PENYERTAAN SAHAM Kuliah ke - 12

Pengertian Penyertaan merupakan penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jk panjang, ikut serta dalam perusahaan lain, penyelamatan kredit, mengendalikan perusahaan lain dan menguasai pangsa pasar. Penyertaan saham oleh bank dapat menimbulkan hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak. Penyertaan saham dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan terdiri dari harga beli ditambah biaya lain untuk memperoleh saham tersebut.

Pencatatan Penyertaan dgn Metode Harga Perolehan (Cost Method) Pada metode ini penyertaan dicatat sebesar harga perolehan saham. Pendapatan deviden tunai akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain, tapi pendapatan deviden dalam bentuk saham (stock deviden). Penyertaan akan berkurang (dikredit) bila : Pembagian deviden berasal dari laba ditahan periode sebelumnya. Penurunan nilai penyertaan dikarenakan pers anak mengalami kerugian besar.

Contoh : Tgl 2 Jan 2011 Bank Musi Plg membeli saham PT. ABC sebanyak 450.000 lbr @ Rp.10.000,- harga kurs 103% tunai. Kepemilikan ini menjadikan bank Musi memiliki 15% dari jumlah saham PT. ABC yg beredar. Biaya pembelian saham berjumlah Rp.5.000.000,-. Info lainnya, tgl 31 Des 2011, PT. ABC mendapat laba sebesar Rp. 8,6 milyar. Tgl 31 Jan 2012 PT. ABC mengumumkan akan membagikan deviden 70% tunai. Tgl 1 Febr 2012 PT. ABC membagikan deviden tunai kpd pemegang saham.

Pencatatan Bankj Musi metode harga perolehan (cost method) Tgl Rekening Debit Kredit 2/1 Penyertaan saham-PT. ABC 4,64 M Kas 31/12 - 31/1 Piutang deviden 0,903 M Pendapatan lainnya (8,6M x 70% x 15%) 1/2

Deviden dapat juga diberikan dalam bentuk saham. Misal dari contoh di atas, PT. ABC membagi 1 lembar saham deviden untuk tiap kepemilikan 5 lembar saham biasa. Dengan demikian, maka : -Bank Musi akan menrima saham deviden =450.000 /5 lbr =90.000 lbr. -Bank Musi memegang saham sebanyak 540.000 lbr. -Harga perolehan saham=4,64M/540.000=Rp.8.593.

Pencatatan Penyertaan dgn Equity Method Metode ini digunakan apabila bank sdh memiliki hak suara mayoritas sehingga dapat mengendalikan pers anak. Penyertaan dicatat sebesar harga perolehan, selanjutnya didebit/kredit secara proporsional. Deviden tunai yg diterima, dicacat sebagai pengurang penyertaan.

Contoh : Misalkan pada contoh di atas, kepemilikan saham bank Musi sebanyak 450.000 lbr merupakan kepemilikan 40% saham PT. ABC. Buat pencatatan dgn metode ekuitas

Tgl Rekening D K 2/1-11 Penyertaan saham-PT.ABC 4,64 milyar KAs 31/12-11 Penyertaan saham-PT. ABC 3,44 milyar pendapatan Penyertaan 31/1-12 Piutang deviden 2,408 milyar 1/2-12 Kas

Saham beredar PT. ABC = 100/40 x 4,64 m =11,6 m Pendapatan deviden 31 des 11= 40% x 8,6 m =3,44 m 31 jan 12, kas dari deviden =8,6 M x 70%x40%=2,408M Bila PT. ABC mengalami kerugian, maka Bank Musi ikut menanggung juga, misal rugi Rp.100 juta Maka bank akan mencatat : Rugi Penyertaan-PT. ABC Rp.40 juta Penyertaan PT.ABC Rp.40 juta

Penyertaan dari Pengalihan Kredit Kredit macet yg terjadi di pihak debitur, harus diselamatkan oleh bank kreditur. Penyelamatan kredit dilakukan dgn cara mengalihkan ke penyertaan, berarti akan terjadi hubungan kepemilikan. Pengalihan kredit menjadi penyertaan dicatat menggunakan metode ekuitas, sebesar nilai wajar dari saham yg diterima. Selisihnya dg nilai kredit dicatat laba atau rugi pengalihan kredit.

Jurnal yg dibuat bank Musi adalah : Contoh : Tgl 1 mei PT. ABC tidak dapat melunasi kreditnya pada Bank Musi dan menjadi kredit bermasalah. Berdasarkan kesepakatan, jumlah kredit bermasalah dialihkan menjadi penyertaan dengan nilai wajar Rp.10.200,-/lbr saham dgn jumlah 500.000 lbr saham. Kredit yg bermasalah Rp.5 milyar dgn bunga Rp.300 juta. Jurnal yg dibuat bank Musi adalah : Penyertaan – saham PT. ABC 5,1 milyar Rugi pengalihan kredit 0,2 milyar Kredit yg diberikan 5,3 milyar

Jawab Tgl Rekening D K 1/1-08 Penyertaan saham-PT.ABC 4,64 milyar KAs 31/12-08 Penyertaan saham-PT. ABC 3,44 milyar pendapatan Penyertaan 31/1-09 Piutang deviden 2,408 milyar ½-09 Kas