Pelatihan Coaching Skill Angk. I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN AKTIF DI PERGURUAN TINGGI Dr. Johannes, S.E., M.Si November 2011.
Advertisements

PENGEMBANGAN KURIKULUM MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)
dari Teaching ke Learning
Rambu-Rambu Pengisian FORMAT KURIKULUM Berbasis Kompetensi
PENGEMBANGAN KURIKULUM Disajikan: Prof. Dr. Sunandar, M.Pd.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
Pelatihan Coaching Skill Angk. I
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
PEMBELAJARAN KBK.
PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SOSIALISASI HIBAH KURIKULUM 2014.
Tim Kerja KBK dan UP Direktorat Akademik DIKTI 2006.
DENGAN PENDEKATAN INQUIRY
KBK.
AGENDA: 1.Persiapan re-desain kurikulum S1 Biologi Pengarahan proposal & skripsi ke 2.
SEMINAR SAP DAN GBPP PHP-PTS INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA
Peranan pendidikan Fungsi Pendidikan Tujuan Pendidikan
“Mewujudkan Universitas Kutai Kartanegara Yang Unggul dalam Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat untuk Menghasilkan Lulusan yang Bertaqwa.
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PMB-2006 REGULER SORE FTUH MANAJEMEN DIRI DALAM BELAJAR
Proses Pembelajaran berorientasi Pengembangan Soft Skills
PEMBELAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI Disajikan oleh Margono Slamet Institut Pertanian Bogor.
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Teaching-Learning Procces Graduates Incoming Students Staff Library Physical Facilities Laboratories Funding Organization Resources Curriculum Management.
( STUDENT CENTERED LEARNING )
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
( STUDENT CENTERED LEARNING )
Program Dasar Pendidikan Tinggi Universitas Indonesia (PDPT-UI)
KURIKULUM INTI TEKNIK SIPIL BMPTTSSI draft-Februari 2015
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
PENYUSUNAN KURIKULUM PERGURUAN TINGGI (KPT) KESMAS
by Rahmad Salahuddin, M.Pd.I
STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
FOKUS GROUP DISCUSSION MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) UNTIRTA 2016 TANGGAL 21 JANUARI 2016.
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
Taksonomi Tujuan Instruksional
REGULASI UNTUK KURIKULUM
( STUDENT CENTERED LEARNING )
EMPAT PILAR PENDIDIKAN
MATERI 1 URAIAN SINGKAT KBK DAN PEMBELAJARAN SCL.
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
KBK KBK MATERI 1 LATAR BELAKANG PERUBAHAN KEARAH KBK.
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
Penerapan model pembelajaran
STRATEGI PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
DATA DIRI Nama ROCHSUN, M.KES TTL JULI, Alamat
( STUDENT CENTERED LEARNING )
KBK KBK.
WORKSHOP VOKASI BAHASA INGGRIS
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pembuatan LKS Kontekstual
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
PADA PELATIHAN PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 SMK
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
MODEL PEMBELAJARAN MASA KINI
EMPAT PILAR PENDIDIKAN
BAB 1 PENGANTAR ISBD IIS DEWI LESTARI, M.Pd.
DENGAN PENDEKATAN INQUIRY
MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
Disampaikan : Setia Wirawan
STRATEGI KOGNITIF DEFINISI LATAR BELAKANG KEGUNAAN.
1. 2 oMenjelaskan pengertian kurikulum oMenjelaskan latar belakang perubahan oMenjelaskan hubungan antara kurikulum dan pembelajaran oMenjelaskan 5 konsep.
STUDENT CENTERED LEARNING IN HIGHER EDUCATION
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
KURIKULUM DAN KERANGKA KOMPETENSI PENDIDIKAN MENENGAH OLEH: KELOMPOK 2 1. ASEP TUTUN USMAN 2. YUFI MOHAMMAD NASRULLAH.
Transcript presentasi:

Pelatihan Coaching Skill Angk. I Merancang Rencana Pembelajaran Machmud SYAM

PENGERTIAN KURIKULUM SK MENDIKNAS NO 232/U/2000. KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI : Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

