Akuntabilitas Sektor Publik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH
Advertisements

Administrasi Pelayanan Publik
SEMINAR: Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA PENYELENGGARAAN NEGARA
POLA TATA KELOLA Bogor, 4 Oktober 2011.
STARTEGI MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERTANGGUNG JAWAB
IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT UNTUK MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE Studi Kasus Pengembangan E-Government di Provinsi Bali Disusun Oleh: Agus Indra Irawan
PENGAWASAN PEMILU & PERAN MAHASISWA
GOOD GOVERNANCE (TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK)
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
Oleh: Irwan Apriyanto Class: B Pendidikan Bahasa Inggris
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Nama: Siti rokhmayatun Prodi / Fak.: Bahasa inggris/Isipol
GOOD GOVERNANCE.
Hanindya Mustika Ningtyas
Good Governance Bab 12.
Good Corporate Governance PT XXXXXXX (Persero)
Good Governance Bab 12.
Peran Kementerian Negara PAN dalam Penguatan Akuntabilitas
GOOD GOVERNANCE.
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) No. 5 Tahun 2014
STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH
Akuntansi Sektor Publik
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK PEMAHAMAN KONSEPSI DASAR
GOOD GOVERNANCE.
Bab 8 GOOD GOVERNANCE.
Alamat blog: Kedeputian II Bidang Kajian Manajemen Kebijakan dan Pelayanan Lembaga Administrasi.
GOVERNANCE PADA PEMERINTAH DAERAH Studi Kasus Penerapan Prinsip-prinsip Responsivitas pada kantor Sekertaris Daerah Propinsi Papua GOVERNANCE PADA PEMERINTAH.
Persyaratan Substantif, Teknis,
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. Latar belakang Tujuan kebijakan Reformasi Birokrasi di Indonesia adalah untuk.
Magister Administrasi Publik
Peran Ombudsman RI dalam pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Publik di Indonesia (sesuai UU No. 37/2008 ttg Ombudsman RI dan UU No. 25/2009 ttg Pelayanan.
Good Governance Etika Bisnis.
ETIKA ORGANISASI PEMERINTAH
Good Corporate Governance
Konsep Dasar MATERI - 1.
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2017
ASAS-ASAS PEMERINTAHAN YANG BAIK
REFORMASI ADM DAN GOOD GOVERNANCE, AKUNTABILITAS
Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Swasta Secara Umum
Kinerja Pelayanan Publik
PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI PEMERINTAHAN
KELOMPOK 2: 1. Ridho 2. Roidah Khoirun N. 3. Lia Surya Parastika 4
HUBUNGAN SISTEM INFORMASI &
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Kejahatan di bidang Pasar Modal (Insider Trading)
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK PEMAHAMAN KONSEPSI DASAR
PERAN PENGAWASAN KEMENTERIAN PANRB TERKAIT AMANAT
Konsep Negara Hukum Demokratis (demokratischer Rechtstaat)
Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (I)
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH CLEAN AND GOOD GOVERNANCE Di Indonesia terminologi ini dipadankan dengan tata kelola pememrintahan yang baik,
Latar Belakang Perkembangan Sistem Penganggaran Publik
Keuangan Sekolah/Madrasah
USAHA KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM MEWUJUDKAN CLEAN GOVERMENT &GOOD GOVERMENT KELOMPOK III.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Unggul Profesional Islami
AKUNTABILITAS PNS DARI : ANDI DJ. KONGGOASA,SH.MH
GOOD GOVERNANCE.
DINAMIKA SISTEM KETATALAKSANAAN PEMERINTAHAN
Asas Umum Pemerintahan yang Baik
DINAMIKA SISTEM KETATALAKSANAAN PEMERINTAHAN
DINAMIKA SISTEM KETATALAKSANAAN PEMERINTAHAN
KELOMPOK 2: 1. Ridho 2. Roidah Khoirun N. 3. Lia Surya Parastika 4
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
GOOD AND CLEAN GOVERNANCE TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
Ruang Lingkup MENJADI PNS YANG AKUNTABEL KONSEP AKUNTABILITAS MEKANISME AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS DALAM KONTEKS MENJADI PNS YANG AKUNTABEL 3 PENDAHULUAN.
“Penyelenggaraan negara yang baik dan bersih harus menjadi perhatian serius”
Transcript presentasi:

Akuntabilitas Sektor Publik ALI ROHMAN Akuntabilitas Sektor Publik

Kenapa ada akuntabilitas? Satu paket dengan good governance Ada berbagai versi indikator good governance Akuntabilitas selalu ada

