Gangguan Muskoletal & Kinerja Psi-Kelautan-10
Musculoskeletal disorder Gangguan pada pada alat penggerak tubuh yang menimbulkan rasa sakit Gangguan pada otot skeletal yang disebabkan karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus. Di kapal hal ini sangat mungkin terjadi dan dapat mengganggu kinerja para awak kapal.
Jenis gangguan Operator back injuries Repetitive Strain Injuries
Operator back Injuries Sudden Overload Terjadi karena abk mengangkat beban berat secara tiba2 atau sedang tapi dengan cara yang tidak benar Commulative overload Terjadi karena Abk menarik atau mengangkat beban secara berulang (apalagi dengan posisi tubuh yang tidak tepat)
Gangguan muskuloskeletal berpotensi terjadi dikapal dapat: merugikan operator (sakit) atau Merugikan perusahaan kerena terganggunya performance atau produktifitas (penurunan efektifitas kerja, pergeseran abk pada tugas lain, bahkan kompensasi)
Anthropometri dan Anatomi Anthropometry mempelajari tentang bentuk dan ukuran tubuh. Bentuk dan ukuran tubuh ini dikaitkan dengan perlatan atau mesin yang akan dioperasikannya.
Sumber variabilitas fisik Fisik pria umumnya lebih besar dp wanita Usia, semakin tua semakin menyusut dan bentuk tubuh bertambah gemuk Tinggi badan (Orang Eropa rata lebih tinggi dp Asia)
Prinsip Umum Workstasion di Kapal Prinsip utama adalah abk dapat bergerak relatif leluasa sehingga bisa menampilkan kinerjanya dengan mudah dan baik Jarak ruangan yang tidak terlalu sempit (koridor antar ruangan, tempat tidur. Jangkauan lebih pendek (terjangkau dengan mudah) c: menyusun barang, menggunakan tombol, stick
Menghindarkan ABK dari kemungkinan cidera Peralatan bisa disesuaikan (kursi bisa turun /naik) sebagaimana kebutuhan kerja ABK Tempat duduk (komandan biasanya kursinya bisa ditinggikan dan ada sandaran tubuh dan tangan sehingga leluasa dalam mengamati lingkungan, sedangan operator radar umumnya tak berlengan untuk memudahkan dirinya sewaktu2 bergerak ke obyek yang lain)
Jarak penglihatan (bisa disesuaikan dengan tingkat kemampuan mengamatinya ) Komponen diatur sedemikian rupa sehingga masing 2 operator (navigasi, radio, pengawas lalulintas perairan) dapat bekerja secara leluasa.