DOKUMEN ( CURRICULUM PLAN ) KEGIATAN NYATA ( ACTUAL CURRICULUM ) KURIKULUM DOKUMEN ( CURRICULUM PLAN ) KEGIATAN NYATA ( ACTUAL CURRICULUM ) SERANGKAIAN MATA KULIAH SILABUS PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN ( GBPP - SAP ) PROSES EVALUASI ( ASSESSMENT ) PENCIPTAAN PROSES PEMBELAJARAN SUASANA PEMBELAJARAN

Pengertian KOMPETENSI : Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. ( SK. Mendiknas No.045/U/2002 ). Merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. ( Mulyana 2000 ). Spesification of knowledge and skill and the appication of that knowledge and skill to the standart of performance required by the standards or learning outcomes. (Jones J, Malcohm,2000). A statement which describe integrated demonstration of a cluster of related skills and attitude that are measureable and observable necessary to perform a job independently ( Hamlin, 1994 ). Knowledge, skill and attitude needed to perform an ability to do a certain job / proffesion ( Tillman, 1996 ). P3AI ITS

MENGAPA ADA PERUBAHAN KONSEP KURIKULUM

LATAR BELAKANG PERUBAHAN KEBIJAKAN Persaingan Perubahan Orientasi Lembaga Pendidikan Perubahan Persyaratan kerja MASALAH INTERNAL PERG.TINGGI DI INDONESIA Penataan Lembaga Penataan Arah dan Tujuan pendidikan Penataan Program Studi. MASALAH EKSTERNAL (TATANAN GLOBAL) KURIKULUM NASIONAL 1994 ( no. 056/ U/ 1994 ) KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL ( no. 232/ U/ 2000.) Tahun 1994 yang digarap adalah ilmunya, sementara sekarang yang digarap adalah orangnya. KONTEKS ILMU/ IPTEKS MKU MKDK MKK KONTEKS KEBUDAYAAN FENOMENA ANTHROPOS FENOMENA TEKNE FENOMENA OIKOS FENOMENA ETNOS DISARIKAN DARI :: DIKTI, Dokumen Penjelasan, 2000 perubahan Kep. Men. DIK BUD No. 056/U/1994,, 2000

fenomena anthrophos dicakup dalam pengembangan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. fenomena tekne dicakup dalam penguasaan ilmu dan ketrampilan untuk mencapai derajat keahlian berkarya. fenomena oikos dicakup dalam kemampuan untuk memahami kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. fenomena etnos, dicakup dalam pembentukan sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai. Inilah yang akhirnya diturunkan menjadi 5 elemen kurikulum

PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN KONDISI GLOBAL : PERSAINGAN PERSYARATAN KERJA PERUBAHAN ORIENTASI PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN PERUBAHAN KURIKULUM PERUBAHAN PERUBAHAN PARADIGMA PENGETAHUAN, BELAJAR DAN MENGAJAR PERUBAHAN PEMBELAJARAN

APA KONSEKWENSI DARI PERUBAHAN KONSEP KURIKULUM ?

POKOK MASALAH ADALAH ADANYA PERUBAHAN : MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI KURIKULUM BERBASIS ISI MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI

ATAU KITA MEMANG TIDAK MAU BERUBAH ( KEMAPANAN >< PERUBAHAN ) TERUSIK KARENA “MUNGKIN “ : KURIKULUM YANG BERJALAN SAAT INI DIANGGAP SUDAH BAIK, APA PERLU DIUBAH. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ITU SENDIRI BELUM JELAS TAPI DIRASA AKAN MENGIKAT. ATAU KITA MEMANG TIDAK MAU BERUBAH ( KEMAPANAN >< PERUBAHAN )

SUDAH UENNAAK ……….. UNTUK APA BERUBAH ? BIKIN SUSAH AJA ! MUDAH-MUDAHAN YANG SEPERTI INI TIDAK ADA

KOMPETENSI APA KEBUTUHAN MASA DEPAN ?

