PEDOMAN HIDUP ISLAMI
PANDANGAN ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN Dengan beragama Islam, setiap muslim Mempunyai landasan hidup tauhid kepada Allahibadah Menjalankan kekhalifahan dengan tujuan mencari ridho dan karunia Allah Mengimani, memahami, menghayati, dan mengamalkan islam secara kaffah
Dengan mengamalkan Islam sepenuh hati akan terbentuk seorang muslim yang berkepribadian Mukmin Mukhsin (berakhlak mulia) Muttaqinmempunyai keyakinan berdasar tauhid yang istiqomah bersih dari syirik, bid’ah dan khurafat
Warga Muhammadiyah/Muslim berkewajiban mutlak untuk melaksanakan/mengamalkan Islam dalam seluruh kehidupan dengan cara mempraktekkan hidup islami. Warga muhammadiyah sebagai seorang muslim dituntut keteladanan dalam mengamalkan Islam di berbagai lingkup kehidupan.
KEHIDUPAN DALAM MENGELOLA AMAL USAHA Amal usaha Muhammadiyah mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan perserikatan sesuai dengan misi dakwah. Pengelola amal usaha muhammadiyah mempunyai keahlian tertentu yang sesuai dg bidang amal usaha tsb. memahami secara tepat fungsi amal usaha bagi perserikatan. melaksanakan misi muhammadiyah dengan baik sebagai misi dakwah.
Pengelola amal usaha senantiasa meningkatkan dan mengembangkan amal usaha dengan sungguh-sungguh (berlomba dalam kebaikan) guna memenuhi kebutuhan masyarakat mampu menciptakan suasana kehidupan islami di amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya. Karyawan amal usaha adalah warga muhammadiyah yang dipekerjakan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya mempunyai rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara dan mengembangkan amal usaha.
Seluruh pimpinan dan karyawan/pengelola hendaknya memperbanyak silaturahmi & membangun hubungan sosial yang harmonis tanpa mengurangi ketegasan/tegaknya sistem dalam penyelenggaraan amal usaha Seluruh pimpinan dan karyawan pengelola amal usaha wajib dan menjadi tuntutan untuk meningkatkan keteladanan diri melayani sesama menghormati hak sesama memiliki kepedulian sosial yang tinggi (sikap ihsan, ikhlas dalam beribadah)
Seluruh pengelola dan karyawan selain melakukan aktivitas amal usaha, dibiasakan melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan taqarrub kepada Allah dan memperkaya rohani serta kemuliaan akhlaq melalui pengajian, kajian al-qur’an. bentuk muamalah yang menyatu dalam seluruh kegiatan amal usaha muhammadiyah. Reff: Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA Kesediaan untuk berusaha dengan dorongan yang kuat yang dikondisikan oleh kemampuan berusaha untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai tujuan Aspek Motivasi : 1. Kekuatan ( Energy ) 2. Arah (directing) 3. Ketahanan (sustain behavior) Ciri Motivasi : 1. Komplek 2. Berubah / berkembang 3. Spesifik & bervariasi
1. Internal (exp : ingin maju, berkembang) Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi: 1. Internal (exp : ingin maju, berkembang) 2. Eksternal (diluar individu) Di dalam Organisasi (exp : gaji, lingkungan kerja, dll) Di luar Organisasi (exp : rumah tangga, sosial / budaya / masyarakat. Proses Motivasi Kerja Kebutuhan Tegangan Dorongan Perilaku Pencarian Kebutuhan terpuaskan / tidak Ketegangan berkurang / hilang (Robins, 2003)
Teori Penetapan tujuan Teori karakteristik pekerjaan TEORI MOTIVASI Teori kebutuhan Teori Penetapan tujuan Teori karakteristik pekerjaan Keterampilan bervariasi Identitas pekerjaan Manfaat pekerjaan Tanggung jawab Mengetahui hasil kerja (feed back) Teori Keadilan
Kepuasan Kerja kepuasan kerja adalah perasaan dan sikap individu yang bersifat positif maupun negatif terhadap pekerjaan (Riggio, 2003).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja: Organizational (pay, promotion, opportunities, work it self. Policies, working condition) Individual (needs, aspirations, personality, benefits) (Baron & Byrne) Pekerjaan (pengawasan, upah, ketentraman kerja, kondisi kerja, advancement, keadilan, hubungan sosial dalam kerja, penghargaan, mengatasi kesulitan) Individual (umur, kesehatan, kepribadian, harapan). Sosial (hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, rekreasi, kebebasan berpolitik, aktivitas perserikatan (Blum & Naylor).