Matsuri HIKAKU BUNKA
Definisi Matsuri adalah ritual yang dilakukan manusia untuk melepaskan kejenuhan dan tekanan yang berasal dari struktur ruang & waktu tertentu yang berlangsung rutin. Meski esensi matsuri sebagai perayaan budaya tapi tidak terlepas dari nilai-nilai kesejahteraan masyarakat. Awalnya matsuri dilakukan dikalangan klan (Uji), desa (mura) dan masyarakat.
Makna Matsuri dalam makna sosial & kekerabatan ; adalah penyatuan emosi atas kebenaran dan kekuatan leluhur yang dipuja Matsuri dalam makna keagamaan ; Upacara keagamaan berlabel sosial yang berpusat pada Jinja. Dalam hal ini matsuri berkaitan dengan keyakinan orang Jepang yang menganggap matsuri sebagai bentuk pelestarian dan pengakuan atas keberadaan leluhur (senso) dan kolektifitas (kyodotai), biasanya berpusat di jinja dan Ie
Prosesi Matsuri dimulai dengan makan bersama para pimpinan yang disebut naorai Persiapan & pelaksanaan matsuri (okonai atau shushi) mencakup tata cara (saigi) dan keperluan perlengkapan (kamigoto atau shinji) Pemimpin matsuri disebut Toya yang bertugas mengelola biaya untuk hidangan, persiapan, tempat pelaksanaan dan tata cara laksana Toya dipilih berdasarkan urutan waktu menjadi kacho, kepemilikan harta, jarak dari pusat desa, nenchojoretsu (senioritas) dan ramalan
Fungsi Matsuri Sebagai Perayaan (Saigi) dan sebagai Upacara (Sairei) Sebagai Sairei, matsuri berfungsi sebagai penegasan terhadap keberadaan yang sakral dan gaib agar diterima sebagai kebenaran Sebagai Saigi, matsuri berfungsi menciptakan kebersamaan dan kesadaran untuk mengembangkan komunitas dalam aspek sosial, ekonomi & politik.
Klasifikasi Matsuri Matsuri musim (reisai) Pemujaan roh leluhur (toshigoi) Panen padi (Niiname) Matsuri juga ada kaitannya dengan proses produksi padi sesuai perubahan musim, yakni matsuri musim gugur dan musim semi diikuti matsuri musim panas untuk menghalau bencana, matsuri akhir tahun sbg sarana agar dewa turun ke bumi Matsuri musim semi diawali dengan matsuri tahun baru (oshogatsu) dan matsuri musim gugur diawali dgn matsuri pemujaan arwah leluhur (obon)
3 Matsuri terbesar di Jepang Gion Matsuri ; Kyoto 17 Juli, Yasaka Jinja Tujuan dari Gion Matsuri adalah pembersihan diri (Goryo-e) dan meminta perlindungan dari dewa penyebab gempa, banjir & kebakaran.
Tenjin Matsuri, Osaka 25 Juli, Tenmangu Jinja Tenjin Matsuri ditujukan sbg ritual pemujaan kepada sugiwara-no-michizane yang dianggap sebagai dewa seni. Ritual terbagi 2 yakni di darat dan di sungai Upacara ini diawali dengan berdoa untuk keselamatan dan kedamaian Osaka, lalu mengarak mikoshi dari kuil Tenmangu ke jalan-jalan di Osaka, kemudian ke Sungai Okawa. Sebelum ritual di sungai dimulai, ada pementasan Noh dan Bunraku untuk penghiburan terhadap Sugiwara Michizane tsb. Pukul 18.00, dimulai ritual sungai dengan turunnya para pendayung dan perahu Dondoko. Festival ini ditutup dengan Hanabi
Kanda Matsuri, Tokyo 15 May, Kanda Jinja Kanda Matsuri adalah perayaan yang berlangsung sejak zaman Tokugawa Ieyasu untuk merayakan kemenangannya dalam pertempuran Sekigahara Penyelenggaraannya adalah hari sabtu/minggu yang dekat dengan tanggal 15 May, dan karena bersamaan dengan Sanno Matsuri, jadi hanya dirayakan di tahun-tahun ganjil saja. Pada festival ini terdapat 200 mikoshi dan hiburan2 lain
Matsuri lainnya Yuki Matsuri, Sapporo, awal Februari Omizutori, Nara, Todaiji Temple, Takayama Matsuri, Gifu Aoi Matsuri, Kyoto Sanja Matsuri, Asakusa Tokyo Hakata Gion Yamakasa, Fukuoka Nebuta Matsuri, Aomori Awa Odori, Tokushima Kanto matsuri, Akita Hadaka Matsuri, Okayama
Matsuri dalam budaya korporasi Jepang
Matsuri dan budaya perusahaan Jepang Konsep yang berlaku sejak Meiji, Issonisshin (1 desa 1 jinja) adalah strategi untuk menghadapi perubahan dari masy petani menjadi masy industri perkotaan Keberadaan Jinja untuk menjaga Ie dan menjadi pusat “matsuri” oleh kelompok keturunan dari Ie. Ideologi ini diterapkan pula dalam budaya perusahaan Jepang, Jinja dikonstruksi dalam perusahaan sebagai penyampai nilai dan penjaga kemurnian produktifitas Matsuri pun bergerak dari yang semula diadakan di masyarakat menjadi diselenggarakan pula di perusahaan