ARAH KURIKULUM MASA DEPAN Abad 21 Perubahan ekstensif dan cepat Ketidakpastian yang tinggi Masyarakat yang sangat dinamis Bertanya mengenai kemungkinan masa depan apa yang akan terjadi dan masa depan apa yang diinginkan untuk terjadi

KETERAMPILAN DI MASA DEPAN m Mengandalkan otak m Mampu mencari, memilah, dan mengolah informasi untuk mencapai tujuan tertentu m Mampu menggunakan komputer m Keterampilan yang berhubungan dengan moral, sosial, dan spiritual m Memiliki kecerdasan emosi

KETERAMPILAN DI MASA DEPAN m Mampu berkomunikasi efektif baik lisan maupun tulisan, berpikir jernih m Keterampilan interpersonal dan intrapersonal m Memahami pentingnya lingkungan sehat bagi kehidupan manusia m Memahami dinamika individu & masyarakat m Memiliki kompetensi pribadi yang tepat untuk bidang yang diminati dan ditekuni

1 TINJAUAN PERUBAHAN DARI SISI STRUKTUR KURIKULUM

Basic Engineering (E.P) STRUKTUR KURIKULUM MODEL SERI MODEL PARALEL Humanistic,social science , profesional practice & ethic Humanistic,social science , profesional practice & ethic Engineering Disp Specialization Engineering Design Basic Engineering (E.P) Mathematic & Basic Science Mathematic & Basic Science Basic Engineering (E.P) Engineering Design Engineering Disp. Specialization Pada sisi kanan: yang diintegrasikan adalah model/strategi pembelajarannya. Struktur pembelajarannya mungkin dapat masih berdasarkan seri, namun pendesain harus sadar bahwa di dalam mengembangkan model dan strategi pembelajarannya adalah dengan model paralel. Contoh FT sipil UGM: dalam kelompok ilmu dibuat 1 tugas yang terdiri dari beberapa mata kuliah di dalam satu kelompok ilmu. Dikembangkan model matriks antara kompetensi, mata kuliah dan semester BERDASAR LOGIKA KEILMUAN BERDASAR STRATEGI PEMBELAJARAN

DASARNYA LOGIKA / PETA KEILMUAN C3 P C2 D ? C1 Di dalam organisasi ini dasarnya adalah logika keilmuan, sehingga mata kuliah dasar akan keluar di bawah, yang diatas akan didasari oleh mata kuliah dibawahnya MK A MK B ORGANISASI MATERI

MATERI KEILMUAN DALAM KURIKULUM KONSEP KURIKULUM DARI EEDP TAHUN 2000 BIDANG ENGINEERING (BERBASIS SUBSTANSI) NO MATERI KEILMUAN DALAM KURIKULUM % 1. MATHEMATIC 12,5 % 2. BASIC SCIENCE 3. ENGINEERING PRINCIPLE & INFORMATION TECHNOLOGY 15 % 4. ENGINEERING DESIGN & PROJECT 20 % 5. PROFESSIONAL ENGINEERING & PRACTICE 10 % 6. ENGINEERING DISCIPLINE SPECIALIZATION 7. GENERAL STUDIES Engineering education development Project. Ini adalah satu contoh. Ini menjadi referensi raker tahun 2000. setelah ini kemudian keluar KepMendiknas 232/2000..kelihatan bahwa masih berbasis substansi P3AI ITS

PENYUSUNANYA BERDASARKAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI Diberi contoh dulu seperti ini, baru ditarik ke teorinya.

LUARAN PERGURUAN TINGGI 2 TINJAUAN PERUBAHAN DARI ORIENTASI KURIKULUM DAN LUARAN PERGURUAN TINGGI

ADA PERUBAHAN ORIENTASI KURIKULUM KURNAS 1994 BERBASIS PADA KEBUDAYAAN KBK 2000 BERBASIS PADA ISI KEILMUAN Ada konsorsium yang lebih mementingkan pada bidang ilmu (1994), sementara itu pada UNESCO yang lebih ditekankan adalah budayanya. ADANYA KONSORSIUM SAINS,TEKNOLOGI , SENI KONSEP UNESCO ( 4 PILAR PENDIDIKAN ) learning to know learning to do learning to be learning to live together

