Mata Merah Visus Turun Christopher Rico | Mellisya Ramadhany | Wahyu Permatasari | Yohanes Edwin.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Hanifah Rahmani N Michael Christian
Advertisements

Kelainan Mata Pada Penderita Kusta
PSSS : Mata Merah Visus Turun
Ayudhia Kartika Monika Besti Yolanda Oktrian
Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
TRAUMA TAJAM PADA MATA DAN KORPUS ALIENUM
Diskusi Topik Mata Tenang dan Visus Turun Mendadak
Samuel Raymond RW Yohanes Edwin B
dr. Heri Wijanarko,M.Si Fakultas Farmasi USB
Dwi Wicaksono Jody Felizio
EPIDEMIOLOGI KATARAK Kurnia Dwi Artanti.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN SISTEM PENGLIHATAN
HIFEMA Evan Regar /
Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation
HIFEMA Evan Regar /
TRAUMA TUMPUL MATA Dr.SRI HANDAYANI MP,SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
CROHN DISEASE KELOMPOK 3A Ahmad Bukhari Linda Rahayu Ningsih
PENDAHULUAN Makula: penglihatan fokus / detail  membaca, menyetir.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
PSSS 3 : Mata Tenang Visus Turun Perlahan
G L A U K O M A Dr. Titi Aslijati, Sp.M.
DISKUSI TOPIK RETINOPATI
PSSS 3 Mata Tenang Visus Turun Perlahan
Diskusi Topik: ABLASIO RETINA
TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM
KELOPAK MATA Dr.Hendriati SpM Sub.Bag. Plastik dan Rekonstruksi
Evan Regar PRESENTASI KASUS.
Presentasi Kasus Katarak
Uveitis Posterior.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
TUTORIAL KLINIK : ANATOMI MATA
GLAUKOMA AKUT Kelokmpok 1B: Alisya Putri Hannani Desi Kartika Sari
KEGAWATDARURATAN MATA
PENGKAJIAN OFTALMIK.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
KATARAK & GLAUKOMA Irma Nur Amalia, M.Kep.
DUNIA TERLIHAT INDAH JIKA KITA MELIHATNYA DENGAN MATA YANG SEHAT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GLAUKOMA
PSSS 3 Mata Tenang Visus Turun Perlahan
Penyakit Mata Kerja.
Askep dengan Glaukoma Oleh kelompok 2 : 1..
OSCE MATA !!!!!!!!!!!!!!! Bismillahirahmanirohim..
PSSS. Kelainan Letak Bola Mata
RETINOBLASTOMA.
PRODI MIK, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Ari Kurniawan Baslan Intan Nurjanah ARI
Mata dan Telinga Drh, desmeri heppy.
Penyakit Albino dan Anemia Sel Sabit
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN SISTEM PENGLIHATAN
EPISKLERITIS KELOMPOK 5.
Laporan kasus Pembimbing : Dr.Retna D.Iskandar Sp.M. Oleh
Ulkus kornea pada mata kanan
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GLOUKOMA
Askep penglihatan Chandra.
Carpal Tunnel Syndrome
Marlina Jaya Diputri G1A012009
G L A U K O M A Dr. Titi Aslijati, Sp.M.
Glaukoma By Ronalda.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
Modul “Penurunan Ketajaman Penglihatan”
Kelainan Kongenital Mata
Laporan Kasus PTERIGIUM Pembimbing : dr Bagas Kumoro, Sp
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
Tuberkulosis Okular Marzarendra Dhion Erlangga
SISTEM DERIA UTAMA SUBJEK PEMBEDAHAN KOD MGS 2312 KATARAK.
GANGGUAN BERKAITAN DEFEK PADA STRUKTUR GLAUKOMA
Kedaruratan Mata Oleh Zaenal Arifin.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
SELVIANI TRIONINGSI DANGUR PENDAHULUAN  Bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu 1) Lapis fibrosa (terluar) meliputi komponen kornea, limbus.
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
Transcript presentasi:

Mata Merah Visus Turun Christopher Rico | Mellisya Ramadhany | Wahyu Permatasari | Yohanes Edwin

ILUSTRASI KASUS Anak 12 th datang dg keluhan mata kanan kena shuttle cock kemarin dan sekarang penglihatan pada mata tsb kabur dan sakit disekitar mata. PF : tidak ada kelainan Pemeriksaan Ophtalmologi: AVOD 1/300 proyeksi baik, AVOS 6/6. Mata kanan blefarospasme (+), perdarahan subkonjungtiva, injeksi siliar, edema kornea, COA berisi darah penuh. Mata kiri segmen anterior tenang.

