KEMISKINAN Kemiskinan dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan: Ekonomi, Sosial, Pendidikan, Kesehatan. Menurut Andre Bayo (1981) Kemiskinan bersifat multidimensional
Kemiskinan merupakan masalah struktural Lanjutan Penyebab Kemiskinan: Pembangunan tidak terlepas dari kondisi luar negeri (yang secara tak langsung mempengaruhi kebijakan pembangunan) Secara alamiah masyarakat tidak mampu mendayagunakan faktor produksinya Produktivitas masyarakat rendah Perkembangan masyarakat yang rendah Kemiskinan merupakan masalah struktural
UKURAN KEMISKINAN Kemiskinan Absolut; Membandingkan antara pendapatan dengan kebutuhan minimal masyarakat (kebutuhan pokok/dasar) → merupakan garis batas kemiskinan Menurut Todaro; Kebutuhan dasar adalah: makanan, pakaian, perumahan Menurut UNRISD; Kebutuhan primer (gisi, perumahan, kesehatan); Sekunder (pendidikan, waktu luang, rekreasi, ketenangan hidup); Tersier (kelebihan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi)
lanjutan ILO; Kebutuhan keluarga/perorangan (makanan, pakaian, rumah, perlengkapan rumah/peralatan tangga); Kebutuhan lingkungan (pendidikan, kultural, air bersih) Kemiskinan Relatif; Penduduk yang telah berada di atas garis kemiskinan masih termasuk miskin relatif, jika masyarakat sekitarnya memiliki tingkat kehidupan yang jauh di atas mereka → kemiskinan selalu ada selama terdapat ketimpangan (ukuran kemiskinan bersifat dinamis/ mengalami perubahan)
INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA Tingkat konsumsi beras Tingkat pendapatan Indikator kesejahteraan rakyat Kesehatan Gizi Pendidikan Kesempatan kerja Perumahan
INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA (tahun 2005) Luas rumah kurang dari 8 m2 Lantai rumah dari tanah Dinding rumah dari papan/tripleks Tidak dapat mengakses air bersih Tidak memiliki jamban/wc Tidak memiliki meubel Pembelian pakaian 1 kali setahun atau kurang Lauk tidak memiliki variasi Nilai makanan < 2100 kalori sehari (Disamakan dengan pendapatan Rp175.000/bulan)
PENDUDUK di NSB Jumlah penduduk meningkat dengan cepat akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi Penyebaran penduduk tidak merata Struktur penduduk buruk (D/R tinggi) Kualitas/produktivitas penduduk rendah Banyak terdapat pengangguran terbuka & pengangguran semu.
MIGRASI PENDUDUK Awal pembangunan ekonomi menciptakan perpindahan penduduk ke pusat-pusat ekonomi (migrasi) Menurut Todaro banyaknya penduduk migrasi adalah: Mt = f ( Wu* – Wr) Mt = Jumlah migran Wu* = Upah di daerah urban Wr = upah di daerah rural Besarnya Wu* = p.Wu p = probabilitas mendapatkan pekerjaan di daerah urban p = Eu/ (Eu + Uu)