Matsuri dalam perusahaan Matsuri dalam perusahaan berfungsi merawat struktur, peran, dan otoritas yang diyakini oleh pendiri sebagai keyakinannya, juga diyakini oleh seluruh pegawai bahwa perusahaan memupuk kesetiaan pada pemimpin dan perusahaan. Pada matsuri jinja perusahaan mengadakan parade kuda yang ditunggangi oleh pimpinan perusahaan untuk memperoleh pengakuan status bahwa dia telah memasuki kesakralan dewa dari para pekerja dan staf perusahaan serta masyarakat lokal
Masyarakat/Komunitas Perbandingan Matsuri Kami Jinja Matsuri Masyarakat/Komunitas memuja dilindungi Berpusat di Melalui Pendiri perusahaan Jinja Perusahaan Matsuri Karyawan memuja dilindungi Berpusat di Melalui
Matsuri dalam perusahaan Matsuri yang umum dilakukan diperusahaan yakni upacara peringatan pendirian perusahaan atau Soritsukinensai Upacara dilakukan bukan hanya untuk memperingati pendirian perusahaan tetapi juga untuk menghilangkan bahaya bagi produktivitas perusahaan juga pengaruh jahat mistis baik dari yang gaib atau manusia
Struktur oposisi binari (on-yo) antara dunia kosmos dan dunia perusahaan Yang sakral –Yang Profan Kehidupan – kematian Pusat – Pinggir Atas – Bawah Dalam – Luar Kejayaan - Kejatuhan Leluhur pendiri – pekerja Pendeta – peserta Jinja – Perusahaan Manajer – Pekerja Perusahaan utama – Cabang Pria - Wanita
Matsuri lain Shainryoko - darmawisata karyawan Oseibo – Ochugen – pemberian hadiah Shasho - upacara kematian pemimpin perusahaan Hatsumode – hari pertama kerja Setsubunsuinasai – mengusir setan Anzeniraisai – memohon keselamatan Chinkasai – Mengendalikan api Oharai – Mengusir roh jahat
Awal Awal adanya Matsuri adalah dari kepercayaan kuno rakyat Jepang MinkanShinko (istilah awal dari shinto) , dimana dalam kepercayaan ini tidak ada kitab suci dan nabi. Pemimpin kuil tidak menyampaikan ajaran karema memiliki keyakinan bahwa keagamaan itu harus disampaikan melalui “kan” perasaan dan “dou” gerakan yang ada di setiap hari & kesempatan. Oleh karena itu penyampaian keyakinan bukan dari mulut ke mulut melainkan lewat ritual yakni matsuri
Matsuri & masy Jepang Bagi masyarakat Jepang yang jadi perhatian bukan agama tapi keteraturan yang ada dalam agama Matsuri sendiri berkembang sejak ekonomi desa berkembang (Meiji) Zaman Meiji masyarakat mulai beralih dari masyarakat petani yang hidup di desa berubah menjadi masyarakat industri yang tinggal di perkotaan Menanggapi hal tsb, pemerintah menetapkan kebijakan satu desa satu jinja dan melakukan matsuri
Kenapa matsuri bergerak ke perusahaan Budaya perusahaan Jepang berbeda dengan perusahaan yang ada di tempat lain, di perusahaan Jepang lebih dikenal dengan istilah budaya korporasi Dalam memajukan usahanya, perusahaan Jepang tidak mengutamakan hal-hal teknis tapi justru membangun kualitas SDM yang tangguh SDM disini berupa kedisiplinan pekerja, kesetiaan terhadap atasan, kerja keras, kepatuhan dan kejujuran dsbnya
Kenapa Matsuri bergerak ke perusahaan Untuk mendapatkan kualitas SDM seperti itu yang dibutuhkan adalah kemampuan manajerial/manajemen Oleh karena itu perlu disosialisasikanlah nilai-nilai yang akan mendukung loyalitas karyawan kepada perusahaan seperti dengan adanya konsep shuushin koyosei (sistem kerja seumur hidup), nenkojouretsu (sistem pengupahan sesuai senioritas) dan adanya matsuri
Matsuri dalam perusahaan Matsuri dalam perusahaan memiliki arti bahwa orang Jepang dapat memodifikasi keyakinan keagamaan dalam perkembangan industri sesuai dengan pendapat Robertson “ keyakinan keagamaan berkaitan dengan masalah makna & tujuan meraih hidup yang sejahtera dalam aspek sosial, ekonomi, dasar etika dan moral” Seperti sudah dijelaskn sebelumnya matsuri dalam perusahaan berupa souritsukinenkai, pemujaan terhadap leluhur pendiri perusahaan (orang Jepang percaya setelah 33 tahun meninggal seseorang menjadi hotoke)