PERUBAHAN LUARAN PERGURUAN TINGGI KEMAMPUAN MINIMAL PENGUASAAN PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP SESUAI SASARAN KURIKULUM PROGRAM STUDINYA KURNAS 1994 KBK 2000 KOMPETENSI SESEORANG UNTUK DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWAB SEBAGAI SYARAT UNTUK DIANGGAP MAMPU OLEH MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS DI BIDANG PEKERJAAN TERTENTU Beda LUARAN antara kurnas 94 dan KBK 2000: dulu lulus sesuai kurikulum, namun sekarang lulus harus diakui oleh masyarakat PENILAIAN OLEH PERGURUAN TINGGI SENDIRI PENILAIAN DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN

Kebutuhan Lulusan Stakeholders Lulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyai kompetensi ( 5 elemen kompetensi ) yang sesuai kebutuhan stakeholders , berupa : Kebutuhan kemasyarakatan (societal needs) Kebutuhan dunia kerja (industrial needs) Kebutuhan profesional (professional needs) Kebutuhan generasi masa depan (aspek scientific vision) Yang dipentingkan di dalam slide ini adalah KEBUTUHAN STAKEHOLDER….ini merupakan kunci jawaban bagi jurusan2 yang belum jelas

3 TINJAUAN KBK MENURUT SK MENDIKNAS DAN PERUBAHANNYA

KURIKULUM INSTITUSIONAL SK. MENDIKNAS RI NO. 232/U/2000, TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA KELOMPOK MATA KULIAH KURIKULUM INTI KURIKULUM INSTITUSIONAL 1. Kelompok Pengembangan Kepribadian ( MPK ) 40% - 80% 2. Kelompok Keilmuan dan Ketrampilan ( MKK ) 3. Kelompok Keahlian Berkarya ( MKB ) 4. Kelompok Perilaku Berkarya ( MPB ) 5. Kelompok Berkehidupan Bermasyarakat ( MBB ) PT sering membuat pengelompokan mata kuliah. Inti sudah ditetapkan oleh menteri. Dari 232/2000 masih belum ada otonomi…di dalam SK 232/2000 tentang pedoman pendidikan tinggi…eksplisit di tuliskan bahwa INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia. INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb. KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.

PENGELOMPOKAN MATA KULIAH DASAR PEMIKIRAN PENGELOMPOKAN MATA KULIAH PADA SK MENDIKNAS NO 232/U/2000. ADALAH : KONSEP EMPAT PILAR PENDIDIKAN DARI UNESCO. PERSYARATAN KERJA YANG DITUNTUT OLEH DUNIA KERJA GLOBAL. USAHA PENYEPADANAN DALAM KONTEKS NASIONAL.

EMPAT PILAR PENDIDIKAN Dasar Pertama : Kurikulum yang disarankan oleh The International Bureau of Education UNESCO ( The International Comission on Education for the 21 st Century ) EMPAT PILAR PENDIDIKAN Learning to know Learning to do Learning to be Learning to live together Life long learning

DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA Dasar kedua : DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA PENGUASAAN PENGETAHUAN & KETRAMPILAN : Analisis dan sintesis. Menguasai IT/computting. Managed ambiguity. Communication. 2 nd language. ATTITUDE : Kepemimpinan. Teamworking. Can work crossculturally. PENGENALAN SIFAT PEKERJAAN TERKAIT : Terlatih dalam etika kerja. Memahami makna globalisasi. Fleksibel terhadap pilihan pekerjaan.

