KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI PERTEMUAN 11
PENGERTIAN Motivasi merupakan dorongan yang bersifat internal atau eksternal pada diri individu yang menimbulkan antusiasme dan ketekunan untuk mengejar tujuan-tujuan spesifik (Daft, 1999). Motivasi merupakan proses yang dimulai dari adanya kekurangan baik secara fisiologis maupun psikologis yang memunculkan prilaku atau dorongan yang diarahkan untuk mencapai sebuah tujuan spesifik atau insentif (Luthans, 1995).
Dari kedua definisi tersebut: Kebutuhan (needs), menggambarkan keadaan yang memunculkan ketidakseimbangan dan kekurangan, baik secara fisiologis maupun psikologis. Dorongan (drives) kadang disamakan dengan motif yang memicu munculnya prilaku tertentu untuk mengurangi atau memenuhi kebutuhan. Hadiah atau insentif merupakan segala sesuatu yang memuaskan, mengurangi, dan memenuhi kebutuhan, sehingga menurunkan ketegangan.
MODEL PROSES MOTIVASI Model B MODEL A Model C Kebutuhan (needs) Dorongan (drives) Hadiah (incentives) Kebutuhan/Motif Perilaku Hadiah Umpan Balik Model B Kebutuhan tak terpuaskan Tegangan dan kekurangan Dorongan Perilaku Pencarian Kebutuhan Terpuaskan Pengurangan Tegangan Model C
Macam Kebutuhan Motif primer (Primary Motives) menggambarkan motif yang dibawa sejak lahir atau bersifat fisiologis (Physiologically based). Motif umum (General Motives) menggambarkan motivasi yang terletak diantara motif primer dan motif sekunder, sering disebut motif stimulus karena adanya rasa ingin tahu, aktivitas eksplorasi dan manipulasi. Motif sekunder (Secondery Motives) kebutuhan yang muncul akibat proses belajar.
Perkembangan Motivasi Kerja Manajemen Ilmiah (gaji dan insentif) Relasi antar manusia (kondisi kerja dan sosial) Teori Kebutuhan Maslow Teori Kebutuhan Herzberg Teori Kebutuhan Alderfer Teori McClelland Teori Kekurangan /Isi Lewin dan Tolman (Teori Harapan) Vroom (Teori harapan dan valensi) Porter dan Lawler (Teori kinerja dan Kepuasan) Pace (Teori Persepsi) Teori Proses (Process Theories) Teori Reinforcement (Teori Perilaku Penguatan) Festinger dan Howmens (Teori Disonansi kognitif) Adams (Teori Keadilan) Teori Kontemporer
PENDEKATAN TEORI DEFISIENSI/ISI Teori Motivasi McClelland Motif Kekuasaan (n Pow) Keinginan individu memegang kendali atas orang lain, mempengaruhi orang lain dan sekaligus menguasai kehidupan orang lain (McClelland, 1985). Manusia terlahir ke dunia membawa gejala kompleks psikis yang dinamakan sebagai inferiority complex (rasa rendah diri), compesation (kompensasi) dan manusia membawa dorongan superioritas (drive of superiority) atau kebutuhan diatas orang lain (Alfred Alder). Efek negatif yang mungkin muncul jika pemimpin memiliki motif kekuasaan yang tinggi berupa pemimpin berlaku otoriter, motif kepatuhan secara mutlak.
Motif Affiliasi (n Aff) kebutuhan individu untuk menjalin hubungan sosial secara harmonis dengan orang lain dan berusaha diterima dilingkungan sosialnya; cinta, kasih sayang, perhatian, kehangatan, persahabatan, dan saling menghormati. Motif Berprestasi (n Ach) dorongan dari individu untuk memperoleh kesuksesan yang maksimal, menyukai tantangan, menghasilkan prestasi yang tinggi dan semangat bersaing.
