Karakteristik Ragam Dialog yang Baik set of general principles for interface design
Neilsen Menggunakan urutan dialog yang simple dan alami Menggunakan bahasa user Meminimalkan user memory load Konsisten Menyediakan Feedback Menyediakan shortcuts Menyediakan pesan error yang baik Mencegah errors
Deborah J. Mayhew Compatibility: User, Product, etc. Consistency (similar interface for similar acts/objs) Familiarity Simplicity/Easy Control (users should feel they are in control) WYSIWYG Flexibility Responsiveness Invisible Technology Protection Robustness (Program aborted! -> No way)
Shneiderman’s ‘Golden Rules’ Menjaga konsistensi Menyediakan shortcuts untuk pengguna setia Memberikan feedback yang informatif Menyediakan simple error handling Menyediakan fasilitas reversal of actions Mendukung internal control Mengurangi short term memory load
Windows Interface Guidelines (Microsoft) directness user in control consistency forgiveness feedback aesthetics simplicity
Consistency…… Penting untuk mendapatkan kepercayaan dari user tentang cara kerja interface Penting untuk menjaga stabilitas user sehingga mudah membuat user familiar terhadap interface yang ada Dapat mengurangi load memori untuk mengingat sesuatu yang selalu berbeda, sehingga konsentrasi user bisa terpusat dalam suatu pekerjaan. Penting untuk semua aspek interface, nama perintah/instruksi, layout informasi dan pola operasi. Konsistensi bukan berarti semua interface harus terlihat sama Mengijinkan individual styling dari suatu interface
Consistency Layout Konsisten menggunakan tampilan sehingga user tahu dimana harus melihat instruksi, pesan error dan status suatu informasi. Information coding warna highlighting Commands Penggunaan nama perintah/instruksi standard key bindings e.g. ESC selalu dipakai untuk cancel F1 selalu dipakai untuk menampilkan help syntax Format data entry
Feedback Setiap aksi dari user harus menghasilkan suatu respon yang dapat diterima dengan baik oleh user. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketidakpastian/keraguan user bahwa sistem: menerima input yang terakhir, sedang mengerjakan sesuatu yang diinginkan user, sedang menunggu input berikutnya. Instruksi atau perintah harus menghasilkan suatu perubahan yang nampak pada interface Misal: ‘mail has been sent’ saat merespon ‘Send’ Menunjukkan suatu perubahan status objek yang merupakan refleksi perintah user Informasi yang tepat sebagai feedback mutlak diperlukan
Meminimalkan user memory load Basic rule: jangan membuat user untuk mengingat apa yang telah dikerjakan, buat semua nampak. Misal: Data entry (data-data yang telah dientri kalau bisa ditampilkan, daripada si user harus mengingat apa yang telah di entri) Misal: Lihat televisi di bandara yang memberikan informasi jadwal kedatangan atau jadwal keberangkatan Membantu user dalam mengingat dimana dia sekarang berada
User support systems & Flexibility HELP messages ERROR messages Flexibility: Fleksibel terhadap kemampuan user yang berbeda-beda Menyediakan key bindings, macro, penyingkatan perintah, sinonim dan pilihan level instruksi atau help Menyediakan beberapa alternatif untuk mencapai suatu tujuan. Misal, seleksi kata: cursor diarahkan di awal kata lalu double click, atau click and drag. Misal. Hapus kata: highlight kata dan Control +X key, atau pilih ‘Cut’ pada menu option, atau backspace.
Prinsip lain-lain User in control Minimal user input (default value, validasi) Forgiveness (interactive discovery atau recoverable)