Dasar ketiga : Usaha penyepadanan PERSYARATAN KERJA IBE UNESCO KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan : analisis dan sintesis menguasai IT/computting managed ambiguity communication 2 nd language learning to know Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan ( MKKK ) learning to do Matakuliah Keahlian Berkarya ( MKKB ) Attitude : kepemimpinan teamworking can work crossculturally learning to be Mata kuliah Perilaku Berkarya ( MKPB ) Pengenalan sifat pekerjaan terkait : Terlatih dalam etika kerja Memahami makna globalisasi Fleksibel thd pilihan pekerjaan learning to live together Mata kuliah berkehidupan bersama ( MKBB ) MK Pengemb. Kepribadian ( MKPK )

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM MENURUT : SK MENDIKNAS NO 232/U/2000. YANG MENIMBULKAN BANYAK TAFSIR TERUTAMA TENTANG PENGELOMPOKAN MATA KULIAH

PERUBAHAN DAN PENJELASKAN PADA SK MENDIKNAS NO 045/U/2002 TERDAPAT PERUBAHAN DAN PENJELASKAN

TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI KURIKULUM INSTITUSIONAL SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002. TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI ELEMEN KOMPETENSI KURIKULUM INTI KURIKULUM INSTITUSIONAL Kompetensi Utama Kompetensi Pendukung Kompetensi Lainnya 1. Landasan kepribadian. 40% - 80 % 20% - 40% 0% - 30% 2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan. 3. Kemampuan berkarya. 4. Sikap dan perilaku dalam berkarya. 5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat. Kompetensi Utama ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi

KOMPETENSI UTAMA : Kemampuan minimal untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri program studi. KOMPETENSI PENDUKUNG : Kemampuan yang gayut dan dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas PT yang bersangkutan. KOMPETENSI LAIN : Kemampuan yang ditambahkan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan PT.

KELOMPOK MATA KULIAH ( pada SK Mendikbud no 232/U/2000) BUKAN SASARAN DARI PENYUSUNAN KURIKULUM TETAPI YANG MENJADI SASARAN PENYUSUNAN KBK ADALAH TERCAPAINYA KELIMA ELEMEN KOMPETENSI ( pada SK Mendiknas no 045/U/2002)

PEDOMAN YANG LELUASA DAN BEBAS BERKREASI PUTIH BERSIH… SILAHKAN DIISI DENGAN AMALAN BAIK PEDOMAN YANG LELUASA DAN BEBAS BERKREASI

4 TINJAUAN TENTANG KOMPETENSI

PENGERTIAN KOMPETENSI KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTOR kompetensi

Lulusan Sarjana (S1) bidang Teknik diharapkan mempunyai kompetensi berikut : (terjemahan dari ABET – EEDP)

Kompetensi Sarjana (S1) UNIVERSITAS HASANUDDIN SK REKTOR No. 1067/J04/P/2003 pasal 3 ayat 2 Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya; Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama; Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahliannya maupun dalam kehidupan bersama di masyarakat. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan / atau seni yang merupakan keahliannya.

MACAM KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN KURIKULUM BERDASARKAN KOMPETENSI BIDANG KERJA TAHAPAN REKAYASA KAWASAN BIDANG KERJA MACAM KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN MACAM MATA KULIAH DI’IDE’KAN DIRANCANG DIBANGUN DIGUNAKAN DIALAMI DINIKMATI DIAPRESIASI DIRAWAT DIKEMBANGKAN DIRENOVASI DIBONGKAR A B C PENGETAHUAN KETRAMPILAN SIKAP apa yang diperlukan Contoh strategi untuk menyusun kurikulum. Kolom kawasan bidang kerja: kompetensi yang dibutuhkan. Kalau bidang kerjanya A, maka dicari tahapan kompetensinya, baru disusun Mata kuliahnya. Kemudian digunakan di dalam matriks kompetensi

KOMPETENSI GENERIK LULUSAN ( S1 ) USULAN KOMPETENSI DASAR NO DEMENSI KOMPETENSI GENERIK LULUSAN ( S1 ) 1 Bidang ilmu Penguasaan prinsip dasar keilmuannya dan kemampuan penerapan serta pengembangannya, dengan menggunakan perangkat yang handal dan teknologi informasi. 2 Komunikasi Kemampuan mengkomunikasikan pemikirannya dengan baik, dan kemampuan keterlibatan dalam bidangnya secara pribadi maupun kelompok / masyarakat yang lebih luas. 3 Sikap Kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, punya kepekaan dan pemahaman masalah sosial,budaya, dan global. apresiatif pada etika dan punya tanggung jawab profesi. 4 Cara berfikir Kemampuan berkonsep, kreatif, inovatif, dan metodik, punya wawasan luas. Contoh dari ABET (contoh usulan kompetensi dasar)

CIRI-CIRI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Menyatakan kompetensi secara jelas dari proses pembelajaran bidang studinya ; Proses pembelajaran memberi bekal kepada tercapainya kompetensi dan berfokus pada mahasiswa; Lebih mengutamakan kesatuan penguasaan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif ,secara utuh; Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan untuk mendemonstrasikan kognitif, psikomotorik dan afektif (evaluasi proses & hasil ).