Pertanyaan Apakah : Bagaimana patogenesis dari : diagnosa utama pada pasien ini? diagnosa lain yang mungkin ada? kelainan-kelainan yang tidak terlihat pada pasien ? Bagaimana patogenesis dari : AVOD 1/300 proyeksi baik Blepharospasme OD Perdarahan subkonjungtiva OD Injeksi siliar OD Oedema kornea OD Apa saja pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan? Apa rencana pengobatan sebagai dokter umum? Apa rencana lengkap dokter mata?

1. DIAGNOSA Diagnosis Kerja: Hyphema e.c. trauma tumpul Diagnosis Lain: Abrasi kornea

1.1. HIFEMA Akumulasi darah pada bilik anterior mata 1 Etiologi : trauma, pascaoperasi, spontan 2 Trauma tumpul : resultan cairan  displaces iris dan lensa  robekan iris/badan siliar  ruptur pemb. darah  darah terakumulasi pd COA. Tanda: Blood sediment fluid-leveled penurunan visus rw. trauma tumpul mata, Fotofobia, midriasis traumatik, edema retina, retinal detachment atrofi optik 1. Nischal, Pearson. Kanski Clinical Ophtalmology. 7th ed. [ebook]. Elsevier. 2011 2. Hyphema. John D Sheppard Jr, MD, MMSc; Chief Editor: Hampton Roy Sr, MD . Diunduh dari . http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview. Diakses pada Maret 2013.

Derajat Hifema Traumatik Hyphema. John D Sheppard Jr, MD, MMSc; Chief Editor: Hampton Roy Sr, MD. Diunduh dari . http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview. Diakses pada Maret 2013.

Gambar 1. Posterior dan anterior synechiae 2 Komplikasi hifema Rebleeding Peningkatan tekanan intraokular Posterior/anterior synechiae Corneal bloodstaining Atrofi optik 1,2 Gambar 1. Posterior dan anterior synechiae 2 Hyphema. John D Sheppard Jr, MD, MMSc; Chief Editor: Hampton Roy Sr, MD . Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview. Diakses Maret 2013. Lee DA, Higginhbottam EJ. Clinical Guide to Comprehensive Ophtalmology. [ebook] Thieme. 1999.

1. Nischal, Pearson. Kanski Clinical Ophtalmology. 7th ed. [ebook] 1. Nischal, Pearson. Kanski Clinical Ophtalmology. 7th ed. [ebook]. Elsevier. 2011

1.2. Abrasi Kornea Hilangnya sebagian epitel kornea, umumya disebabkan oleh trauma Gejala : Gangguan tajam penglihatan Fotofobia Verma A.Corneal Abrasion. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1195402-overview. Diakses pada Maret 2013

1.3. Trauma Tumpul Mata Hal-hal yang dapat terjadi pada trauma tumpul mata: Kornea : abrasi, edema, robekan membran descemet. Hifema Anterior uvea : traumatic mydriasis, Iridodialysis Peningkatan tekanan intraokular Lenticular : pembentukan katarak, subluksasi lensa, dislokasi Ruptur bola mata Vitreous haemorrhage Commotio retinae Choroidal rupture Retinal breaks and detachment Traumatic optic neuropathy Avulsi nervus optikus 1. Nischal, Pearson. Kanski Clinical Ophtalmology. 7th ed. [ebook]. Elsevier. 2011

Patogenesis Gejala

2.1 Patogenesis AVOD 1/300 proyeksi baik Hifema & oedema kornea  gangguan refraksi, visus turun. Proyeksi baik  segmen posterior masih baik Schlote, Rohrbach, Grueb, Mielke. Pocket atlas of ophtalmology. [ebook] Thieme. 2006

Blepharospasme Kontraksi involunter otot Orbikularis Okuli Etiology Persisten Repetitive Etiology Essential Benign Blepharospasm Refleks Blepharospasm Sensory stimulation Excessive stimulation Graham RH. Benign essential blepharospasm [homepage on the internet]. Medscape. [updated 2011 Sept 2nd; cited 2013 Feb 24th]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1212176-overview#showall Sullivan JH. Lids, Lacrimal Apparatus, & Tears, in Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology 16th edition. McGraw-Hill. 2004 Khurana AK. Comprehensive Ophthalmology 4th edition. New Age International. 2007

Injeksi silier Injeksi silier merupakan dilatasi pembuluh darah di arteri siliaris anterior  inflamasi kornea atau iris atau badan silier.(1) Bisa karena trauma Injeksi silier tidak bergerak apabila konjungtiva bergerak(2) Aslam TM, Tan SZ, Dhillon B. Iris recognition in the presence of ocular disease. J R Soc Interface. May 6 2009 ;6(34):489-93. O’Rahilly, R Muller F, Fm Carpenter S, Swenson R. Chapter 46 : The Eye. In : Basic Human Anatomy. USA : Darthmouth Medical School, 2008.

