4 BISIKAN SETAN Oleh : Abu Nisa Fatkhatain
Allah berfirman : قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِيْ لآَقْعُدَنَّ صِرَاطَك الْمُسْتَقِيْمَ {۱٦} ثُمَّ لأتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْنْدِيْهِمْ وَمِن خَلْفِهِمْ وَعَنْ أيْمَانِهِمْ وَعَنْ سَمَاءِلِهِمْ وَلآ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِيْنَ {۱٧} { ألأعراف : ۱٦-۱٧ } Artinya : 16.Iblis menjawab:”Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar- benar akan (menghalang- halangi) mereka dari jalanMu yang lurus, 17.Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”. (QS.7,Al A’raf : 16-17) (QS.7,Al A’raf : 16-17)
Ibnu Abbas menuturkan yang dikutip oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya,bahwa yang dimaksud 1.Menggoda dari depan adalah meragukan tentang akhirat. 2.Menggoda dari belakang adalah menggoda untuk cinta dunia. 3.Menggoda dari kanan adalah meragukan perintah agama. 4.Menggoda dari kiri adalah mengajak untuk berbuat maksiat.
RAGU-RAGU TENTANG KEHIDUPAN AKHIRAT RAGU-RAGU TENTANG KEHIDUPAN AKHIRAT AKAN MELEMAHKAN AQIDAH SECARA UMUM, MELEMAHKAN SEMANGAT BERIBADAH, MELEMAHKAN USAHA UNTUK MENCAPAI AKHLAQUL KARIMAH, YANG PADA AKHIRNYA MEREKA TIDAK MEMILIKI BEKAL YANG CUKUP UNTUK MENGHADAPI KEHIDUPAN AKHIRAT.
Yakin terhadap hari akhir adalah satu dari beberapa tanda orang muttaqin Allah berfirman :... وَبِاْلآخِرَةِهُمْ يُوْقِنُوْنَ { البقرة : ٤ } “…serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (QS. 2, Al Baqarah : 4)
MERANGSANG UNTUK CINTA DUNIA Para ulama berkata :”Cinta dunia itu pangkal segala kesalahan dan pasti merusak agama ditinjau dari berbagai segi. 1. Di hadapan Allah dunia ini sangat remeh. Mencintai dunia akan mengakibatkan mengagungkannya. Mengagungkan yang diremehkan Allah adalah dosa besar. 2. Allah telah melaknatnya, memurkai dan membencinya, kecuali yang ditujukan kepadaNya. Mencintai sesuatu yang dilaknat, dimurkai dan dibenci oleh Allah adalah dosa. 3. Orang yang mencintai dunia, pasti akan menjadikan duia sebagai tujuan akhir dari segalanya. Dia akan melakukan segala macam usah tanpa memperdulikan halal atau haram
Firman Allah : مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْحَيَاةَ الدَُنْيَا وِزِيْنَتَهَا نُوَفَّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لاَ يُبْخَسُوْنَ. اُوْلَءِكَ الَّذِيْنَ لَيْسَ لَهُمْ فِيْ الأَخِرَةِ أِلاَّ النَّارِ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوْا فِيْهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ. { هود : ۱۵،۱٦} Artinya : 15. Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, maka kami penuhi balasan pekerjaan-pekerjaannya di dunia dan mereka tidak akan dirugikan sedikitpun. 16. Tetapi di akhirat tidak ada bagi mereka bagian selain neraka. Dan sia-sialah apa yang mereka perbuat di dunia dan batallah apa-apa yang mereka amalkan. (QS.13, Huud : 15-16)
MERAGUKAN PERINTAH AGAMA Ketika manusia yakin terhadap perintah agama, maka seluruh hidupnya bersedia diatur dengan apa yang ada dalam Al Qur’an dan Sunnah.
Firman Allah : وَمَا أَتَكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُ وَاتَّقُوْااللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ { الحشر : ۷ } Artinya : “Apa saja yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya kamu mengerjakan maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras siksanya.” (QS.57, Al Hasyr : 7)
MENGAJAK UNTUK BERBUAT MAKSIAT Setiap perbuatan dosa akan membentuk sebuah titik hitam dalam hati. Apabila tidak segera bertaubat dan meninggalkan perbuatan dosa itu maka lama kelamaan hati akan tertutup dan gelap. Ketika hati telah gelap maka dia tidak akan mengetahui mana yang haq dan mana yang batil. Maka dosa akan menjadi sesuatu yang biasa baginya.
Sabda Rasulullah إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةَ سَوْدَاءٍ فَإِذَا تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صَقُلَ قَلْبُهُ وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبُهُ فَذَالِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللهُ فَي كِتَابِهِ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُوْنَ ) Artinya : Sesungguhnya seorang mukmin itu apabila melakukan suatu dosa muncullah satu noda hitam di hatinya. Jika dia bertaubat, meninggalkannya dan memohon ampun, maka bersihlah seperti semula, jika tidak maka bertambahlah noda hitam tadi sampai menutupi hatinya. Itulah “ar raan” yang disebutkan oleh Allah :”Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka”. (QS. Al Muthaffifin :44) (HR. Tirmidzi, Ibnu majah dan Ahmad)