KURIKULUM BARU YANG SELALU BERUBAH YANG SULIT BERUBAH JUMLAH MATA KULIAH BESARNYA SKS MATA KULIAH ISI MATERI MATA KULIAH SUSUNAN MATA KULIAH NAMA DAN KODE MATA KULIAH RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN SARANA PEMBELAJARAN BENTUK PEMBELAJARAN ( BENTUK DAN MACAM TUGAS ) ( CARA MENILAI / ASSESSMENT ) PARADIGMA PENDIDIKAN ( MENGAJAR / MENDIDIK ) ( TEACHING / LEARNING ) ( AKADEMIK / PROFESIONAL ) ( KEMAPANAN / PERUBAHAN )    

PENGEMBANGAN KURIKULUM 5 KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM MATA KULIAH

BELAJAR ADALAH MENERIMA PENGETAHUAN ( PASIF - RESEPTIF ) PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN 1. PENGETAHUAN 2. BELAJAR PENGETAHUAN DIPANDANG SEBAGAI SESUATU YANG SUDAH JADI , YANG TINGGAL DIPINDAHKAN ( DITRANSFER ) DARI DOSEN KE MAHASISWA. BELAJAR ADALAH MENERIMA PENGETAHUAN ( PASIF - RESEPTIF ) BELAJAR ADALAH MENCARI DAN MENGKONSTRUKSI (MEMBENTUK) PENGETAHUAN AKTIF DAN SPESIFIK CARANYA PENGETAHUAN ADALAH HASIL KONSTRUKSI ( BENTUKAN ) ATAU HASIL TRANSFORMASI SESEORANG YANG BELAJAR.

PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN ( lanjutan ) 3. MENGAJAR MEMBELAJARKAN Berpartisipasi dengan mahasiswa dalam membentuk pengetahuan Menyampaikan pengetahuan (bisa Klasikal) Menjalankan berbagai strategi yang membantu mahasiswa untuk dapat belajar. Menjalankan sebuah instruksi yang telah dirancang

MAHASISWA PASIF RESEPTIF SERING DINAMAKAN PENGAJARAN Transfer pengetahuan ? MAHASISWA PASIF RESEPTIF SERING DINAMAKAN PENGAJARAN

BELAJAR ADALAH BERUBAH (DARI GEMUK KE KURUS) DAN ADA NILAI TAMBAH BLACK BOX BELAJAR ADALAH BERUBAH (DARI GEMUK KE KURUS) DAN ADA NILAI TAMBAH

MENJADI GREY BOX Mencari dan mengkonstruksi pengetahuan lewat berbagai strategi AKTIF SPESIFIK SERING DINAMAKAN PEMBELAJARAN

METHOD OF INQUIRY & DISCOVERY PERUBAHAN BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ), TAPI……. TEACHING TRANSFER OF KNOWLEDGE LEARNING METHOD OF INQUIRY & DISCOVERY BAGAIMANA MAHASISWA BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN BERKELANJUTAN ( STUDENT CENTERED LEARNING )

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISTEM PEMBELAJARAN KBK PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (ACT) KURIKULUM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Dosen PROSES DAN HASIL BELAJAR Action Research RENC.PEMB. sumber belajar Mhs METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN SCL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (CHECK)

MOTIVATOR MEDIATOR & FASILITATOR PERUBAHAN PERAN DOSEN MOTIVATOR MEDIATOR & FASILITATOR PENGAJAR

TUGAS DOSEN KBK : MEMFASILITASI : Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian,dan waktu. MEMOTIVASI : Dengan memberi perhatian pada mahasiswa. Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dan dengan situasi yang kontektual. Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang kita jalankan. MEMBERI TUTORIAL : Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu mahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. MEMBERI UMPAN BALIK : Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran / hasil kinerjanya agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya.