Good Governance [Deklarasi Manila] Transparan. Akuntabel Adil Wajar Demokratis Partisipatif Tanggap/peka/responsif

Good Governance [UNDP] Partisipasi Aturan hukum (rule of law Transparansi. Daya tanggap (responsiveness) Berorientasi konsensus (consensus orientation) Berkeadilan (equity) Efektivitas dan efisiensi Akuntabilitas Bervisi strategis Saling keterkaitan (interrelated)

Dampak Good Governance [1] Penelitian terhadap 169 negara Negara berkembang dengan tingkat korupsi sangat rendah, standar kehidupan 300% lebih tinggi vs negara korup Negara yang memerangi korupsi, akan mendorong peningkatan investasi luar negeri Dengan upaya yang keras, aksi pemberantasan korupsi akan memperlihatkan kemajuan yang nyata setelah 6 sampai 8 tahun. (Kaufmann & World Bank, 1999)

Dampak Good Governance Kepemerintahan yang baik meningkatkan pendapatan rata-rata masyarakat Tingkat kematian bayi berkurang 75%; Pertumbuhan usaha meningkat 3% per tahun Sumber: Russell, 2005, Good Governance and Evident Base

Akar masalah good governance C = M + D – A C = Corruption M = Monopoly of power D = Discretion by officials A = Accountability Keleluasaan bertindak Klitgaard et.all, dalam Agus Dwiyanto et.al, 2006

Formula C = M + D – A C = M + D – A

Akuntabilitas Mampu memberikan pertanggungjawaban atas mandat yang diberikan kepadanya (stakeholders-nya)  amanah Secara umum organisasi atau institusi harus akuntabel kepada mereka yang terpengaruh dengan keputusan atau aktivitas yang mereka lakukan (Deklarasi Manila] Memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik (masyarakat umum), sebagimana halnya kepada para pemilik (stakeholders). Pertanggungjawaban tersebut berbeda-beda, bergantung apakah jenis keputusan organisasi itu bersifat internal atau external [UNDP]

Ide dasar Ide dasar dari akuntabilitas adalah kemampuan seseorang atau organisasi atau penerima amanat untuk memberikan jawaban kepada pihak yang memberikan amanat atau mandat Bagi organisasi publik, siapa yang memberikan amanat / mandat? Rakyat??

4 Model Akuntabilitas Model Tradisional Westminster Model tradisional yang dikembangkan Model Stone Model Jaringan Kerja (Jaringan yang kompleks)

Model Tradisional Westminster [1] Model akuntabilitas ini sesuai dengan konsep birokrasi yang diterapkan oleh Weber sehingga disebut juga sebagai administrative accountability Garis pertanggungjawaban akuntabilitas dari bawah ke atas (hierakhi) Setiap individu memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya secara hirarkis Sebagai bentuk kontrol atasan terhadap kinerja bawahan Top-down & tak bisa melihat kinerja

Pengembangan Model Tradisional [2] Tidak hanya dari bawah ke atas, tetapi juga bersifat kedalam (perorangan) dan keluar (masyarakat) Upward Inward Outward Perlu diciptakannya berbagai mekanisme dan sistem akuntabilitas seperti Pengembangan jaminan kebebasan mendapatkan informasi Pembentukan berbagai lembaga independen yang bertujuan untuk mengontrol kinerja sektor publik seperti ombudsman dan lembaga peradilan yang kuat

Model Stone [3] Akuntabilitas dibagi dalam 5 kategori, yaitu: Kontrol dari Parlemen (DPR) Managerialism (P-D-C-A) Pengadilan/Lembaga semi peradilan; Perwakilan Masyarakat Pasar (konsumen-pengusaha)

Model Jaringan Kerja [4] Para pihak terkait satu dengan yang lain membentuk suatu jaringan kerja dan saling memberikan kontribusi dan informasi. Model ini menekankan pada pola hubungan yang terjalin dalam suatu kerjasama. Dalam suatu sistem kerjasama, semua pihak yang terkait saling melakukan komunikasi, pemberian informasi dan hubungan kerja yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan dari jaringan kerja yang dibuat.

Mekanisme Akuntabilitas Pengembangan Mekanisme akuntabilitas diarahkan untuk: Kejelasan tugas dan peran Hasil akhir yang spesifik Proses yang transparan Ukuran keberhasilan kinerja Konsultasi dan inspeksi publik.

