HUKUM KONTRAK DALAM ISLAM Oleh : Amran Suadi Wakil Ketua PTA Surabaya
Pengertian : Kontrak atau perjanjian di rumuskan dalam pasal 1313 KUHPdt yang menurut Prof. Subekti adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain untuk melaksanakan suatu hal. Kontrak : Kesepakatan bersama baik lisan, tulisan antara dua pihak atau lebih melalui ijab qobul yang memiliki ikatan Hukum bagi semua pihak yang terlibat untuk melaksanakan apa yang menjadi kesepakatan bersama. Kontrak merupakan salah satu sumber perikatan (Al- Iltizam) dalam islam, sumber perikatan lainnya peraturan, UU, Syara’, dsb.
Rukun Akad / Kontrak Para pihak yang membuat akad ( Al – Aqidain ) Pernyataan kehendak dari para pihak ( Shigat Al Aqdi) Obyek akad ( Mahallul Aqd ) Tujuan akad ( Maudhu’ Al – Aqd )
Jenis Obyek Kontrak/Perjanjian Transaksi Jual Beli (bai’) Sewa Menyewa (ijarah) Bagi Hasil (mudharabah) Penitipan Barang (wadiah) Perseroan (syirkah) Pinjam Meminjam (ariyah) Pemberian (hibah) Penangguhan Hutang (kafalah) Gadai (rahn) Wasiat dll
Larangan : Riba Gharar (ketidak jelasan) Maisir (judi) Prinsip Dasar Akad Obyek Halal dan Baik (thayyibah) Kerelaan Para Pihak (an-taraadhin) Pengelolaan Amanah Obyek terhindar dari cacat Syarat Sahnya Akad Kriteria obyek jelas (jenis, kwalitas, nilai) Tidak mengandung unsur paksaan, tipuan (mudharat)
Akad Tabarru’ (non profit) Klasifikasi Akad Natural Certainty Qard (pinjaman) Wadiah Wakalah Akad Tabarru’ (non profit) Kafalah (jaminan/asuransi) Rahn (Gadai) Hibah Waqaf Ariyah Klasifikasi Akad Murabahah (mengambil Keuntungan yang disepakati Natural Certainty Salam (jual beli dengan cara pemesanan dan bayar dimuka) Istishna (jual beli dalam bentuk pemesanan dgn spesifikasi ttu Akad Tijarah (for profit) Mudharabah (kerjasama antara pemilik dana dgn pengelola dana Natural Uncertainty Mukharabah (kerjasama pengelolaan pertanian Musaqah (produk2 pertanian Muzara’ah (produk khusus)
Hal – hal yang merusak Kontrak Keterpaksaan ( Al – Ikrah ) Kekeliruan pada obyek kontrak ( Gholath ) Penipuan ( Tadlis ) dan Tipu Muslihat ( Taghir )
Perbedaan Kontrak Perdata dengan Hukum Islam KUH Perdata Sah bila tidak bertentangan dengan syariat Subyeknya muhallaf yang ahli tanpa membedakan pria dengan wanita 3. Tidak mengandung riba, qhoror dan maisyir Sah bila tidak bertentangan dengan Undang-undang Subyeknya dewasa, tidak dalam pengampuan, wanita menjadi istri ( telah dihapus dengan SEMA No 1 Th 1963 ) Tidak mengatur
Asas-asas Kontrak dalam KUH Perdata dan Hukum Islam Hukum Pedata Hukum Ekonomi Islam Asas Kebebasan berkontrak ( pasal 1338 (1) KUHPdt Asas Konsensualitas pasal 1320 (1) KUHPdt Asas Pacta Sunt Servanda pasal 1338 (1) KUHPdt Asas Iktikad baik pasal 1338 (3) KUHPdt Asas Kebebasan ( Al-Hurriyah ) Al Maidah 5 : 1 Asas Kerelaan ( Al-Ridho / An taradhim ) An Nisa’ 4 : 29 Asas Kepastian Hukum dan Al kitabah ( Tertulis ) Bani Israil 17 : 15, Al Maidah : 1 Asas Beriktikad Baik ( Al-Amanah ) Al Haj 22 : 24
Lanjutan.. Asas Personalitas ( Kepribadian ) pasal 1315 dan 1340 KUHP Asas Moralitas Asas Persamaan Hukum 8. Asas Perlindungan Asas Kepribadian ( Akhlakul Karimah ) Al Baqoroh 112 Asas Kejujuran dan Kemanfaatan Al Ahzab 33 : 70 Asas Persamaan ( Al Musawah ) Hujurat 49 : 13 dan Al Ahzab 33 : 70 8. Asas Al adalah Al Anbiya’ 21 : 112 dan Al A’raf 7 : 29
Macam-macam Akad ( Kontrak ) Akad bernama seperti Mudharabah, Murabahah, dll. Akad Cuma-Cuma seperti hadiah, tabarruk Akad atas tanggungan seperti Kafalah Akad lazim bagi salah satu pihak seperti Hibah Akad Amanah seperti Wadiah Akad tidak bernama seperti toilet umum Dll.
Unsur-unsur dalam Kontrak 1. Unsur Esensialia : Unsur yang harus ada : bila tidak ada maka batal demi hukum. 2. Unsur Naturalia : Unsur yang dianggap ada 3. Unsur Aksidentalia : Unsur yang nanti ada jika di perjanjikan
SEKIAN & TERIMA KASIH