RANGKUMAN TEORI BELAJAR Oleh Subanji Makalah disajikan dalam seminar Desiminasi Matematika SD di Batu, 30 April – 2 Mei 2007.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan Kognitif
Advertisements

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
Teori Belajar Kognitivisme
TEORI, MODEL, PENDEKATAN,STRATEGI DAN METODEE
KONSTRUKTIVISME PTIK Adriy.weebly.com.
Aliran Psikologi Kognitif
Teori Belajar Kognitif
Teori Vygotsky.
QUANTUM TEACHING METODE PEMBELAJARAN MUDAH DAN MENYENANGKAN
Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran IPA-Biologi Khairul Najih Hardiyanti Paharudin Rizka Awaluddin.
PEMBELAJARAN IPA SD.
TEORI BELAJAR Capain Pembelajaran
Acr TEORI-teori BELAJAR.
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
B Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
TEORI BELAJAR Capain Pembelajaran
Kaitan Psikologi dengan Kognitif Sains (Teori Vygotsky)
Belajar dan Berpikir Siswa
TEORI BELAJAR KOGNITIF
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
Teori Belajar Kognitivisme
Kaitan Psikologi dengan Kognitif Sains (Teori Vygotsky)
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Teori Kognitif Jean Piaget ( ).
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Model problem based learning
TEORI BELAJAR KOGNITIF
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Assalamualaikum wr wb.
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA
PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR KOGNITIF
TEORI REVOLUSI SOSIOKULTURAL
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIFISTIK
Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pengantar Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan.
KONSTRUKTIVISME Piaget Vygotsky
KOGNITIVISME Oleh: Dr. Djono, M.Pd..
Pendekatan Ketrampilan Proses
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
TEORI KOGNITIVISME.
Teori Kognitif Jean Piaget ( ).
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Model problem based learning
Pendidikan dan Pembelajaran
TEORI BELAJAR Dan PEMBELAJARAN
Teori Belajar Sosial & Kognitif
TEORI BELAJAR REVOLUSI SOSIOKULTURAL
TEORI BELAJAR Teori Belajar Revolusi Sosiokultural
MATKUL : TEORI PEMBELAJARAN DOSEN : ERRINA. S KUSUMADEWI, M.Pd
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ). Latar Belakang Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar.
PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IPA
Latar Belakang Pendidikan tidak terlepas dari Kebudayaan Pendidikan = Kebudayaan dalam nilai-nilai Kebudayaan mempengaruhi Tingkah Laku.
SOSIO KULTURAL Hamzah Patawari Abd.Hamid. REFERENSI teori belajar dalam pendidikan,
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki.
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1
B Teori Belajar dan Prinsip- prinsip Pembelajaran Kajian Bilangan dan Statistika Sekolah Dasar.
RUSDYI HABSYI. Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh sebagian siswa sehingga tugas seorang guru matematika menurut Permendiknas.
Wiyono (NIM : ) Moh. Yunus Wahyu Firmansyah (NIM : )
Transcript presentasi:

RANGKUMAN TEORI BELAJAR Oleh Subanji Makalah disajikan dalam seminar Desiminasi Matematika SD di Batu, 30 April – 2 Mei 2007

Thorndike dan Skinner (absorption theory) ‏ pada hakekatnya adalah pandangan behavioristik peserta didik dianggap sebagai kertas putih atau gelas kosong kekuatan hubungan stimulus – respon (perlu latihan, tugas rumah, PR, tugas menulis, pertanyaan sebagai bentuk stimulus, agar mendapat respon dari siswa) ‏ fungsi S-R untuk memperkuat konsep (concept reinforcment) ‏ aliran behavioristik tidak mampu menumbuhkembangkan siswa dalam konteks sosial budaya yang beragam, kurang mampu: berpikir kreatif, mengambil keputusan, kolaborasi/kooperative, pemecahan masalah, pengelolaan diri.

