ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Djoko Agus Purwanto; Achmad Toto Purnomo Asal Fakultas Farmasi Sumber Dana Suplemen 1998/1999 Tahun 1999 Bidang Ilmu PENETAPAN KADAR METIL PADA HASIL REAKSI DNA DENGAN N-METIL-N-NITROSOUREA SECARA IN VITRO Salah satu penyebab penyakit kanker adalah serangan senyawa kimia terhadap DNA. Senyawa kimia ini ada yang dalam keadaan fisiologis dapat membentuk senyawa intermediate yang langsung menyerang tempat-tempat kaya elektron pada DNA, tetapi ada juga senyawa kimia yang teraktifasi justru karena mengalami metabolisme normal di dalam tubuh. Senyawa intermediate yang terbentuk biasanya berupa ion karbanium atau ion nitronium yang bersifat sangat elektrofilik. Senyawa ini tidak stabil dan segera menyerang DNA hingga terjadi alkilasi dan memicu perkembangan tumor dan kanker. Paparan senyawa pengalkil DNA (alkylating agent) ini pada masyarakat hampir terjadi setiap waktu. Penyebab utamanya adalah pesatnya perkembangan industri yang menghasilkan produk atau limbah kimiawi yang diantaranya yang memiliki sifat sebagai pengalkil DNA. Kurangnya perhatian terhadap dampak lingkungan sehingga menyebabkan terjadinya polusi udara, air, bahan makanan, minuman serta kosmetik ikut memperparah keadaan. Di samping itu pengetahuan masyarakat terhadap bahan-bahan ini masih terlalu rendah sehingga produk bahan makanan, minuman maupun kosmetik yang beredar di masyarakat masih menggunakan bahan-bahan yang dapat mengalkilasi DNA. Oleh karena itu, paparan senyawa pengalkil DNA masih sulit untuk dihindari. Alkylating agent yang menyerang DNA ini akan menyebabkan kesalahan pasang (mismatch) basa DNA, sehingga pada waktu replikasi akan terjadi perubahan urutan basa DNA (mutasi). Terjadinya mutasi pada tempat tertentu di dalam DNA akan memicu perkembangan neoplastik yang akan menghasilkan tumor atau kanker. Oleh karena itu, pemantauan terhadap terjadinya alkiasi pada DNA perlu mendapat perhatian agar dapat dikembangakan penelitian terhadap tingkat alkilasi DNA serta kemungkinan mancari obat untuk pencegahannya. Pada penelitian ini dipilih N-metil-N-nitrosourea (MNU) sebagai alkylating agent karena MNU adalah suatu direct-acting alkylating agent yang akan mengalkuasi DNA tanpa membutuhkan aktifasi metabolisme (Archer, 1992). Oleh karena itu reaksi MNU dengan DNA calf thymus dapat dengan mudah dilakukan secara in vitro pada pH fisiologis. Dengan menggunakan pereaksi N-[H3] metil-N-nitrosourea yang bersifat radioaktif, maka banyaknya metil yang terikat pada DNA dapat dilacak oleh Liquid Scintillation Counter (LSC), sedangkan jumlah DNA dapat ditentukan dengan spektrofotometri ultra violet yang memiliki panjang gelombang maksimum sekitar 260 nm (Sambork et al., 1989). Berdasarkan pada prinsip diatas, maka dapat ditentukan kadar [H3] metil yang terikat g DNA. Namun yang menjadi masalah adalah metode pada tiap-tiap tersebut belum pernah dilakukan pada Laboratorium Analisis Farmasi Universitas Airlangga, sedangkan kebutuhan penggunaannya sangat segera mengingat banyak senyawa obat yang diduga memiliki khasiat dapat mencegah inisiasi karsinogenik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menentukan validasi metodenya sekaligus menetapkan kadar metil pada metil DNA yang dibuat secara in vitro. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa reprodusibilitas metode memiliki RSD yang besarnya 6,58%, linieritas dengan harga r = 0,998 (p<0,01) dan koefisien variasi fungsi sebesar 9,68%, LOD = 9,12x10-3 pmol, LOQ = 30,4x10-3 pmol, presisi pembacaan alat dengan RSD =2,85% dan besarnya pemadaman yang diakibatkan dengan penambahan DNA sebesar 1,66% tetapi secara statistik tidak berbeda makna dengan standar [H3] metil yang digunakan. Sampel [H3] metil-DNA gDNA. yang dibuat secara in vitro memiliki kadar 15,85 pmol/ Disarankan untuk dapat memanfaatkan penelitian ini untuk mengembangkan obat maupun turunannya yang dapat mencegah metilasi pada DNA. Di samping itu, dapat juga digunakan untuk memantau seberapa besar kemampuan suatu senyawa karsinogen mengalkilasi DNA pada organ tubuh misalnya paru-paru, hepar, ginjal, kulit, usus dan sebagainya. Kata kunci : Reaksi DNA, N-Metil-N-Nitrosourea