Need for Security Mempunyai pekerjaan mapan. Terlindungi dari ancaman PHK Terlindungi dari bahaya fisik. Menghindari tugas yang mengandung risiko gagal. Need for Status Mempunyai mobil mewah. Bekerja pada perusahaan bonafid. Mempunyai kekayaan melimpah. Ulus dari universitas terkemuka. Need Achievement Bekinerja lebih baik dari pesaing. Mencapai tujuan yang menantang. Memecahkan sebuah masalah yang rumit. Mengerjakan sebuah masalah yang rumit. Mengerjakan tugas yang sulit secara sukses. Mengembangkan cara ynag terbaik untuk bekerja. Need of Power Mempengaruhi orang untuk merubah sikap dan perilakunya. Mengontrol dan mengawasi orang lain. Menduduki kedudukan otoritas di atas orang lain. Mengalahkan musuh atau pesaing. Need for Affiliation Disukai orang lain/rekan kerja. Diterima sebagai bagian dari kelompok atau tim kerja. Bekerja dengan rekan kerja yang hangat dan bersahabat. Mempertahankan dan mengalami hubungan yanag harmonis dengan orang lain. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang menyenangkan.
TEORI KEBUTUHAN MASLOW Teori Kebutuhan Hirarkis Kesempatan berkembang, autonomi, kreatifitas, tumbuh Aktualisasi- Diri Harga-diri Pengakuan, persetujuan, status-tinggi, tanggungjawab Sosial Kerja-kelompok, klien, rekan-kerja, supervisor Rasa Aman Keselamatan kerja, keuntungan kerja, job security Fisiologis Udara, air, gaji dasar, pakaian, uang kerja
TEORI DUA-FAKTOR HERZBERG Daerah Kepuasan Wilayah Netral Ketidakpuasan Yang tinggi Faktor Motivator : Prestasi Pengakuan Tanggungjawab Pekerjaan itu sendiri Perkembangan pribadi Kemajuan karir Daerah Kepuasan Mempengaruhi tingkat kepuasan Daerah Ketidakpuasan Faktor kesehatan (hygiene factor) : Kondisi kerja Gaji dan Keamanan Kebijakan perusahaan Supervisor Hubungan Interpersonal Mempengaruhi tingkat kepuasan
TEORI ERG ALDERFER Ada tiga komponen inti dari kebutuhan yang dikemukakan oleh Alderfer, yaitu : o Motif Eksistensi (order tingkat rendah ) Kebutuhan dasar manusia untuk hidup, sehingga bila tidak terpenuhi maka kebutuhan hidup manusia akan terancam. Contoh : Makan, minum. o Motif Keterhubungan (order menengah) Kebutuhan akan kasih sayang,perhatian,komunikasi dengan orang-orang dekat, serta mendorong individu untuk menjalin hubungan sosial dengan individu lainnya. o Motif pertumbuhan (Order tingkat tinggi)
PENDEKATAN TEORI-PROSES Pendekatan ini menegaskan adanya pengaruh proses kognitif dalam kemunculan suatu motif-motif tertentu dalam diri individu. Proses kognitif seperti persepsi individu,harapan individu, dan penilaian individu atas keadilan yang diterimanya.
TEORI HARAPAN DARI VROOM 3 KOMPONEN DARI TEORI VROOM,YAITU : Harapan Hasil (outcome expectancy) Penilaian subjektif individu atas kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu akan muncul dari tindakan tertentu yang dilaksanakan individu tersebut. Harapan Usaha (effort expectancy) Penilaian subjektif individu akan kemungkinan bahwa usaha individu akan menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu. Valensi (valance) Nilai yang diberikan individu terhadap suatu hasil yang diharapkan.
MODEL TEORI HARAPAN Model Teori Harapan I Model Teori Harapan II Upaya Kinerja Ganjaran Tujuan-tujuan Individu Individual Organisasional Pribadi 1. Hubungan Upaya-kinerja 2. Hubungan Kinerja-Ganjaran (first-level-outcome) 3. Hubungan Ganjaran-Tujuan Pribadi (Second level-outcome) Model Teori Harapan II Harapan (Expectancy) Daya motivasional F = Jumlah : Valensi x harapan Hasil Tingkat Pertama (tujuan Organisasional) Hsil Tingkat kedua (tujuan pribadi) Hsil Tingkat kedua (tujuan pribadi)