Sosiolinguistik II MULTILINGUALISME DAN MULTIKULTURALISME

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IDE POKOK DAN PENJELAS.
Advertisements

Nenek Moyang Bangsa Indonesia
FILOLOGI Ruhaliah JPBD FPBS UPI.
KAWASAN ASIA TENGGARA.
PARAGRAF.
Dari Tindak Tutur ke Fungsi Bahasa
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Sosiolinguistik II Masyarakat Bahasa (Speech Community)
ilustrasi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pertemuan X
Sosiolinguistik 2 Kesantunan, Solidaritas dan Kekuasaan
MESIR KUNO TERRY IRENEWATY, M.Hum.
Pada dasarnya jenis-jenis paragraf dibagi menjadi 5:
TUGAS BAHASA INDONESIA (TEKS 2)
Gilbert, Bacon, dan Metode Eksperimental
Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif INDIKATOR
PENGANTAR PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INSANI
Komunikasi Lintas Budaya
SASTRA PERBANDINGAN ANWAR EFENDI FBS UNY.
Assalamu Alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.
Matakuliah Filologi I Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum.
PHILOSOPHY SEMUT.
Sejarah indonesia Kelompok 4.
Alinea Alinea atau paragraf adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi antarkalimat tersebut. Struktur alinea terdiri.
METODOLOGI PENELITIAN
MANUSIA DAN SEJARAH Pengertian sejarah
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil membaca (4jp) mazzmardli (XI-1) 1 Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menjelaskan secara lisan.
Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
A.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA.
Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik bersumber pada 2 kata yaitu Sosialisasi dan Politik. Menurut Rahman : -Sosialisasi adl Permasyarakatan -Politik.
Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik bersumber pada 2 kata yaitu Sosialisasi dan Politik. Menurut Rahman : -Sosialisasi adl Permasyarakatan -Politik.
PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
Danang Wahyu Utomo PEMARAGRAFAN Danang Wahyu Utomo
Sartika Nisumanti, ST.,MT
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
Mazzmardli (XI-1) 2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil membaca (4jp) Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menjelaskan secara lisan.
Pembelajaran Membaca-Menulis
Assalamualaikum :D.
Aspek Pemasaran Menganalisis pemasaran secara komprehensif bertujuan untuk merinci pemasaran secara lebih jelas dimulai dari memahami dan mengerti betul.
PERBEDAAN BUDAYA.
PENDEKATAN KUALITATIF: METODE PENELITIAN ETNOGRAFI
Ishida-san menyatakan, apakah budaya Jepang itu internalisasi?
PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7
“ INGGRIS ” Letak,luas, Batas, Keadaan Alam, Iklim, Penduduk, Perekonomian, Sosial Budaya, Hubungan Dengan Negara Lain.
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
LATAR BELAKANG SEJARAH HUBUNGAN INTERNASIONAL
Paragraf/ Alinea Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasn.
B.Indonesia B.Indonesia B.Indonesia B.Indonesia Menu Utama
SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN
Pertemuan I MG Catur Yuantari
am/2017/sejarahwajib/x/sem1
Sarana Berfikir ilmiah
MENGENAL FILSAFAT Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
Aspek Pemasaran Menganalisis pemasaran secara komprehensif bertujuan untuk merinci pemasaran secara lebih jelas dimulai dari memahami dan mengerti betul.
Musim dan Perubahannya
Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
Karakteristik Wisatawan
Paragraf / Alinea Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu.
PENGERTIAN LINGUISTIK
Keberagaman Budaya - SMA 71 Jakarta // Muatan Lokal
PEMBIDANGAN LINGUISTIK
Interaksi masyarakat di berbagai daerah dengan tradisi Hindu-Budha
PARAGRAF November 29, 2018November 29, 2018.
MANUSIA DAN SEJARAH Pengertian sejarah
Traditional Houses of Indonesia
Pertemuan 3 KONSEP SUKU BANGSA
KONDISI KEPULAUAN INDONESIA. NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita bisa menggunakan dua cara, yakni.
Metodologi penelitian sastra
RETORIKA dan PROTOKOLER Nurul Hikmah, S.Pd., M.Pd.
Wilayah dan Iklim Tropis. Pengertian iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi. Adapun studi tentang.
Transcript presentasi:

Sosiolinguistik II MULTILINGUALISME DAN MULTIKULTURALISME Sailal Arimi, S.S., M.Hum

Bahasa dan Budaya Setiap bahasa memiliki budaya sendiri? Setiap budaya memiliki bahasa? Keduanya berkorelasi? Hipotesis Sapir-Whorf The structure of a language determines the way in which speakers of that language view the world.

