Populasi Dan Sampel
Populasi sering kali dideskripsikan sebagai : Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuatitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono) Totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Obyek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, media dan sebagainya. ( M. Iqbal Hasan )
POPULASI PENELITIAN Populasi sasaran (target): adalah populasi aktual dimana peneliti ingin melakukan generalisasi, tetapi secara riil jarang dapat terpenuhi dan diperoleh dinamakan populasi target. Atau suatu populasi dimana keterangan yang diharapkan akan diperoleh Populasi akses: adalah populasi dimana peneliti dapat melakukan generalisasi secara riil, karena dalam populasi tersebut tersedia kerangka sampel yang mana sampel akan diambil daripadanya
ILUSTRASI : Topik: Penelitian ingin mengetahui hubungan antara enterpreunership dengan kinerja UKM di Jawa Timur Populasi akses : Seluruh UKM yang berada di Jawa Timur Populasi target : Seluruh UKM yang berada di Pulau Jawa atau bahkan di Seluruh Indonesia
Sampel di definisikan sebagai : Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. ( Sugiyono ) Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Obyek atau nilai yang diteliti dalam sampel disebut unit sampel. ( M. Iqbal Hasan )
Ada dua metode untuk mengumpulkan data mengenai karakteristik populasi yaitu melalui metode complete enumeration atau sensus jika diadakan penelitian terhadap keseluruhan anggota populasi. Namun sering terjadi suatu penelitian tidak mengumpulkan keseluruhan anggota populasi, tetapi hanya sebagian dari populasi yang dikenal dengan metode sample enumeration atau survey sample.
Mengapa melakukan penarikan sampel? Bilamana populasi (relatif) besar Satu kasus susah digunakan sebagai basis generalisasi karena banyaknya variasi dalam suatu populasi. Contoh: persepsi tiga orang buta yang memegang gajah. Bilamana penelitian terhadap populasi membutuhkan biaya yang besar, dengan sampel dapat mengurangi biaya; Bilamana penelitian terhadap populasi membutuhkan waktu yang lama; dengan sampel waktu penelitian dapat dipercepat; Bilamana penelitian terhadap populasi membutuhkan tenaga yang banyak; dengan sampel tenaga yang terlibat lebih sedikit; Pada intinya penarikan sampel dilakukan untuk menjamin fisibilitas
Syarat sampel yang baik : Representatif (Kelayakan). Suatu sampel dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian sama/hampir sama dengan populasinya Feasable (Memadai/Kecukupan). Suatu sampel dikatakan memadai apabila ukuran sampelnya cukup untuk meyakinkan kestabilan ciri-cirinya
SAMPLE (2) POPULASI Representatif Fisibilitas SAMPEL
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel adalah bagaimana teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang akan digunakan dan berapa banyak elemen populasi yang akan dijadikan sebagai anggota sampel. Teknik pengambilan sampel sering disebut dengan Teknik Sampling.
A. Teknik Pengambilan Sampel Secara umum, teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua pilihan teknik berikut : Probability Sampling (Pengambilan Sampel Probabilitas/Acak) 2.Non Probability Sampling (Pengambilan Sampel Non-Probabilitas/Non-Acak)
Probability Sampling. Pengambilan sampel probabilitas adalah suatu metode pemilihan sampel, dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling ini terdiri dari empat macam cara sebagai berikut : a. Simple Random Sampling b. Stratified Random Sampling c. Cluster Sampling d. Systematical Sampling
2. Non Probability Sampling 2. Non Probability Sampling. Dengan teknik ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Hal ini terjadi misalnya karena ada bagian tertentu secara sengaja tidak dijadikan sampel suatu populasi. Cara ini juga sering disebut sebagai penga,bilan sampel berdasarkan pertimbangan, karena dalam praktiknya periset menggunakan pertimbangan tertentu. Terdapat empat cara dalam teknik sampling ini, yaitu : a. Accidental Sampling (Teknik Sampling Kebetulan) b. Purposive Sampling (Teknik Sampling Bertujuan) c. Quota Sampling (Teknik Sampling Kuota) d. Snowball Sampling (Teknik Sampling Bola Salju)
B. Penentuan Ukuran Sampel Yang Diperlukan Ada beberapa cara untuk menentukan besarnya sampel yang diperlukan dari suatu populasi, setidaknya dapat digunakan tiga pilihan cara berikut : Menggunakan Nomogram Harry King (Jika populasinya tidak lebih dari 2000) Menggunakan Tabel Ukuran Sampel Menggunakan Formula Statistik
Terdapat berbagai macam Formula untuk menghitung besarnya sampel, antara lain dua formula berikut : 1. Rumus Slovin 2. Rumus Yamane Ket : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi d & e = Tingkat kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir
Kelas Jumlah Siswa 1 200 2 150 3 Total 500 Contoh : Sebuah penelitian mengenai tanggapan Pelajar SLTA terhadap Narkoba yang dilakukan pada SLTA “X” Kota “Y”. Data jumlah siswa SLTA tersebut adalah : Kelas Jumlah Siswa 1 200 2 150 3 Total 500
Teknik Sampling. Melihat karakteristik populasi yang berstrata, maka teknik sampling yang tepat adalah teknik sampling berstrata (stratified random sampling), sehingga masing-masing kelas dapat terwakili secara proporsional 2. Penentuan ukuran Sampel. Dengan populasi yang berjumlah 500 siswa, dan jika dihitung dengan menggunakan rumus Yamane, dengan tingkat kesalahan sebesar 5% maka diperoleh ukuran sampel yang dibutuhkan adalah sejumlah :
Maka ukuran sampel (minimal) yang diperlukan untuk penelitian tersebut adalah sejumlah 223 siswa, dan karena populasinya berkelas (berstrata) maka besarnya sampel untuk masing-masing kelas adalah :