SIAPA KH.AHMAD DAHLAN ? لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ Artinya: Sungguh dalam kisah para rasul terdapat pelajaran bagi orang yang mau berpikir, itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi suatu penegasan terhadap ajakan sebelumnya dan sebagai penjelasan tentang segala sesuatu dan merupakan petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS. Yusuf (12): 111)
Muhammad Darwisy bin KH. Abu Bakar bin KH. Muhammad Sulaiman bin Kyai Murtadla bin Kyai Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom) bin Maulana Muhammad Fadlullah (Prapen) bin Maulana ‘Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin MAULANA MALIK IBRAHIM MAULANA MALIK IBRAHIM
KH. AHMAD DAHLAN Selama 5 tahun di Makkah, beliau berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam dunia Islam, seperti Muhammad Abduh, Jamaluddin al-Afghani, Rasyid Ridha, dan ibn Taimiyah. Selama 5 tahun di Makkah, beliau berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam dunia Islam, seperti Muhammad Abduh, Jamaluddin al-Afghani, Rasyid Ridha, dan ibn Taimiyah. Kembali dari makkah, Muhammad Darwisy berganti nama menjadi Ahmad Dahlan Kembali dari makkah, Muhammad Darwisy berganti nama menjadi Ahmad Dahlan
Mengapa.. Muhammadiyah didirikan? Pada tahun 1912M/1330, Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita- cita pembaharuan Islam di bumi Nusantara. Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaharuan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. Ia ingin mengajak ummat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Pada tahun 1912M/1330, Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita- cita pembaharuan Islam di bumi Nusantara. Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaharuan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. Ia ingin mengajak ummat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
RENUNGAN KH. AHMAD DAHLAN 1.Apakah kita ini mengaku sebagai orang yang beragama? 2. Sudahkah kita ingat pada Allah SWT? 3. Dan Sudahkah kita mendirikan Sholat?
“al- MAA’UUN” Kita belum BERIMAN, belum menjalankan AGAMA bahkan dianggap sebagai orang yang mendustakan Agama JIKA masih : Mencintai kebiasaan buruk Cinta harta benda Tidak memperhatikan nasib anak yatim Tidak menganjurkan memberikan makanan kepada orang miskin
SHOLAT KITA? Hanya Gerakan Bibir dan Anggota Badan, sedangkan Hati kita memilih Kehidupan Dunia dan Mencintai Harta Benda Sholat kita masih Riya’ (ingin dilihat orang) dan amal kitapun masih Sum’ah.. (ingin didengar orang)
KEGUNDAHAN … kh ahmad dahlan Apabila SEKALI hidup kita ini DITETAPKAN sebagai orang yang mendustakan agama dan akibatnya masuk neraka…. Apabila SEKALI hidup kita ini DITETAPKAN sebagai orang yang mendustakan agama dan akibatnya masuk neraka…. APAKAH KITA TIDAK RUGI? APAKAH KITA MASIH MERASA AKAN SELAMAT DARI NERAKA? APAKAH KITA TIDAK TAKUT TERHADAP SIKSAAN NERAKA?
??? BETULKAH KITA SEBAGAI MUSLIM BERANI MENYERAHKAN HARTA & JIWA RAGA DI BAWAH HUKUM ALLAH SWT ?