISLAM DISUSUN OLEH 1.IMAM MUCHTAROM 2.ANDI RIYAN TAMAYO 3.ERIK RAMADHAN 4.SUPRAPTO.
PENGERTIAN AL-QUR’AN Defenisi al-Qur’an adalah:
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
BAB VII Menjaga Sikap Istiqamah.
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
BERFIKIR KRITIS (Critical Thinking) QS. ALI IMRAN
Transcript presentasi:

INTEGRASI ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN Oleh: Asep Solikin Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 2015

Muqoddimah Pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Berbedanya cara dalam mendapatkan pengetahuan tersebut serta tentang apa yang dikaji oleh pengetahuan tersebut membedakan antara jenis pengetahuan yang satu dengan yang lainnya.

Pengetahuan dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama yakni, pertama, manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua adalah kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Secara garis besar cara berpikir seperti ini disebut penalaran

Sistem, Struktur, dan susunan Ilmu Pengetahuan Peter R Senn  dalam Ilmu Dalam Perspektif (Jujun Suriasumantri) meskipun tidak secara gamblang ia menyampaikan bahwa ilmu memiliki bangunan struktur Van Peursen menggambarkan lebih tegas bahwa “Ilmu itu bagaikan bangunan yang tersusun dari batu bata. Batu atau unsur dasar tersebut tidak pernah langsung di dapat di alam sekitar. Lewat observasi ilmiah batu-batu sudah dikerjakan sehingga dapat dipakai kemudian digolongkan menurut kelompok tertentu sehingga dapat dipergunakan.

Dalam penerapannya, ilmu dapat dibedakan atas berikut di bawah ini: Ilmu Murni (pure science) Ilmu Praktis (applied science) Ilmu Campuran

Jenis-jenis Ilmu pengetahuan dan sifatnya Natural Sciences (kelompok ilmu-ilmu alam) Social Sciences (kelompok ilmu-ilmu sosial) Sedang Dr. C. A. Van Peurson membedakan ilmu pengetahuan atas: Ilmu pengetahuan kemanusiaan Ilmu pengetahuan alam Ilmu pengetahuan hayat Ilmu pengetahuan logic-deduktif

Sifat-sifat Ilmu Pengetahuan Bahwa ilmu itu rasional Bahwa ilmu itu Bersifat empiris Bahwa ilmu itu Umum Bahwa ilmu itu Akumulatif

Batasan-batasan Pengkajian Ilmu Pengetahuan dalam perspektif ajaran Islam Apakah batasan yang merupakan lingkup penelajahan ilmu? Dimanakah ilmu berhenti? Apakah yang menjadi karakter objek ontologis ilmu yang membedakan ilmu dan pengetahuan pengetahuan yang lain?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu adalah sederhana: ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia. Ilmu tidak mempelajari ikhwal surga dan neraka. Sebab ikhwal surga dan neraka berada diluar Jangkauan pengalaman manusia. Ilmu tidak mempelajari sebab musabab terciptanya manusia sebab kejadian itu terjadi diluar jangkauan pengalamann manusia. Baik hal-hal yang terjadi sebelum hidup kita, maupun hal-hal yang terjadi setelah kematian manusia, semua itu berada di luar penjelajahan ilmu.

HAKIKAT AYAT-AYAT ALLAH Allah SWT menuangkan sebagian kecil dari ilmu Nya kepada umat manusia dengan dua jalan. Pertama, dengan ath thoriqoh ar rosmiyah (jalan resmi) yaitu dalam jalur wahyu melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasul-Nya, yang disebut juga dengan ayat-ayat qauliyah. Kedua, dengan ath thoriqoh ghoiru rosmiyah (jalan tidak resmi) yaitu melalui ilham secara kepada makhluq-Nya di alam semesta ini (baik makhluq hidup maupun yang mati), tanpa melalui perantaraan malaikat Jibril

KESATUAN ANTARA AYAT QAULIYAH DAN KAUNIYAH Allah menggunakan dua sandi besar dalam menunjukan kekuasaan-Nya. Kedua sandi tersebut adalah sandi qouliyah dan sandi qouniyah. Sandi qouliyah dapat dilihat dengan mempelajari Al Qur’an, sedangkan sandi qouniyah dipelajari dengan mencermati setiap fenomena yang ada di sekitar kita, baik peristiwa alam maupun kejadian sosial.

INTERKONEKSI DALAM MEMAHAMI AYAT QAULIYAH DAN KAUNIYAH Secara garis besar, Allah menciptakan ayat dalam dua jalan keduanya saling menegaskan dan saling terkait satu sama lainnya. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan manusia untuk memaham keduanya adalah keniscayaan. Allah tidak hanya memberikan perintah untuk sekedar memahami ayat-ayat Allah berupa Qauliyah, tetapi uga untuk melihat fenomena alam ini. Alam adalah ayat Allah SWT yang tidak tertuang dalam bentuk perkataan Allah untuk dibaca dan dihafal. Tetapi alam adalah ayat Allah yang semestinya dieksplore dan digali sedalam-dalamnya untuk semakin manusia mendekatkan diri pada kemahakuasaan Allah SWT

Berangkat dari kesadaran tentang realitas atas tangkapan indra dan hati, yang kemudian diproses oleh akal untuk menentukan sikap mana yang benar dan mana yang salah terhadap suatu obyek atau relitas. Cara seperti ini bisa disebut sebagai proses rasionalitas dalam ilmu. Sedangkan proses rasionalitas itu mampu mengantarkan seseorang untuk memahami metarsional sehingga muncul suatu kesadaran baru tentang realitas metafisika, yakni apa yang terjadi di balik obyek rasional yang bersifat fisik itu. Kesadaran ini yang disebut sebagai transendensi.

Firman Allah (QS. 3: 191), artinya: (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka

Bagi orang-orang yang beriman, proses rasionalitas dan spriritualitas dalam ilmu bagaikan keping mata uang, antara satu sisi dengan sisi yang lain merupakan satu kesatuan yang bermakna. Bila kesadarannya menyentuh realitas alam semesta maka biasanya sekaligus kesadarannya menyentuh alam spiritual dan begitupun sebaliknya