Perdarahan Subkonjungtiva Trauma dapat menyebabkan perdarahan pembuluh darah di konjungtiva dan episklera.(1) Konjungtiva bulbar : arteri konjungtiva posterior cabang dari pembuluh darah di kelopak mata dan arteri konjungtiva anterior cabang dari arteri siliaris anterior Perdarahan tersebut akan mengakibatkan darah keluar ke ruang subkonjungtiva (ruang antara konjungtiva dan sklera)(2) Khurana AK. Comprehensive Ophthalmology. 4th ed. New Delhi : New Age International Publishers; 2007. Pg 83-4. Pong JC, Lam DK, Lai JS. Spontaneous subconjunctival haemorrhage secondary to carotid-cavernous fistula. Clin Experiment Opthalmol. Jan-Feb 2008;36(1):90-1.

Edema Kornea Edema kornea terjadi akibat ketidakseimbangan hidrasi kornea. Penarikan air ke dalam kornea tidak seimbang dengan pengeluaran air dari kornea Ketidakseimbangan hidrasi kornea diatas 78% menyebabkan ketebalan pada kornea dan kekeruhan Penyebab edema kornea yaitu peningkatan tekanan intraokular, kerusakan endotel dan kerusakan epitel karena trauma Keluhan: penglihatan kabur, uji plasido positif Khurana AK. Disease of the cornea. In: Comprehensive ophthalmology ed4. New Age International Limited; 2007. p. 121. (ebook)

Pemeriksaan Tambahan Lapang pandang Deteksi kekeruhan kornea penlight/plasido Menilai defek epitel kornea dengan tes fluorescien Tonometri Penilaian Pupil Funduskopi / Slit lamp / ultrasound  kerusakan lain dalam mata Deteksi adanya proptosis, malfungsi kelopak mata dan keterbatasan gerakan bola mata Eva PR, Whitcher JR. Hyphema. Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology. 17th ed. PA: McGrawHill; 2007. Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Mata merah. Dalam: Pemeriksaan dasar mata. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2011. hlm. 49

Tatalaksana awal Outpatient / inpatient? Non-Farmaka2 : Berdasaran gejala klinis (ada tidaknya rebleeding, tingkat penurunan visus, sickle cell anemia)1 Non-Farmaka2 : Pembatasan aktivitas Penggunaan pelindung (eye patch dan eye shield) Elevasi kepala di tempat tidur (30 derajat)  menempatkan darah di bagian inferior sehingga tidak mengganggu visus dan membantu resolusi Farmakologis2 : Pain management : asetaminofen oral (jangan aspirin/NSAID) Sedasi kalau perlu Agen sikloplegik : atropin 1% Antiinflamasi : Steroid (prednisolon P.O/drop) atau aminocaproic acid (P.O /drop)  efek samping drop < oral/sistemik Walton W, Van Hagen SV, Grigorian R and Zorbin M. Management of traumatic hyphema. Surv Ophthalmol 2002; 47: 297 – 334. Mathebula SD. Sports related traumatic hyphema. S Afr Optom 2005; 64: 76-77.

Tatalaksana Lanjut Parasentesis Pembedahan untuk untuk mengeluarkan darah atau nanah Indikasi Hifema total, perbaikan (-) dalam 5 hari TIO ↑ dg terapi medikamentosa maksimal Pengurangan pengelihatan Tanda pewarnaan kornea Peningkatan resiko sinekia posterior

Parasentesis

TERIMA KASIH

Pertanyaan Dwi W: Etiologi & patofisiologi dari hifema spontan? Penyebab sekunder, neovaskularisasi pada pasien DM, retinoblastoma pada anak kecil, atau anomali vaskular juvenile xanthogranuloma. Herliani H: Resiko rebleeding, edukasi apa yang harus disampaikan? Edukasi jika rebleeding, bedrest dengan elevasi 30 derajat, dan kontrol kembali 5 hari.