RASIO LIKUIDITAS Created by: Rizal Effendi Email : rizaleffendi31@yahoo.co.id.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisis Laporan Keuangan Pemerintah
Advertisements

Analisis Rasio GITA DANUPRANATA.
MANAJEMEN MODAL KERJA.
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
ANALISA RASIO : LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL & SOLVABILITAS,ROI
Manajemen Modal Kerja Rita Kusumawati, SE., M.Si..
ANALISA BIAYA DAN PENDAPATAN
ANALISIS BIAYA,LABA DAN EBIT
BAB 12 PERDAGANGAN MARGIN.
MANAJEMEN KEUANGAN LITERATUR :
Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
Introduction to 12 Chapter Managemenet Keuangan.
RASIO AKTIVITAS Kuliah ke – 6.
Sesi : 3.
Manajemen Modal Kerja Pertemuan ke-11.
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
RASIO LIKUIDITAS BAB V.
RASIO LIKUIDITAS 0LEH ERVITA SAFITRI.
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
Laba bersih: Gambaran prestasi masa lampau, dasar berpijak masa datang Merupakan tolok ukur keberhasilan atau kegagalan seorang manajer dalam mengendalikan.
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
RASIO PROFITABILITAS PERTEMUAN 4.
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
RASIO LIKUIDITAS PERTEMUAN 4.
PERTEMUAN 4: ANALISIS LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS
MANAJEMEN KEUANGAN (Financial Management)
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
MANAJEMEN MODAL KERJA & PENDANAAN JANGKA PENDEK
Analisa Laporan Keuangan - Analisa Rasio : Liquidity and Solvency Ratio by Rizky Supriadi.
Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
LATAR BELAKANG MASALAH
PPERTEMUAN 6 RASIO AKTIVITAS.
RASIO KEUANGAN BANK.
AKTIVA Tahun 1999Tahun 2000 Kas Piutang dagang Persediaan Biaya yang dibayar di muka
PEMBELANJAAN PAJA3338/2 SKS
MODAL KERJA Senin, 11 Mei 2015.
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
Manajemen Keuangan dan Laporan Akuntansi
KELOMPOK 1 Anggota : Estingtyas
Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
Analisis LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Ir. M. Yamin Siregar, MM RASIO-RASIO KEUANGAN.
PEMBELANJAAN PAJA3338/2 SKS
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan
MANAJEMEN MODAL KERJA.
ASPEK KEUANGAN 5 Juni 2011.
MANAJEMEN MODAL KERJA BAB - IV.
Training Manajemen JNE
Manajemen modal kerja (Working capital)
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
2 MANAJEMEN MODAL KERJA Pendahuluan Likuiditas Likuiditas vs profitabilitaas Kebijakan modal kerja Modal kerja selama inflasi.
Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
Analisis Modal Kerja 9th LECTURE.
Manajemen Keuangan Pelayanan Kesehatan
Rasio Likuiditas Nuri Bisiranawati.
Analisis Rasio Keuangan
FUNGSI KEUANGAN (PEMBELANJAAN) DALAM PERUSAHAAN
Sesi : 3.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
TUGAS 1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KASUS I (ANALISIS ARUS KAS) Suhartini (21918) Benanda Allida (21968) Lembah Dewi A. (
LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS
Transcript presentasi:

RASIO LIKUIDITAS Created by: Rizal Effendi Email : rizaleffendi31@yahoo.co.id

Likuiditas: adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya finansialnya yg segera harus dipenuhi. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya

Rasio LIKUIDITAS yang umum digunakan antara lain : Current Ratio (Rasio Lancar) Quick Ratio (Rasio Cepat) Cash Ratio (Rasio Kas)

Rasio Lancar (Current Ratio)

Rumus: Aset Lancar Current Ratio = -------------------------- Utang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aset lancar perusahaan dapat menjamin utang lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin utang-utang perusahaan kepada kreditor

Secara umum dapat dikatakan Current Ratio kurang dari 2 : 1 (200 %) dianggap kurang baik. NB: 2 rupiah harta lancar dapat menutupi 1 rupiah utang lancar.

Apabila suatu perusahaan menetapkan bahwa “Current Ratio” yg harus dipertahankan adalah 3 : 1 atau 300 %, ini berarti bahwa setiap utang lancar sebesar Rp 1 harus dijamin dengan aktiva lancar Rp 3 atau dijamin dengan “net working capital” Rp 2. Dengan demikian, maka rasio modal kerja dengan utang lancar adalah 2 : 1 (karena modal kerja tak lain adalah kelebihan aset lancar di atas utang lancar).

Pertanyaan : Apabila perusahaan suatu saat mempunyai modal kerja neto (net working capital) sebesar Rp 10.000,- Berapakah utang lancar maksimal yg harus dipunyai perusahaan ? Dg asumsi perusahaan tetap mempertahankan current ratio 300 %

MODAL KERJA BERSIH = ASET LANCAR – UTANG LANCAR (NET WORKING CAPITAL) Current Ratio = 300 % = 3:1 = Rp 3 aset lancar bisa menutupi Rp 1 utang lancar MODAL KERJA = 3 - 1 = 2 = Rp 10.000 Jadi utang lancar = Rp 10.000 : 2 = Rp 5.000 Aset Lancar = Rp 10.000 + Rp 5.000 = Rp 15.000

Current Ratio = 15.000/5.000 x 100 % Neraca Aset Lancar Rp 15.000,- Utang Lancar Rp 5.000,- Net Working Capital Rp 10.000 Jadi utang lancar maksimal sebesar Rp 5.000,- Current Ratio = 15.000/5.000 x 100 % = 300 % (3 :1)

Jika utang lancar perusahaan tersebut Rp 6 Jika utang lancar perusahaan tersebut Rp 6.000,- sedangkan modal kerjanya adalah Rp 10.000,- Berapakah “Current Ratio”nya ?