MEMILIH METODE PEMBELAJARAN PROGRAM OUTCOMES MACAM METODE KOMPETENSI KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN CAL BELAJAR MANDIRI 1. 2. 3. 4. 5. CAL: …………………………….?????

SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN CONTOH PROGRAM OUTCOMES METODE PEMBELAJARAN KOMPETENSI KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN CAL BELAJAR MANDIRI 1. Mempunyai landasan kuat untuk mengembangkan profesinya. 2. Mempunyai sejumlah kemampuan generik untuk kerja. 3. Mempunyai kemampuan menggali informasi baru. 4. …………………….. 5. ……………………..

Terdapat beragam model pembelajaran dengan pendekatan SCL, di antaranya : Small Group Discussion Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning (DL) Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning (CL) Collaborative Learning (CbL) Contextual Instruction (CI) Project Based Learning (PjBL) Problem Based Learning and Inquiry (PBL)

Looking at an exhibition Participating in a discussion Verbal reciving Visual reciving Partici- pating Doing PASSIVE ACTIVE 10% Reading 20% Hearing words 30% Looking at picture Watching video Watching a demonstration Seeing it done on location Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience 50% Looking at an exhibition 70% Participating in a discussion Untuk menunjukkan bahwa dengan metode kuliah, pemahaman mahasiswa akan kurang dicapai 90% Doing the Real Thing TINGKAT MEMORISASI TINGKAT KETERLIBATAN MODEL PEMBELAJARAN

PERUBAHAN KURIKULUM BUKAN HANYA PERUBAHAN PEMIKIRAN TETAPI YANG LEBIH PENTING ADALAH ADANYA PERUBAHAN PERILAKU DALAM PEMBELAJARAN

BELAJAR PADA HAKEKATNYA ADALAH BERUBAH Dari belum mengerti menjadi mengerti Dari sedikit bisa menjadi sangat mahir Dari kurang beradab menjadi lebih beradab Dari kurang berminat menjadi sangat antusias Dari kurang bisa bergaul menjadi sangat komunikatif Dari kurang bisa mengajar menjadi pengajar yang baik Dari mengajar menjadi pembelajaran dengan pendekatan SCL

( ROGER C. SCHANK ,” Engines for learning”) UNTUK MEMPELAJARI SESUATU PRAKTEKANLAH ( ROGER C. SCHANK ,” Engines for learning”) BELAJAR MENGHITUNG ….. MENGHITUNGLAH BELAJAR BERENANG ……... BERENANGLAH BELAJAR BAHASA …………. BERBICARALAH BELAJAR MENYANYI ….….... BERNYANYILAH BELAJAR MENGAJAR ……… MENGAJARLAH BELAJAR BERUBAH ………………………….?

MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN PT LEWAT PENERAPAN KBK Pemahaman bersama evaluasi TUTORIAL Perencanaan uji coba

KUNYAHKANLAH BUAHMU SENDIRI Seorang murid mengeluh kepada Gurunya : ”Bapak menuturkan banyak cerita, tetapi tidak pernah menerangkan maknanya kepada kami “ Jawab sang Guru : “ Bagaimana pendapatmu ,Nak ; andaikata seseorang menawarkan buah kepadamu, namun mengunyahkannya dahulu bagimu ?” Tak seorangpun dapat menemukan pengertian yang paling tepat bagi dirimu sendiri. Sang Guru pun tidak mampu.

PERBAIKAN TERUS MENERUS ORGANISASI SEHAT MANAJEMEN KEPEMIMPINAN INPUT (KBK) (SCL) PROSES LULUSAN KOMPETEN OUTPUT Efisien Produktif RELEVAN JAMINAN KUALITAS OUTPUT JAMINAN KUALITAS INPUT JAMINAN KUALITAS PROSES PERBAIKAN TERUS MENERUS