Matsuri lain di perusahaan Shain Ryoko – darmawisata perusahaan biasanya saat musim semi dan musim gugur, dilaksanakan selama 2 hari 1 malam. Darmawisata ini biasanya ke onsen atau ke tempat wisata lain Kegiatan yang dilakukan bermain golf, melihat pemandangan, pesta, karaoke dan bersulang Tujuannya untuk membina keakraban
Oseibo & Ochugen Saling memberi hadiah yang dilakukan oleh pegawai yang dilakukan saat musim panas (oseibo) implikasi dari obon matsuri, dan di musim dingin (ochugen) implikasi dari bonenkai Yang memberi umumnya adalah para bawahan yang merasa telah dibantu selama ini oleh para atasan Penjualan barang-barang oseibo & ochugen tersedia banyak di departemen store Barang yang dijadikan hadiah bisa berupa kupon pembelian barang, atau makanan tahan lama
Shaso (Company Funeral) Upacara pemakaman pendiri perusahaan Ketika seorang pendiri perusahaan meninggal, maka ia dianggap mati 2 x (1 sbg shacho, 1 lagi sbg kacho /kepala Ie) Oleh karena itu diadakanlah shaso sebagai penghormatan & pemujaan Shaso diawali dengan pemasangan berita di koran Nilai Shaso menjadi prestise, semakin megah acaranya(dilaksanakan di dome) maka semakin tinggi nilai perusahaannya
Shaso Shaso pertama kali dilakukan di zaman Meiji, yakni ketika pendiri perusahaan Mitsui, Iwagaki Yotaro meninggal di tahun 1885 Ketika pendiri perusahaan National Panasonic meninggal, Shaso-nya dihadiri 15000 undangan termasuk didalamnya Tenno Heika, Presiden George Bush dan Presdir Phillips
Upacara/ritual adat di Indonesia - Definisi Upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama, dan kepercayaan. Jenis upacara dalam kehidupan masyarakat, antara lain, upacara penguburan, upacara perkawinan, dan upacara pengukuhan kepala suku. Upacara adat adalah suatu upacara yang dilakukan secara turun-temurun yang berlaku di suatu daerah. Dengan demikian, setiap daerah memiliki upacara adat sendiri-sendiri, seperti upacara perkawinan, upacara labuhan, upacara camas pusaka dan sebagainya. Upacara adat yang dilakukan di daerah, sebenar- nya juga tidak lepas dari unsur sejarah.
Perayaan / Upacara adat di Indonesia Karena masyarakat Indonesia yang sangat multikultur, beragam suku, adat dan agama mengakibatkan corak perayaan/ritual/upacara adat yang bermacam-macam pula Umumnya perayaan di Indonesia berkaitan dengan tradisi adat dan agama Contoh upacara yang ada di Indonesia adalah perayaan penghormatan terhadap Dewi Sri yang hidup di masyarakat daerah pertanian. Cerita Dewi Sri adalah cerita tentang asal usul Padi. Biasanya upacara ini dilaksanakan pada masa akhir panen.
Upacara/Ritual adat di Indonesia Pada masyarakat yang hidup di daerah pantai, terdapat upacara penghormatan kepada dewi penguasa laut yaitu Nyi Roro Kidul. Seperti halnya dalam upacara Dewi Sri, dalam upacara ini juga diadakan sesajen yang ditujukan kepada Nyi Roro Kidul. Tujuan dari upacara ini adalah agar Nyi Roro Kidul selalu memberikan perlindungan dan keberkahan kepada para nelayan selama mereka menangkap ikan di laut. Selain upacara yang ditujukan kepada tokoh-tokoh yang bersifat mitos (Nyi Roro Kidul dan Dewi Sri) terdapat pula upacara yang memiliki nilai sejarah yang berkaitan dengan peristiwa tertentu. Upacara tersebut, misalnya upacara “Grebeg Mulud”, yang dilaksanakan di Keraton Jogyakarta. Upacara ini memiliki nilai historis, terutama berkaitan dengan proses islamisasi. Kegiatan seperti ini biasanya dilakukan pada setiap bulan Maulid, suatu bulan kelahiran Nabi Muhammad saw. Upacara sejenis dilakukan pula di Keraton Cirebon. Selain upacara Grebeg Mulud, di daerah Panjalu terdapat upacara yang disebut dengan upacara “Nyangku”. Upacara ini dilakukan dalam kaitannya dengan proses islamisasi yang dilakukan di daerah tersebut dengan tokohnya yang terkenal bernama “Borosngora”.
TUGAS (UTS) Pilih sebuah matsuri di Jepang dan perayaan adat di Indonesia, lalu bandingkan Ulas salah satu, apakah persamaan/perbandingannya, mana yang lebih menonjol baik secara prosesi/makna/keyakinan/mitos Tulis dalam bentuk makalah max 5 lembar Dikumpul minggu berikutnya (ketika UTS)