Prognosis post Cerebral Anoxia pada Dewasa: Apa peranan EEG?

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN AUD
Advertisements

Asuhan Keperawatan dengan Cedra Kepala
MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN FISIK & KOGNITIF PADA ANAK TENGAH Chapter 9  © 2009 by the McGraw-Hill Companies, Inc.
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
Kaulana Kaulan Pembimbing Dr. F.X Soetejo Sp.S (K)
Yuliarni Syafrita Bagian Neurologi FK Unand/RS DR M Djamil Padang
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
Peran keluarga / caregiver dalam perawatan pasien dengan epilepsi
LAKI – LAKI MATI LEBIH DULU DARIPADA PEREMPUAN
Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Psikiater Anak
Oleh : Titian Rakhma Pembimbing : dr. Diah Kurnia Mirawati Sp.S(K)
Psikiatri: Asesmen diagnosis-spesifik
Encephalopathy With Status Epilepticus During Sleep: Unusual EEG Pattern Oleh Kaulana Kaulan Pembimbing dr. Diah Kurnia Mirawati. Sp.S(K) Roberto Horacio.
SUARDI TAHIR D  Pada tahun 1929,seorang psikiater Jerman yang bernama Hans Berger, yang bekerja di kota Jena, mengumumkan bahwa adalah mungkin.
Ns. Sitti Nurchadidjah S.Kep
.. SUSPEK TYPOID ...
Journal of Stroke 2013; 15(2): Journal reading R1 Multimodality Monitoring in the Neurointensive Care Unit: A Special Perspective for Patients.
GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( A F E K T I F )
Uji Korelasi dan Regresi
ELECTROCARDIOGRAF DERMAWAN D
NORMAL VARIANT EEG PATERN
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
Epileptic Seizures Imitating Nonepileptic Paroxysmal Events “Atlas of Epilepsies – C.P Panayiotopoulos 2010” Airin Angelina Pembimbing : dr. Diah Kurnia.
Interictal Electroencephalography
Migrain.
Pendekatan diagnosis Demam pada anak
Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: Prof, Dr, dr. Suroto, Sp.S (K)
Nyeri Abdomen KASUS.
Riwanti Estiasari, Darma Imran
PEDOMAN MENILAI SISTEM SURVEILANS
Oleh Sri Yuni Pembimbing dr. Diah Kurnia M Sp.S(K)
Makro Mineral Kalsium.
Pengkajian Sistem Persarafan
Gangguan kesadaran (Coma)
HINTS to Diagnose Stroke in the Acute Vestibular Syndrome:Three-Step Bedside Oculomotor Examination More Sensitive Than Early MRI Diffusion-Weighted Imaging.
WHICH EEG PATTERNS WARRANT TREATMENT IN THE CRITICALLY ILL
RETINOBLASTOMA.
KEJANG DEMAM Rahma Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNTAD
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Association of Benign Recurrent Vertigo and Migraine in 208 Patients
Cerebral Palsy : A Lifelong Challenge Asks for Early Intervention
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
E P I L E P S I.
PENILAIAN GLASGOW COMA SCALE
Dr.Abdul Ghofir,SpS(K) Department of Neurology Gadjah Mada University
Komplikasi Tetanus Inas Amalia
Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc
TRAUMA KEPALA.
Skoring APACHE UNTUK ICU
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
Oleh : Andri Markhoni Permana
Baiq Reski Setiagarini
Jurnal Reading Perbandingan Dopamin dan Norepinephrine dalam Pengobatan Syok Pembimbing Dr nunung SpAn Disusun oleh Yudha Ramdani ( ) KEPANITRAAN.
Journal Reading Intranasal Lidocaine for Primary Headache Management
ENDANG SULISTYARINI GULTOM OBAT ANTIEPILEPSI DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA EPILEPSI : STUDI DI RUMAH SAKIT RAWATAN TERSIER.
PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU. Kalikan angka bulan lahir anda dengan 4.
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
Pembimbing: dr. Kemalasari
Oleh : Damas Herdinsyah dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S M.Sc
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Jati Listiyanto Pujo SMF Anestesi & Terapi Intensif
Journal Reading Efficacy and Safety of Acupuncture for Dizziness and Vertigo in Emergency Department: a pilot cohort study Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia.
Migrain Without Aura; A New Definition
Trauma Kepala Nikmatullah Ridha. Definisi Cedera kepala merupakan cedera kepala yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak, dan otak (Morton, 2012).
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Sesi 2: Cakupan Informasi Kesehatan
Peranan Epidemiologi dalam pengelolaan penderita.
Transcript presentasi:

Prognosis post Cerebral Anoxia pada Dewasa: Apa peranan EEG? Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: Dr. Diah Kurnia M, Sp.S(K)

Pengantar Encephalopati anoksia/hipoksia: Kondisi neurologis berat yang terkait dengan hasil (outcome) yang buruk. Hipotermia terapeutik (Therapeutic hypotermia/ HT) terbukti secara bertahap dapat meningkatkan outcome. Neurolog dan elektroencephalografer sering dilibatkan pada pemeriksaan pasien koma post cardiac arrest -> untuk menentukan prognosis. Prognosis ditentukan dengan pemeriksaan neurologis, EEG, dan somatosensory evoked potential (SSEP).