Mekanisme akuntabilitas Mekanisme akuntabilitas juga meliputi aspek yaitu siapa yang harus melakukan akuntabilitas, kepada siapa akuntabilitas ini dilakukan, untuk apa akuntabilitas dilakukan, bagaimana dan prosesnya. Mekanisme akuntablitas ini sangat bervariasi dan sangat ditentukan oleh apakah keputusan atau aktivitas yang dilakukan suatu organisasi mengikat organisasi secara internal atau eksternal

Akuntabilitas diberikan kepada siapa? Masyarakat (pelanggan) Pemerintah Pusat dan Daerah (termasuk dalam hal ini Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Pejabat Struktural dalam Birokrasi Pemerintah) Organisasi Kemasyarakatan/NGOs Organisasi pemerintah lainnya misalnya BUMN Lembaga penilai organisasi publik yang diatur dalam undang-undang

Lingkup akuntabilitas Pertanggungjawaban administrasi dan organisasi Pertanggungjawaban legal Pertanggungjawaban politik Pertanggungjawaban profesi Pertanggungjawaban moral

Jalan Pamulang Dua Rusak [surat pembaca di http://www.detik.com] Wakil Bupati terpilih Bapak Rano Karno pada kampanye yang lalu berjanji akan memperbaiki Jalan Pamulang 2 yang merupakan akses menuju tol Jakarta. Tetapi, pada kenyataannya rano karno belum memenuhi janji. Wiratmo Pamulang 2 Tangeran Pertanggungjawaban apa? [adm, legal, politik, moral]

Pihak yang berkepentingan thdp akuntabilitas pelayanan publik Publik dan konsumen pelayanan yang tertarik pada penyajian pelayanan yang menguntungkan dan bertanggungjawab kepada mereka. Pemimpin dan pengawas dari pelayanan yang merupakan pihak berkepentingan terhadap pelayanan. Penyaji pelayanan sendiri yang tujuan dan keinginannya seringkali berbeda dengan kedua pihak sebelumnya.

Kebijakan Akuntabilitas Publik di Indonesia Tuntutan internal (Indonesia) antara lain agar sektor publik semakin Transparan Mampu mempertanggungjawabkan atas berbagai kebijakan dan tindakan Perubahan dalam lingkungan global dalam hal manajemen sektor publik misalnya tuntutan Good Governance dan Performance Management

Kebijakan Dimulai sejak dikeluarkannya TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme dan UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN. meliputi: Azas kepastian Hukum. Azas tertib penyelenggaraan negara. Azas kepentingan umum. Azas keterbukaan. Azas proporsionalitas. Azas profesionalistas. Azas akuntabilitas

Azas akuntabilitas Artinya setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

Siklus Sistem Akuntabilitas Publik PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN AKUNTABILITAS FORMULASI KEBIJAKAN IMPLEMENTASI MONITORING DAN EVALUASI LAPORAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT AMANAH PUBLIC ACCOUNTABILITY

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Wujud nyata penerapan akuntabilitas di Indonesia. Inpres ini mendefinisikan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan misi dan visi instansi pemerintah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui seperangkat indikator kinerja Dalam konteks AKIP ini, instansi pemerintah diharapkan dapat menyediakan informasi kinerja yang dapat dipahami dan digunakan sebagai alat ukur keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

Output akuntabilitas Output dari akuntabilitas publik adalah pelayanan publik yang memuaskan masyarakat. Pelayanan publik yang berkualitas Publik sudah membayar pajak kepada pemerintah, akuntabalitasnya dilaporkan melalui pemberian layanan publik yang berkualitas

Indikator Kualitas Pelayanan Publik Responsiveness: Daya tanggap penyedia layanan terhadap harapan, keinginan, aspirasi maupun tuntutan pengguna layanan Responsibility: Seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip atau ketentuan administrasi yang benar dan telah ditetapkan Accountability: Seberapa besar proses penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan kepentingan stakeholders dan norma-norma yang berkembang dalam masyarakat Lenvine (1990)

Supaya akuntabel dan responsif Membuat saluran untuk menampung keluhan konsumen Membuat saluran untuk menampung saran-saran konsumen Melakukan survei konsumen Melakukan kontak atau pertemuan dengan konsumen Membuat forum untuk memperoleh masukan kualitatif dari konsumen, misalnya membentuk forum konsumen http://www.scotland.gov.uk/cru/kd01/blue/ccfp-07.asp