Versi lain Hipotesis Whorf Versi lunak The structure does not determine but is still extremely influential. Versi netral There is little or no relationship between language and culture

Pendapat lain Bahasa tidak hanya menentukan budaya, tetapi juga cara dan jalan pikiran manusia (Khaidir Anwar, 1990: 86) Budaya suatu bangsa tercermin dalam bahasanya (Abdul Wahab, 1992) The conciseness and clearness of thought of a people depend to a great extent on their language (Boaz)

KORELASI BAHASA DAN PIKIRAN Ketika bahasa berbeda apakah penuturnya juga berpikir secara berbeda? Menurut Matthews (2003), banyak bukti yang secara jelas mengungkapkan perbedaan ini. SEKADAR CONTOH: Orang Tzeltal tidak mengenal ungkapan seperti kanan (right) atau kiri (left), depan (in front) atau belakang (behind) seperti digunakan orang-orang Inggris (Matthews, 2003: 74). orang Jawa terbiasa berpikir secara geografis dengan menunjuk Utara, Selatan, Timur, Barat dan sebagainya, tidak seperti orang-orang di Sumatera.

Contoh lain? Orang Indonesia umumnya berpikir dan bertindak sosial misalnya berbasa-basi menanyakan topik-topik keluarga, asal usul, pekerjaan, aktivitas, tujuan, tempat tinggal, dan pendidikan (Arimi, 1998). Orang Barat cenderung berpikir dan bertindak individual, tidak menanyakan hal-hal menyangkut penutur atau mitra tutur. Topik umum adalah cuaca, deskripsi kota asal, atau membicarakan hal-hal noninsani.

Korelasi Leksikon dan Cara Berpikir Masyarakatnya? Indonesia Jawa Inggris Musim hujan dan musim kemarau - Musim panas, semi, gugur, dingin Padi, gabah, beras, nasi, ketan Sama dgn Indonesia Rice Pohon kelapa Janur, blarak, sada, plapah, tebah, korek, manggar, mandha, bluluk, cengir, degan, krambil, glugu. Coconut

Grafik 1: Pandangan Penutur Jateng Schweizer via Mulyana dan Rahmat (1993: 182)

Grafik 2: Pandangan Penutur Batak Schweizer via Mulyana dan Rahmat (1993: 182)

Grafik 3: Pandangan Penutur Bugis Schweizer via Mulyana dan Rahmat (1993: 182)

Model Retorika Robert B Kaplan Model Retorika Anglo-Saxon Model Retorika Semitik Model Retorika Asiatik Model Retorika Franco-Italia TATARAN BAHASA MODEL RETORIKA INI DARI PARAGRAF HINGGA TEKS (WACANA) (Coft, 1980; Wahab, 1992: 150)

1. Model Retorika Anglo-Saxon Berkembang dari cara berpikir Plato-Aristotelian. Diikuti pemikir-pemikir dunia Barat sejak zaman Yunani Kuno, Romawi, Abad Pertengahan, Renaisance, sampai sekarang (ilmuwan seluruh dunia) Model retorika ini bersifat linear. Menggunakan metode pengembangan pikiran dengan teknik deduksi atau induksi Umum ke khusus (deduktif), Khusus ke umum (induktif) Kalimat topik ke kalimat penjelas (contoh, ilustrasi, dsb)= deduksi; kalimat penjelas ke kalimat topik = induksi

2. Model Retorika Semitik Berkembang dari budaya Arab-Persia Penggunaan paralelisme berlebihan, misalnya dan atau tetapi Pemakaian kalimat majemuk setara jauh lebih banyak dari kalimat majemuk bertingkat.

3. Model Retorika Asiatik Berkembang dari budaya bangsa-bangsa di Asia (termasuk Indonesia) Cara berpikir tidak langsung ke inti persoalan. Tidak berterus terang, berputar-putar

4. Model Retorika Franco-Italia Berkembang dari kebudayaan di Perancis, Italia termasuk Spanyol. Pemakaian kata-kata yang boros dan berbunga-bunga sebelum sampai pada inti persoalan Model ini terkesan puitis (romantis)