Neraca Current Ratio = 16.000/6.000 x 100 % = 267 % JAWAB : Net Working Capital = Aset Lancar – Utang Lancar Aset Lancar = Net Working Capital + Utang Lancar = 10.000 + 6.000 = 16.000 Neraca Aset Lancar Rp 16.000,- Utang Lancar Rp 6.000,- Modal Kerja Rp 10.000,- Current Ratio = 16.000/6.000 x 100 % = 267 %

Rasio Cepat (Quick Ratio)

Aset Lancar - Persediaan Formulasinya : Quick Ratio = RUMUS: Aset Lancar - Persediaan Rasio Cepat = ------------------------------------- Utang Lancar

Untuk mendapatkan kepastian yg lebih besar seringlah kita mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan selain current ratio, dilengkapi dengan menggunakan “Quick ratio” atau “Acid test ratio” sbg alat pengukurnya. Dalam hal ini kita hanya mengambil elemen aktiva lancar yg mempunyai tingkat likuiditas tinggi untuk dibandingkan dg current liabilities. Seperti : Kas, Efek dan piutang elemen persediaan tidak diperhitungkan, karena persediaan merupakan harta lancar yg paling tidak lancar.

Secara umum dapat dikatakan “Quick ratio” kurang dari 1 : 1 atau 100 % dianggap kurang baik.

Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Jika current ratio tinggi tapi quick rationya rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan.

Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio ini untuk mengukur jumlah kas tersedia dibanding dengan utang lancar. Pengertian kas kadang-kadang diperluas dengan setara kas (cash equivalent) meliputi surat berharga yang mudah diperjualbelikan

Rumus perhitungannya adalah : Kas + Surat Berharga Rasio Kas = -------------------------------------- = X Utang Lancar

Contoh Soal : Komponen Lap.Keuangan 2010 2011 Total aset lancar Total Utang lancar (inventory) Cash on Hand Cash in Bank Marketable Securities 1.640 750 250 350 100 1.350 260 300 Hitunglah : Current Ratio (2010 dan 2011) Quick Ratio (2010 dan 2011) Cash Ratio (2010 dan 2011)

JAWAB : (2010) Aset Lancar 1.640 Current Ratio = -------------------------- = ------------------- = 219% Utang Lancar 750 Aset Lancar – Persediaan 1.640 - 750 Rasio Cepat = --------------------------------- = --------------------- = 119% Utang Lancar 750 Kas + Surat Berharga 600 + 100 Rasio Kas = -------------------------------------- = -------------- = 93,33% Utang Lancar 750

Tingkat Likuiditas suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan jalan sbb : Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aset lancar. Dengan aset lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi utang lancar. Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama dg mengurangi aset lancar.

Dengan Cara : Menjual Aset tetap secara tunai. Adanya setoran modal pemilik berupa kas atau elemen aset lancar lainnya. Adanya pinjaman (utang) jangka panjang.

KASUS : Pada akhir tahun 2007 suatu perusahaan mempunyai aset lancar sejumlah Rp 600.000.000,- dan utang lancar Rp 200.000.000,- a. Apabila perusahaan ingin membeli inventory secara kredit supaya current ratio tidak kurang dari 250 % berapa jumlah inventory yg dapat dibiayai dengan utang lancar ? b. Kalau kita ingin mencapai CR = 400 % berapa jumlah kas yang dapat digunakan untuk membayar utang lancar ?

JAWAB (a) : Jumlah inventory yang akan dibeli = X ----------------------- = ---- 200.000.000 + X 1 (600.000 + X) : (200.000 + X) = 2,5 : 1 600.000 + X = 500.000 + 2,5 X 600.000 – 500.000 = 2,5 X – X 100.000 = 1,5 X --------- X = Rp 66.667

Pembuktian : Perusahaan ingin membeli persediaan dengan cara kredit akan tetapi Current Ratio yang diinginkan 250% Aset Lancar 600.000 + 66.667 Current Ratio = -------------------------- = ----------------------- = 250 % Utang Lancar 200.000 + 66.667

JAWAB (b) : Diasumsikan jumlah kas yang dibayarkan = X ------------------------- = ------------- 200.000.000 – X 1 600.000 – X) : (200.000 – X) = 4 : 1 600.000 - X) = 800.000 – 4 X 4 X – X = 800.000 – 600.000 3 X = 200.000 X = 66.667

Pembuktian : Perusahaan ingin membayar utang lancar tetapi Current Ratio yang diinginkan 400% Aset Lancar 600.000 - 66.667 Current Ratio = -------------------------- = ----------------------- Utang Lancar 200.000 - 66.667 533.000 = ----------------- = 400 % 133.333