Jean Piaget (Teori Perkembangan Kognitif) ‏ merupakan teori konflik sosiokognitif yang berkembang menjadi aliran konstrukstivistik kemauan belajar anak banyak ditentukan oleh karsa individu keaktifan siswa merupakan faktor dominan keberhasilan belajar kemandirian merupakan jaminan ketercapaian hasil belajar yang optimal penataan lingkungan bukan penentu terjadinya belajar, tetapi mempermudah belajar bisa berakibat kontraproduktif, budaya individualistik dan sokratik (self-generated knowledge – individualistic pursuit of truth), unggulan budaya barat

Lanjutan Piaget teori psikogenesis: pengetahuan berasal dari individu, posisi siswa terpisah dengan interaksi sosial, penciptaan makna / pengetahuan akibat kematangan biologis, primer (individu) – sekunder (sosial). Mengutamakan interaksi dalam kelompok sebaya, bukan yang lebih dewasa Klasifikasi perkembangan kognitif: sensory motor, pra operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Asumsi: konsep tersusun dalam jaringan laba- laba yang disebut skemata, konsep terkait akan terhubung: perlunya mengkaitkan pengetahuan baru dengan yang sudah ada, pengetahuan prasyarat memudahkan siswa memahami konsep. Perubahan struktur kognitif melalui adaptasi yang berimbang (equlibrasi): dengan proses asimilasi dan akomodasi

Lev Vygotsky (Teori Konstruktivisme Sosial) ‏ teori sosiogenesis: primer (kesadaran sosial) – skunder (individu) ‏ tataran pertumbuhan kemampuan: sosial (interpsikologis, intermental) – spikologis (intrapsikologis, intramental) ‏ pembentukan pengetahuan dan perkembangan kognitif: faktor primer intermental, faktor skunder (diturunkan/derivatif) intramental terbentuk melalui internalisasi / penguasaan proses sosial Siswa berpartisipasi dalam kegiatan sosial tanpa makna, internalisasi / pengendapan, pemaknaan / konstruksi pengetahuan baru, transformatif (menyebabkan perubahan, tidak sekedar transfer) ‏

Lanjutan Vygotsky Tingkat perkembangan kemampuan: aktual (mandiri) dan potensial (dibimbing, kolaborasi sebaya) – jarak: zona perkembangan proksimal) ‏ Perlunya contoh, demontrasi, prakteks dari orang yang lebih dewasa Proses konstruksi: konstruksi bersama, dengan bantuan yang diistilahkan dengan scaffolding (contoh petunjuk, pedoman, bagan/gambar, prosedur, balikan) ‏ Melandasi pembelajaran: kolaboratif/kooperative, pbl, kontekstual, autentik

Jerome Bruner (perkembangan mental, kebermaknaan) ‏ enactive (manipulasi obyek langsung) ‏ iconic (representasi gambar) ‏ symbolic (manipulasi simbol) ‏

George Polya (Problem solving/ pemecahan masalah) ‏ prosedur: memahami, merencanakan, melaksanakan, mengecek Ciri: siswa tertentang, tidak ada prosedur tetap, ada usaha Model: tidak rutin, soal cerita, soal terapan Strategi: penemuan terbimbing (guided discovery), investigasi, multiple solution, multiple methods of solution Pengembangan: Higher Order Thinking (kritis, kreatif, analitik) ‏

Lanjutan Polya Proses: persiapan (koleksi, informasi, pengamatan, penyelidikan, pendapat) ‏ Analisis (definisi, klasifikasi, evaluasi) ‏ Inkubasi (pengendapan dalam pikiran) ‏ Iluminasi (munculnya ide baru tak terduga) ‏ Usaha sadar menjawab / menyelesaikan

Dienes (Permainan) Dengan permainan siswa menjadi lebih tertarik dan tidak bosan terhadap bahan pelajaran yang diberikan

Ausubel (Meaningful instruction – pembelajaran bermakna) ‏ Bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami jika bahan itu dirasakan bermakna bagi siswa Kebermaknaan: sesuai dengan struktur kognitif, sesuai struktur keilmuan, memuat keterkaitan Seluruh bahan (ihtisar/resume/rangkuman/ringkasan /bahan/peta) ‏ Peta konsep adalah bagan / struktur tentang keterkaitan seluruh konsep secara terpadu / terorganisir (herarkhis, distributive/menyebar) ‏

John Dewey (CTL) mengkaitkan bahan pelajaran dengan situasi dunia nyata mendorong siswa menghubungkan yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, pengalaman sesungguhnya dan penerapannya / manfaatnya strategi: authentic, inkuiri, praktek kerja, pemecahan masalah sangat cocok untuk pelajaran IPA

Freudenthal dan Treffers (RME: Realistic Mathematics Education) ‏ pematematikaan: horizontal (H), diteruskan Vertikal (V); realistic (H+,V+) ‏ mekanistik (drill & practice: (H- dan V-); empiris (H+, V-); strukturilistik (H-, V+) ‏

PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA Pendekatan Tematik Pendekatan Problem Posing Pendekatan Pemecahan Masalah Pendekatan Open Ended Pendekatan Realistik