EEG dalam Pemeriksaan Pasien Post Cardiac Arrest

Prediksi Outcome Menurut, American Academy of Neurology (AAN), pemeriksaan klinis dapat digunakan untuk menentukan prognosis. Ketiadaan refleks batang otak dan respon terhadap rangsang nyeri, dipertimbangkan sebagai prediktor kuat untuk outcome yang buruk dengan tingkat positif palsu/ false positif rate (FPR) 0%. Dengan dilakukan HT, maka prediksi outcome dengan menggunakan EEG lebih bisa diperhitungkan.

Prediksi outcome Terdapat beberapa pembaruan pada elektroneurofisiologi sejak masa TH. Pola EEG “malignant” pada 3 hari pertama setelah cardiac arrest terkait erat dengan outcome yang buruk (kematian). Reaktivitas background EEG dapat digunakan sebagai prediktor hasil buruk. Performa prediktif EEG hipotermik secara signifikan lebih baik dibandingkan timbulnya pontensial somatosensori saat normotermia.

Prediksi Outcome Usia pasien dan waktu pemeriksaan EEG pertama merupakan variabel yang lebih diandalkan dibandingkan pemeriksaan GCS. Secara singkat, Peranan EEG meningkat dalam penentuan prognosis pasien post cardiac arrest setelah penggunaan HT.

Identifikasi Kejang Status epileptikus elektrografi (NCSE) didapatkan pada 30% pasien dengan hipoksia otak. Semua pasien dengan post-anoxic status epileptikus elektrografi memiliki karakteristik serupa, 3 hari post cardiac arrest (10%) : Adanya refleks batang otak SSEP kortikal dini direkam secara bilateral

Parameter Praktik

Perekaman EEG IFCN pemeriksaan EEG dilakukanpada pasien koma, dengan penggunaan 21 elektroda. Pengurangan elektroda diperbolehkan pada situasi khusus. Neonatus (11 elektroda) Pasien dengan diagnosis MBO EEG dengan ECG lebih disarankan untuk dilakukan untuk penentuan manifestasi klinis .

Perekaman EEG Disarankan penilaian reaktivitas EEG dilakukan dengan stimulasi auditorik selama proses perekaman EEG. Stimulasi minimal dilakukan 2 kali, dan berjarak 20 detik selama perekaman untuk mengidentifikasi background.

Monitoring EEG atau Perekaman EEG rutin? Saat ini masih dalam perdebatan. Monitoring EEG memerlukan banyak “sumber daya”. Sangat disarankan 2 video evaluasi EEG dengan 21 elektrode dengan durasi 20-30 menit. (satu saat hipotermia dan satu saat rewarming)

Pentingnya pola EEG

Aktivitas Dasar Reaktivitas background menunjukan parameter terpenting dalam evaluasi hasil. Aktivitas background EEG dapat menjadi tanda untuk prognosis status kognitif (Gambar 1).

Aktivitas Dasar

Aktivitas Dasar Gambar 1: Reaktivitas Background: perubahan jelas pada frekuensi background setelah simulasi. Bipolar Montage. Filter: highpass: 0.5 Hz / lowpass: 70 Hz / notch: 50

Pola “Malignan” Pola “malignan” meliputi (Gambar 2): Supresi background difus dibawah 20 µV burst-suppresion Alfa dan tetha coma Generalized periodic complexes pada background isoelektrik

Pola “Malignan” Gambar 2: Pola Burt-Suppression: Bipolar Montage. Filter: highpass: 0.5 Hz / lowpass: 70 Hz / notch: 50

Pola “Malignan” Studi oleh Young dkk, 2005 menunjukan pola aktivitas epileptiform atau supresi difus <20µV menunjukkan hubungan yang kuat dengan outcome yang buruk dibandingkan pola lain. Alfa coma pattern tidak bisa menjadi prediktor yang baik untuk menilai outcome pasien.

Pola “Malignan” Pola lainnya, yaitu “Stimulus Induced Rhythmic, Periodic or Ictal Discharge” (SIRPIDs) merupakan hal penting pada pasien koma. Pasien SIRPIDs yang dilakukan HT bisa menujukkan adanya kerusakan neuronal yang berat. Parameter pokok dari EEG pasien koma post cardiac arrest adalah evaluasi reaktivitas background.

Pola “Malignan” Gambar 3: SIRPIDs pada pasien koma setelah serangan jantung pada bipolar montage: Tanda berwarna pada bagian atas menunjukan waktu stimulasi nyeri. Filter: highpass: 0.5 Hz / lowpass: 70 Hz / notch: 50 Hz. A) Pola Ritmik. B) Pola Periodik. C) Pola Ictal.

Kesimpulan Hilangnya reaktivitas background dan didapatnya “malignant EEG patterns” menunjukkan outcome yang buruk. EEG harus tetap dikorelasikan dengan pemeriksaan yang lain untuk menentukan tindakan selanjutnya pada pasien post cardiac arrest.

TERIMA KASIH